Empat Kartu, Dua Siaga

Inspirasi penulisan bisa bersumber dari beragam hal. Mulai dari kejadian yang dialami seorang teman sampai pertanyaan lugu seorang penjaga loket kereta. Kali ini penulis menguji pakai Asiafone AF505 gara-gara pertanyaan yang dikirimkan seseorang via e-mail. “Di depan Roxy Mas ada billboard ponsel dengan empat kartu. Mohon informasi lebih lengkap,” tulisnya.

Tuntas membaca e-mail itu, penulis bingung. Meninjau langsung ke lokasi tampaknya tak bisa dilakukan. Sebab, sehari-hari penulis berdomisili di Surabaya. Dari hasil bertanya ke sana-sini, akhirnya penulis mengetahui bahwa papan iklan itu memajang ponsel Asiafone AF505. Tugas selanjutnya adalah memburu ponsel tersebut. Ponsel berhasil ditemukan.

AF505 memiliki empat slot kartu SIM. Sebut saja slot A1, A2, B1, dan B2. Pengguna bebas menyelipkan kartu SIM operator GSM apa pun di Indonesia. Namun, empat nomor yang terpasang tak bisa siaga bersamaan. Pada suatu waktu, maksimal hanya dua nomor yang dapat siaga. Satu dari bagian A, satu lagi dari bagian B. Untuk mengubah pilihan nomor yang akan diaktifkan, pengguna tinggal mengakses menu tertentu di ponsel.

Untuk mendengarkan siaran radio FM, pengguna AF505 tak perlu menancapkan handsfree. Penerimaan siaran radio FM ponsel itu, menurut penulis, tergolong peka. Tanpa menarik antena yang berada di kiri atas pun, siaran dari beragam stasiun radio bisa diterima dengan cukup baik. Suara yang terdengar akan lebih prima saat antena dijulurkan. Kalau mau, pengguna dapat merekam siaran radio secara spontan maupun terjadwal.

Dalam hal nada dering, ragam nada bawaan AF505 yang dijual Rp 399 ribu itu berbeda dengan mayoritas ponsel merek lokal buatan Tiongkok. Suara yang dipancarkan relatif keras dan nyaman di telinga. File MP3 dapat digunakan sebagai nada dering telepon maupun SMS.

Memori internal 506 KB, slot microSD, black list 20 nomor, dan bluetooth adalah sebagian spesifikasi lain AF505. Ada juga bluetooth dan kamera beresolusi 1,3 megapiksel yang tidak dibekali dengan lampu kilat maupun fitur autofocus.

Dua aplikasi berbasis Java telah ditanamkan. Yaitu, Muj Mail dan browser Opera Mini 4. Sementara itu, untuk mengisi ulang baterai, pengguna bisa memanfaatkan charger berkonektor mini USB atau colokan dua milimeter ala Nokia.

Keypad yang agak keras dan buku telepon yang hanya berkapasitas 500 nama single entry menjadi sisi minus AF505. Single entry? Maksudnya, satu nama hanya dapat dipadukan dengan satu nomor telepon. Mayoritas ponsel yang kini beredar di pasaran sudah mendukung multiple entry. Satu nama dapat dipadukan dengan lebih dari satu nomor telepon.

10 thoughts on “Empat Kartu, Dua Siaga”

  1. Ulasan Asiafone AF22 masih berapa lama, Pak Herry? Saya minta bocorannya dulu bolehkah? Mau tanya2 banyak nih sebelum ‘keblondrok’ beli. Mumpung hujannya belum banyak.

  2. Lihat gambarnya di internet, saya kira af22 pakai casing logam. Eh ternyata plastik banget, terus karet penutup bagian bawah sepertinya bakal cepat ‘ndower’ 😀
    Untuk buka sekrupnya mesti beli obeng sendiri nih. Soalnya pabrikannya nggak niat banget ngasih obengnya.
    Pak Herry, semua ponsel cina murah meriah dusnya tidak disegel ya? Saya lihat di toko ponsel kok hapenya pada ‘narsis’ di luar.

    • Pak Yusuf,

      Thanks infonya. Punya saya malahan belum dikeluarkan dari kardus.

      Lebih tepatnya, ponsel merek lokal biasanya tidak menerapkan segel kardus.

  3. Kalau sering kena air, kira-kira sekrupnya bakal berkarat atau tidak ya pak? Ragu nih mau nyoba nyelupin ke air.

Comments are closed.