Acang Ikut Lebaran

Lebaran sudah di ambang mata. Kalau Anda tak bisa lepas dari acang saat mudik maupun menjalani libur Lebaran, seyogianya Anda mulai mempersiapkan diri. Acang? Tak usah bingung. Itu istilah bahasa Indonesia untuk gadget. Silakan masuk ke http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/glosarium/ untuk membuktikannya.

Ada tiga persiapan utama yang perlu Anda cermati. Bila Anda memperhatikannya dengan benar, niscaya aktivitas berponsel dan bertablet relatif lancar jaya.

Cek pulsa dan masa aktif. Mayoritas pengguna seluler di negeri ini menggunakan nomor prabayar. Jadi, sebelum berlebaran, pastikan masih tersedia pulsa dalam jumlah memadai. Pastikan pula nomor yang digunakan masih dalam masa aktif. Tak ada gunanya memiliki pulsa ratusan ribu rupiah kalau nomor prabayar Anda ternyata memasuki masa tenggang.

Bila Anda termasuk golongan minoritas, maksudnya sehari-hari menggunakan nomor pascabayar, bayar dulu semua tagihan yang menjelang jatuh tempo. Anda tentu tidak ingin kesulitan berkomunikasi karena nomor diblokir akibat lupa membayar tagihan, bukan?

Bawalah portable charger. Poin ini boleh agak diabaikan oleh pengguna pesawat terbang. Sebaliknya, buat Anda yang memilih menempuh perjalanan lewat darat atau laut, poin kedua ini pantang dilalaikan. Portable charger, powerbank, atau battery box memungkinkan Anda mengisi ulang baterai gadget tanpa merepotkan orang lain. Saran penulis, idealnya Anda berbekal portable charger dengan kapasitas baterai minimal 4.000 mAh.

Anda mungkin berpendapat, “Daripada membawa portable charger, lebih enak membawa charger atau baterai cadangan.” Boleh saja Anda beranggapan demikian. Masalahnya, kala Anda menumpang transportasi publik, mungkinkah Anda menancapkan charger selama perjalanan?

Kalau hanya untuk dipakai selama periode Lebaran, membeli baterai cadangan juga bukan pilihan terbaik. Lebih tepat membeli portable charger yang dapat digunakan untuk beragam gadget. Umpama kelak Anda berganti ponsel atau tablet, portable charger lama amat mungkin masih bisa dimanfaatkan.

Siapkan handsfree. Apakah Anda kebetulan dipercaya mengemudikan kendaraan bermotor saat mudik atau menikmati liburan Lebaran? Kalau iya, ingat, jangan menyetir sambil berponsel. Selain berbahaya, tindakan tersebut melanggar Undang Undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Bila terpaksa harus menerima panggilan masuk saat mengemudi, sebaiknya Anda menepikan kendaraan dan berhenti sejenak. Alternatif lain yang masih lebih baik daripada nekat mengemudi dengan satu tangan, gunakan handsfree. Anda dapat memakai handsfree berkabel atau headset bluetooth.

Handsfree berkabel seringkali disertakan dalam paket penjualan ponsel baru. Dengan demikian, Anda tidak perlu mengeluarkan dana tambahan. Sementara itu, bila Anda lebih tertarik memakai headset bluetooth, kini harga aksesori tersebut sudah semakin murah kok. Sebuah headset bluetooth baru, bergaransi resmi, dan bermerek Nokia, misalnya, dapat dibawa pulang dengan dana kurang dari Rp 200 ribu.

8 thoughts on “Acang Ikut Lebaran”

  1. Pak HSW dimanakah diantara berikut gadget yang terbaik dan mumpuni untuk bisnis :
    ultra mobile pc
    ultrabook
    tablet pc
    pad
    pda
    smartphone
    smartbook
    handheld pc

  2. Pak Rahmat,

    Batasan sebagian kategori kini sudah semakin samar. Mana yang terbaik? Faktor anggaran dan kebutuhan juga patut diperhatikan.

    Untuk aktivitas bisnis, saya pribadi memilih ultrabook. Alasannya, ringan dibawa ke mana-mana dan masih dibekali keyboard fisik maupun layar yang cukup lega.

  3. Baik pak. Terima kasih.

    Manakah diantara gadget berikut yang paling direkomendasikan untuk dibeli : Lenovo S880, Huawei MediaPad atau Sony Ericsson LT18i Xperia Arc S?

  4. Pak Rahmat,

    Penentuannya berdasarkan kebutuhan.
    * S880 pantas dipilih kalau Bapak memerlukan ponsel pintar dengan layar lega, namun masih memungkinkan untuk dikantongi.

    * MediaPad silakan dibeli bila Bapak membutuhan tablet yang andal.

    * Xperia Arc S boleh dibawa pulang kalau Bapak membutuhkan ponsel pintar dengan kamera berkinerja prima. Plus, tampilan fisiknya cukup cantik.

  5. Pak Rahmat,

    Beda lokasi bisa beda prestasi. Asalkan dapat sinyal, Tri sebenarnya cukup bagus dibandingkan yang lain.

    Kalau yang dicari area layanan luas dan kinerja lumayan, Telkomsel boleh mulai dilirik.

  6. Pak saya tertarik untuk membeli Lenovo S880 karena spesifikasi bagus harga terjangkau. Yang saya kuatirkan adalah karena lenovo tidak seterkenal nokia atau bb, untuk mencari sparepart, service resmi, aksesoris sepertinya sulit dan juga untuk purna jualnya harganya mungkin merosot atau malah mungkin tidak ada yang mau membeli karena tidak seterkenal bb atau nokia. Bagaimana menurut pak HSW?

  7. Pak Rahmat,

    Saya jawab satu per satu mulai dari yang paling belakang ya.

    Saya dan beberapa teman yang dikenal cepat bosan kala memakai acang pernah memakai Lenovo S880. Saat bosan, lalu menjualnya kembali langsung kepada calon konsumen, penurunan harganya tidak tajam kok. Dengan harga beli baru Rp 1,888 juta atau Rp 1,999 juta (bergantung beli saat promo atau periode normal), S880 bekas minimal terjual Rp 1,7 juta.

    Sekarang tentang aksesori. Kondisinya tergolong mengejutkan. Sebab, case dan screen protector ponsel itu ternyata mudah ditemukan.

    Beralih ke pusat perbaikan resmi. Distribusi acang Lenovo di Indonesia kini ditangani oleh Trikomsel, salah satu grup besar di dunia seluler tanah air. Seharusnya mereka tak akan main-main dengan layanan purna jual. Sebab, hal itu bisa berdampak negatif terhadap lini bisnis yang lain.

    Terakhir, sparepart. Nah, yang ini saya tak tahu. Namun, merujuk soal pusat perbaikan resmi, mestinya mereka tak main-main.

Comments are closed.