Tren 3D bukan hanya terjadi di bioskop dan televisi, melainkan mulai merambah ke tablet. LG menghadirkan Optimus Pad yang diklaim sebagai tablet berkamera 3D pertama di dunia.
Optimus Pad dibekali layar sentuh 8,9 inci dengan resolusi 1.280 x 768 piksel dan rasio 15:9. Penetapan ukuran layar sebesar itu konon melalui riset mendalam. Layar 8,9 inci dianggap masih ideal dipegang dengan satu tangan dan telah memadai dipakai menonton video beresolusi tinggi. Saat pengguna mengetik via papan ketik virtual di layar sentuh, lebar bodi Optimus Pad juga ramah tangan. Dua ibu jari pengguna dengan mudah bisa menjangkau seluruh bagian papan ketik.
Di sisi belakang tablet, terdapat sepasang kamera yang berada dalam posisi sejajar. Kamera stereoskopik itu mampu menghasilkan rekaman video 3D. Untuk menikmati hasil rekaman video 3D, langkah terbaik adalah menghubungkan Optimus Pad ke televisi 3D berlayar lebar memakai kabel HDMI. Pengguna tentu wajib mengenakan kacamata khusus 3D.
Sayang, LG tidak menyertakan kacamata 3D dalam paket penjualan Optimus Pad. Pengguna harus mengeluarkan dana tambahan untuk menikmati kelebihan utama tablet bersistem operasi Android 3.0 alias Honeycomb itu.
Kamera autofocus plus lampu kilat di sisi belakang Optimus Pad tersebut dapat pula digunakan sebagai kamera konvensional. Ia mampu menghasilkan foto beresolusi maksimal lima megapiksel. Bila difungsikan sebagai perekam video, kamera itu sanggup memproduksi video berdefinisi tinggi 1080p.
Buat pengguna yang narsis, kamera di bagian muka Optimus Pad pantas dioptimalkan. Kamera tanpa autofocus maupun lampu kilat tersebut siap mengabadikan aneka pose pengguna.
Tablet yang memanfaatkan prosesor dual core NVIDIA Tegra 2 1GHz itu mendukung konektivitas Wi-Fi, bluetooth, dan HSDPA 7,2 Mbps. Spesifikasi lain Optimus Pad, antara lain, memori internal 32 GB dan GPS. Tidak tersedia slot microSD.
Gerai-gerai penjual ponsel saat ini lazim menawarkan Optimus Pad di rentang harga Rp 6,25 juta hingga Rp 6,3 juta. Jauh di bawah harga resminya yang Rp 6,999 juta. Paket penjualan termasuk kabel HDMI dan leather case yang eksklusif.
Bagi penulis, kamera 3D bukan menjadi daya tarik utama tablet berdimensi fisik 243 x 149,4 x 12,8 mm dan berat 630 gram tersebut. Daya tahan baterai justru menjadi pemikat utama Optimus Pad. Dengan perilaku pemakaian ala penulis, sekali diisi ulang, baterai berkapasitas 6.400 mAh yang ditanamkan ke tablet itu sanggup bertahan dua hari. Sesekali malahan menembus 2,5 hari.
Sekadar pembanding, baterai mayoritas tablet Android hanya mampu mendampingi aktivitas penulis selama maksimal satu hari. Saat memakai Samsung Galaxy Tab generasi pertama, contohnya, dalam sehari penulis bahkan harus dua kali mengisi ulang baterai.
Sisi minus Optimus Pad, bobot tablet itu relatif berat. Ia juga tak bisa diatur agar selalu berada di jaringan 3G. Padahal, kemampuan memaksa peranti untuk bertahan di jaringan 3G sesekali diperlukan, terutama saat hendak browsing atau mengunduh file berukuran besar.
harganya berapaan om masuk di indonesia?
He.. he.. di atas sudah saya tuliskan lho, Pak. Ini saya copy paste-kan:
Gerai-gerai penjual ponsel saat ini lazim menawarkan Optimus Pad di rentang harga Rp 6,25 juta hingga Rp 6,3 juta. Jauh di bawah harga resminya yang Rp 6,999 juta. Paket penjualan termasuk kabel HDMI dan leather case yang eksklusif.