Kepada calon pembeli tablet merek lokal buatan Tiongkok, apalagi bila harga jualnya kurang dari Rp 1 juta, penulis selalu menitipkan satu pesan. Yaitu, jangan berharap terlalu banyak. Pantang memimpikan tablet merek lokal semurah itu sama asyiknya dengan Apple iPad, namun hanya berbeda merek.
Biarpun sebagian penjual kadang dengan berbusa-busa menyatakan kalau spesifikasi tablet yang dijualnya setara dengan iPad, ah… anggaplah itu angin lalu. Intinya, tablet merek lokal buatan Tiongkok hanya boleh dibeli kalau Anda sangat peka harga, sebatas iseng, plus siap dengan aneka konsekuensinya.
Tampaknya ingin mengikuti selera dan permintaan pasar, SpeedUp yang biasanya jarang berkompetisi di produk “peka harga” kali ini menceburkan diri pula. Mereka menawarkan SpeedUp Pad Slim Ice alias SpeedUp S5.
Tablet Android 4.0 Ice Cream Sandwich berwarna putih itu memiliki penampakan fisik yang lumayan cantik. Pengerjaan bodinya relatif rapi. Bodinya pun tidak terlihat bongsor. Dengan dimensi fisik 198 x 122 x 11 mm dan berat 310 gram, ia terlihat tipis dan cukup ringan untuk dibawa-bawa. Baterai berkapasitas 2.100 mAh dibenamkan ke dalam tubuh S5.
Mungkin supaya senada dengan warna tablet, kabel data micro USB, kabel USB On-The-Go (OTG), dan handsfree berkabel yang disertakan dalam paket penjualan juga berwarna putih. Masing-masing terbungkus di sebuah kemasan plastik bersegel. Hanya kepala charger dengan keluaran 1,5 A dan kabel charger yang berwarna hitam.
S5 memanfaatkan layar sentuh tujuh inci beresolusi 800 x 480 piksel. Tampilan layar kurang halus. Rangkaian huruf dan angka, contohnya, kalau dicermati terlihat bergerigi. Namun, tak seperti layar sentuh tablet murah meriah yang seringkali tidak responsif, layar S5 masih bisa dikategorikan peka terhadap sentuhan.
Di sisi atas bodi terdapat tombol power dan tombol volume. Sedangkan di sisi kiri bodi tersedia mikrofon, konektor audio 3,5 mm, selot microSD, konektor micro USB, dan konektor charger yang berbentuk bundar. Untuk mengisi ulang baterai S5, selain memanfaatkan konektor charger, praktiknya pengguna dapat mendayagunakan konektor micro USB.
Beberapa aplikasi siap digunakan ketika S5 diaktifkan untuk kali pertama. Ingin bermain game? Silakan pilih hendak memainkan Angry Birds, Angry Birds Space, atau Wow Fish HD lebih dulu. Untuk mengetahui informasi terbaru atau mendapatkan ide saat akan memasak, manfaatkan aplikasi Detikcom dan Masak Apa.
Sementara itu, bila perlu membaca, menyunting, dan membuat file dokumen baru, bukalah aplikasi Documents To Go. Aplikasi tambahan lain yang dibutuhkan dapat dicari via Play Store.
Sebuah kamera beresolusi VGA berada di sisi muka tablet yang dijual Rp 795 ribu tersebut. Prosesor ARM Cortex A8 1 GHz, Wi-Fi, RAM 512 MB, dan ROM 4 GB merupakan spesifikasi lain S5. Saat tablet masih segar, sebanyak 893 MB di antara 0,98 GB internal storage siap dipakai untuk instalasi aplikasi tambahan dan menyimpan data aneka aplikasi. Ada pula ruang kosong sebesar 1,43 GB untuk menampung koleksi file multimedia. Tidak tersedia selot kartu SIM dan bluetooth.
Berbekal kabel USB OTG, pengguna bisa memadukan S5 dengan aneka peranti. Penulis sempat menghubungkannya dengan USB flashdisk, modem, dan tetikus (mouse) secara bergantian. Seluruhnya bisa berfungsi. S5 konon juga dapat dipasangkan dengan papan ketik alias keyboard USB. Namun, karena tak memiliki aksesori itu, penulis belum membuktikannya sendiri.
Kenapa ya di speedup ice (s2) Rom. ICS 4.0.3 saya kalau download data walaupun 1kb (pernah uji coba upload via pc dan download di tablet) dengan koneksi modem speedup joy (CDMA EVDO Rev.A Flexi) pasti keluar pesan kayk “Maaf file terlalu besar untuk di unduh dalam koneksi ini, sambungkan dengan WiFi untuk melanjutkan”.
Pak Rifqi,
Saya tak pernah mencoba S2. Apakah waktu itu sempat mencoba mengunduh data memakai modem lain? Kasusnya aneh sih.
Mohon rekomendasi tablet yg plg murah tp kualitas tdk mengecewakan. tp yg sudah ad slot sim card. hanya buat mainan anak:-)
trims
Saya sudah mencoba menyambungkan dengan modem lain tapi belum ketemu modem yg support selain speedup. dan saya juga coba menanyakan di forum-forum pengguna speedup ice (s2) ternyata memiliki masalah yang sama dengan saya.
Pak Darus,
Kalau yang dicari tablet paling murah, berarti mau tak mau berurusan dengan tablet merek lokal buatan Tiongkok. Terus terang saya tidak berani merekomendasikan tablet murah meriah seperti itu.
Saran saya, setidaknya silakan melirik iPad generasi pertama atau Huawei Mediapad. Anggaran yang perlu disediakan hampir Rp 3 juta.
Pak Rifqi,
Oh, begitu tho ceritanya. Coba hubungi customer care SpeedUp di nomor telepon 021-6618222 atau email svc2.speedup@yahoo.com
Halo Pak Herry, sekedar saran sedikit nih pak. Kalau bisa pada tulisan diatas dan tulisan2 ulasan yg lain bisa ditambahkan kata2 “review”. Misalnya utk ulasan diatas disempilkan kalimat “review SpeedUp Pad Slim Ice / SpeedUp S5” (tanpa kutip)
Tujuannya agar kalau ada orang yg mengetikkan “review speedup pad slim ice” di Google, peluang web ponselmu.com muncul di hasil pencarian lebih besar.
Sebelumnya mohon maaf nih pak, bukannya menggurui, tapi sayang saja web sebagus ini traffic pengunjungnya tidak terlalu tinggi dibanding web lain yg kurang berkualitas.
Pak Ted,
Terima kasih sekali atas masukannya. Saya tidak merasa digurui kok. Saya justru amat senang karena mendapatkan masukan yang berharga. Terus terang saya amat awam dalam desain web maupun blog.
Kalau dicermati, tampilan blog Ponselmu.com ini sangat sederhana. Itu pun sebenarnya dari hasil trial and error yang saya lakukan. Saya belum bisa membuat yang lebih cantik.
Terkait masukan Bapak:
1. Sebaiknya cukup menambahkan kata “review” atau komplet berupa kalimat dengan format “review nama gadget”, Pak?
2. Kata/kalimat tersebut harus dicantumkan di judul atau boleh di dalam bodi naskah? Bila boleh di dalam bodi naskah, posisinya bebas di mana pun atau harus di atas?
Terima kasih.
Halo Pak,
Dalam dunia internet dikenal dengan istilah SEO (Search Engine Optimization). Segala cara yang dilakukan untuk mengoptimalisasi sebuah web agar “mudah
ditemukan” oleh mesin pencari, misalnya Google, dinamakan SEO.
Salah satu cara yang dilakukan agar web mudah dicari adalah menempatkan kata kunci (keyword) di judul dan di isi artikel.
Misalnya Pak Herry sedang mengulas hp iPhone 7, maka kata kunci dari artikel tersebut adalah “review iPhone 7”
Secara sederhana, pengertian kata kunci adalah kalimat yang kira-kira diketikkan oleh pengguna internet untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan.
Misalnya kalau ada orang yang ingin mencari informasi mengenai ulasan iPhone 7, maka kalimat yang mungkin diketikkan di google adalah: review iPhone 7, atau
bisa juga: spesifikasi iPhone 7, atau bisa juga: kelebihan iPhone 7, dll.
Kalau di website Pak Herry tidak ada kalimat “review iPhone 7” dan hanya ada kalimat “iPhone 7”, maka saat pencari mengetikkan “review iPhone 7” di Google,
maka website bapak kemungkinan akan kalah dengan web lain yang menuliskan kalimat “review iPhone 7”, walaupun sebenarnya kualitas artikel bapak lebih baik.
Mengenai pertanyaan diatas:
1. untuk kata review harus komplit dengan nama gadgetnya. Jadi misalnya lagi membahas iPhone 7, maka harus ditulis “Review iPhone 7” (tanpa kutip). utk kata “review” ini hanya contoh saja, intinya kita harus mengira-ngira apa yang pengguna internet akan ketikkan di google utk melakukan pencarian.
2.a. Sebaiknya dicantumkan di judul dan di bodi naskah
2.b. Untuk posisi penempatan kata kunci pada artikel, sebaiknya merata pak, diatas ada, ditengah ada, dibawah ada. Kalau tidak memungkinkan, setidaknya satu
kali disebutkan. yang pasti, jangan berlebihan menempatkan kata kunci / mengulang2 kalimat yang sama.
Kalau ingin belajar SEO lebih banyak, bisa mencari infonya di internet, ketikkan saja: “belajar seo” di google, pasti akan banyak yang menyediakan info gratis.
Kalau saya pribadi sebenarnya tidak terlalu suka dengan SEO, karena banyak web yang kualitasnya kurang baik, tapi posisi di hasil pencarian Google lebih tinggi dibanding web yang berkualitas hanya karena mereka menjalankan teknik seo dengan baik (tapi kurang memperhatikan isi/content dari web).
Yang pasti, konten adalah raja, walaupun teknik seo tidak dilakukan, asalkan isi artikelnya berkualitas dan konsisten (selalu update), maka pengunjung akan semakin meningkat dengan sendirinya (saya dulu sudah pernah coba pak, saat masih aktif menulis artikel).
Selain itu, utk link pada artikel, sebaiknya merupakan judul artikel / setidaknya bukan angka dan tanda huruf
menurut saya lebih enak dibaca:
ponselmu.com/aksesoris-sewarna-bodi
dibanding:
ponselmu.com/?p=1795
Kalau Pak Herry menggunakan wordpress, cara menggantinya sbb:
1. masuk ke dashboard WordPress
2. Klik Settings > Permalinks
3. klik Custom Structure, lalu tulis (atau copy paste) pada kolom tulisan: “/%postname%” (tanda kutipnya jangan ditulis)
4. Save Changes
5. Nanti secara otomatis link web-nya adalah merupakan judul artikel
Tapi itu terserah bapak, kalau lebih nyaman dengan yg sekarang tidak masalah (saya tetap suka dgn blog ini :D). Yang pasti, sebelum melakukan hal diatas, lakukan BACKUP dulu buat jaga-jaga. Untuk masalah tampilan blog ponselmu, menurut saya sudah baik. Simple is better.. and also faster.
(mohon maaf pak kalau kepanjangan, he he)
Pak Ted,
Terima kasih atas penjelasannya yang rinci. Sangat menambah pengetahuan saya. Saya akan coba pelajari dulu.
mendukung saran dari Pak Ted, boleh pak HSW baca2 buku berikut http://www.gramedia.com/book/detail/9786020022512/jago-seo-cara-instan-gak-pake-pusing
Pak Suyatmo Hugeng, terima kasih atas informasinya.
Dari sekian banyak artikel tentang Handphone, tetapi mengapa iphone atau produk apple tidak pernah diposting?
TQ.
Pak Rief Fullmoon,
Alasannya agak klasik, Pak. Saya selalu terlambat banget dalam mencoba iPhone. Jadi, ketika saya mencobanya, saya tidak me-review-nya.
Kalau saya tak salah ingat, satu-satunya iPhone yang pernah saya review adalah iPhone generasi pertama.