Menjejak Tiongkok (9 – Habis): Berinternet di Negeri Tirai Bambu

Sebenarnya tak ada yang mengharuskan penulis memberikan laporan pandangan mata saat menghadiri acara terkait gawai alias gadget. Namun, penulis merasa “berdosa” kalau tak melakukan hal tersebut. Jadi, walaupun acara pergawaian itu digelar di luar negeri, “siaran langsung” via akun Twitter @herrysw sedapat mungkin tetap dilakukan.

Karena baru kali pertama menginjakkan kaki di Tiongkok, penulis relatif buta dengan kondisi internet di sana. Satu hal penting yang penulis ketahui, akses internet di Negeri Tirai Bambu sengaja dibatasi. Ini diblokir, itu diblokir. Jadi, bagaimana kiat penulis berinternet di sana?

Internet Tiongkok-1

Saat di Beijing, Tiongkok atas undangan Lenovo, 25-29 Mei lalu, penulis menggunakan tiga koneksi internet. Pertama, nomor Indonesia yang layanan roaming internasionalnya telah penulis aktifkan. Nomor kartuHalo Telkomsel itu penulis siagakan di LG G4 versi purwarupa alias prototipe. Kedua, nomor lokal China Unicom yang dipadukan dengan Lenovo P70. Terakhir, Wi-Fi gratisan. He… he… he….

Nomor Indonesia

Layanan data tergolong lancar. Tidak cepat, tetapi reliabel. Kapan pun dibutuhkan selalu siap melayani. Gmail dapat diakses tanpa kendala. Demikian pula Facebook dan Twitter. Mau mencari suatu informasi via Google? Bisa juga.

Nomor Indonesia yang diajak roaming internasional itu menjadi nomor andalan penulis selama berada di Beijing. Bebas blokir deh. Kalau Anda sempat mengikuti twit penulis selama mengikuti Lenovo Tech World, bermandi keringat di Tembok Besar Tiongkok, dan aneka aktivitas lain, “tukang pos”-nya adalah kartuHalo Telkomsel yang menghirup udara Tiongkok.

Kala penulis berada di kamar hotel dan mengunggah cerita ke blog Ponselmu via laptop, koneksi internetnya lagi-lagi bersumber dari nomor Indonesia. Pokoknya, hepi banget deh berinternet memakai nomor Indonesia selama di Beijing. Tingkat hepinya baru berkurang ketika kelak menerima tagihan roaming internasional.

Nomor China Unicom

Entah berapa harga asli kartu perdana China Unicom yang penulis gunakan selama di Beijing itu. Penulis kebetulan mendapatkan kartu SIM versi “ratu kabel”. Ora tuku, kagak beli. Panitia penyelenggara memberikannya gratis kepada para undangan dari luar negeri.

Stabilitas dan kecepatan koneksi nomor lokal Tiongkok itu tidak bisa diandalkan. Akses sana-sini diblokir. Gmail tak bisa, Twitter diblokir, sedangkan Facebook dikerangkeng. Bila ingin mencari suatu informasi, penulis tak bisa bertanya ke Om Google. Pencarian baru bisa dilakukan kalau penulis meminta bantuan Bibi Yahoo.

Wi-Fi 

Wi-Fi di lobi dan kamar hotel tergolong cepat dan stabil, tetapi tidak bebas blokir. Facebook, Twitter, dan Google.com terkena blokir. Demikian pula YouTube. Sementara itu, akses ke Gmail kadang sukses, kadang gagal.

Selama beraktivitas di luar hotel, penulis berkali-kali iseng mencari Wi-Fi gratisan. Mungkin penulis kurang beruntung ya. Tak sekali pun penulis sukses memanfaatkan Wi-Fi gratisan di luar hotel.

Surabaya Lebih Panas eh… Cepat

Sehari-hari penulis tinggal di Surabaya dan sering mengeluh dengan layanan data operator GSM yang lambat. Percaya atau tidak, kecepatan nyata internet yang penulis rasakan di Beijing justru lebih lemot lho. Mau bukti?

Ini hasil speed test menggunakan nomor lokal China Unicom.

Internet Tiongkok-2

Kalau ini speed test memakai nomor Telkomsel yang roaming internasional.

Internet Tiongkok-3

Paling cepat ini. Pakai apa? Wi-Fi hotel.

Internet Tiongkok-4

Tulisan saya ini sekaligus menjadi tulisan terakhir serial Menjejak Tiongkok yang saya awali pada 24 Mei 2015. Total ada sembilan tulisan yang dapat Anda baca di sini.

42 thoughts on “Menjejak Tiongkok (9 – Habis): Berinternet di Negeri Tirai Bambu”

    • Pak Charis,

      Ups…. saya salah pasang. Terima kasih atas informasinya. Sudah saya ganti dengan yang benar.

  1. Ternyata kita memang harus banyak bersyukur ya tinggal d sini, bisa twitter-an dan FB-an tanpa blokir. Bahkan ketika dibawa roaming k sana operator sini bisa tetep bebas blokir ga kayak internetan pake operator sana maupun wifi hotel sekalipun.
    Semoga kunjungan yang dulu pernah didapat pak herry tapi blom sempet d tulis bisa naik tayang juga (klo ga salah pernah d undang k pabrik nokia d finlandia khan?)

    • Pak Priyo,

      Saya berkunjung ke pabrik Nokia di Finlandia itu pada 2005. Kalau tak salah ingat, pada September 2005. Jadi, sudah lama banget. Hasil kunjungannya pernah saya tulis di sebuah koran dan majalah. Waktu itu saya belum nge-blog.

      • Hehehe,lama banget ya.
        Klo gitu saya berdoa pak herry dapet undangan k pabriknya apel ato samsul biar bisa terbit tulisan berseri yang seru kayak gini lagi. ^_^

  2. Semoga Indonesia tetap menganut rejim internet anti blokir meski banyak desakan pihak konsumen yg gaptek berharap konten di filter pemerintah dulu…

  3. Om Herry…bukan nya bisa diatasin pake proxy ya om klo di blokir??? selama ini saya pake PC ataupun Smartphone bisa unblock tuh(klo pake PC pake addons nya firefox yang mudah) om….mau nanya juga.. gawai kisaran harga 1.5 – 2jt yang lancar buat game HD rekomen nya apaan om??…terimakasih

    • Pak Nyko M.,

      Apakah yang dimaksud memakai VPN? Saat di Tiongkok saya sempat mencoba VPN gratisan. Hasilnya, gagal. Teman satu perjalanan ada yang menggunakan VPN berbayar. Nah… itu baru berhasil.

      Saya jarang bermain game. Game dengan ukuran file terbesar yang sesekali saya mainkan adalah Asphalt 7. Di rentang harga segitu, Xiaomi Redmi 2 dan Acer Liquid Jade sebenarnya layak beli. Namun, saya tak tahu sesuai dengan kebutuhan gaming Anda atau tidak.

      • Udah kebeli nih redmi 2 nya om herry…..overall puas bgt…btre nya lumayan awet…tapi sayang buat maen kritika masih lag…walau pun udah performance mode dan low grafik….next target nyari tukar tambah sama redmi note 4g dah…barang kali ada yang mau tuker om…info ke saya ya…hehe

        • Pak Nyko M.,

          Ok sip.

          Kritika itu judul game?

          Redmi Note 4G pasti bukan garansi resmi lho. Mending jangan deh.

          • iya om herry kritika itu nama game…ada di play store….owh gak ada garansi resmi nya ya…hmmm makin bingung dah hahaha

  4. Istilah negri tirai bambu masih terasa ya pak, masih ada batasan untuk koneksi internetnya

    • Pak Sandi,

      Yup, benar. Namun, perkembangan mereka sebenarnya pesat lho. Akses internet ke situs-situs tertentu sengaja diblokir karena berbagai alasan.

      Satu hal lain, saya bersyukur selama di sana tidak berjumpa dengan toilet yang jorok. Mungkin karena saya lebih banyak beraktivitas di hotel berbintang, gedung perkantoran, dan gedung konferensi ya.

  5. Pak herry saya mau tanya tp maaf ya karna out of topic..saya mau tanya kalo ponsel merk huawei layak dibeli tdk? Bgm build quality & daya tahan batrenya? Mohon infonya..

    • Pak Lucky,

      Boleh tahu Huawei tipe apa dulu? Built quality Huawei yang tipenya diawali huruf Y biasanya kurang mantap. Kalau yang berawalan huruf P, biasanya memiliki finishing yang mantap.

      Daya tahan baterai sih secara umum sama dengan merek lain.

      Hal yang lebih patut dicermati, Huawei kadang terlalu percaya diri dalam mematok harga jual. Kalau harga jualnya tinggi, ya mending membeli ponsel merek global lain yang lebih terkenal deh. Sebab, harga jual ponsel Huawei bekas biasanya terjun bebas.

  6. Siang pak herry
    Gimana ya pak caranya dowmload lagu dari itunes secara gratis tanpa aplikasi pihak ketiga
    Dan kalo pun harus melalui pihak ketiga
    Aplikasi apa yg pak herry sarankan
    Makasih pak herry

  7. Pak herry huaweinya tipe y3 & y5 (batik edition) produk yg baru saja mereka luncurkan..kalo harga menurut saya bersahabat,sebab y3 harganya 800an sedangkan y5 harganya 1jutaan..bagaimana menurut pak herry? Kemahalan apa tdk? Kalo menurut saya sih harga segitu termasuk murah dari merk global lg.

    • Pak Lucky,

      Oh ok. Saya pernah towel-towel Y3. Built quality-nya kurang sip. RAM-nya cuma 512 MB. Ketika ponsel belum diisi macam-macam, sisa RAM tinggal 200-an MB. Kalau Rp 600 ribuan sih saya tertarik.

      Meskipun Huawei adalah merek global, menjual ponsel Huawei bekas tidak mudah lho. Masih lebih gampang menjual Lenovo bekas, bahkan Xiaomi bekas. Padahal, Xiaomi saat ini masih pada level merek Tiongkok, belum merek global.

  8. Ohh..begitu pak herry,tp kenapa di gsm arena huawei y3 mendapatkan skor/nilai 10 dari segi performa,fitur & designnya? mengalahkan samsung galaxy v & galaxy ace 4..galaxy v mendapat nilai 5 sedangkan galaxy ace 4 mendapat nilai 3 dari user yg sudah menggunakan ponsel tersebut..kalo lenovo kira2 tipe apa pak yg serupa dgn huawei y3 & y5?

    • Pak Lucky,

      Yang memberikan nilai GSM Arena kan? Jadi, ya tanyakan kepada mereka mengapa Y3 dapat nilai 10.

  9. Ternyata kalo konsultasi dgn pak herry harus sabar & bisa tahan emosi,buktinya wong aku cuma ngasih penjelasan dari gsm arena anda malah marah(nesu),ditanya kalo lenovo tipe apa yg serupa dgn huawei y3 dan y5 malah aku disuruh tanya ke gsm arena..tp yo wis rapopo thanks utk infonya.

    • Pak Lucky,

      Ha… ha… ha….

      Perhatikan kalimat Anda di posting sebelumnya. Ini saya kutipkan sebagian:

      “tp kenapa di gsm arena huawei y3 mendapatkan skor/nilai 10 dari segi performa,fitur & designnya?”

      Nah, yang memberikan nilai kan GSM Arena. Jadi, kalau Anda tanya mengapa dapat nilai segitu, ya silakan tanyakan kepada mereka.

  10. Soal WC, dulu waktu ke Beijing thn 2012, kalau wc umum yg di pinggir jalan sih nggak terlalu bersih juga, hehehe… Untuk internet, waktu itu roaming pakai XL pascabayar, nggak ada masalah, relatif cepat. Apalagi paket data roaming XL ada cap-nya, jadi nggak kuatir tagihan bikin gagal jantung, hahahaha… Tapi sayangnya nggak ngukur pakai Speedtest.

    • Pak Stephen,

      Oh, kebetulan tak sampai nyoba WC umum di pinggir jalan. Cuma sempat mampir ke toilet umum di Tembok Besar dan Temple of Heaven. Lainnya ya paling mampir ke toilet di restoran, hotel, gedung konvensi, dan bandara.

      Untung deh roaming pakai XL Pascabayarnya aman dan lancar. Ada teman yang tagihan XL Pascabayarnya sempat jebol. Kalau tak salah ingat, tiga hari di sana, tagihannya hampir Rp 10 juta.

      • Oh mungkin jaringannya nggak dikunci ya? Jadi “lari” ke operator lain yang nggak nyediain flat rate.

        • Pak Stephen,

          Saya nggak ingat detail kejadiannya seperti apa. Pada saat itu sepertinya belum ada model “cap” atau “flat rate”.

  11. oom herry, roaming telkomsel di tiongkok jadinya kena berapa ya? itu hitungan per hari atau gimana?

  12. Om. Mau nanya.. Selama ditiongkok pake telkomsel untuk hubungi keluarga di indonesia..apa langsung dial dari phone book. Atau ada cara lain om? Tksh
    Juga kalo dari indonesia menghubungi nomor telkomzel yang dibawa keluarnegeri apa bisa langsung dial phonebook.. Tksh banyak om

    • Bu Syafina,

      Langsung dial dari phone book. Pastikan format penyimpanan nomornya telah diawali dengan kode negara. Misalnya, nomor ponsel Pak Budi 081123456. Nah, di buku telepon, nomor itu harus disimpan dengan format +6281123456.

      Bisa.

  13. Siang kok Herry
    Saya mau melakukan trip ke China 6hari.
    Sebaiknya saya pakai kartu sim apa ya yg dr Indonesia ? (Saya tdk pakai kartu halo)
    Saya lihat di web tri ada penawaran :
    – paket WA only 7 hari 210rb
    – paket internet per hari nya 125rb
    Apakah harga diatas cenderung mahal, murah atau wajar ? Jika mahal, ada saran kah saya hrs pakai operator apa selain kartu paskabayar ?

    Oiya, provider kartu hp lokal china yg recommended apa ya ko? Karena sptnya saya mau niru cara ko herry pakai 3 sumber data (kartu indo, kartu china & wifi lokal disana)

    Terimakasih

    • Bu Vivin,

      Karena tidak memakai kartuHalo, saya merekomendasikan Anda menggunakan nomor simPATI. Saat ini sedang ada promo, untuk roaming internasional selama tujuh hari dengan kuota data 2,5 GB, biayanya hanya Rp 250 ribu.

      Pesan saya, jangan roaming memakai nomor XL Prabayar. Sebab, di Tiongkok Anda hanya bisa menikmati internet di jaringan GPRS/EDGE.

      Tentang Tri, dengan asumsi sama-sama tarif normal, Tri biasanya memang terlihat lebih murah. Namun, Anda perlu menanyakan dulu batasan pemakaian wajar per hari yang berlaku di negara tujuan berapa MB. Sebab, seringkali batasan pemakaian wajarnya kecil banget.

      Asal tahu, karena terpikat tarif murah, saya pernah menggunakan Tri untuk roaming internasional ke Inggris. Ternyata… batas pemakaian wajar ala Tri hanya 30 MB per hari. Superkecil dan habis dalam waktu sangat singkat deh.

      Kartu lokal Tiongkok yang saya rekomendasikan? Terus terang saya tak tahu apa yang terbaik. Lha saya baru pernah mencoba China Unicom yang bisa dibaca di https://ponselmu.com/menjejak-tiongkok-9-habis-berinternet-di-negeri-tirai-bambu/

      Tahun ini saya kebetulan dua kali ke Tiongkok. Keduanya sama-sama di Beijing. Mengacu kepada pengalaman terakhir, selalu mengandalkan layanan roaming internasional dari operator Indonesia lebih bijak daripada menggunakan tiga sumber internet (nomor Indonesia, nomor lokal, dan Wi-Fi).

  14. Wah iya saya baru cek ada promo 7hr 250rb sebesar 2,5gb. Yg saya tanyakan soal ini :
    – aktivasinya via dial nomor atau perlu ke grapari ?
    – sebaiknya aktivasinya pas sudah di hongkong (transit) ya ko ? Karena saya berangkat dr soetta sore hari
    – jaringan yg saya dapat di beijing 3g atau 4g ?

    Benar juga, saya baca lagi di web tri tidak ada keterangan batas kuota utk yg bebas whatsapp. Terlebih ada keterangan batas pemakaian wa non paket adalah 30rb/hari dgn harga rp 33/kbps. Sepertinya benar dibatasin 30mb.

    Ko herry pas di beijing pakai VPN apa ? Saya baca di forum2 tdk semua VPN bs digunakan. Saya sih sudah download hotspotshield VPN & cloud VPN. apakah VPN tsb bagus jika dipakai di beijing ?

    Last question, tempat yg recommended buat beli oleh2 di beijing mana ya ko ? Hehe

    Terimakasih ko herry sudah menjawab pertanyaan saya sebelumnya. Sangat membantu.

    • Bu Vivin,

      Maaf baru sempat balas lagi.

      * Langsung via dial nomor atau dari dalam aplikasi My Telkomsel. Tak perlu datang ke GraPARI.
      * Sebenarnya lebih aman dilakukan saat masih di Indonesia sih.
      * Bisa sampai 4G, bergantung lokasi pemakaian. Kadang akan turun ke 3G.

      Karena mengandalkan nomor Indonesia, selama di Tiongkok nggak perlu pakai VPN. Keuntungan memakai nomor Indonesia di Tiongkok, bebas dari blokir ini-itu. Waktu pakai nomor Tiongkok, saya sempat pakai VPN, tetapi lemot banget dan tidak bisa diandalkan.

      Wah… ini saya nggak tahu. Lha nggak sempat cari oleh-oleh.

Comments are closed.