Asus Zenfestival 2015 Jakarta telah berakhir 19 November lalu. Penulis kebetulan menjadi salah satu di antara sekitar 1.800 undangan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.Ada pula tamu undangan dari Bangladesh, Australia, dan Myanmar.
Seperti apa suasana Zenfestival 2015? Di tengah-tengah acara, penulis sempat melakukan “siaran langsung” via Periscope. Anda yang menggunakan aplikasi itu, baik di Android maupun iOS, dapat melihat tayangan ulangnya di https://www.periscope.tv/herrysw. Sedangkan foto-foto acara bisa Anda simak di halaman ini. Tampilan sebagian foto tampak kurang prima karena penulis terpaksa mengaktifkan digital zoom demi menangkap objek foto yang lokasinya jauh.
Empat hari menjelang Zenfestival, undangan fisik penulis terima. Undangan via email telah diterima lebih dari sebulan sebelumnya.
Dengan menumpang Garuda Indonesia, pada 18 November 2015 alias sehari sebelum Zenfestival, penulis tiba di Bandara Soekarno Hatta. Pesawat yang sama juga mengangkut puluhan jurnalis, diler/pemilik toko, dan tim Asus Surabaya. Kelar mengambil ID tag, saatnya menikmati nasi kotak Hoka Hoka Bento dan menantikan kedatangan bus penjemput.
Lelah menanti, beberapa undangan memilih melantai.
Setelah menunggu hampir dua jam, bus jemputan tiba juga.
Acara hari pertama simpel. Tiba di hotel, mengikuti welcome dinner, lalu beristirahat.
19 November 2015. Pukul 07.45 peserta Zenfestival telah diminta berkumpul di lobi hotel lalu diantarkan ke lokasi acara di Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta.
Lorong menuju ke area registrasi. Awalnya penulis menyangka lorong ini dilengkapi cermin. Ternyata, lorong itu bolong. Dari lorong tempat penulis berdiri, penulis bisa melihat dan menyentuh peserta Zenfestival di lorong sebelah.
Tulisan Zenfestival di dekat pintu masuk ballroom ini menjadi lokasi favorit untuk melakukan selfie. Apalagi, panitia memang menggelar kompetisi selfie berhadiah lima unit Asus Zenfone 2 Laser.
Seperti ini pengaturan tempat duduk para peserta Zenfestival. Penulis mendapatkan lokasi duduk di area berwarna hijau.
Sambil menanti dipersilakan masuk ke ballroom, sebagian peserta berdiri sambil mengobrol. Ada pula yang sibuk selfie ke sana kemari. Sebagian lagi memilih duduk di karpet nan empuk.
Entah siapa pemilik situs ini. Yang pasti, dia cerdas banget memanfaatkan momen. Standing banner ucapan selamat yang dikirimkannya dipajang di dekat pintu masuk. Bisa numpang promo deh.
Peserta dipersilakan memasuki ballroom.
Mejeng dulu. Buat bukti kehadiran. 🙂
Tak lama kemudian acara dimulai. Penulis yang duduk di bagian tengah ruangan tidak selalu bisa melihat panggung secara leluasa. Seringkali penulis justru melihat punggung, bukan panggung. Sebab, peserta lain dengan santai berdiri untuk menonton dan memotret aktivitas yang sedang berlangsung di panggung.
Pemandangan serupa tak pernah penulis temukan saat menghadiri acara peluncuran ponsel di luar negeri, dengan peserta ribuan orang. Di sana, setiap peserta memang tetap berusaha mengabadikan momen yang berlangsung memakai kamera. Namun, mereka melakukannya dengan tetap duduk di kursi masing-masing. Hanya tangan yang menjulur ke atas.
Kamera Zenfone 2 Laser dibandingkan dengan iPhone 6s Plus.
Perkenalkan, ini Zenny, maskot Asus Zenfone.
Zenny melakukan selfie bersama CEO Asus Jerry Shen dan Direktur Pusat Desain Asus Daniel Alenquer.
Yihaa… lagi-lagi punggung.
Seremonial dan presentasi singkat telah usai. Peserta dipersilakan makan siang serta melihat-lihat demo produk. Cerita tentang aneka ponsel baru Asus yang diperkenalkan di Zenfestival dapat Anda baca di sini.
Berikutnya, saatnya mengikuti technical seminar. Fitur-fitur ponsel Asus dikupas lebih rinci. Ketika presentasi sedang berlangsung, terjadi sebuah insiden. Pasokan listrik yang berhubungan dengan tata suara dan layar padam. Hingga belasan menit kemudian aliran listrik masih belum pulih.
Aksi spontan Direktur Pusat Desain Asus Daniel Alenquer patut diacungi jempol. Untuk menjaga mood peserta, ia menggebuk drum hanya dengan memakai satu stik. Ya, hanya satu stik karena satu stik drum lainnya tidak berhasil ditemukannya. Peserta pun bersorak gembira. Mantap, Om Daniel. Salut!
Asyik… listrik akhirnya menyala. Mari kita lanjutkan presentasinya. Kamera Zenfone 2 dibandingkan dengan kamera aneka ponsel merek lain. Ada LG G3, HTC Eye, Samsung Galaxy Note (ah, angkanya tertutup), Sony Xperia Z3, dan iPhone 6 Plus.
Zenfone 2 Deluxe Special Edition yang diperkenalkan di Zenfestival mempunyai memori 256 GB. Bisa buat apa sih memori sebesar itu?
Di penghujung acara ratusan Zenfans, sebutan untuk fans Asus, berfoto bersama General Manager Asus Asia Pasifik Rex Lee.
Kesempatan itu dimanfaatkan beberapa Zenfans untuk selfie bersama Rex Lee. Mereka mungkin berpikir, kapan lagi bisa berfoto bareng bos besar Asus.
Saatnya rehat sejenak. Peserta diminta meninggalkan ballroom karena ruangan tersebut akan ditata ulang untuk acara gala dinner. Di masa penantian itu, sebagian peserta lebih memilih menunggu di depan ballroom. Ada yang serius mengetik berita, memainkan ponsel, maupun mengobrol santai.
Gala dinner menjadi acara resmi terakhir Zenfestival. Sampai jumpa di acara berikutnya.
Keren pak Herry diundang Asus,, mungkin supaya penilaian pak Herry berubah soal produk dan layanan Asus hehe
Pak Burhanudin Saefullah,
Undangan ke Zenfestival itu bukan undangan pertama dari Asus kepada saya lho. Saya juga pernah diundang ke peluncuran Zenfone 2 di Jakarta.
Tipe-tipe yang baru meluncur ini kira-kira kapan mulai masuk di pasaran pak? Lagi ngincer zenfone selfie 🙂
Pak Solehoptikcokro,
Zenfone Selfie besok mestinya sudah mulai bisa ditemukan di WTC dan Marina.
pak sw, saya mau menggaris bawahi soal padamnya listrik. kok bisa ya hotel sekelas ritz carlton? hahaha
oh ya, saya menunggu hasil review kamera produk asus terbaru ini apalagi jika dibandingkan dengan kamera g4 yang saya dengar masih paling the best.
Pak Fery Irawan,
Nah… itu dia. Entah itu salah EO, salah hotel, atau sialnya mereka berdua. Sebab, terakhir saya dapat info kalau genset sebenarnya sudah siaga dan dinyalakan. Namun, entah mengapa, aliran listriknya tak bisa masuk ke ruangan ballroom.
Biasanya Asus menggelar acara akbar seperti ini di Pullman. Baru kali ini mereka pindah ke Ritz-Carlton dan ternyata mengalami insiden yang lumayan fatal. Semoga Asus tidak kapok mengadakan acara di Ritz-Carlton. Sebab, menurut saya, lokasi dan pelayanan di Ritz-Carlton jauh lebih nyaman daripada Pullman.
Tunggu Zenfone Max beredar ya. Feeling saya sih belum bisa mengalahkan G4.
Koh Herry,
Boleh share
Dikasih “oleh oleh” apa ? hehehe..
Pak Revaldo,
Ada deh. Mau tahu saja atau mau tahu banget?
Pa Herry, foto2 diatas diambil pake kamera apa?
Pak Sonny,
Semua foto dijepret menggunakan Sony Xperia Z5 Dual. Kondisi pemotretan:
* Lampu kilat tidak aktif.
* Karena saya duduk jauh di belakang, sebagian foto terpaksa saya jepret dengan mengaktifkan digital zoom. Kualitas hasil jepretan otomatis menurun.
* Sebagian foto saya cropping sebelum diunggah ke blog.
* Saya sama sekali tidak melakukan olah digital yang berhubungan dengan pencahayaan, kontras, dan saturasi.
Selamat sore Pak Herry…
Mau tanya tetapi diluar tema.
Menurut bapak mana yang lebih baik antara Lenovo K900 dan Samsung Grand Duos? Terima kasih atas jawabannya.
Pak Agung Ris,
Untuk ukuran saat ini sama-sama nggak menarik. Mending beli ponsel yang 100% baru dengan harga di kisaran harga bekas dua ponsel itu deh. Misalnya, Xiaomi Redmi 2.
mungkin kah asus bisa buat aku jatuh hati pada produknya ya? hmmmm..
aku tnggu review hp2 asus yg akan d review om Herry…
oya om Herry pnasaran itu jepret2 pke DSLR atau hp apa?
Pak Ipong,
Semua foto dijepret menggunakan Sony Xperia Z5 Dual. Kondisi pemotretan:
* Lampu kilat tidak aktif.
* Karena saya duduk jauh di belakang, sebagian foto terpaksa saya jepret dengan mengaktifkan digital zoom. Kualitas hasil jepretan otomatis menurun.
* Sebagian foto saya cropping sebelum diunggah ke blog.
* Saya sama sekali tidak melakukan olah digital yang berhubungan dengan pencahayaan, kontras, dan saturasi.
Wah,pak herry sdh pake Z5 untuk foto2. Ditunggu nih review Z5 nya. Denggernya kamera Z5 sdh 21 MP
Pak Djunaedi,
Lebih tepatnya 23 MP.
Pak Herry,
Maaf OOT.. Feature “phase detection autofocus” dengan “laser autofocus” lebih bagus mana ?
Terima kasih
Pak Ignatius Tanoto,
Tak bisa bilang lebih bagus mana hanya dengan melihat spesifikasi di atas kertas.
Pak Herry utk varian ASUS Zenfone 2 Max kira2 kapan mulai dijual di ritel atau online store?trims
Pak Ferdi Satria,
Belum tahu nih, Pak.
A. ada 3 gawai ;
1.Leny A7000plus
2.Leny P70,
3.Reno 2
jika disuruh mengurutkan dari yg Pak Hery pilih. gmn urutanya dari yg skilas pandang yg terbaik ??
B. Pak Heri kapan mereview Redmi Note 2 ?? 🙂
Bu Putry,
A. Saya malahan belum pernah tahu ada ponsel merek Leny dan Reno 2.
B. Belum tahu. Sebab, Redmi Note 2 belum beredar resmi di sini. Yang saat ini dijual di sebagian toko adalah barang tanpa garansi resmi.
Koh Herry,
Mau tahu banget deh hahaha..
Soalnya di foto terlihat pada dapat goody bag, bergambar si Zenny,
Dengan ukuran yang lumayan besar hehehe
Pak Revaldo,
Isi goodie bag itu sempat saya twit lho. Silakan mencarinya di timeline Twitter @herrysw bertanggal 19 November 2015. Foto yang tersimpan di ponsel sudah saya hapus.
Pak Herry, asyik banget ya dpt undangan dr Asus.
Btw, mau tanya nih pak, menurut bapak, bagus mana ya antara Zenfone Max dan Xiaomi Redmi Note 3,, dua2 baru diluncurkan kan ya. Ingin tau aja se-signifikan apa perbedaan baterai 5000 mAh nya ZenfMax dan 4000 mAh nya Redmi Note 3. Makasih Pak.
Pak Agin,
Jawabannya ya tidak tahu. Lha ponselnya belum beredar dan diuji pakai.
Koh pernah coba asus padfone mini gak?! Bagus ga sih koh?!
Pak Tony,
Belum pernah coba. Kalau saya sih nggak minat.
Hahaaaa..oke koh, kalo gitu coret dr list
Om herry,mau nnya donk
Hp terbaik di kisaran 3-4jt apa ya om?
Spek kamera bagus,ram min.2gb internal 16gb layar full hd
Makasih om
Pak Kaleb,
Hmmm… paling LG G2 ya. Harga baru Rp 3,299 juta. Tipe lain yang lebih baru dan tergolong bagus, misalnya Hisense Pureshot+, layarnya “hanya” HD.
Pak Herry, saya harap kisah ironis yang anda alami ketika anda menghadiri acara peluncuran hp yang mengaku merek Amerika dulu tidak terulang lagi.
Pak Rudi Djatmiko,
Saat saya menghadiri acara Asus aman-aman saja kok, Pak. 🙂
Baru tau nama lengkap nya pak Herry, panggil pak bowo boleh gak ya? Hihi
Moga-2 pandangan anda tentang after sales asus (HP, bukan laptop) berubah drastis
Pak You,
Pandangan saya terhadap layanan purna jual (service center) Asus belum berubah.
Pak herry belum ada ya reviewnya untuk zenfone selfie. Sama mau tanya pak, rekomendasi apa dari bapak jika ingin membeli smartphone terbaik dengan rentan harga dibawah 3 juta. Terima kasih pak herry
Pak Indra A.,
Yang akan saya review Zenfone 2 Laser. Berikutnya, ponsel Asus yang di-review bukan Zenfone Selfie melainkan Zenfone Max.
Harga kurang dari Rp 3 juta? Kalau mau layar 5,5 inci, silakan ambil Hisense Pureshot+. Kalau mau yang layar 5 inci, ada Hisense Pureshot.
Klw mau dapat undangan seperti pak Herry gimana caranya si? ? Saya kepingin bangat ikutan seperti lauching hp terbaru atw apa gitu tapi tapi saya kurang informasi.
Pak Ferdy Bastian Murphy,
Intinya, sering-seringlah berbagi informasi di dunia maya. Biasanya tim dari produsen ponsel rutin memantau aktivitas orang-orang di dunia maya. Lama kelamaan undangan mulai berdatangan.
Dulu saya perlu waktu sekitar empat tahun sampai mulai diundang ke sana-sini. Saat ini saya yakin tak perlu menunggu selama itu.
Mau tanya om Herry.. di beberapa review saya membaca spertinya om herry kurang merekomendasikan HP Asus.. kalau boleh tahu.. apa alasannya om?
Thanks buat penjelasannya
Pak Fajar,
Kalau dihitung, mungkin sudah lebih dari seratus kali saya menjawab pertanyaan senada. Saya ulang lagi ya. Ini alasannya:
1. Sejak zaman Transformer, Nexus, dll sering terlambat memasukkan barang.
2. Pengaturan distribusi terlihat acak adut. Pada rentang waktu tertentu, saya melihat unsur kedekatan sangat berperan.
3. Selama mencoba ratusan tipe ponsel, baru di Asus saya mendapatkan sebuah ponsel baru gres sudah geripis di tiga sisi.
4. Pusat perbaikan resminya cukup andal dalam melatih pengendalian emosi.
Poin nomor 1 dan 2 kini saya pantau sudah mengalami perbaikan yang cukup signifikan. Nomor 3 juga sudah mulai ada perbaikan. Saya semakin jarang mendengar cerita ponsel Asus bermasalah saat dikeluarkan dari kardus. Berarti, pengendalian kualitas telah semakin baik.
Khusus poin nomor 4, sampai saat ini masih terjadi.
Kesimpulannya, Asus sekarang sudah mulai boleh dilirik, tetapi wajib dilihat tipe per tipe ya. Tipe keluaran semester pertama tahun ini atau sebelumnya lebih baik tetap dilupakan.
Sepertinya pak herry sering menyarankan xiaomi redmi 2/prime, hisense pureshot dan sonny experia z5. Coba pak herry urutkan sesuai selera pilihan pak herry..
Pak Yuda,
Saya tidak pernah menyarankan Sonny Experia Z5 lho.
Dari tiga ponsel tersisa, urutan versi saya Hisense Pureshot, Xiaomi Redmi 2 Prime, lalu Xiaomi Redmi 2.
Pak mau tanya antara :
-Oppo mirror 5
-asus zenfone max ( zc550 kl )
-asus selfie ( zd551kl – 32gb )
-asus zenfone 2 ( ze551 ml – 32gb – ram 4 gb )
Pak minta saran dri keempat jenis hp tersebut n kalau beli mana yg lebih baik..
Binggung soalnya pak..
Pak Marino,
Oppo Find Mirror 5 silakan langsung dicoret. Jangan beli ponsel Oppo. Silakan membaca ini dulu.
http://ponselmu.com/yang-perlu-anda-ketahui-tentang-oppo/
Zenfone 2 (pilihan keempat) juga silakan dicoret. Kurang sip.
Dua ponsel yang tersisa saya belum pernah coba. Terus terang saya penasaran mencoba Zenfone Max gara-gara baterainya berkapasitas besar. Namun, ponsel itu baru akan dijual di sini mulai kuartal pertama 2016. Jadi, paling cepat Januari dan paling lambat Maret.
Makasih atas sarannya pak Herry
hallo mas.. saya lagi bingung nih cari smartphone, budget saya cuma 2.000.000, kira-kira smartphore yg sperti apa ya yg bagus tapi murah?
apakah menurut mas lebih bagus xiaomi redmi 2 prime atau asus zenfone 2 laser ZE500KG
terimkasih mas..
Pak Kokon Kartika,
Karena sedang ada acara di luar kota dan jadwal aktivitas di sana relatif padat, baru sore ini saya bisa mulai merespons pertanyaan dan komentar yang dikirimkan ke blog ini. Mohon maklum.
Silakan melirik Redmi 2 Prime Rp 1,799 juta atau Hisense Pureshot Rp 1,999 juta.
Semua foto dari awal sampe akhir pake sony xperia z5 terus apa gk dimarahi petinggi asus nih pak hehehe
Pak Bambang Hermanto,
He… he… saya sih cuek saja. Dulu saya malahan pernah bertemu petinggi Nokia dan sengaja memamerkan ponsel quad SIM merek CSL Blueberry.