Terus terang saya sering gemas melihat eksistensi ponsel LG di Indonesia. Sama-sama berasal dari Negeri Ginseng, tetapi sepak terjangnya di pasar jauh di bawah Samsung. Padahal, produknya tidak kalah bagus. Harga juga kompetitif.
Memang sih, ponsel Android LG dikenal sering terlambat menerima update firmware. Namun, kalau gara-gara hal tersebut, mestinya popularitas ponsel LG versus Samsung tetap tak sampai bagaikan bumi dengan langit deh. Ehmm… mungkin cukup bagaikan permukaan tanah dengan gedung bertingkat 50 lantai. He… he… he….
Berawal dari kegemasan dan kegeraman itu, saya berinisiatif mengadakan sayembara berhadiah yang saya beri judul: “LG, Loe Gini Dong!” Tujuan sayembara ini memberikan masukan kepada LG Mobile Indonesia. Seluruh karya peserta, apa pun isinya, akan saya teruskan via email kepada petinggi LG Mobile Indonesia.
Sebagai pemikat dan ucapan terima kasih, saya menyiapkan tiga hadiah. Semua barang bekas yang sebelumnya saya gunakan untuk review. Meskipun bekas, kondisi fisik masih mulus dan sangat layak pakai.
Apa saja? Ada dua unit ponsel dual standby GSM-GSM LG A275. Satu berwarna putih, satu lagi berwarna hitam. Foto ponselnya ada di bagian atas halaman ini. Ponsel itu menggunakan konektor charger micro USB. Ia dilengkapi lampu senter yang terang dan radio FM yang bisa didengarkan tanpa perlu menancapkan handsfree berkabel.
Ada pula satu unit power bank The Slim Bazel 5000. Ini dia penampakannya.
Pemenang pertama berhak memilih dulu hadiah yang diinginkannya. Berikutnya, pemenang kedua dipersilakan memilih. Satu hadiah yang tersisa berarti menjadi hak pemenang ketiga.
Biar lebih aman tenteram, hadiah akan saya kirimkan memakai layanan FedEx/RPX. Ongkos kirim menjadi tanggungan saya. Kalau pemenang ternyata tinggal di daerah yang belum termasuk dalam area layanan FedEx/RPX, saya akan mempersilakan pemenang menginformasikan alamat alternatif. Maaf, saya tidak bersedia mengirimkan hadiah memakai layanan JNE.
***
Berminat ikut? Inilah hal-hal yang perlu Anda lakukan:
1. Memberikan komentar. Kalau Anda pernah atau sedang memakai ponsel LG, berikan komentar terhadap ponsel LG. Baik, buruk, lucu, menyedihkan, atau menyeramkan silakan diketikkan apa adanya.
“Saya nggak pernah pakai ponsel LG. Gimana nih?” Jawabannya, Anda boleh meminta komentar dari mantan pemakai, pengguna, atau penjual ponsel LG.
Belanja Rp 200 juta. Anggaplah Anda saat ini menjabat sebagai kepala pemasaran ponsel LG di Indonesia. Anda diberi dana Rp 200 juta. Anda bebas membelanjakannya demi meningkatkan popularitas dan penjualan ponsel LG di Indonesia. Langkah-langkah apa saja yang akan Anda lakukan? Paparkan dengan jelas, menukik, dan terstruktur. Semakin rasional untuk diterapkan, semakin bagus.
Ketikkan jawaban atas dua tugas tersebut di bagian bawah halaman ini. Jangan lupa mencantumkan nama lengkap, kota domisili, akun Twitter, serta merek dan tipe ponsel yang sekarang dipakai. Tak perlu ragu menyebutkan bila ponsel yang Anda gunakan bukan bermerek LG. Apa pun merek dan tipenya, takkan mempengaruhi penilaian.
Kerjakan tugas dengan tuntas. Sebutkan pula identitas dengan lengkap. Ketidaklengkapan atas dua hal itu membuat karya Anda tidak diikutsertakan dalam penilaian.
2. Lakukan twit dengan mencantumkan tautan goo.gl/SL4hc dan menyertakan tagar alias hashtag #PonselmuLG. Twit tersebut wajib menginformasikan adanya sayembara “LG, Loe Gini Dong!” di blog Ponselmu.com. Susunan kalimat bebas, sesuai selera, gaya bahasa, dan kemauan Anda.
3. Kalau tidak keberatan, silakan follow @herrysw. Supaya kalau Anda menang, saya bisa menghubungi dengan lebih mudah via DM.
4. Poin pertama sampai ketiga paling lambat dituntaskan pada Selasa, 16 Juli 2013 pukul 19.00 WIB.
Saya sebagai penyelenggara sekaligus juri tunggal akan mencari tiga partisipan dengan masukan paling berharga. Pemenang akan diumumkan via Twitter dan halaman ini paling lambat pada Kamis, 18 Juli 2013 pukul 19.00 WIB.
Sudah jelas? Selamat berkarya! Bila ada pertanyaan, hubungi saya melalui akun Twitter @herrysw
belum pernah pake hape LG wkwkwkwkwk terpikirkan pun tidak….ga suka ma desainnya….1 seri bisa banyak versi (membingungkan)
Kalo sebagai bagian pemasaran
1. Mengharuskan semua karyawan LG membeli hape LG seri apapun
2. Karena LG kesannya ga informatif, maka kebanyakan duit digunakan untuk promosi, menjelaskan apa kelebihan ponsel LG dibanding kompetitor, seperti
– Sering ikut Big Sale kota tertentu, seperti Surabaya Sale
– Buka lapak ketika event2 kesehatan berlangsung, seperti fun bike, jalan sehat…memberika promo2 tertentu
– Ikut event2 kampus, karena pangsa pasar anak muda menjanjikan
3. Memberikan gratis applikasi terntentu yg bisa diunduh di AppStore
4. Memberikan gratis 1 hape android seri tertentu pada komunitas pecinta android, paling tidak mereka bisa mereview produk LG (baik buruk urusan belakangan) intinya adalah bagaimana menanamkan produk LG di benak masyarakat….selama ini kan Android identik dengan samsung
5. Semua karyawan saya wajib promosi ke keluarganya, tetangga ato siapa saja, yg bisa jualan kuantiti tertentu diberikan bonus.
6. Kerjasama dengan pihak koperasi, menawarkan produk yg bisa dicicil di koperasi tersebut
Komentar saya terhadapa Ponsel LG cuman ‘tidak istimewa’, itu yang saya rasakan ketika mencobanya, tidak ada yang bisa dibanggakan.
BIla punya anggaran belanja 200 Juta maka yang akan saya lakukan adalah meningkatkan Brand Image dari LG tentu ini butuh dana yang besar namun untuk skala kecil saya akan melakukan belanja dengan melakukan promosi kecil yaitu melakukan road show dan membagikan ponsel ke daerah daerah, hal ini dilakukan untuk memperkenalkan produk ponsel LG
Selain roadshow, dilakukan juga perlombaan pembuatan aplikasi game yang bisa memaksimalkan kelebihan ponsel LG, milsalnya fitur pengambilan gambar dengan suara pada LG Optimus L7 Series II atau fitur Safety Care nya.
Perlombaan aplikasi game ini dimaksudkan selain memperkenalkan kelebihan dari ponsel LG namun hal ini juga sekaligus meningkatkan brand image dari LG
Alvin Moelya
Bandung
@aliemw
Palm Centro
pernah pakai LG cookies. pernah pakai juga LG lupa serinya beli di sing
so far so good.
200jt lebih baik buat kampanye atau sosialisasi via media online. kenapa. kerena lebih jauh berefek dan murah daripada offline (poster, banner dan tv)
selain itu menggaet developer2 lokal dan internasional supaya rom atau os lebih ok. masalah yg dihadapi saat ini adalah os nya kurang up to date. meskipun hardware ok.
mengenai service tidak kalah kok dengan samsung.
menawarkan ke perusahaan atau ke rekan2 bisnis atau partner LG untuk membeli dan memakai LG. tentu dengan harga miring.
heince – bandung
@smile1st
sekarang pakai ip5, torch1, 2505 cdma.
Dulu saya pake handphone LG, sewaktu android blum jaya..
LG, jika saya diberikan 200juta sebagai kepala pemasaran LG
hal pertama yang saya lakukan adalah memberikan
Quiz via Twitter dan FB
dengan judul LG Optimus G Giveaway atau
Win LG Optimus G 32GB Free Giveaway
Hint : The more points you collect, the more chance you’ll have to win!
Caranya peserta diberikan 5 task untuk dikerjakan
1. Like FB Fanpage LG dan Share ke 5 orang teman
2. Tulis alasan di situs tertentu ex:Kaskus mengapa saya menyukai LG
3. Tulisan tersebut di share di twitter dan harus di Retweet oleh 5 teman.
4. Upload Foto kamu dengan produk LG apapun ke FB LG
5. Lihat poin dan tinggal tunggu tanggal pengumumannya
dengan cara diatas otomatis akan menarik minat banyak orang
ditambah dengan kerjasama beberapa situs yang memiliki pengunjung yang banyak seperti kaskus.
selama masa promosi Quiz/Event ini LG sebaiknya dibarengi dengan membuat promosi potongan harga..
dan mempromosikannya di situs2 diskon.
ex; katalogpromosi, adadiskon, groupon, lakupon, tiket.com dll
selagi hype dan minat orang besar akan LG
kita manfaatkan sebesar2nya..
PASTI awareness masyarakat akan bertambah dengan adanya Quiz/Event seperti ini..
Rio Husnady Hidayat
@spiderio
Pernah pake HP LG Cookies, saya beli di Thailand serinya lupa, kelemahannya rusak perbaikannya sama dengan beli baru 🙁 dan agak terkesan sekali pakai buang.
Jika saya manajer pemasaran LG di beri budget 200jt untuk memasarkan produk LG.
Saya akan bermain di event2 segment remaja dan mahasiswa yang membutuhkan hp yang memiliki kepribadian tersendiri sesuai dengan usia mereka, harga terjangkau kantong feature canggih. Event2 yang bisa dilakukan misalnya
1. Design Produk – Level SMK/SMU dimana bisa menjaring ide2 anak remaja seusia mereka untuk mempermudah LG membidik pangsa mereka sesuai trend yang sedang mereka impikan. Tepat ke tujuan. Design produk bisa berupa desain telpon yang ergonomics, atau desain dari kemasan HP2 LG.
2. Buat On The Spot Sale, misalnya di kampus-kampus dibalut dengan event2 LG, bisa event musik atau event kreatifitas lain
3. Event membuat games under platform LG tujuannya
membuktikan LG hp yang handal, segment mahasiswa/i dan smk
4. joint dengan event2 media yang melibatkan banyak peserta, seperti sepeda santai atau jalan2 santai.
5. joint dengan kalender event kampus yang sesuai dengan segment HP LG. seperti young entrepreneur award, caraka, pinasthika, entrepreneur muda. desain komunikasi visual untuk desain branding LG
6. Beriklan di media sosial yang sesuai dengan segment.
7. kerjasama dengan perusahaan untuk fasilitas komunikasi karyawan, HP LG tahan banting dan handal serta irit baterei. dijual paket dengan provider atau kosongan.(hanya produk)
Sehingga perlu pengkajian yang jelas segment dari masing2 produk HP LG, supaya bisa masuk ke sasaran yang jelas. dana 200jt jika dikelola efektif hasilnya luar biasa.
Adi Susanto – Semarang
@adisoes
sekarang menggunakan HP, BB Dakota, Samsung S4, Samsung Tab2 7.0
Saya pernah pakai LG K900 (kalo ga salah ya), LG Optimus One, dan LG Optimus 2X. Kalau K900 saya ga ingat sih kesannya, mungkin karena HP ini std banget ya. Kalau Optimus One, tidak mengecewakan, salah satu kamera hape terbaik di jajarannya, sayang prosesornya tidak mendukung flash player. O1 saya jual karena sudah beli Samsung Galaxy Nexus. Optimus 2X saya beli untuk istri, waktu launching pertama (waktu itu dapat diskon 1 jt lhoo) tapi update firmwarenya waduh lambretta bukan kepalang.. Hare gene masih ICS??? Saat ini LG O2X nya sudah persiapan mau dijual hehe, soalnya ganti Samsung Galaxy Note 8.0.
Kalau ada bujet 200juta? Kurang kali ya. Yg cocok mungkin 200juta dollar hehe. Pantesan ga laku soalnya bujet cekak wakakakaka.
Jangan marah ya Ko Herry 🙂
Anyway kalo ada bujet 200juta mending saya kasih duitnya ke bagian IT software development sebagai bonus kalau mereka bisa secepatnya membuat update firmware yg stabil dan up to date, plus memperbaiki LG AppStore supaya lebih menarik bagi pengguna LG.
Saya Charles, domisili di Surabaya. Twitter @charles_chang. Gadget sekarang Samsung Galnex, BB Gemini, Samsung GalNote 8.0, LG Optimus 2X
Saya pengguna LG Optimus One, tapi sudah di handover ke sodara.
Banyak yang harus disiapkan agar LG diterima di masyarakat. Kualitas produk, service center yang ditambah kapasitasnya, update software yg terjamin, serta belanja iklan yg diperkuat. Tapi kalo diberi anggaran mepet segitu rasanya sulit… hahaha.
Tapi ini opsi paling rasional dan bisa mencakup berbagai daerah di Indonesia yaitu media online.
1. Media Sosial
Menggunakan social agency untuk meningkatkan pamor LG. Media social agency ini sudah terlatih utk menghandle branding. Cakupan kerjanya twitter, facebook, dan milis/forum dengan member loyal seperti id-android, gadtorade, kaskus dan indowebster. kerjanya cukup handle pertanyaan dari user. Hal yg simpel tapi tidak pernah dilakukan oleh LG Mobile 🙁
2. Merangkul User Loyal
cara merangkul user loyal adalah dengan pembuatan satu website yang mampu menjawab pertanyaan user tentang update software, ROM, service, layaknya xdadev.com, sehingga ga terkatung-katung. Langkah ini sebenarnya aneh mengingat mengubah software akan menciderai garansi, tapi mewadahi komunitas “oprekers” sangat memungkinkan dan sangat diapresiasi user yg loyal.
Adi Setiya
Bogor
@adisetiya
Di point pertama, saya pernah mencicipi LG Optimus One saat Android masih baru-barunya datang di Indonesia. Kebetulan Tante saya memiliki Samsung Galaxy Mini (gen 1) pada saat itu. Kalau boleh membandingkan, di segmen pasar yang sama LG terlihat kurang greget. Desain yang kaku, warna kelam, dan fitur bawaan yang masih kalah dengan Samsung. Samsung menyertakan pilihan Aplikasi lebih variatif di store Samsung selain dari Market (sekarang Play Store). IMHO LG terlihat selalu ingin seperti Samsung, berkiblat ke Samsung. Untuk lebih dari Samsung, sepertinya belum. Misalkan interface Android LG yang bisa dibilang mirip dengan TouchWiz. Padahal saya yakin Tim Design LG bisa berbuat lebih, melihat ponsel-ponsel feature phone LG lawas, yang cukup menarik dari segi design dan interface. Jika terus seperti ini, maka LG hanya jadi bayangan Samsung. LG perlu inovasi di desain, warna, interface, native feature, dan hardware mumpuni. Saat ini saya menggunakan Nokia Lumia 710. Nah, kalau melihat rekam jejak Nokia, LG bisa mencontoh, bahwa Inovasi dan pendekatan pasar juga penting.
Apalagi, pasar Android Indonesia sudah (semakin) identik dengan Samsung. Marketing LG Indonesia perlu berbuat lebih meyakinkan masyarakat bahwa pasar Android di Indonesia ada smartphone LG yang bisa dihandalkan.
Seandainya saya diberi kesempatan jadi bagian Marketing LG Indonesia dan menangani projek senilai 200 juta rupiah, saya akan melakukan “LG Mobile Campaign”. LG Mobile Campaign adalah event bagi-bagi Smartphone LG secara gratis diselenggarakan di Jakarta atau lokasi strategis lainnya. Mungkin saya akan lakukan dengan beberapa langkah berikut.
(1) Jalin kerja sama dengan Operator, tentunya event bagi-bagi smartphone juga akan menguntungkan operator yg berminat untuk memasukkan paket bundling. Jadi peserta event yg mendapatkan hadiah perlu menjalani kontrak atau paket tertentu dari operator. Kita berusaha dapat Dana tambahan dari kerjasama dengan operator agar event Hari H lebih mewah.
(2) Pra event, Saya akan pilih beberapa selebtwit di twitter untuk membantu kampanye ini. Tidak perlu selebritis, mungkin bisa memilih akun dengan follower yang banyak, misalkan @HerrySW.
(3) Untuk membuat suasana lebih mengena, akan dibuat buzzing selama beberapa hari yang mendukung kampanye ini. Misalkan kita angkat lagi berita perseteruan HTC dan Samsung di UK, dan LG sebagai penengah. Kemudian twitpic poster kampanye lainnya seperti “Keep Calm and Use LG Smartphone” dan “LG Mobile Campaign” dsb. Hal ini tentunya dibantu Buzzer Selebtwit. Jangan lupa hashtag #LGMobileCampaign.
(4) Jika kampanye sudah cukup booming, kita buat sayembara berhadiah tiket ke event LG dan voucher potongan harga di Twitter. Caranya ya perlu follow akun twitter dan facebook LG mobile Indonesia.
(5) Para peminat akan diharuskan memposting gambar di Twitter yang isinya “Kenapa saya pantas dapat tiket event LG Mobile Campaign” atau “Ini hal yang akan saya lakukan jika saya datang ke event LG Mobile Campaign”. Posting gambar tersebut disertakan Caption menarik dan mention @lgmobileid dan 1followernya. 100 Posting terpilih akan mendapatkan tiket ke event. Untuk yg di daerah lain, dan tidak bisa datang ke event menyertakan hashtag #diskonLG untuk dapat voucher potongan harga.
(6) Agar Fan Page LG Mobile Indonesia semakin efektif, semua ketentuan di posting di fan page, meskipun sayembara ada di twitter.
(7) dari 100 tiket yang dimiliki peserta, akan diundi. Bagi yang beruntung ada puluhan Hape LG gratis sebagai hadiah, berikut juga hadiah dari operator.
(8) Acara dibuka untuk umum, dan tentunya ada games dan quiz on the spot bagi pengunjung.
Jika antusiasme cukup tinggi, maka event seperti ini bisa diadakan di kota besar lainnya seperti Yogya, Surabaya, Medan, Makassar, dll.
Agar memaksimalkan pengenalan smartphone LG, tentunya ada workshop tentang kelebihan smartphone dan after sale LG di event.
Selama event berlangsung di kampanye di twitter oleh buzzer terus didengungkan.
Wibi Noviardi – Cikarang Bekas
@wibinov
Sekarang Menggunakan Nokia Lumia 710
Saya pengguna LG Nexus 4
Inilah handphone LG pertama saya. kemungkinan besar apabila Nexus 4 ini tidak dibuat oleh LG, bisa jadi sampai sekarang saya tidak akan menggunakan produk LG. Kenapa? karena saya perhatikan untuk support update OS produk-produknya, LG termasproduk g paling jarang atau malas dibandingkan kompetitornya.
Kesan pertama saya menggunakan Handphone LG ini jujur saya kagum. Build Quality Nexus 4 ini sangat baik, terasa kokoh di tangan. Layar dengan teknologi gapless juga terlihat sangat baik di mata saya, design handphonenya mewah.
Apabila saya diberikan 200jt, maka ada 2 hal yang akan saya perbaiki, yaitu :
1. Memberikan suntikan dana untuk team pengembang OS, agar mampu menyiapkan update OS tepat waktu ataupun menambah list device yang akan di support.
2. Mengajak dan membina komunitas komunitas Android sebagai komunitas LG. Komunitas sendiri biasanya di isi oleh orang orang yang memang mengerti akan teknologi, mereka tidak membutuhkan atau jarang menanyakan hp apa yang cocok mereka miliki di counter counter hp, namun mereka sering memberikan masukan kepada orang orang yang kurang mengerti. Sampai sekarang jarang sekali produk produk LG yang saya lihat disarankan untuk di beli, mengingat tidak adanya support yang baik dari pihak LG sendiri.
Maka saya akan mengajak komunitas untuk mengenalkan LG ke masyarakat. Setiap meluncurkan produk terbaru, saya akan mengundang komunitas komunitas untuk menjadi yang pertama mencobanya, dan menjelaskan kelebihan smartphone tersebut, dan saya akan memberikan beberapa produk tersebut untuk mereka review.
demikian, terima kasih.
Saya pertama beli LG adalah LG Optimus Black saat launching di Mall Kelapa Gading dan sekarang pengguna LG Optimus G.
Kesan menggunakan produk LG : Memang tidak bisa dipungkiri, lambatnya update firmware jadi ganjalan besar, bahkan untuk yang flagship macam optimus G masih belum update ke 4.2.
Tapi sepertinya untuk biaya perbaikan/penggantian spare part dan pembelian aksesoris cukup murah.
Mengenai harga smartphone dan spesifikasinya, cukup memuaskan.
Budget 200jt?
Peran social media terutama twitter, saat ini sangat kuat, sayang sekali akun @lgmobileid tampak kurang aktif dalam memberikan informasi dan interaksi dengan followers dan users. Harus dialokasikan dana khusus untuk bagian social media untuk admin yang lebih aktif. Kuis2 berhadiah smartphone serta sosialisasi event2 edukasi smartphone LG sangat perlu diadakan dan disosialisasikan via social media untuk memancing ketertarikan masyarakat dan mengedukasi masyarakat tentang produk2 smartphone LG.
Dana tersebut juga dialokasikan untuk membiayai buzzer di twitter untuk memancing animo pangguna twitter.
ya, 200 juta hanya terpusat ke bagian social media, event dan hadiah.
Karena untuk hal seperti lokasi dan jam operasi service center, update firmware yang lebih cepat dan sosialisasi produk via iklan multimedia, tentunya membutuhkan alokasi dana yang jauh lebih besar.
Bayu Ramdani – Bogor,
@Bayu_Ramdani
LG Optimus G
saya belum pernah pakai produk LG mobilephone,
tetapi produk LG DVD, LG LCD Monitor. LG Kulkas, LG TV,
semua sangat memuaskan purnajual,
jika product LG rusak tinggal call ke service centre, lokasi Jabodetabek akan di layani langsung mobile service centre di tempat pelangan.
jika saya di berikan 200 jt langkah promosi adalah
1. Pasang spanduk di sekeliling HI dengan tren warna warni LG Mobile Phone
2. Pasang Spanduk sepanjang protokol dari Ratu Plaza sampai Monas di hari minggu Car Free Days dengan Tren Warna Warni LG Mobile Phone
3. Pasang tenda sepanjangan Protokol dari Ratu Plaza sampai Monas dengan Tren Warna warni LG Mobile Phone
4. Setiap Tenda di isi 1 LG Model Mobile Phone. jadi sampai monas akan ada kurang lebih 12 model
djody – Jakarta selatan
Samsung Note 2
Berikut adalah bbrp HP LG yg pernah saya gunakan:
1. LG choclatte
2. LG Prada (bkn yg versi Android)
3. LG L9
4. LG Nexus 4
Design hh keluaran LG mnrt saya, secara Design JAUH lebih MEWAH, ELEGAN dan INOVATIF di banding S*****g, namun yg menjadi kelemahan LG khususnya divisi mobile phone, adalah PEMASARAN.
Mslh software support dll, akan berbanding lurus dgn jumlah user (coba tilik perjalanan hh samsung dahulu)
Dana 200jt..?
1.Penambahan bagian khusus pd divisi RnD, utk menampung komunitas pengguna HH LG dan secara rutin mem”follow-up” utk mengetahui keinginan user yg di jadikan bahan pembuatan hh berikutnya.
2. Bekerjasama dgn mailinglist gadget pada setiap peluncuran product HH baru dgn memberikan “Harga KHUSUS Komunitas” dan setelah itu memfollow-up nya utk dijadikan acuan pembuatan product berikutnya
3. Perbanyak “DEMO UNIT”, bukan hanya mainan pajangan..!!!
Yg pasti klo hanya 200jt, Pemasaran hanya bisa dilakukan secara “gerilya”, dan perlu intensitas tinggi agar product ini bisa diterima.
Sekian dan terima kasih.
pernah pake LG KG300 pas jaman sekolah..dan suka bgt sm produk LG,desain nya bagus n build quality nya sesuai dg harga yg kita keluarkan.
kalau dikasih 200 juta,saya akan mempromosikan produk LG via online maupun di berbagai media.dan selalu aktif dalam berbagai event pameran smartphone di indonesia.sekarang sayq pake samsung galaxy mini 2,lenovo s890 dan nokia lumia520.
Dulu saya pernah punya HP LG (lupa tipenya), dan sempat pegang LG Optimus 2X beberapa hari (dipinjami) dan istri pernah punya LG Shine (lupa tipenya, yang model sliding). Dari pegang beberapa ponsel tersebut dapat saya simpulkan build qualitynya bagus, OS juga jarang bermasalah. Saya hanya kecewa dengan janji2 LG soal update OS terutama Android, karena ICS yang dijanjikan untuk Optimus 2X meleset lebih dari setahun dari jadwal yang dijanjikan. Soal service center sih oke menurut saya (pengalaman soal service center AC) berhubung HP LG yang saya gunakan tidak pernah bermasalah.
Jika saya memiliki bujet untuk marketing sebesar 200 juta, saya akan lebih menekankan pada produk flagship. Ya, setelah saya amati, LG punya produk flagship tetapi promosinya kurang. Harusnya LG lebih menggembar gemborkan iklan tentang produk flagship diselingi dengan produk2 pada range low-mid-end. Produk flagship harus mendapat awareness semua orang, bagaimana pun caranya, entah keunggulannya atau apapun. Bila perlu 1 keunggulan ditampilkan 1 iklan, jadi tim marketing harus menyiapkan beberapa iklan berbeda! Bila perlu pada jam prime time acara TV, tiap setengah jam munculkan iklan keunggulan yang berbeda tersebut.
LG juga harus aktif dalam komunitas, bila perlu nyemplung sekalian. Setiap ada kegiatan komunitas, LG harus ikut mensponsori, terserah banyak atau sedikit, asal dalam hal tersebut LG bisa menggelar semua ponsel dagangannya dari low end sampai high end yang menjadi flagship dan komunitas bebas mencobanya.
Untuk awareness produk mid-end, lebih tepat bukan diselenggarakan di mall-mall, tetapi di hypermarket terutama pada saat ramai masyarakat hendak berbelanja bulanan. Ditambah juga pada even2 akademis atau acara2 di sekolah2 atau kampus2.
Yang pasti, LG harus lebih berani menggandeng toko2 ponsel bila perlu perbanyak promo melalui toko online.
Terima kasih.
Apriyanto Wahyu H – Jakarta
@apurigakuto
Sekarang menggunakan IMO S88 Discovery
Saya belum pernah membeli ponsel merk LG, karena model produknya kurang menarik meskipun fiturnya mungkin sangat unik dibanding merk lain.
Namun belakangan ini dengan referensi dan ulasan tentang produk LG saya sungguh amat tertarik untuk membeli ponsel merk LG, terutama produk dual sim card yang baru diluncurkan dengan harga yg sangat terjangkau yaitu produk A275 dan mudah2an saya dapat dari Pak Herry SW 🙂
Uang 200juta bisa digunakan untuk promo semua produk LG di mall-mall atau pusat penjualan HP di kota-kota besar, dengan cara memberikan subsidi harga produk, jadi harga HP akan terjangkau oleh semua pengunjung yang sedang membutuhkan HP baru. Sebelum hari subsidi itu, terlebih dahulu promosikan ke masyarakat melalui radio atau koran lokal.
Karena terus terang bagaimana fitur dan aneka produk LG kurang disosialisasikan ke masyarakan baik itu di surat khabar, tabloid atau internet.
Andi Kartika Yuwono – Bandung
@andikheng
N2626
Keluarga saya pemakai setia ponsel LG, total ada 4 unit yang dipakai sampai hari ini LG ID 6100 ( 2 unit ), LG ID 3000 ( 1 unit ) dan LG A 190 ( 1 unit ). Usia pakai yang CDMA sekitar 4 tahun / lebih dan semuanya masih berfungsi bagus, handal dan battery tidak drop ( Kalau saya menang nanti saya buktikan dengan foto HP nya ). Soal kehandalan tidak perlu diragukan, karena satu ponsel ID 6100 pernah tercebur bak mandi, dikeringkan semalam dan hebatnya bisa dipakai lagi dengan normal.
Ini komentar saya dengan nama alias sapiendut, sewaktu Pak Herry mereview ponsel LG dengan judul : KINERJA MELEBIHI HARGA
Gara – gara baca reviewnya kho Herry saya beli LG A 190 dan memang mantap sesuai reviewnya. Saya juga pakai LG CDMA yang seri ID 3000 ( 1unit ) dan ID 6100 ( 2 unit ) yang sudah unlock jadi flexi jadi satu keluarga pakai LG. Dipakai bertahun-tahun semuanya handal dan baterynya awet padahal selalu on sepanjang hari / tahun sampai sekarang. Sayang sekarang tidak keluar versi CDMA nya lagi. Kalau ada mau ganti yang LG CDMA lagi…..
Kalau saya jadi manager marketing LG dengan budget terbatas Rp. 200 juta tentunya tidak mencukupi untuk biaya promosi besar-besaran dengan skala nasional. Maka saya lakukan promosi lokal & nasional yang berbiaya murah, tetapi dengan jangkauan sebanyak -banyaknya :
1. Saya akan bikin standing banner dan pasang di setiap counter yang menjual produk LG. Banner berisi lengkap type, spec dan harganya. (sasarannya adalah calon pembeli potensial – skala lokal yang mengunjungi counter ). Pembeli ponsel dapat diberi hadiah mis : casing siliconnya, dll
2.Promosi gratisan dengan menggunakan media internet ( di facebook, kaskus, dll , mis : buat pooling kepuasan pemakai ponsel LG / topik lainnya ( sasarannya adalah calon pembeli potensial – skala nasional )
3. Ponsel CDMA, mereknya terbatas dan kelihatannya hanya dikuasai hanya oleh 1 kompetitor merek branded. Diharapkan LG juga memasuki segmen tsb, baik yang dijual bebas atau dijual bundle dengan operator CDMA . Dengan jumlah pesaing yang sedikit tentunya lebih mudah bagi LG menguasai pasar yang sudah ditinggalkan .
4. Mengundang pak Herry SW di radio yang memilki jangkauan skala nasional ( mis : sonora ) untuk membedah keunggulan produk LG dibanding kompetitornya.
Terimakasih
Saya pengguna “setia” LG sejak pegang android, hp android LG saya yang pertama LG Optimus 2X, saya beli waktu launching, nitip orang beliin di jakarta dan dikirim ke makassar kota domisili saya, terus terang saya sangat puas menggunakanhp ini, hp ini sempat rusak komponennya dan langsung digantiin sama service centre makassar gak pake biaya karena emang masih garansi tapi kondisi saat itu ada “sesuatu” yang memungkinkan pihak SC LG berhak menolak klaim saya tapi syukurlah tidak dilakukan.
Satu-satunya kekurangan hp saya ini adalah lambatnya update software, memang sih akhirnya hp ini mendapatkan update ICS, sama dengan hp sejamannya yang kebanyakan emang mentok sampe ICS, kecuali Samsung Galaxy SII yang lebih maju selangkah dengan update JB dan seri nexus tentunya, tapi waktu updatenya itu lho yang tergolong paling lambat dibandingkan hp merk lain, disinilah menurut saya LG kehilangan momentum untuk berebut pasar dengan sesama merk korea, bisa saya katakan begitu karena di grup LG Optimus Facebook yang saya ikuti paling banyak membernya adalah pengguna LG O2X dan semakin berkurang di seri2 optimus setelahnya.
Kembali ke kata “setia” yang saya sebut di atas, itu karena pada saat ini saya kembali menggunakan hp keluaran LG yaitu LG Nexus 4, tapi terus terang ini saya lakukan sebagian besar karena Nexus, walaupun pertimbangan memilih LG tetap ada yaitu karena jaminan SC yang saya yakini masih cukup baik hingga saat ini.
Belanja 200jt? hmm terlalu sedikit untuk saat ini tapi mungkin hal pertama yang saya bisa lakukan adalah memberikan promo untuk hp flagship LG saat ini, sebut saja LG Optimus G Pro yang baru saja launching dengan promo potongan 750 ribu dari harga 7 juta maka saya akan menambah potongan lagi sebesar 750rb untuk 250 pembelian pertama, karena begini memang seharusnya harga hp keluaran LG yang updatenya terkenal lambat. Hal berikutnya yang saya akan lakukan adalah menjanjikan update JB untuk hp flagship LG keluaran 2011 macam optimus 2x, black, dan 3D, dan update KLP untuk semua hp flagship LG keluaran 2012, dan perbaikan update untuk hp keluaran terbaru, tentunya saya tidak akan menambahkan janji ini dalam daftar belanja saya karena ini akan menjadi daftar belanja untuk divisi R&D sedangkan saya di divisi pemasaran hehehe, tetapi tentu saja saya akan berjuang keras agar janji saya ini juga menjadi janji para eksekutif LG di korea sana.
Salam Sejahtera,
Sarwono – Makassar
@54HO
LG Nexus 4
Untuk yang poin pertama;
Saya pemakai LG Optimus L7. Kesan pertama sebelum saya akhirnya meminang Optimus L7 kira-kira setahun yang lalu adalah desainnya menarik, itu kesan pertama yang saya tangkap jika dibanding produk samsung semisal Galaxy ace dan konco-konconya pada level menengah. Dari segi desain saya terkesan dengan apa yang dilakukan oleh LG, dari segi UI menurut saya juga sudah bagus baik di ICS maupun JB yang lebih terlihat indah. Hanya sayang, LG tidak memperhatikan masalah performa dengan apa yang telah ditunjukkan dari UI yang bagus dan fitur unik tersebut, performa jadi lelet dan sering ngelag. Ada kalanya user ingin tampilan yang wah (tentunya tidak mengorbankan kenyamanan) dan ada pula yang ingin tampilan yang sederhana alias nggak neko-neko dan tentunya performa OK. Memang harus diakui update firmware LG terhitung lama jika dibanding pesaing. LG, LANJUTKAN !!!
Untuk poin kedua;
Apabila saya diberikan 200jt sebagai kepala bagian pemasaran tentunya akan saya coba untuk lebih memperkenalkan produk ponsel LG ya mengadakan acara yang melibatkan ponsel LG tentunya. Iklan atau promosi di televisi tentunya dengan cara yang unik, beriklan di media sosial seperti facebook dan twitter juga dengan cara yang unik juga lho, ikut jadi sponsor acara pencarian bakat di TV juga bisa seperti yang telah dilakukan pesaing yang lain, sering diadakan promo dan diskon. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana caranya produk ponsel LG mudah didapat dan penangan service yang baik.
Sekian, terima kasih.
frengky – Lombok
@frengkyvino
Kalau saya jadi kepala pemasaran LG, ini yang saya lakukan :
1. Kumpulkan data toko hape yang besar di setiap kota di seluruh indonesia. Tunjuk 1 dealer untuk setiap kota. Untuk kota besar saya akan tunjuk lebih dari 1, misal 5 dealer untuk Jakarta, 3 dealer untuk Surabaya, dst
2. Tiap dealer selalu saya berikan update produk terbaru, dan update harga terbaru. Mereka saya minta untuk melakukan penjualan sebanyak mungkin, dan setelah 1 tahun di review.
3. 4 pemenang akan saya berikan hadiah masing-masing Rp. 50jt.
Saya belum pernah punya ponsel LG, walaupun sekitar April 2013 saya sempat mempertimbangkan untuk beli ponsel LG (untuk istri saya), namun setelah saya melihat spesifikasi ponsel2 LG di website, saya mengurungkan niat saya,
contohnya L3 II Dual E435 harga murah namun layar kecil, resolusi kecil, single core, kamera biasa, walaupun sudah Jelly Bean,
contoh lain L5 Dual E615 resolusi kecil untuk layar 4″, masih single core 800mhz, padahal harga hampir 2 juta,
lalu L5 II Dual E455 kekurangan yang pasti masih single core, walaupun harga sudah 2 juta lebih,
lalu lain cerita, kakak ipar saya punya Andromax i (lama), dia mengeluh hasil foto kurang jelas di tempat kurang cahaya karena tidak ada LED flash, dan kadang mengalami hang dan restart sendiri,
sehingga dia ganti ponsel & memilih LG L7 P700 dengan pertimbangan ada LED flash, layar Gorilla glass, walaupun masih single core, dan saat itu harganya 2 juta an lebih,
dia juga merasa cukup puas dengan kinerja L7 tsb meskipun kurang cepat, namun jarang sekali hang dan baterai cukup awet, walaupun menurut saya lebih mending memilih Lenovo P770 dengan harga yang hampir sama namun spesifikasi jelas lebih bagus dan kualitas juga tidak kalah (merk global).
Akhirnya dengan berbagai pertimbangan saya membeli Lenovo S560 untuk istri saya, karena harga dibawah 2 juta, merk global, dual core, dual sim, layar cukup bagus, radio internal antenna, speaker stereo, walaupun tanpa LED flash.
Dari hal2 tersebut, saya menyimpulkan kalau LG termasuk ketinggalan dalam hal spesifikasi dibandingkan merk lain dengan harga serupa, selain dalam hal update firmware dan pemasarannya (iklan), walaupun dari segi kualitas terbukti bagus.
Jika saya sebagai kepala pemasaran ponsel LG di Indonesia dan diberi dana Rp. 200 juta, maka saya akan :
1. promosi lewat media cetak (majalah kaum muda), online bikin fanpage (facebook. twitter) setiap saat harus up to date info terbaru ponsel LG beserta promosi yang sedang berlangsung dan siap menjawab pertanyaan seputar ponsel LG.
2. memajang demo unit di gerai-gerai distributor resmi (selama ini yang saya lihat ada demonya hanya Samsung, Sony, Nokia).
3. mengadakan pameran beberapa ponsel LG keluaran terbaru, dengan salah satu ponselnya dengan harga 2 juta ke atas dibikin lelang dengan harga maksimum lelang adalah harga resmi dikurangi Rp. 300 ribu (unit terbatas).
4. mengadakan promo beli ponsel lama calon pembeli dengan syarat dan harga tertentu untuk mendapat potongan ponsel baru LG tipe tertentu.
5. memberi semua ponsel LG terbaru masing-masing 1 unit secara berkala kepada Pak Herry SW untuk direview di Ponselmu.com.
Tambahan dari saya: mungkin LG harus meniru Lenovo yang termasuk pendatang baru dalam dunia ponsel namun sudah cukup mampu merebut pasar ditengah dominasi ponsel2 Android Samsung, Sony, walaupun pada awalnya Lenovo A60, A60+ agak kurang diminati.
LG sebagai salah satu pemain lama dunia ponsel, harus mampu bersaing merebut pasar ponsel kembali setidaknya seperti di era sebelum Android.
Yopie Kristianto
Surakarta
@y0pie
Nokia 2700 classic, Samsung S5610
Saya tidak pernah pakai ponsel LG. Tapi ada salah seorang teman saya pakai LG L3 sering diejek ponselnya adalah remote AC atau bonus dari beli AC LG. Dulu mungkin LG lambat dalam software update. Tapi dari pengamatan saya, LG sudah berubah. Beberapa produk LG terbaru sudah menggunakan os jelly bean out of box, sekalipun untuk kelas low end. Juga termasuk berapa fitur andalan LG.
Jika saya jadi kepala marketing LG. 200 juta tentu tidak akan cukup untuk menaikkan pamor. Tapi beberapa yg bisa dilakukan diantaranya :
1. Melakukan lelang online lewat twitter untuk produk flagship (optomus G pro atau LG G2 nantinya)
2. Lomba foto lewat instagram yg bertema produk LG, berhadiah ponsel LG.
3. Dan yg menurut saya paling ampuh adalah pendekatan pada komunitas gadget. Bagikan gratis ponsel LG terbaru ke komunitas untuk dapat di review atau dicoba rame-rame.
Mungkin itu yg dapat dilakukan LG dengan dana marketing yg minim.
Eko Susanto
Gorontalo
@cuprienk
Lumia 520
Saya lumayan nge fans sama LG sebetulnya, karena saya termasuk orang yg gak suka pake gadget pasaran hehehe…selain itu dari segi model LG mempunyai desain yg bagus, beberapa modelnya di kategori chocolate (masih punya handphone coklat warna putih hehehe sayang mau dijual karena yg pertama dulu pake touch navigasi di kelasnya) dulu sangat elegan dengan balutan casing glossy. Untuk yg model2 sekarang L series dan yg terakhir saya pake LG Spectrum, modelnya gak kalah dengan Samsung, builtnya juga keliatan mewah meskipun plastik. Yang disayangkan adalah kinerja nya yg kurang maksimal, suka nge lagg, cepet panas, mungkin karena desainnya yg plastik sehingga tidak bisa menyalurkan panas beda dgn HTC yg tulangnya menggunakan besi sehingga bisa berfungsi sebagai pendingin, utk laggnya sepertinya karena free RAM nya selalu drop dibawah 100MB, padahal RAM sudah 1GB. Untuk User interface di Android saya lebih suka LG dibanding Samsung meskipun mirip hehehe…ringtone nya you got mail aja masih saya pake meskipun saya sekarang pake HTC hehehe.
Kalo ada dana 200jt hmm dana yg terlalu sedikit sebetulnya hehehe…saya akan belanjakan 40jt iklan media cetak Jakarta dan Surabaya yg mengumumkan ada acara roadshow dengan berbagai macam hadiah dan potongan harga, untuk media online setau saya LG sudah ada facebook dan akun twitter jd saya rasa cukup mencantumkan akun facebook dan twitter di media cetak. Untuk menghemat dana saya akan mendistribusikan unit ponselnya ke modern2 shop yg ada, seperti oke shop, seluler shop, erafone, carrefour, dll yg ada di kota Jakarta dan Surabaya 150jt akan digunakan sebagai potongan harga untuk ponsel flagship ato yg baru saja launch misalkan optimus G pro disediakan untuk 100 unit pertama, masing2 outlet disediakan unit terbatas mendapatkan diskon 1,5jt. 10 jt sisanya digunakan untuk memberikan cashback/merchandise cabutan untuk ponsel2 yg tipe2 lainnya.
Herman Martinus
Yogyakarta
@nusz77
HTC EVO 3D
Belum pernah pakai HP LG.
Dulu sempat naksir LG Chocolate, keren banget bentuknya… tapi ga kesampean keburu digoda merek lain.
Terakhir pakai LG sudah lama sekali, LG KG 300, iklannya sangat gencar dengan Agnez monica sebagai icon. Jujur saja waktu itu saingannya mungkin masih Nokia & Sony Ericsson,
LG Loe Gini Dong!
1. Pilih Brand Ambassador (BA) yang oke sesuai dengan segmen atau target market Loe, Kadang karena BA tepat sasaran maka produk pun laris manis, dan tak jarang salah pilih BA walau produk bagus sepi pembeli.
2. Tingkatkan Brand Awareness, iklan baik online dan offline ditingkatkan lagi budgetnya, Produk sama, kualitas sama, orang akn pilih yang familiar di telinga dan mata mereka.
3. Perkuat engagement dengan user dengan tingkatkan komunikasi melalui social media, macam facebook, twitter, line dll
Ketinggalan yg 200jt hehehe
200jt, hmmm angka yg kecil untuk branding brand sebesar LG.
Tapi kalau harus maka itu cuma saya alokasikan untuk ads di social media macam facebook & twitter, Di Forum seperti kask*s dan portal berita det*k
Fokus dengan target market menengah keatas
1. komentar pemakai LG
jujur aja saya belum pernah pake LG, tapi saya punya teman pake LG seri jadul yang dulu jadi hp 3g termurah dengan tagline 3g for all, sampai sekarang masih dipakai walaupun backcovernya udah dipasang lakban biar g copot 🙂
berarti secara kualitas sebenarnya produk LG emang cukup tahan banting ( walaupun sampelnya cuman temen saya 😀 )
kemudian desain produk LG sebenarnya g jelek2 amat, menurut saya jati diri si optimus mulai terangkat sejak seri L di luncurkan, dari desainnya walaupun kotak tapi tetep elegan :), dari UInya pun sebenarnya cukup cantik mungkin hampir sama UInya dengan touchwiz ( CMIWW )
2. jika diberi dana 200jt
saat ini yang paling di butuhkan oleh konsumen di indonesia adalah support yang jelas, baik support aftersales maupun support di media maya, jika saya diberi 200 juta maka saya akan merekrut satu atau dua orang admin yang tugasnya cuma aktif di sosial media dan forum2 untuk memberi respon dan menanggapi keluhan dari pengguna brand LG, saat ini sangat jarang di temui admin2 fanspage suatu brand yang sangat tanggap akan keluhan dan pertanyaan, LG bisa mencontoh himax, walaupun brand baru tetapi keaktifan admin di sosial media dan forum ( kaskus ) sangat berhasil menjaring banyak fansboy brand himax.
jika LG serius dengan pasar ponsel di indonesia, maka jika ada judul berita ” LG OPTIMUS XXXX pertama kali di dunia di luncurkan di Indonesia ” maka itupun dapa menjadi magnet para pencinta gadget untuk mendapatkan seri yang pertama kali di luncurkan 🙂
arnanda wahyu maulana
@masnandha
kebumen, jawa tengah
Nokia Lumia 520
Sebenarnya ponsel LG cukup banyak menarik minat saya dalam memilih android, meski sampai sekarang saya belum menggunakan android.
Kalau kita memilih ponsel ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan:
1. Service Center
2. Support Development Software
3. Harga Jual kembali
Apa masalah yang dihadapi oleh LG yang saat ini saya cermati adalah :
1. Support Development Software yang terkesan lambat
2. Harga Jual yang menukik tajam dibandingkan dengan harga pembeliannya.
Harus diakui brand LG secara internasional juga kalah pamor dari Samsung, dan mengapa hal ini terjadi? Dikarenakan faktor marketing dan varian produk dari ponsel LG.
1. Marketing LG yang terkesan setengah hati di dunia juga berimbas pada marketing di Indonesia
2. Varian produk LG yang terkadang “nanggung” dan tidak seperti saudara sebangsanya yang mampu memasuki semua segmen.
Tapi terlepas dari varian yang dimiliki LG, kita bisa melihat brand “SONY” mampu melepaskan diri dari bayang-bayang “SAMSUNG” dan menciptakan kualitas brand sendiri. Bagaimana dengan LG? Saya berpendapat bahwa faktor marketing yang paling penting. LG masih terlalu memberikan porsi yang sangat sedikit terhadap marketing brand-nya. Tidak salah sih mengalokasikan dana marketing untuk subsidi harga ponsel namun ada beberapa cara marketing murah yang cukup efektif dan efisien.
Banyak masyarakat yang tidak menyadari biaya marketing yang besar tentunya akan dilimpahkan kepada harga ponsel. Sehingga beberapa ponsel memiliki harga yang overprice dikarenakan biaya iklan akan produk tersebut yang luar biasa. Mungkin LG ingin menekan masalah “overprice” tersebut. Bagaimana marketing yang harus dilakukan?
1. Bentuk team marketing khusus jejaring sosial (forum-forum). Mereka dapat memasukkan dan mengenalkan poroduk-produk mereka ke forum-forum yang tentunya sudah banyak beredar seperti Kaskus, Teknoup, Indowebster, Kompas, Facebook Fanpages, dsb. Tugas dari team ini adalah selain mengenalkan produk juga menjawab seputar permasalahan yang ada mengenai produk ini sendiri.
2. Berikan pinjaman gadget kepada reviewer-reviewer yang akan membawa dampak dalam pengenalan gadget terbaru dari LG seperti Ko Herry, Kompas, Detik, Teknoup, Tabloidpulsa, Selular, dan masih banyak reviewer yang lain.
3. Adakan kuis-kuis yang menarik yang mampu mengangkat image LG seperti tulis pengalaman anda di twitter atau facebook bersama android LG, dsb.
4. Marketing tetangga tentunya juga perlu dicermati dan bahkan ditiru bila memang masuk akal. Kita lihat seberapa aktifnya booth Smartfren bahkan sempat membagikan beberapa ponsel gratis di Jakarta, Surabaya, Bandung. Tidak ada salahnya kita melakukan hal ini tentunya dengan pertimbangan matang dan mungkin lebih dilakukan berupa kuis atau sesuatu yang menarik. Misal lomba mengetrik cepat menggunakan android LG (bila yakin produk LG memiliki layar sentuh yang responsif dan terbaik). Bahkan kalau mau dibandingkan dengan beberapa gadget. Atau lomba hasil fotografi yang mumpuni selain konsep. Juga ada lomba video dari ponsel LG seperti yang pernah diselenggarakan produk lain.
Beberapa hal diatas dapat dilakukan dengan dana yang minim dan tentunya efektif. Kunci kebangkitan brand “LG” dalam dunia gadget tentunya adalah dari MARKETING.
Mengenai lambatnya update os tentunya tidak lepas dari faktor LG pusat (Korea). Namun ketika pengguna LG semakin banyak tentunya kecepatan software update development akan ditingkatkan.
Begitulah saran dari saya dan semoga berguna bagi pihak LG.
Agung Indra Sambodo
Yogyakarta
@agungindrasambodo
Blackberry 9780
coba iseng ikutan ah, kebetulan saya tahun 2011 pernah mempunyai LG Optimus 2X, waktu kalo ga salah hape dual core pertma ya optimus 2x ini. saya beli waktu itu di roxy dan iklan first dual core ada “dimana2” di mall itu. Kesana saya selama pakai LG dari segi fisik, untuk optimus 2x nyaman ditangan, emang dari segi firmware sangat lamban, saya dulu pakai seminggu, setelah itu langsung di root dan ganti custom rom, Saya pakai sempat beberapa bulan dan akhirnya diwariskan ke sodara.
sampai sekarang tuh hape masi ada, namun cuman jadi alarm, dan konek wifi saja 😀
kalau dikasi 200jt,
saya akan coba masuk di dunia social media,
bikin kuis di twitter, fb, dll untuk menarik orang agar lebih tahu soal LG mobile,
mungkin kerja sama dengan operator di Indonesia,
Bagi2 hape gratis kayak smartfr*n mungkin
200jt bikin pameran akbar LG mobile mungkin bisa dilaksanakan, khusus LG, dengan iming bagi2 hape gratis
bikin konser kpop(sama-sama dari korea) yang mana artis2nya diminta pake hape LG, biar fans pada ikutan juga 🙂
bikin acara tv khusus LG mobile, bisa review hape LG, apa aja seputar LG, ditambah unsur kpop biar fans pada nonton juga.
mungkin sekian dari saya yang awam dunia marketing ini.
semoga bisa jadi pertimbangan dari pihak LG
Thommy Kusbin
Jakarta
@txdvil
Motorola RAZR XT910
Kebetulan saya belum pernah menggunakan ponsel LG. Buat saya mungkin LG = Lagi Galau! 😀
Dengan “modal” Rp. 200.000.000,- bagi sektor telekomunikasi sepertinya itu sangat amat teramat kecil. Akan tetapi apabila saya dipercayakan, saya akan melakukan hal-hal berikut ini:
#1. Mengharuskan seluruh karyawan PT. LGEI (dari akar rumpus sampai executive) untuk hanya menggunakan handphone LG, tipe bebas. Tentunya pegawai-pun harus membayar, karena berdasarkan pengalaman, barang gratis suka tidak dihargai.
#2. Menggunakan sarana Social Media Network agar brand LG makin naik daun.. misal mengadakan lomba menggunakan Facebook atau Twitter maupun Instagram, berhadiah masing-masing 1 buah ponsel flagship LG. Tujuan: seraya menanamkan brand LG ke benak calon konsumen, juga mendapatkan feedback fitur-fitur ponsel LG yang menjadi daya “jual” bagi calon konsumen.
#3. Mengadakan lomba khusus #developer, agar banyak tersedia ROM serta apps pendukungnya yang tentunya mendongkrak daya saing merek LG.
#4. Mendekati komunitas-komunitas gadget untuk bisa memberikan review bagi pengembangan lebih lanjut…
#5. Mengadakan road-show ke kota-kota besar seluruh Indonesia, agar makin banyak orang yang mengenal merek LG bukan hanya Kulkas, Mesin cuci, Air-Conditioning. Serta bisa melakukan aktifitas “Customer-Get-Customer”… yang terbuka bagi seluruh wilayah Indonesia. Dimana pada akhir periode, 1 orang pemenang berhak mendapatkan hadiah 1 buah flagship ponsel LG.
#6. Kalau masih ada sisa, akan saya kucurkan lewat serial FTV (sinetron), dimana para pemainnya, menggunakan ponsel LG. Syaratnya antara lain, ponsel harus terlihat jelas dengan durasi minimum 3 detik per-penampilan (1 episode minimum 3x tampil).
Ya, begitulah angan-angan saya… sekiranya pihak PT. LGEI mengimplementasikannya, saya doakan semoga beruntung dan sukses luar biasa.
Salam,
Julijanta G.
Jakarta
@BanyakGaul
Saya pengguna banyak produk LG, seperti TV, kulkas, DVD player, radio/CD player/VCD player, juga HP. Secara umum produk-produk tersebut cukup baik dan handal, serta ekonomis. Singkatnya, kualitas melebihi harga!
Khusus HP, saya menggunakan tipe yang sangat jarang di pasar yaitu LG KC500 dengan kamera 5 megapixel berlensa Schneider-Kreuznach, autofocus, image stabiliser dan Power LED flash. Saya membelinya memang untuk tujuan menggunakan kameranya karena saya suka fotografi. Saat itu HP dengan kamera bagus dan harga yang terjangkau ya si KC500 itu, dibanding merek Nokia dan Sony-Ericsson yang lebih mahal.
Setelah menggunakan si KC500, saya cukup puas menggunakannya. Body-nya cukup elegan dan kokoh. Detail hasil foto sangat baik, warna hasil foto pun punya khas yaitu cenderung lembut, cocok buat yang berjiwa mellow. Hasil video-nya juga cukup baik.
Kekurangannya menurut saya hanya satu, terlalu lambat dalam timing pengoperasian si HP. Baik saat menggunakan kamera, juga dalam menjalankan aplikasi yang ada pada HP tersebut.
Tetapi secara over-all setelah bertahun-tahun menggunakannya, kesan saya: kualitas melebihi harga!
Jika saya diberi dana Rp200 juta untuk memasarkan LG lebih baik, yang bisa dilakukan dengan dana terbatas itu mungkin sbb:
1. Bentuk satgas pemasaran yang khusus below the line. Tugasnya khusus menggarap pihak-pihak ketiga yang berpotensi lebih mengenalkan produk-produk LG lebih luas seperti:
– para reviewer di media massa (khusus gadget atau umum)
– para reviewer bebas (di miilis-milis dan situs-situs gadget, seperti Pak HSW lah contohnya).
Mereka diberi akses lebih dengan diberi product knowledge yang memadai, misalnya dengan peminjaman produk-produk untuk di-review, dikenalkan strategi produk LG di masa depan oleh para pejabat yang terkait di LG (bisa di Indonesia atau Asia-Pasific), atau memberi saluran khusus untuk masukan-masukan yang kontruktif.
2. Memberi semangat untuk tim pengembang OS (berupa “vitamin”) pada produk berbasis Android agar pengguna LG tidak ketinggalan dalam update OS tersebut.
Itu saja sih, kan dananya sangat terbatas. 🙂
Oya, saya Hananto, berdomisili di Surabaya, akun Twitter: @cakhananto, dan saat menggunakan HP BB Gemini, Nokia N8, dan Nokia E61.
Salam.
Permisi om herry sekedar sepatah kata..
Lg yg pernah saya pegang.
# optimus black
Ne hp menyenangkan, dr bbrp hp lg yg pernah saya pegang juga plg uptodate os nya pada jaman itu..
+ desain menggoda, tipis, bobot serasa pas. Battere ori, charger ori buat hp ini juga murah. Performance lumayan lancar digunakan.
– drop pricenya gila2 an. Beli diharga hampir 4 juta, paa mau dijual ngeri harganya.
-karena ga jadi dijual ne hp malah mati karena sebab yg ga jelas, masa2 terakhir hidupnya sering susah booting,. Dan akhirnya kena penyakit umum seri ini yaitu blinking softkey, dan sampe sekarang masih tersimpn rapi sebagai kenangan indah…
# marquee
Cm make bentar, langsung jual lagi.
+mirip2 ma oblack
# lg revolution
Hp lte pertama yang kepegang,
+desain kekar, body mantap.
+camera lmyn.
-ni hp berasa lemot pake rom bawaan
-dijual susah
-berhub bukan resmi hp indo susah banged cari accnya.
-custom rom sungguh sangat terbatas sekali, walaopun masih ada.
1. Dibanding brand lain, bbrp acc ori lg tergolong murah, sebenarnya ini sudah merupakan keunggulan. karena brand tetangga masih lebih mahal. Dalam hal ini saya contohkan utk bbrp acc ori (batre,kepala charger) oblack. Susahnya mencari acc lain semacam softcase dit4 ane(jogja) cukup memusingkan kepala juga. Karena satang juga body hp jd lebih beresiko tergores. Kemudian kalo bicara soal update os memang jauh dibanding merk tetangga. Saya rasa didaerah saya juga kurang begitu koar2 perihal informasi produk2 baru lg, terutama android phonenya, merk tetangga kalo ada segmen baru di produknya selalu terpampang baleho2 besar dipinggir jalan. Terus kalo kita jumpai di mall2 market phone dijogja, hp android lg yg ready kebanyakan dummynya saja.. sekian kesan saya ttg brand lg divisi handphone. Zemoga dengan lebih totalitas di divisi phone ini pangsa pasar nya semakin membaik.
2. Dengan uang tersebut saya akan manfaatkan untuk memberikan suatu kelengkapan acc pada setiap pembelian hp android lg.
– semacam softcase
– semacam batre cadangan
– semacam screen protector
Terus selanjutnya melakukan rekrutmen tambahan pegawai di divisi software developernya. Biar bisa sering2 melakukan update.
Kekuatan utama LG sekarang di value
ngga ada orang mapan penggemar branded seperti Prada dan LV akan mencari value, dia mencari luxury, jadi langkah menggabungkan LG dengan fashion house high end itu salah kaprah
Customer value minded adalah generasi muda, dan mereka adalah trend setter masa depan
Kalau ingin cari kolaborasi brand, carilah yang punya fungsi dan mass appeal tinggi seperi Casio G-Shock, atau kolaborasi dengan raksasa fashion Uniqlo
Buatlah produk HP yang punya daya tahan kuat seperti G-Shock, tebal sedikit tapi tidak perlu lagi pakai leather case
cari bahan-bahan yang revolusioner untuk dandani ponselnya seperti yang dipakai brand Uniqlo
moga-moga LG bisa jadi inovator dan trend setter ke depannya
Saya disini bukan u/ ikut sayembara. Hanya ingin beri masukan saja u/ LG. Sebenarnya kalau dari segi inovasi, LG sudah melampaui para kompetitornya (terutama dari segmen Layar) yg sudah pasti tahu semua kalau sampai Retina Display yg sebegitu dibaggakannya oleh Apple adalah produk buatan LG (walaupun dirancang oleh Apple). Atau LG Optimus 2x “The First Dual Core Smartphone”. Dan banyak lg. Tp kalau dilihat dari sudut pandang saya, nampaknya LG seperti hanya sekitar 60% niatnya untuk berada di dunia Smartphone. Lebih banyak fokus ke TV dgn 3D andalannya. Terbukti begitu cepat ada berita yg menginformasikan seri terbaru u/ TV dibanding smartphone. Atau pun u/ barang elektronik lainnya. Dan sari segi promo..lebih banyak terpampang TV/AC dibanner2 dibanding Smartphone (saya lihatnya seperti itu). Juga pameran2 atau booth..seperti di PRJ 2013 kemarin, saya lihat sendiri u/ smartphonenya ada dibelakang dan nyempil diantara barang elektronik laiinnya. Beda banget dgn booth tetangganya yaitu Samsung yg justru kebalikannya. Atau pameran LG di Mall daerah saya malah ga ikut sertakan Smartphone LG. Coba deh kalau ada smartphone juga. Soalnya pameran itu hampir tiap bulan ada saya lihat. Mungkin orang juga akan lebih mengenal smartphone LG. Mungkin juga bayar sewa LG sedikit kali ya, ya karna ga niat 100% makanya pajangan LG cuma nyempil diToko2 HH seperti Selularshop. LG, Loe jangan Gitu Dong!
saya terakhir pakai ponsel LG yaitu LG optimus one,
sudah lama sih..
sebelumnya pernah pakai LG shine KE770
kenapa “tidak berminat” dengan LG?
1. karena LG kurang familier dibanding kompetitor (baca: samsung)
2. update rom android LG lambat sekali
3. karena kurang pasaran, harga 2nd “relatif” lebih hancur dibanding kompetitor
baru2 ini lihat postingan / review om @herrysw tentang LG A275 dual sim gsm-gsm, langsung berminat beli,
karena harga cukup murah, model cukup oke.
dan syarat utama saya terpenuhi, yaitu charger microusb
males nenteng banyak2 tipe charger 🙂
jika saya saat ini menjabat sebagai kepala pemasaran ponsel LG di indonesia, dan diperintahkan membelanjakan Rp 200 juta untuk meningkatkan popularitas dan penjualan ponsel LG di indonesia,
maka yg saya lakukan adalah :
1. mengharuskan seluruh karyawan PT. LG electronics indonesia untuk menggunakan ponsel LG, tipe bebas, dengan diskon khusus tentunya
2. bekerja sama dengan divisi lain PT LGEI, dengan model promo pembelian produk tertentu LG mendapatkan free ponsel LG (atau menambah sekian rupiah untuk mendapatkan ponsel LG)
misalnya : pembelian TV LED LG / kulkas LG / AC LG tipe tertentu mendapatkan bonus ponsel LG tipe tertentu
3. mensupport para developer untuk membuat aplikasi khusus pengguna ponsel LG
4. bekerja sama dengan playstore dengan menggratiskan / memberi diskon aplikasi tertentu untuk pengguna ponsel LG
5. menjadi sponsor / bekerja sama dengan komunitas gadget / mailing list yg ada di indonesia,
misalnya dengan diskon harga khusus untuk member komunitas gadget / mailing list, prioritas urutan di service centre LG untuk member komunitas gadget / mailing list, mengadakan quiz di komunitas gadget / mailing list dengan hadiah ponsel LG, mengadakan lomba review ponsel LG untuk member komunitas gadget / mailing list dengan hadiah ponsel LG.
6. blast di social media seperti facebook, twitter, dengan mengadakan quiz berhadiah ponsel LG.
peserta quiz diwajibkan men-share di akun FB mereka dan/atau me-retweet di akun twitter mereka,
agar brand LG semakin “familier” di masyarakat
7. membantu mempush bagian software development agar update ROM LG tidak terkesan lamban dibanding kompetitor
8. mensurvey toko2 besar di beberapa kota besar (jakarta, bandung, semarang, jogja, surabaya, denpasar),
dan mensupport toko2 besar tersebut dengan display unit LG dan diskon khusus untuk accesories ponsel LG,
meminta pemasangan banner LG di toko2 tersebut,
dengan timbal balik berupa diskon untuk pembelian grosir ponsel LG, dan membuat promo trade in ponsel merk apa saja dengan ponsel LG.
9. promo ke kampus2 untuk mensosialisasikan produk ponsel LG
salam,
lukman j
SUB-DPS
@GadgetBekas
bb 9900
bb 9790
ipad3 4g
samsung gt-c3322
nokia 101
i-mobile hitz 2205 (yg dulu titip dibelikan om @herrysw)
Tanggapan terhadap LG:
Sangat disayangkan LG nampaknya belum mengoptimalkan segala resources yang dimilikinya, padahal LG yang saya kenal cukup handal dalam layar panel & flash memory, kedua komponen tersebut salah satu yang cukup vital dalam smartphone. Nampaknya LG belum dapat memposisikan dirinya “hal unik” apa yang patut dimiliki, apa itu desain, fitur, harga, atau apa??? PR besar bagi pihak R & D LG untuk dapat membangkitkan brand image besar LG.
Apabila di berikan budget Rp. 200 juta. Langkah-langkah dalam meningkatkan penjualan produk LG:
– Meminjamkan/memberikan sample unit beberapa tipe flagship & middle pada beberapa website reviewer, situs website teknologi yang memiliki rating indeks pembaca cukup tinggi.
Mengadakan pertemuan pada kelompok-kelompok yang memiliki minat, knowledge terhadap teknologi khusus nya smartphone dengan waktu timing event yang tepat dan dapat mengundang publikasi media. Kelompok-kelompok ini dapat berupa kopdar forum/milis, event teknologi lokal/nasional. Pertemuan membahas terhadap fitur-fitur yang dimiliki LG dan kenapa harus membeli merk LG
– Iklan media televisi & online, dan sponsor utama acara/program TV nasional. Setidaknya dapat menjadi brand awareness terhadap merk LG.
– Mengadakan kompetisi pembuatan aplikasi program yang menarik kepada developer lokal
– Menjelang H-14 tanggal rilis unit flagship, disebar informasi melalui beberapa media online, flyer/banner dan iklan media cetak. Informasi tersebut: tanggal & tempat rilis, jumlah ketersediaan unit, discount yg didapat hanya pada tanggal & tempat yg telah ditentukan serta syarat & ketentuan lainnya, bundling yg didapat pada saat pembelian.
– Antisipasi terhadap un-supply demand. Demand yang cukup tinggi karena hiperia beberapa saat, dimana sewaktu waktu dapat muncul produk kompetitor lainnya dan loss timing.
Product knowledge dari marketing khususnya sehingga dapat membimbing & mengajak customer untuk membeli produk LG.
– Menyediakan booth LG pada beberapa mall, kampus dan pusat keramaian lainnya sehingga dapat menarik minat perhatian calon customer dan mudah terjangkau.
Kerjasama pada beberapa merchant-merchant terpercaya baik online maupun onsite akan ketersedian produk LG mulai dari kelas flagship sampai low price sehingga dapat menjamaah berbagai segmen.
– Menyiapkan aksesoris pendukung lainnya sehingga customer dapat customize handheld nya dan dapat mempunyai rasa memiliki. Aksesoris yang dimaksud macam-macam case dan tool pendukung produktivitas. Kerjasama dapat menggandeng perusahaan pembuat aksesoris yg cukup terkenal atau lokal.
– Menyiapkan purna jual yang cepat dan terpercaya.
– Mengajukan memo khusus kepada atasan LG, yaitu request terhadap akan ketersediaan update firmware LG serta public announce dari LG pusat dan layanan purna jual LG, baik training technician serta SOP lainnya.
Arie Waskita
Majalengka
@hotplug
Samsung Galaxy S4 & Sony Xperia SP
Menurut saya keunggulan LG:
1. Brand recognition baik, meskipun bukan di bidang mobile phone
2. Jaringan distribusi cukup luas
Sayangnya, kelemahan fatal
1. Kesan purnajual yg kurang baik
2. Harga pasar sekunder (bekas/second) yang turun banyak
3. Promosi yang terlalu menggunakan endorsement artis korea, yang tidak dikenal seluruh lapisan masyarakat (mungkin ternatas di kalangan cewek ABG)
Saya sampai saat ini belum punya hp LG, meskipun sangat sempat ngiler dengan LG nexus 4.
Sayangnya momentum LG nexus 4 ataupun optimus G tidak dimanfaatkan, saat berita dunia ramai bahwa LG terpilih untuk memproduksi ponsel nexus, ponsel ini lama sekali untuk dipasarkan di Indonesia, dan saat dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi dan kampanye pemasaran yang tanggung (hanya acara off-air tp kurang kampanye cetak dan billboard).
Andai ada budget 200juta:
1. Buat kampanye pemasaran viral, dengan menggandeng blog/forum/majalah/milis untuk membangun citra LG – nama terkenal, ponsel berkualitas,
2. Pusatkan pemasaran pada 2 tipe yg unik, misal Optimus G pro dan Optimus L3 dual sim. Satu flagship untuk membangun citra, satu low-middle untuk penjualan luas.
3. Buat kampanye developer untuk beberapa piranti lunak yang khusus ponsel LG.
4. Bangun pasar sekunder untuk mempertahankan harga ponsel bekas.
5. Update firmware mengikuti keluaran android secara teratur.
yodi
Surabaya
@yodi_yod
Blackberry 9790 dan lenovo s560
Saya pernah punya LG KU380, Yg pake istri ane sih. HPnya cukup bandel dan awet.
kesan yang paling berkesan yaitu pernah keliling counter part di WTC Sby untk nyari baterai replace untuk seri ini tapi tidak ada. jalan satu-satu hanya ada di service center resmi. Akhirnya terpaksa beli di servis resmi, ehh beberapa hari kemudian ternyata mesinya yang rusak, akhirnya lem biru deh :P.
klo ada budget 200 juta:
1. coba tiru model pemasaran seperti hp lokal macam mito atau cross, untuk meningkatkan brand awareness.
2. menambah jaringan toko retail seperti kedua merek tersebut. sampai di daerah pelosok pada rame tuh jualan hp china.
3. klo perlu bikin promo untuk jaringan distributor beli 10 hape, cukup bayar untuk 8 buah. pasti pada rame tuh yang nyetok.
4. perlu ketersediaan pasokan stok yang cukup banyak dan ketersediaan spare part.
5. jangan promosinya setengah hati (asal laku saja, kayak dealaer motor kawasaki aja). perlu promosi yang kontinyu yang ga akan cukup klo hanya 200jt.
sekian ide dari saya.
M. Purwanto
Surabaya
Sori kagak punya akun twitter
Huawei Ideos X5
ane naksir power banknya om Herry…
saya sampai sekarang masih setia pake LG A375 dulu beli punya Pak HerySW ( lupa ya pak hehehehe). Bandel, Awet, Simple sesuai kebutuhan saya…
Anyway klo saya Marketing Manager dikasih 200 juta buat promosiin produk LG, langkah yang saya lakukan :
1. Insidental :
a. Saya akan melakukan kegiatan kerjasama dengan memanfaatkan hari besar seperti bulan ramadhan dan idul fitri ke SMA/SMP untuk kerjasama bikin kegiatan event promosi.
b. Bikin freezemob di perempatan Jalan Utama kota pada hari libur menggunakan tenaga anak magang SMK or Mahasiswa part timer.
c. Bikin undian berhadiah bagi pembeli produk Gadget LG yang diundi setiap bulan
2. Kerjasama
a. Melakukan MOU dengan Operator GSM/CDMA yang mau bundling produk perdana dengan Gadget LG sehingga tercipta branding beli LG murah
b. Melakukan MOU dengan perusahaan ritel skala nasional (ex indomaret) dengan menarget perusahaan ritel untuk penjualan sesuai target.
Wahyu Tri Sasongko
Malang
@wahyutris2001
Pake BB 8520 dan LG A375
Ak pernah beli hp LG BEKAS K TMEN DKETKU. Bekas tapi barang hpnya mulus dan lgkap.. Layarnya bgus,jelas.batrai tahan lama, ada radio fm nya.cuma bisa tlp dan sms aja tipenya A.180 LG,AK BELI 125 RIBU.DAN TAK JUAL LG 200RIBU..
Jujur saya belum pernah menggunakan smartphone LG,
kenapa? karena emang belum tertarik :p
Dengan budget 200jt?
mungkin terdengar sangat sedikit ya? tapi sepertinya masih bisa, dengan mengangkat beberapa issue “happening” disekitar dunia gadget indonesia, seperti :
– Kebiasaan hype masyarakat indonesia dengan label “terkini” :p
– Haus akan pengembangan yang riil dimana tersedia rom official serta custom rom dan dah bosen diboongin sama operator yg sukanya pake bahasa penjualan yg manis2.
– Banyaknya tipe aksesoris (flipcase. silicon dan batre) dan mudah untuk didapatkan
– Ga neko2nya service center yg kebanyakan ajaran ga benernya dari para pimpinannya
Pembagian kue 200jt mungkin akan seperti ini:
a. 50jt akan saya aplikasikan untuk pengembangan software “independen” yang berasal dari masyarakat umum, dimana akan disupport dengan kebutuhan minimal para pengembang tersebut (contoh, gathering, teaser, atau lainnya).
b. 25 jt akan saya persiapkan untuk promo by web komunitas dan by milist2, dan tentu saja supportive kepada mereka dengan cara gathering komunitas kecil2an
c. 50 jt akan saya persiapkan untuk promo by media (radio mainly), dimana akan disertai sesi tanya jawab bagi yg ingin mengetahui lebih lanjut kapabilitas smartphone LG ini.
d. 25jt akan saya jadikan price berkala, dimana jika ada suatu achievement entah most reliable rom developer, atau most interesting customer or else 🙂
e. 50jt akan saya persiapkan untuk batch awal2 aksesoris yang akan banyak digunakan oleh para pengguna.
Demikian ide yang bisa sampaikan dari pandangan saya yang masih “cetek” banget, mohon maaf sebelumnya jika ada kesalahan tulis atau menyinggung pihak tertentu, murni saya 50% sengaja loh :))
@adityohardjito
8900jave dan padfone 1
Saya mantan pengguna LG P500 aka Optimus One sejak keluar baru masih Froyo. Dibanding pesaingnya saat itu Samsung Galaxy Mini, saya lebih memilih Op-One. Desain keren, ada tulisan Google di belakangnya, seakan-akan punya HTX Nexus One yang terkenal saat itu. Di oprek segala macem, udah mumpunu untuk kelas Low sampai saat itu, sampai-sampai teman yang keracunan android, saya rekomendasikan Op-One sebagai Android paling bagus dengan harga paling terjangkau. Kemana2 di bawain di pamerin, screenshoot di upload di forum facebook yang rame saat itu. Yang paling inget adalah preinstalled aplikasi yang lumayan, apaklagi ada NDRIVE full edition khusus P500, rasanya punya gadget canggih. Maklum belum pernah lihat GPS di layar berwarna sebelum punya P500 dengan NDRIVE yang yg full preinstalled
Sayang kegembiraan memakai Op-One ini hanya sebentar, belum sampai 1 tahun sudah males pakai nya. Firmware nya tidak ada update, sedangkan Galaxy Mini saingan nya sudah naik kelas jadi GingerBread. Kebetulan hanya suka install stock ROM. menunggu GB di Op-One sangat membosankan. Sejak saat itu cuman satu yang terlintas di otak saya ketika melihat Android LG yang lumayan menarik dan body keren, ah..paling juga nanti update Firmware nya lama banget. Akhirnya P500 adalah Android terakhir dari LG yang saya pakai. Saya lebih suka merek yang rajin update stock ROM nya.
Semoga suatu saat LG punya enginer yang rajin membuatkan update firmware untuk setiap lini gadget Androidnya.
Jika saya di beri uang 200juta dan menjadi kepala pemasaran ponsel LG di Indonesia, yang saya lakukan adalah hire satu orang untuk membuat lini promosi via Social Media di Facebook dan Twitter, kalau perlu LINE, Wechat, Kakaotalk, akan saya buatkan akun nya untuk menunjang promosi LG di Indonesia. Harapan saya agar user Android LG bsa langsung bertanya, komplain, memberi masukan via social media tersebut langsung via Android masing-masing. Kepraktisan dan efisiensi lebih di pilih orang Indonesia dalam menyampaikan uneg-uneg. Tidak perlu mereka Email ke CS LG yang kadang bahasa emailnya tidak bersahabat dan terlalu kaku.
Selain Promosi via Social Media, sisa 200 juta tersebut mungkin hanya bisa di gunakan untuk promo kecil-kecil an tapi kontinyu, misal kuis di official Social Media dengan hadiah pulsa sesuai nomer handphone yang di gunakan penjawab kuis. Tidak perlu besar, tapi kepraktisan transfer pulsa ke pemenang dan keberlanjutan untuk perhatian kepada user Gadget Android akan meningkatkan respek terhadap LG itu sendiri. Mungkin nanti di kuis harus di sertai foto dengan telah menggunakan LG sebagai Android mereka yang menjawab pertanyaan. Sehingga user LG existing tidak lari ke merek lain dan lebih merasa di hargai.
selanjutnya untuk menarik user baru agar menggunakan user LG, tak henti-hentinya akan saya sebarkan secara random dan kontinyu tentang info news di Social Media yang telah saya buat. Dengan begitu semakin banyak yang melihat Social Media official khusus marketing LG, akan terlihat bahwa LG masih ada dan hidup untu user di Indonesia.
Sisa lainya mungkin iklan di beberapa operator, meminta persetujuan kerjasama bundling LG dengan paket data operator. Semoga dengan langkah-langkah tersebut LG kembali di akui oleh user Android di Indonesia. Terlepas dari itu saya juga meyampaikan keluhan yang saya terima via Social media, reporting secara kontinyu ke kantor pusat LG tentang apa sih suara pengguna LG dan apa yang di inginkan serta di harapkan dari LG Mobile khususnya Android.
Irfan Marzuki
@irfanics
Surabaya
LG, Lu Gila kalau Lu Gak Gini…
Oleh: Mochamad Yusuf
1. Pengalaman Menggunakan Ponsel LG
Saya sejak punya ponsel tidak pernah menggunakan ponsel buatan LG. Awalnya saya pakai Nokia. Dan terus pakai Nokia dengan berbagai tipenya, saya punya semua tipe N-Gage, sampai muncul Blackberry. Lalu menggunakan Blackberry.
Namun sejak itu saya menggunakan berbagai merk, tapi semuanya pakai OS Android. Ada Sony Ericsson, Samsung, Huawei dan Lenovo. Sempat menggunakan Windows Mobile saat memakai Motorolla.
Tapi saya pernah membeli ponsel LG. Yakni tipe A180. Ponsel ini saya hadiahkan untuk Ibu saya tercinta. Sebenarnya sejak dulu Ibu tidak mau menggunakan ponsel. Tapi suatu ketika radio kesayangannya rusak, sehingga tidak ada hiburan.
Karena itu saya berinisiatif untuk membelikan media hiburan untuk menggantikan radio tersebut. Tapi saya mencoba alternatif lain yakni ponsel. Karena untuk orang tua, saya tidak mau merepotkan dengan harus menancapkan headset hanya untuk mendengarkan radio.
Selain itu, saya butuh ponsel yang praktis, simple dan bandel tahan banting. Karena ponsel itu hanya digunakan untuk komunikasi suara. Maksud saya, biara anak-anaknya dan orang lain bisa menghubungi. Tidak perlu fitur-fitur canggih, karena tidak terpakai. SMS saja mungkin tidak terpakai. Juga ponsel yang say cari harus murah. Jadi bila Ibu saya tidak mau menerima hadiah saya, saya tidak terlalu rugi mengeluarkan uang.
Maka setelah riset sana-sini, akhirnya saya menemukan ponsel yang saya cari itu. Yakni LG A180. Harganya waktu itu saya beli Rp 180.000. Cukup terjangkau.
Ternyata Ibu suka dengan hadiah saya. Alhamdulillah. Ponsel batangan (candy bar) itu menjadi barang yang selalu dibawa Ibu kemana-mana khususnya mau tidur. Karena bisa digunakan sebagai radio tanpa menancapkan headset.Praktis. Baterainya cukup awet juga.
Sudah hampir lebih dari setahun, Ibu menggunakannya. Sampai detik ini Ibu puas dengan ponsel itu. Dan saya tentu saja juga merasa puas dengan ponsel ini, karena Ibu juga puas.
Terima kasih LG.
2. Bila saya manager pemasaran LG Indonesia
Persaingan ponsel saat ini cukup sengit. Tidak hanya bertarung antar merk global dan branded. Namun juga harus bertarung dengan merk lokal. Selain itu ada pertarungan sengit lain, yakni persaingan OS. Ada IOS, Blackberry, Windows Phone dan Android.
Selain fitur, spesifikasi hardware, model dan merk sangat mempengaruhi seorang konsumen membeli sebuah ponsel. Yang lain adalah harga! Di beberapa daerah, harga malah jadi pertimbangan utama untuk membeli.
Selama ini prestasi LG di Indonesia kurang bagus. Namanya tenggelam dengan merk-merk lain. Bahkan kalah dengan merk Cina yang barusan unjuk gigi di dunia ponsel yakni: Lenovo. Ini saya lihat kompleks permasalahannya. Perbaikannya juga harus menyeluruh. Tidak bisa satu-satu, atau separuh-separuh.
Misal: dari logo LG yang sudah ketinggalan zaman. Bahkan taglinenya juga ketinggalan. Saya tahu tidak mudag mengganti logo dan tagline, karena sifatnya global. Karena itu cukup membuat logo dan tagline khusus untuk Indonesia. Kenapa tidak?
Yamaha dan Honda sudah melakukannya. Dan berhasil. Kenapa LG tidak bisa juga melakukannya. Honda membuat tagline khusus lokal di Indonesia: “One Hear (satu hati).” Yamaha juga: “Semakin di Depan”. Tagline ini hanya ada di Indonesia. Namun menjadi lebih dekat dan menjadi kebanggan saat mengglobal. Seperti saat tagline ini muncul di balap MotoGP. Seperti saat muncul di sidebar Motor M1 Yamaha yang dikemudikan Valentino Rossi. Orang Indonesia bangga dengan kemunculannya dan dibalas dengan membeli produk-produknya.
Karena itu saya usul tagline khusus untuk ponsel LG yang hanya ada di Indonesia:
“LG, Lu Gile Kalau Gak Pakai LG”
Tagline ini bergaya anak muda dengan bahasa gaul. Artinya keren kalau pakai LG. Cocok dengan segmen yang saya tuju: anak muda! Anak muda disini dimaksudkan siswa SMP sampai kuliah. Jadi berumur sekitar 13 – 22 tahun. Namun meluber mencakup juga anak SD.
Kenapa anak muda?
1. Anak muda, lapisan penduduk Indonesia terbanyak.
2. Anak muda, lebih menerima inovasi baru seperti chatting.
3. Anak muda, punya keinginan untuk memiliki ponsel dibanding lapisan umur lain.
4. Anak muda, menggunakan ponsel lebih aktif.
Namun anak muda memiliki keterbatasan:
1. Anak muda, tidak memiliki uang sendiri. Dia mendapat dari orang tua.
2. Anak muda, mencari yang hemat alias murah, karena budget terbatas.
Karena itu saya menyarankan LG Indonesia untuk: lebih fokus pada anak muda. Sehingga LG Indonesia harus:
1. Membuat ponsel yang lagi trend saat ini di Indonesia yakni Android dan 2 SIM dengan harga murah. Saingannya hanya merk-merk lokal seperti Mito, Cross. Untuk global adalah Acer dan Lenovo. Kuncinya: Android, 2 SIM dan murah!
2. Membuat ponsel dengan desain yang anak muda banget. Seperti model Lumianya Nokia yang warna-warni. Anak muda Indonesia suka dengan Lumia Indonesia. Suka pada desain. Tapi tidak suka mahalnya dan Windwosnya. Maka LG tidak ada pesaing di sini.
3. Membuat ponsel yang mudah mengganti SIM. Karena anak muda sangat sensitif dengan program promosi yang ditawarkan operator. Kurang peduli dengan nomor. Bagi mereka promo menarik dan murah akan memikat mereka menggunakannya. Sehingga mereka memiliki banyak nomor dari berbagai operator. Dengan mudah mengganti SIM akan membuat mereka ingin memiliki ponsel ini.
4. Membuat ponsel dengan fitur hiburan cukup memadai seperti radio FM dan MP3 player. Radio tanpa harus menancapkan headset.
Untuk itu harus dirancang strategi kampanye khusus dengan segmen anak muda.
1. Menyeponsori acara-acara yang digilai anak muda, seperti live-live musik (BOX, Dahsyat dll)
2. Menyeponsori tur band atau penyanyi terkenal seperti dMassive.
3. Menyeponsori acara-acara pencari bakat seperti X Factor yang memunculkan nama Fatin Lubis.
4. Membuat web portal khusus anak muda khusus untuk anak Indonesia yang berisi download wallpaper, nada dering, sticker chatting, aplikasi gratis khas anak muda.
5. Membuat social media khusus LG Mobile untuk anak muda. Harus aktif dan dirawat dan sering memberikan hadiah khas anak muda misal: merchandise, tiket nonton dan lain-lain.
Ya, betul. Budget 200 juta tidak mencukupi untuk menjalankan semua kampanye di atas. Bisa dibuat prioritas dulu. Misal kampanye nomor 1 dikerjakan dulu.
~~~
Mochamad Yusuf
Domisili di Surabaya
@mochyusuf
Saat ini menggunakan tablet PC Huawei S7 Slim, Samsung C3222 dan Nexian CDMA.
1. Saya pengguna LG ID3000A CDMA yang baterenya super awet sampai sekarang dan juga LG Optimus G Pro. Kalau untuk produknya sendiri terutama yg ID3000A top deh baterenya dan jarang bermasalah. Untuk Optimus G Pro juga ok lah, walau untuk produk premium yang baru launching tapi featurenya malah kalah dari produk tetangga yang duluan launching (tapi info punya info, LG Indonesianya aja yg telat masukin, kalau LG luar memang Optimus G pro keluar duluan, tetangga baru keluar yang lebih baik)
2. Kalau 200juta sih sebetulnya sedikit tetapi kalau boleh diberi saran ada beberapa hal :
a. Ini tanpa biaya : Produk yang dijual adalah produk yang inovatif dan terbaik dibanding yang ada di pasaran. Contoh : Seharusnya G Pro dijual/dipasarkan sebelum Galaxy S4 masuk, pasti G Pro akan meroket dan lebih dikenal, dibanding kondisi sekarang diaman G Pro dicap tiruan S4 yang lebih murah tetapi tidak “secanggih” S4 sehingga pemakainya dicap sebagai kasta kedua dan itu hal yang paling anti untuk mereka yang suka “pamer” atau mendewakan gadget sebagai image mereka. Padahal sebetulnya S4 itulah yang mengekor teknologi G Pro.
b. Training ulang seluruh team marketing LG Indonesia (kalau tidak boleh di “cuci gudang”) mengenai bagaimana marketing modern dan kreatif yang lebih mengena ke konsumen, karena sejauh ini kreatifitasnya jauh dari cukup bahkan dibanding team marketing handphone merk “lokal”. Bahkan penggunaan media social untuk promosi produk mereka saja sangat jauh dari membuat konsumen aware kalau mereka punya produk yang BAGUS. Dan tidak ada human touch dari marketing mereka (banyak pertanyaan krusial di sosmed tapi hanya beberapa yang ditanggapi, dan tanggapannya hanya tanggapan retorika. Ada yang tanya harga saja dikasih link, bukan dijawab langsung berapa, padahal link yang dikasih informasinya pun hanya harga produk itu saja tanpa ada informasi kelebihan produk dll, apa susahnya sih mengetik harga produk itu langsung? –> Membuat konsumen illfeel)
Estimasi biaya reedukasi/training ulang sekitar 30-70 juta dengan motivator yang sangat terkenal
c. Perkuat penyebaran informasi/marketing produk. Marketing tidak selalu mengenai biaya, sosmed yang ada (yg menurut saya, LG sudah punya channelnya) bisa jauh lebih dioptimalkan dan tentunya lebih gencar disosialisasikan (member get member, iklan via blogger, reveiw melalui reveiw independen yang cukup dikenal seperti om HSW, dll).
d. Buat kontes yang menarik dan sosialisasi kontes tersebut (saat ini LG ada beberapa kontes yang sesungguhnya menarik, tetapi sangat banyak orang yang tidak mengetahui dibanding mengetahuinya).
Bila memungkinkan, buat konser yang mengundang artis K-Pop misal SuJu, Big Bang, atau lainnya, bekerjasama dengan media atau sponsor lain (agar budgetnya cukup). Dan hanya yang beli produk LG tertentu (misal produk premium seperti G Pro) yang boleh datang gratis dengan registrasi melalui web atau mobile registration. Acara ini tentunya diimbangi dengan service LG yang memuaskan untuk konsumen dari kesediaan produk dipasaran, pemasaran yang tidak berkesan menipu konsumen, sosialisasi yang menarik dan menyebar dan jangan lupa after sales service yang kuat.
e. Jangan pelit membuat surprise2 kecil untuk konsumen dan developer
Demikian ide dari saya yang niubie ini.
Alvian – Tangerang
LG Optimus G Pro & LG ID3000A
@alvian1980
LG bukan ponsel biasa. Cukup bisa bersaing dengan Samsung. Tapi sayang, kesannya seperti hidup segan mati tak mau dari keluaran pabrik sekaliber LG.
Kalau ada 200 jt, saya akan,
1. Promosi lewat semua social media.
2. Promosi testimoni dari pengguna LG lewat social media dan event gathering komunitas yang layak diikuti oleh LG.
3. Merangkul pengguna hp kelas low end dan middle dengan mengeluarkan produk yang sesuai.
4. Aplikasi khusus LG untuk segmen muda, baik games maupun chat lintas hp apapun mereknya.
5. Buka booth pada kegiatan car free day dan tampilkan produk LG dari berbagai kelas, dari low end sampai high end.
Komentar:
Hp pertama yang saya beli sendiri itu LG Cookies KP500, sampai sekarang masih normal dan disimpan di rumah, untuk saat itu cukup puas dan ga ada keluhan berarti. Dulu malah LG yang pertama kali bikin tren touch screen, sesuai judul iklannya “Join to the touch generation”, sebelum samsung ngeluarin samsung star. Tren hp eksklusif juga cukup berhasil dengan chocolate nya.
Kemudian jaman android ga pernah ada hp android LG yang nyangkut lagi, sampai akhirnya beli Nexus 4. Entah sudah berapa banyak yang diracunin untuk beli Nexus 4 ini, karena hp ini benar-benar best value, bisa dibilang juga ini hp nexus paling populer dibanding merk lain. Berhasil juga racunin optimus G, dan G pro ke temen. Tapi lucunya respon awalnya: “LG dapet update ga ya?” atau “Merk LG gpp ya?”, tapi akhirnya setelah diyakinin dengan fakta-fakta yang ada mereka beli juga. Ya image LG ini yang musti diubah kalau LG mau bersaing dengan Samsung. Mungkin seperti dulu banyak yang bilang prosesor AMD itu suka panas, walaupun sebenarnya malah sudah lebih adem daripada prosesor intel.
Belanja 200 juta:
Dengan pengalaman dan teori selama ini LG agak kurang bisa bersaing di Indonesia, saya rasa diakibatkan beberapa hal:
• Demo Unit tak tersedia, jarang sekali saya menemukan Demo Unit LG selama berjalan-jalan di mall, beda jauh dengan samsung yang bisa dibilang sekarang demo unit nya tersedia lengkap di semua toko besar (erafone/selularshop/global/oke). Sebagian dana akan saya alokasikan untuk memperbanyak demo unit di toko-toko. Bagaimana customer mau beli kalau tidak ada bayangan seperti apa gunain hp LG? padahal kalau mau dibandingkan, side by side dengan harga lebih murah, bisa dapat yang sebanding dibanding merk lain. Lengkapi juga paket penjualan dengan aksesoris yang lengkap semacam case original dan bonus screen guard, jadi orang bisa promosi: “Enak beli hape LG, udah lsg dapet case ori dan screen guardnya”. Simpel tapi menurut saya efektif, karena pengalaman juga beli hape LG susah cari aksesoris dan screenguardnya.
• Launching yang setengah-setengah, sudah berkali-kali acara launching LG yang bisa dibilang gagal, dan terkesan setengah-setengah, bisa dilihat dari launching flagshipnya: nexus4, optimus G, optimus G Pro. Coba dibandingkan dengan launchingnya samsung atau HTC yang bisa bikin orang-orang pada nginep di mall sehari sebelumnya. Sebagian dana akan digunakan mempersiapkan acara launching yang matang dengan promo yang pasti akan bikin orang tertarik untuk datang dan antri beli, kalau perlu subsidi potongan harga/trade in.
• Promosi yang kurang, memang untuk menciptakan tren seperti samsung sekarang, harus promosi habis-habisan. Sisa dana yang ada dialokasikan dengan promosi-promosi dari media cetak, billboard, maupun melalui social media. Contoh: Billboard LG menurut saya masih kalah jauh dengan samsung, di jakarta waktu jaman S3 dan note2 di jalan tol dalam kota dari ujung ke ujung itu dipenuhi dengan billboard samsung. Malah menurut saya ekstrim sekali, di titik yang sama, di billboard kiri jalan, di tengah jembatan penyebrangan, dan billboard kanan jalan semuanya samsung. LG harus lebih berani lagi untuk promosi seperti itu. Buktinya sekarang samsung sudah tidak segencar dulu untuk promosi, tapi hp nya malah makin laku.
Semustinya kalau melihat kondisi sekarang, tidak ada alasan buat LG untuk tidak bisa bangkit dan meraih momentum yang ada untuk kembali jadi merk yang laku dan terkenal bagus.
Christian Adi Widjaja
Jakarta
@kikisbuiten
LG Nexus4 + BB Tour 9630
Darwis Chandra
@darwischandra
BB Gemini & GTab 2 10.1
selama ini memang blm pernah memakai hp LG sebatas alat elektronik saja.
Komentar tmn yg memakai LG L9 dan mencoba memegang acang tsb, spek dan harga cukup bersaing tetapi segi desainnya yg kurang cakep.
Menurut sy LG kurang melakukan segmentasi pasar sehingga lgsg head to head hampir dgn semua produsen lain.
Andaikan diberi dana 200 juta rupiah, pertama yg dilakukan adl membuat iklan dan branding merk LG utk lebih dikenal masyarakat luas melalui semua media yg ada. Kedua melakukan MoU dgn salah 1 operator selular utk bundling paket data yg besar dgn handphone LG.
Kalo dananya smntr 200jt mgkn itu dlu pak Herry.
Matur Nuwun.
Saya tidak pernah memakai ponsel LG sama sekali, tapi menurut rekan yang pernah mempergunakan LG di saat Nokia masih jaya (LG Chocolate), kalau kita menjual ponsel LG dalam kondisi bekas maka nilainya akan turun tajam. Hal ini tentunya tidak mengasyikkan bagi orang yang senang tukar-tambah ponselnya.
Seandainya saya menjadi kepala pemasaran LG, saya akan melakukan hal berikut.
Saya akan menfokuskan diri untuk “menjual” ponsel murah versi LG. Hal ini saya lakukan untuk memperkenalkan dulu kualitas ponsel LG, walaupun murah tapi tidak murahan.
Untuk ini, saya akan membidik segmen komunitas yang usernya mampu meracuni anggota lain, misalnya penggemar salah satu band tertentu. Untuk melancarkan misi ini, saya akan “mensubsidi” tiket konser dalam artian harga tiket tetap, tetapi setiap penonton mendapatkan ponsel LG.
Michael Eliantono Adiseputra
Malang
@michaelasia
Blackberry 9105
Pemenang sayembara sudah saya umumkan di http://ponselmu.com/pemenang-sayembara-lg-loe-gini-dong/
Andakah pemenangnya?
kapan ada kuis lagi… hahahahaaa…
Pak Ardiantoyugo,
Lah… kan sudah ada kuis lagi, Pak. Malahan pemenangnya juga sudah diumumkan. Ini tautannya http://ponselmu.com/kuis-sambut-kehadiran-bbm-di-android/
1. nanggung
2. kemasan
3. logo
sudah saatnya merubah ke 3 hal itu maka hancurlah samsung
lg itu desainnya jelek banget n harganya mahal banget kalau saya punya modal 200 juta saya akan mengadakan sayembara membuat desain lg