Duaarrr! Baterai Ponsel Meledak

Sekitar dua minggu terakhir, beberapa kali beredar kabar tentang baterai ponsel yang meledak. Ada pula pramugari di Tiongkok yang meninggal karena tersengat listrik saat memakai iPhone 5 yang sedang di-charge. Di Indonesia, kejadian serupa juga pernah terjadi.

Kalau ditelusuri, hampir semua musibah ponsel tersebut dipicu oleh penggunaan baterai atau charger bukan orisinal berkualitas meragukan. Baterai atau charger non-orisinal itu dijual murah meriah. Hanya belasan ribu rupiah.

Baterai-2

Ada hal penting yang seharusnya diperhatikan konsumen, tetapi seringkali dilupakan karena tergiur harga murah. Dalam pengisian ulang baterai ponsel, ada dua peranti utama yang terlibat, yaitu baterai dan charger. Selama proses charging, ada tegangan listrik, ada pula arus listrik yang mengalir.

Sebuah baterai yang baik dilengkapi aneka komponen pengaman. Sementara itu, charger yang berkualitas prima dibekali pengatur tegangan maupun arus. Dengan demikian, baterai tidak menerima tegangan atau arus yang terlalu besar. Istilahnya, takkan terjadi overcharging.

Di baterai dan charger non-orisinal berkualitas ala kadarnya, kondisi tersebut seringkali tak terpenuhi. Rangkaian pengaman yang tersedia sangat minim, bahkan tidak ada. Akibatnya, kemungkinan overcharging terbuka lebar. Permukaan baterai akan terasa panas berlebihan saat dipegang. Panas ya, bukan hangat.  Bodi baterai lalu menggembung. Setelah melewati batas tertentu, baterai yang “hamil” itu akhirnya meledak. Duarr! Ibarat balon yang terus menerus Anda tiup meskipun sudah mengembang besar deh. Balon itu pasti bakal meletus. Dor!

Baterai-1

Sudah paham dengan penjelasan di atas? Seandainya belum, penulis berikan ilustrasi lain yang lebih mudah. Bayangkan anak Anda yang masih kecil adalah baterai, sedangkan Anda adalah charger. Anda menyuapi si kecil saat makan malam.

Karena masih berumur dua tahun, idealnya Anda menyuapkan makanan sedikit demi sedikit. Tak boleh terlalu banyak, tak boleh pula terlalu cepat. Dengan demikian, anak Anda bisa menikmati makanan yang disuapkan. Haaa… emm. Nyam… nyam… nyam….

Lantaran terburu-buru, ketika anak Anda masih terlihat mengunyah, Anda sudah bergegas menyuapkan satu sendok makanan lagi. Satu sendok penuh. Anak Anda sebenarnya telah memberikan isyarat menolak. Tetapi, Anda mengabaikannya, bahkan berkata, “Ayo makan! Cepat!” Terpaksa anak Anda melahap sesendok makan penuh nasi dan lauk itu. Anak Anda kesulitan mengunyahnya, tersedak, dan akhirnya muntah.

Kondisi seperti itulah yang kira-kira terjadi bila Anda memilih baterai dan charger ponsel berkualitas abal-abal. Anda tidak dilarang menggunakan baterai dan charger non-orisinal. Namun, belilah yang berkualitas prima. Saat ini tersedia beragam produk bukan orisinal yang aman, bisa diandalkan, dan berharga jual rasional kok.

Mari lebih bijak dalam membeli baterai dan charger ponsel. Jangan karena ingin berhemat, ujung-ujungnya Anda berjudi dengan keamanan diri sendiri maupun orang lain.

8 thoughts on “Duaarrr! Baterai Ponsel Meledak”

  1. Pak HSW,

    Baterai Lithium memang terbuat dari bahan yg mudah terbakar serta bertekanan tinggi. Begitu suatu produk diproduksi dengan kualitas yg tak memadai (pada baterai dan charger), maka potensi baterai tersebut meleleh/terbakar hingga meledak lebih tinggi.

    Kalau yang terjadi akhir2 ini padaSamsung GS4 di Hongkong, apakah juga diakibatkan karena memakai produk tak asli? Kalau dulu di Swiss pada Samsung GS3 memang karena memakai baterai non ori, sedangkan pada iPhone di Cina karena memakai charger non ori pula.

    • Cak Hananto,

      Yang membakar apartemen itu ya? Saya belum membaca update terkini sehingga belum mengetahui penyebabnya apa. Pascakejadian si pemilik Galaxy S4 mengaku memakai baterai dan charger orisinal.

  2. Kalau mencharge hp dengan ampere yg lebih tinggi itu tidak disarankan ya pak?
    kemarin baru beli travel charger merk Qulmax, katanya yg jual (beli di welcomm) buatan cooler master. disana ada 2 port 1A dan 3A. yg 3A kata yg jual bisa lebih cepat ngechargenya. Saya pun membelinya, soalnya di mobil kan hanya sebentar perjalanannya, sedangkan kita butuh batere cepat terisi. Tapi saya ragu, kl diisi 3A memang lebih cepat, tp jd mirip cerita pak herry yang tentang anak kecil itu.

    • Pak Michael,

      Bergantung ponselnya mampu menerima atau tidak. Kalau 3 Ampere sih saya yakin ponsel takkan sanggup menerimanya. Lha tablet saja biasanya “cuma” 2,1 Ampere.

  3. Untuk charge baterai lithium ion disarankan dengan arus maksimal sebesar 1C, artinya satu kali capacity dari baterai tersebut,
    Misalnya baterai dengan kapasitas 2000mAh maka hanya disarankan menggunakan charger dengan kapasitas max 2A

    • Pak Satrio,

      Terima kasih atas tambahan informasinya.

      Berarti, bila hendak men-charge baterai headset bluetooth, idealnya tidak menggunakan charger ponsel ya. Sebab, kapasitas baterai headset bluetooth kan kecil banget.

  4. Pak HSW,
    sedikit OOT pak. Ada 2 pertanyaan yang ingin saya tanyakan :

    1.
    Apa memang kalau beli baterai ori di samsung itu tidak ada garansi ?
    Karena saya pernah mau membeli baterai untuk galaxy infinity seharga 148rb di SC Samsung Plasa Marina katanya tidak ada garansi.
    Jadi langsung dicoba dan akan dicharge, jika persentase naik 1% saja dianggap tidak ada masalah.
    Saya akhirnya membatalkan untuk membeli.

    2.
    Untuk mengganti baterai samsung galaxy infiny saya sebaiknya beli yang merk apa ya pak ?
    Saya pernah mencoba membeli merk Genero (diberi baterai yang tertulis Galaxy Ace 2) namun ternyata tidak bisa saya pakai.
    Dari keadaan 100% ke 50% hanya sekirat 3-4 jam dalam posisi standby.
    Ketika sudah 50% – 60% jika digunakan untuk menjalankan sesuatu (mis sms, bbm, musik dll) tiba-tiba hp langsung off. Ketika dinyalakan lagi sudah tidak bisa.
    Saya sudah komplain dan diganti sampai 4x namun hasilnya tetap sama.

    terima kasih.

    • Pak Andrey,

      1. Kondisi terkini saya tak tahu. Dulu ada, tetapi memang pendek. Itu yang Anda maksud tipe Galaxy Infinite kan? Sebab, seingat saya, tidak ada Galaxy Infinity.

      2. Kalau saran saya sih mending beli yang orisinal di pusat perbaikan resmi Samsung.

Comments are closed.