Dijual satu unit BlackBerry Bold 9700 alias Onyx bekas menggunakan metode flash sale. Siapa yang cepat, dia yang dapat.
Merujuk kepada standar kemulusan ala HSW, kondisi fisik ponsel kurang mulus. Ada dent di beberapa bagian. Sebagian kecil tombol papan ketik qwerty-nya terasa agak keras. Kurang membal. Trackpad berfungsi normal.
Rencana menuntaskan pengetikan naskah review BlackBerry Aurora pada 4 Juni 2017 berantakan. Sebab, hari itu penulis alias HSW menerima hujan pertanyaan terkait Nokia 3310 versi lahir kembali alias reborn. Berawal dari pamer foto 3310 via Twitter @herrysw maupun Instagram @herrysw, pertanyaan masuk tak kunjung berhenti.
Keesokan harinya, 5 Juni 2017, rencana mengunggah ulasan lagi-lagi tertunda. Pasalnya, hari itu harga Aurora turun signifikan dari Rp 3,499 juta menjadi Rp 2,499 juta. Koreksi harga tersebut membuat rekomendasi akhir HSW terhadapnya berubah180 derajat. Naskah yang nyaris tuntas mesti dibongkar lagi.
BlackBerry Aurora, ponsel pintar BlackBerry Android dual SIM pertama di dunia, kemarin (9/3) resmi diluncurkan di Jakarta. Ia sekaligus menjadi ponsel BlackBerry bersistem operasi Android pertama yang beredar resmi. Aurora juga menyandang predikat sebagai produk perdana PT BB Merah Putih. Perusahaan itu merupakan pemegang lisensi BlackBerry untuk perangkat ponsel pintar di Indonesia.
Aurora hadir dengan layar sentuh 5,5 inci, RAM 4 GB, ROM 32 GB, dan kompatibel dengan layanan 4G LTE semua operator di Indonesia. Ponsel bersistem operasi Android 7.0 Nougat itu dibanderol Rp 3,499 juta. Penjualan dengan sistem pre-order berlangsung hingga 12 Maret 2017 di berbagai toko online terkemuka.
Dalam berponsel penulis sesekali memilih jalur yang tidak mainstream. Penulis telah dua kali mengalami masa ketika memakai peranti BlackBerry dipandang janggal. Pertama, bertahun-tahun silam. Terus terang penulis lupa tepatnya tahun berapa. Satu hal yang pasti, sebelum 2007.
Saat itu penulis menggunakan peranti BlackBerry 5820 dengan layanan BlackBerry Internet Services (BIS) Indosat. Layar ponsel tersebut masih monokrom. Hitam putih. Ketika memakainya di tempat gelap, penulis harus mengaktifkan backlight secara manual. Tekan tombol tertentu dulu sampai cahaya berwarna hijau menerangi layar.
Ada kabar gembira bagi Anda yang rutin memakai BlackBerry Messenger (BBM) di peranti BlackBerry 10 dan Android. Mulai kemarin, 3 Maret 2015, Anda dapat membuat PIN BBM sendiri. Mau PIN cantik, PIN ganteng, maupun PIN seksi, semuanya bisa. Silakan menciptakan PIN sendiri sesuai selera Anda.
Dengan PIN kreasi sendiri, orang lain akan lebih mudah mengingat PIN Anda. Saat ditampilkan di kartu nama atau media lain, PIN yang cantik juga terlihat lebih keren. HSW9900, misalnya, lebih asyik dan gampang diingat daripada 551279C6, bukan? Kalau Anda tertarik membuat PIN BBM sendiri, inilah langkah-langkahnya.
Beragam komentar mengemuka saat melihat penulis memakai BlackBerry Passport. Orang yang mengenali Passport biasanya berkata, “Wuih sekarang pakai Passport. Enak nggak?” Sementara itu, yang tidak mengenal Passport seringkali akan bertanya, “Kamu pakai hape apa, Her? Bentuknya kok aneh.”
Pertanyaan pembuka itu biasanya penulis jawab seraya menyodorkan Passport. “Ini kalau mau coba-coba,” kata penulis. Penulis lalu membiarkan lawan bicara tersebut asyik mencermati, menimang, dan memencet Passport. Tak sampai semenit, nyaris semua di antara mereka sudah berkata-kata lagi. Mayoritas bernada negatif.
Harga peranti BlackBerry biasanya lebih mahal daripada ponsel pintar Android. BlackBerry 9220 Davis yang merupakan BlackBerry GSM bergaransi resmi termurah, contohnya, dijual Rp 1,4 jutaan. Ponsel itu belum mendukung layanan 3G. Berbekal dana berjumlah sama, bahkan lebih sedikit, konsumen sudah bisa membeli ponsel Android 3G dengan spesifikasi umum lebih tinggi.
Merujuk pada kondisi tersebut, sebuah kekhawatiran sempat mencuat kala mengetahui harga BlackBerry Z3 Jakarta Edition dipatok “cuma” Rp 2,199 juta. Jangan-jangan ponsel tersebut memiliki performa ala kadarnya. Jangan-jangan bodinya ringkih bak ponsel murahan.
Sakit perut dan masuk angin yang mendadak “berkunjung” membuat saya baru bisa mengetikkan cerita ini sekarang. Namun, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, bukan? He… he… he…. cari alasan.
BlackBerry Z3 Jakarta Edition resmi diluncurkan di Indonesia pada 13 Mei lalu. Mengapa dinamakan Jakarta Edition? Sebab, peranti yang dibanderol Rp 2,199 juta itu banyak diinspirasi oleh pengguna BlackBerry di Indonesia.
John Chen, Executive Chairman dan CEO BlackBerry, khusus datang demi acara peluncuran tersebut. “Ini kali pertama saya ke Indonesia. Saya datang kemarin dan ternyata sangat macet,” ujarnya.
Belum pernah mengetahui wajah John Chen? Ini dia…
BlackBerry menebar angpao Imlek pada 29 Januari lalu. Bukan berupa amplop merah, melainkan resmi menghadirkan update software untuk peranti BlackBerry 10. Usai di-update, pengguna BB10 bisa menginstalasikan aplikasi Android ke ponsel yang dimiliki secara mudah dan cepat.
Berminat mencoba? Silakan mengikuti langkah demi langkah yang dibuat dengan mengacu pada tampilan layar BlackBerry Z30 berikut ini. Tampilan layar di Z10, Q5, dan Q10 seharusnya relatif sama.
Uji pakai BlackBerry Z30 menyisakan guratan senyum puas. Ponsel itu terasa gegas dan bisa diandalkan. Bila dibandingkan dengan BlackBerry Z10 yang sama-sama berlayar sentuh plus memakai sistem operasi BB10, pergerakan layar Z30 jauh lebih halus (smooth).
Sebuah percobaan sederhana sempat dilakukan. Z30 sengaja diletakkan berdampingan dengan Z10. Oleh teman penulis yang kebetulan bernama sama, Herry, layar sepasang ponsel itu disentuh dan digerakkan bersamaan ke arah yang sama. Hasilnya, jelas terlihat pergerakan layar Z10 tidak mulus. Sempat tampak ada patahan. Hal serupa tidak terjadi dengan Z30.
Ditetapkannya angka Rp 7,999 juta sebagai harga jual BlackBerry Z30 bergaransi resmi sungguh mengejutkan. Sebab, sepintas Z30 hanya bermodal predikat sebagai ponsel berlayar sentuh terbesar yang pernah ditawarkan BlackBerry. Ia kurang menjanjikan untuk bersaing melawan Samsung Galaxy Note 3 dan Sony Xperia Z1 yang dijual di kisaran harga setara.
Alasan rasionalnya sederhana. Samsung adalah pemimpin pasar ponsel pintar dan seri Note dikenal mempunyai penggemar fanatik. Xperia Z1 tak boleh diremehkan karena selain tahan air, kualitas kameranya diyakini luar biasa. Sementara itu, posisi BlackBerry sedang terseok-seok. Popularitasnya di dunia, termasuk Indonesia yang sempat dijuluki sebagai negara BlackBerry, terus merosot.
Tanpa gembar-gembor, BlackBerry Messenger (BBM) untuk Android akhirnya resmi meluncur. Penulis telah sukses menginstalasikan dan menjalankannya pada 22 Oktober 2013 menjelang pukul 02.00. Tulisan ini mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang paling sering diajukan. Tentu saja, jawaban atas pertanyaan tersebut juga penulis sertakan. Semoga bermanfaat!
Kehadiran BlackBerry Messenger (BBM) di Android dan iOS saat ini menjadi topik terpanas di kalangan penggemar acang alias gadget. Mereka penasaran mencicipi BBM tanpa menggunakan peranti BlackBerry. Beragam pertanyaan mengemuka, berbagai isu tersebar. Tulisan ini merangkum aneka pertanyaan yang paling sering muncul, sekaligus menjawabnya.
Tak dapat disangkal, BlackBerry Z10 merupakan peranti bersistem operasi BlackBerry 10 (BB10) pertama yang beredar resmi di pasar. Namun, bagi penulis, the first real BB10 device bukan Z10, melainkan Q10. Alasannya sederhana. Peranti BlackBerry identik dengan papan ketik qwerty fisik. Karena Z10 tanpa papan ketik qwerty fisik, berarti Q10-lah yang lebih pantas menyandang predikat peranti BB10 pertama yang benar-benar nyata.
Penampakan fisik Q10 tampak mewah, elegan, dan berkelas. Siapa pun yang melihatnya takkan memberikan label murahan kepada ponsel tersebut. Rangka bodinya terbuat dari baja tahan karat alias stainless steel, sedangkan bagian belakang bodi berbahan baku glass weave.
Untuk menandai ketersediaan BlackBerry Q5 secara nasional di seluruh Indonesia, mulai hari ini (23/8) sampai lusa, BlackBerry menggelar acara peluncuran Q5 di atrium lobby level Mal Gandaria City, Jakarta. Selama acara itu, pemilik kartu kredit BNI dan BCA yang membeli Q5 dapat menikmati program angsuran 12 bulan tanpa bunga. Bahkan, mereka dibebaskan dari angsuran bulan pertama. Sebanyak seribu pembeli pertama berhak memperoleh gratis Garskin dan voucher belanja Q0010 senilai Rp 500 ribu.
“Q5 membidik kaum muda yang sangat aktif dan dinamis. Peranti berpapan ketik qwerty itu tepat pula dipilih oleh orang-orang yang ingin menikmati pengalaman baru dengan smartphone BlackBerry 10,” kata Maspiyono Handoyo, Managing Director BlackBerry Indonesia.
BlackBerry Q10 akan resmi tersedia di Indonesia mulai 27 Juni 2013 dengan harga ritel Rp 7,499 juta. Saat itu, peranti pertama dengan papan ketik qwerty plus bersistem operasi BlackBerry 10 tersebut dapat dibeli di gerai BlackBerry Lifestyle dan toko jaringan distribusi mitra resmi BlackBerry Indonesia. Yaitu, Teletama Artha Mandiri (TAM), Comtech, dan Surya Citra Multimedia (SCM).
Maspiyono Handoyo, Managing Director BlackBerry Indonesia, optimistis Q10 bakal melanjutkan kesuksesan Z10. “Kalau Z10 laku keras sehingga sempat sulit ditemukan di pasar, Q10 takkan kalah laris. Saat saya berkeliling ke sejumlah mitra, ada yang meyakini penjualan Q10 akan mencapai tiga kali lipat penjualan Z10,” tegasnya di hadapan undangan acara BlackBerry yang digelar di Hotel Hilton, Bandung, hari ini (4/6).
BlackBerry Z10 menjadi salah satu “barang panas” pada kuartal pertama 2013. Kehadirannya sangat dinantikan, apalagi di negara dengan belasan ribu pulau ini. Sebab, Z10 merupakan acang pertama bersistem operasi BlackBerry 10 yang konon menawarkan sensasi baru. Bagi perusahaan BlackBerry yang dulu bernama Research In Motion (RIM) tersebut, Z10 sekaligus menjadi salah satu penentu nasib. Tetap eksis atau tinggal kenangan.
Penulis menguji pakai Z10 varian STL100-1 yang didistribusikan ke pasar Indonesia serta berbagai negara di Timur Tengah dan Asia. Acang berwarna putih itu memiliki versi firmware 10.0.10.82.
Tak ada yang menyangkal kalau saat ini Indonesia merupakan salah satu pasar terpenting bagi Research In Motion (RIM). Ketika di berbagai negara penjualan peranti BlackBerry menunjukkan tren negatif, hal berbeda 180 derajat terjadi di negara ini. BlackBerry terus bertumbuh. Sampai-sampai ada yang menyematkan predikat BlackBerry Nation ke Indonesia.
Karena itu, tidak perlu heran bila aspirasi pengguna di Indonesia sangat diperhatikan oleh RIM. Salah satu wujud nyatanya dapat ditemukan di BlackBerry Curve 9220 alias Davis.
Kian didalami kok kian menarik ya. Ternyata, pernyataan resmi Research In Motion (RIM) untuk media yang disampaikan via PR agency-nya ada tiga versi lho. *tepok jidat*
Di bawah ini saya copy paste-kan ketiganya. Kalau dicermati, isi masing-masing versi agak berbeda. Versi bahasa Inggris menyebutkan dapat aksesori car charger segala. Sedangkan versi kedua bahasa Indonesia menyisakan pertanyaan tambahan. Sejak kapan tuh ada pendaftaran online supaya bisa membeli BlackBerry 9790 alias Bellagio dengan diskon 50 persen?
Btw, mari beramai-ramai pasang hashtag #jujurlahRIM saat nge-Tweet tentang BlackBerry, khususnya terkait kericuhan penjualan 9790. Semoga hal itu bisa sedikit membuka mata RIM bahwa kita menginginkan penjelasan yang lebih terbuka, bukan sekadar pernyataan jaga image.
Sebagian peranti BlackBerry lahir dalam kondisi rakus baterai. Sebut saja, BlackBerry 9000 alias Bold generasi pertama. Sebagian peranti lain BlackBerry dikenal relatif hemat baterai. Kendati demikian, bila aktif digunakan, bukan mustahil baterai bawaan peranti itu tak mampu menemani pengguna sejak pagi sampai malam.
Ada beberapa jurus yang dapat diterapkan pengguna agar BlackBerry lebih irit baterai. Jurus itu mudah dipraktikkan dan tanpa bantuan aplikasi tambahan. Paparan berikut ini merujuk pada peranti BlackBerry yang menggunakan OS5. Struktur menu di OS4 dan OS6 tidak persis sama. Silakan menyesuaikannya.