Xiaomi Mi A2 dan Mi A2 Lite resmi diluncurkan secara global di Madrid, Spanyol kemarin (24/7). Ponsel Android One Xiaomi generasi kedua itu akan mulai dijual pada 27 Juli 2018. Nama Indonesia tercantum dalam daftar negara yang kemarin ditampilkan di panggung.
Tak usah berlama-lama. Mari kita langsung membuka satu kardus Mi A2.
Xiaomi Redmi Note 5 adalah ponsel pertama di Indonesia yang menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 636. Kehadirannya disambut dengan sangat antusias. Permintaan yang jauh lebih banyak daripada penawaran membuatnya langka. Harga pasar melambung tinggi. Label ponsel gaib pun disematkan oleh netizen.
Kini Redmi Note 5 mulai gampang dijumpai di pasar dengan harga berbeda tipis daripada harga ritel yang disarankan. Berapa? Harga ritel resmi varian RAM 3 GB dan ROM 32 GB Rp2,599 juta. Sedangkan varian 4/64 seperti yang penulis alias HSW uji pakai Rp3,099 juta.
Mulai hari ini, 16 Juli 2018, harga ritel resmi Xiaomi Redmi 5A dan Redmi Note 5 naik. Xiaomi menyebutkan kenaikan itu terjadi akibat perubahan nilai tukar yang berujung kepada peningkatan biaya komponen. Redmi 5A yang sebelumnya dibanderol Rp1.099.000 kini menjadi Rp1.149.000.
Sementara itu, Redmi Note 5 seluruh varian masing-masing mengalami kenaikan harga Rp100.000. Redmi Note 5 3/32 yang dulu dijual Rp2.499.000 sekarang dipatok Rp2.599.000. Sedangkan Redmi Note 5 4/64 disesuaikan dari Rp2.999.000 menjadi Rp3.099.000.
Xiaomi Redmi 5 Plus bukanlah ponsel keluaran terbaru. Pascapeluncuran ponsel itu pada 14 Februari 2018, Xiaomi telah menghadirkan Redmi Note 5 dan Redmi S2. Apakah Redmi 5 Plus masih layak dibeli?
Penulis alias HSW sengaja memilih Redmi 5 Plus warna biru muda metalik. Biar tidak monoton. Birunya relatif cantik dan tak terkesan norak. Sama dengan ponsel Xiaomi berwarna nonhitam lain, bagian depan ponsel berwarna putih.
Xiaomi Redmi Note 5 telah resmi diluncurkan di Indonesia pada 18 April lalu. Inilah delapan hal yang perlu Anda ketahui tentang ponsel itu. Nomor enam seharusnya bakal disukai para cewek pengguna ponsel.
Xiaomi Mi MIX 2S resmi diperkenalkan di Shanghai, Tiongkok, kemarin (27/3). Sesuai rumor yang beredar, ponsel itu memanfaatkan prosesor Qualcomm Snapdragon 845 dengan kecepatan hingga 2,8 GHz dan dibekali kamera ganda berfitur AI.
Bersama jurnalis asal Indonesia, Malaysia, dan Vietnam yang sengaja diterbangkan Xiaomi ke Bali, HSW menyaksikan acara peluncuran ponsel tersebut via live streaming. Usai menonton siaran langsung, tersedia live demo unit yang boleh dijajal.
Ketika menguji pakai ponsel pintar (smartphone) berharga jual kurang dari satu juta rupiah, penulis alias HSW biasanya tak berani mematok harapan berlebih. Asalkan tidak lemot dan baterai bisa bertahan mulai pagi sampai sore, hal itu sudah cukup. Kamera kurang tajam masih dimaklumi. Kualitas bodi pun boleh terlihat kurang mewah dan kukuh. Xiaomi Redmi 5A yang … Read more
Ponsel Xiaomi identik dengan tampilan antarmuka MIUI. Di kala banyak pengguna menyukai MIUI, karena berbagai alasan sekelompok pengguna ponsel justru menghindarinya. Mereka mengaku tertarik menjajal ponsel Xiaomi, tetapi enggan bersentuhan dengan MIUI.
Xiaomi Mi A1 menjadi jawaban. Ponsel yang termasuk seri Android One itu tidak mengadopsi MIUI, melainkan memakai stock Android. Jadi, bagi para penolak MIUI, tak ada alasan lagi untuk tidak membeli ponsel Xiaomi deh. Apalagi, mengacu kepada hasil uji pakai yang dilakukan penulis alias HSW, secara umum Mi A1 pantas disebut sangat memuaskan di kelasnya.
Dengan mengabaikan perbedaan status harga, harga normal vs harga pre-order yang tak kunjung berakhir, Xiaomi Mi A1 dan Motorola Moto G5s Plus adalah sepasang ponsel hot item. Banyak orang yang membicarakan dan mengadunya. Bahkan, ada yang sampai berdebat kusir tanpa pernah mencoba ponsel yang dibahas.
Sebagai appetizer sebelum kelak HSW mengunggah review Mi A1 maupun Moto G5s Plus, marilah mencermati dulu contoh hasil jepretan kamera dua ponsel itu. Foto yang ditampilkan lebih awal selalu dijepret menggunakan ponsel A, sedangkan foto yang tersaji di urutan kedua selalu diabadikan memakai ponsel B.
Tepat seminggu lalu (5/9) Xiaomi memperkenalkan ponsel Android One, Mi A1, di India. Bersama dengan puluhan undangan dari berbagai negara, penulis alias HSW berkesempatan menghadiri langsung acara tersebut. Ulasan singkatnya bisa dibaca tautan berikut, sedangkan cerita fotonya dapat disimak di halaman ini.
Xiaomi meluncurkan Mi A1 di New Delhi, India, kemarin (5/9). Itulah ponsel pertama Xiaomi yang mengadopsi Android One, bukan MIUI seperti biasanya. Ponsel dengan stock Android itu juga dipastikan bakal beredar resmi di Indonesia pada bulan ini.
Di India, Mi A1 dipasarkan lewat jalur daring (online) maupun luring (offline) mulai 12 September mendatang. Harga jualnya INR 14.999 atau sekitar Rp 3,1 juta. Kamera utama berlensa ganda dengan 2x optical zoom menjadi nilai jual utama ponsel tersebut.
Awalnya penulis alias HSW sama sekali tak menyangka Xiaomi Redmi 4X memiliki kemampuan 4G-3G secara simultan. Ketika dua nomor dibiarkan siaga bersamaan, baru ketahuan kalau ponsel itu memiliki kemampuan tersebut.
Ditambah kombinasi kapasitas RAM-ROM, baterai yang tahan lama, sensor sidik jari, dan fitur remote control, jadilah Redmi 4X menjadi pilihan terbaik di rentang harga kurang dari Rp 2 juta. Untunglah performa kamera ponsel itu kurang memuaskan. Seandainya kamera Redmi 4X juga jempolan, kasihan ponsel lain yang hanya akan menjadi penghuni etalase toko. Ha… ha… ha….
Ketika sedang mengantuk karena kurang tidur dan kelelahan, sebaiknya tidak memaksakan diri mengetik naskah review. Daripada file tak sengaja dimasukkan ke recycle bin di laptop, dimusnahkan, dan tidak bisa dipulihkan. Itulah pelajaran berharga buat kita semua, khususnya penulis alias HSW, tepat seminggu lalu.
Walaupun ulasan lengkap Xiaomi Redmi Note 4 baru diunggah hari ini, uji pakai sebenarnya telah lama selesai. Rekomendasi atas ponsel itu juga sudah puluhan kali HSW sampaikan saat merespons pertanyaan masuk ke blog ini maupun Twitter @herrysw. Asalkan kinerja kamera tak harus bagus, dengan harga Rp 2,399 juta, Redmi Note 4 sangat layak beli.
Menguji pakai dan mengulas ponsel tanpa garansi resmi bukanlah kebiasaan penulis alias HSW. Namun, lantaran termasuk sekelompok pengguna pertama Xiaomi Mi 6 di dunia, bahkan saat di negara asalnya belum dijual bebas, terlalu sayang bila HSW tak me-review-nya.
Selama berhari-hari Mi 6 digunakan sebagai ponsel utama. Seperti kata pepatah Jawa witing tresna jalaran saka kulina, semakin lama memakai ponsel itu, benih-benih cinta semakin tumbuh subur. Seandainya Mi 6 kelak beredar resmi di Indonesia, tanpa ragu HSW merekomendasikan Anda membelinya.
Xiaomi Mi 6 resmi diluncurkan di Beijing, Tiongkok, pada 19 April lalu. Di sana, ponsel itu akan dijual secara daring (online) maupun luring (offline) mulai 28 April 2017. Penulis alias HSW kebetulan memperoleh kesempatan memilikinya lebih dulu.
Sekadar berbagi kebahagiaan, ehmm… tepatnya sekaligus menebar “racun”, inilah ritual membuka kardus alias unboxing Xiaomi Mi 6. Semoga Anda menikmatinya. Berikutnya, mari kita bersama-sama memanjatkan doa agar Xiaomi tergerak mendistribusikan ponsel tersebut ke Indonesia.
Xiaomi Mi 6 kemarin (19/4) resmi diluncurkan di Beijing, Tiongkok. Ia menjadi ponsel merek Tiongkok pertama yang memanfaatkan prosesor Qualcomm Snapdragon 835. Dengan RAM 6 GB, ROM minimal 64 GB, kamera ganda, dan sederet kemampuan lain, ponsel itu dibanderol mulai RMB 2.499 saja. Kalau dirupiahkan, berarti tak sampai Rp 5 juta. Wow!
Bersama dengan sekitar 20 jurnalis dari berbagai negara, penulis alias HSW hadir langsung di lokasi acara. Inilah cerita singkatnya, lengkap dengan foto-foto yang seluruhnya dijepret menggunakan kamera ponsel.
Kardus Xiaomi Redmi 4A yang berwarna putih bergegas penulis alias HSW buka. Ponsel diangkat. Terasa ringan. Satu per satu isi kardus dikeluarkan. “Lho kok nggak ada baterainya ya,” gumam HSW dalam hati.
Tiba-tiba HSW tersadar. Bukankah Redmi 4A menggunakan baterai tanam? Tombol power segera ditekan, ponsel pun mulai menyala. Walaupun dibekali baterai 3.120 mAh yang tak layak dibilang berkapasitas kecil, bobot Redmi 4A ternyata relatif ringan.
Sehari setelah menghadiri peluncuran Xiaomi Mi Note 2 dan Mi MIX, pada 26 Oktober 2016 penulis alias HSW diajak mengunjungi kantor pusat Xiaomi. Keluar dari sana, cukup berjalan kaki sekitar lima menit untuk mampir ke Mi Home, ruang pamer sekaligus gerai penjualan aneka produk Xiaomi.
Kantor pusat Xiaomi berada di Maofanglu Road, Beijing. Dari hotel tempat HSW menginap, waktu tempuhnya sekitar 30 menit. Rasa kantuk yang menerpa setelah mengetik dan mengunggah naskah sampai pukul 02.30 membuat HSW tertidur. Sepertinya malahan sempat mendengkur. He… he… he….
Hari ini, 4 November 2016, Xiaomi Mi MIX mulai dijual di Tiongkok. Hanya dalam sepuluh detik, flash sale via situs resmi Xiaomi itu berakhir. Seluruh stok habis terjual. Tiga hari sebelumnya, Mi Note 2 yang dijual pula lewat flash sale ludes dalam 50 detik.
Sore ini, masih 4 November 2016, penulis alias HSW mulai mengetikkan review Mi MIX. Pontab (ponsel tablet) alias phablet (phone tablet) itu memang takkan beredar resmi di sini. Namun, mengingat HSW termasuk sekelompok orang yang menjadi pemilik pertama Mi MIX di dunia, bolehlah sesekali berbagi kebanggaan dengan mengujipakainya.
Tepat seminggu lalu, 25 Oktober 2016, penulis alias HSW menghadiri peluncuran tiga produk terbaru Xiaomi di Beijing, Tiongkok. Ada Mi Note 2 yang tampilan fisiknya sepintas menyerupai Samsung Galaxy Note 7, Mi VR, dan Mi MIX yang berlayar lebar tanpa bingkai.
Berikut cerita singkat dan foto-foto yang menggambarkan kehebohan suasana di lokasi acara pada saat itu. Seluruh foto dijepret menggunakan Huawei P9. Pemotretan dilakukan tanpa mengaktifkan lampu kilat.
