Si Monyet Akhirnya Menikah

Resepsi pernikahan si monyet akhirnya digelar siang ini. Monyet dan “suaminya” yang berjuluk Raden Mas Kipli diarak dari kawasan Krian, Sidoarjo hingga ke XL Center Pemuda Surabaya.

Duduk di kursi pelaminan. Si monyet merebahkan tubuhnya ke kaki sang “suami”. Ia mungkin bingung karena “resepsi pernikahannya” dihadiri oleh banyak orang. Tapi, tak satu pun yang memiliki ekor di belakang tubuhnya.

Mobil pengantin sengaja dipilih yang terbuka sehingga masyarakat di sepanjang jalur pawai bisa melihat kedua mempelai dengan lebih leluasa. Para fotografer dari berbagai media cetak pun bisa lebih mudah melakukan jepret-jepret.

Moral of the story: jangan mudah mengumbar sumpah. Andaikan terpaksa, sebutlah nama seseorang yang muda dan rupawan. Seseorang ya… bukan seseekor. 😀

27 thoughts on “Si Monyet Akhirnya Menikah”

  1. Apa sih maksudnya? Ngga mudeng… Apa hubungannya “nikah sama monyet” dengan tarif murah XL?

  2. Ben, lihat iklan XL di TV nggak ? Kan ada yang bersumpah kawin sama monyet bila sampai ada yang bisa murah selain sesama operator 😀

  3. Strategi marketing yang luar biasa menohok. Entah syarat dan ketentuannya betul2 bikin murah atau hanya lebih murah dikit dibanding lainnya.

  4. Kalo ada operator yg ngasih tarif 0.1 rp perdetik, di mulai dari detik pertama dan ke semua operator …gw mau dah kawin ama Sandra Dewi 😀

  5. Bener murah kok boss, tapi kualitasnya bukan jaminan lho, apalagi kalau dibawah jam 11 siang (tarif termurahnya).
    Bikin orang jadi nggosip, ngomongin yang ngga-ngga he…he…

  6. Ini cuma ada di Surabaya aja?
    Direkam jadi ikan tipi ga? atau cuma “acara lokal” ?
    Kalo cuma acara lokal, percuma dong, gak “nyokot”.
    [kompor mode on] :
    Iklan TV, counter-nya ama iklan tv juga. 😀

  7. Marketing Sensasional Ala XL

    Banyak jalan menuju kemenangan. Banyak jalan merebut market di dunia seluler. Demikian pula aksi dan kiprah XL dalam menancapkan brand image di masyarakat.

    Tampaknya XL mengadopsi pola marketing yang sekilas tradisional, namun mujarab. Yaitu pola Marketing Sensasional.

    Disini berlaku hukum, dimana makin aneh, unik, antik, tragis, atraktif, nyleneh, sensasional, dan fenomenal, maka makin kuat impresi yang terhunjam di pikiran masyarakat.

    Tapi jangan lupa bung!. Negeri ini masih dibelit dengan krisis multidimensional, multikompleks, carut-marut, dan Loro Lopo.

    Maka sebaiknya, program “Kejar Setoran” (mencari revenue sebanyak-banyaknya) juga harus diimbangi dengan gencarnya program CSR, pemberdayaan(empowering) kepada masyarakat.

    Agar hasil survey riset, penelitian dari ITU (penetrasi 1% telekomunikasi, mendongkrak pertumbuhan 3% perekonomian) bisa terwujudkan. Amin.

    Dan satu lagi, sebuah program yang digelar guna menarik profit, harusnya diimbangi dengan sosialisasi agar tidak dianggap menyesatkan!

    Hadi T/Tabloid BESTPHONE
    privat weblog : http://www.adviskemarau.blogspot.com

  8. Pak Ruben,
    Sudah nggak perlu saya jelaskan lagi kan. Sebab, beberapa rekan sudah memaparkannya.

    Pak Indra,
    Semoga terwujud. 😀

    Pak Bjo,
    Belajar dari pengalaman saat menelepon saya kemarin siang ya. 🙂

    Pak Mantugaul,
    Modelnya memang beda. Lha ini yang jadi pengantinnya adalah pria yang sehari-hari bersama si monyet menawarkan atraksi tandak bedhes (topeng monyet) di kampung-kampung di Surabaya kok.

    Pak Indra Sanjaya,
    Selain di Surabaya, kalau tak salah juga dilakukan di dua kota lain di Jatim.

  9. bingung klo ngikutin iklan seluler..bisa bikin pecah kepala rasanya….bahas bahasa iklan sudah begitu vulgar dan bombastis….sampe kawin ma monyet pun jadi sesuatu yang tidak kotor lagi…jangan ntar pesaing XL bikin slogan kalo ada yang bener bener murah kemana pun dan sampai kapanpun “gw makan tuh T#i monyet”…kekekekek

    ada ada aja iklan nih

  10. tetep ngga ngerti… TV di rumah saya barang tabu soalnya… *seriously*

    Jadi ada operator lain (selain XL) anggap saja GSM Z yang bersumpah akan kawin sama monyet jika ada operator GSM lain (selain dirinya, GSM Z) yang bisa lebih murah? Gitu?

    Jadi intinya si XL ini menyindir, menohok, GSM Z?

  11. oooo itu toh ….. kirain XL ngandeng partner baru yang jelek.. sangking jeleknya sampai di cap ‘Monyet’ he8x … akhire mudheng juga.

  12. mau ikutan nimbrung…memang xl bagus “buzz” marketingnya tapi kenapa sama2 GSM harus saling perang sih..?
    bagaimana dgn customer? layanan yang baik karena saat ini benar terasa xl kadang suka susah menghubungi nomor operator lain atau suka jelek jaringannya di area tertentu…
    seharusnya xl yang sahamnya dimiliki 50% oleh Telkom Malaysia sebenarnya perangnya antar XL dgn GSM “Z” atau perang antar Malaysia dgn negara SINGA…?

  13. Kok model monyetnya beda sama yg di TV? Tapi, hmmmmm, pasangan yg serasi lho…..

    Selamat ya….. semoga berbahagia sampai kakek-nenek…… Amiin……

  14. ah nyatanya ga puas tuh tarif baru xl ini, tau2 putus waktu nelpon. ga ada setengah jam, apalagi sejam 🙁

  15. Walah… ada pihak tertentu yang bukannya memberikan komentar atas pernikahan si monyet, namun malah posting link jualan tertentu. Link yang ada kaitannya dengan Biofir itu telah saya hapus.

  16. Pak Ruben,

    Kalau di rumah saya, TV sebenarnya bukan barang tabu. Tapi, kesempatan menonton yang memang tak ada. Dalam sehari belum tentu saya menonton TV selama lima menit. Biasanya saya justru menonton TV ala kadarnya kala berada di tempat umum. Misalnya, restoran atau kafe.

    Iklan monyet itu dengar-dengar sudah ditayangkan lama. Tetapi saya sendiri baru kali pertama melihatnya dua minggu lalu. Itupun tak sengaja.

    >Jadi ada operator lain (selain XL) >anggap saja GSM Z yang bersumpah akan >kawin sama monyet jika ada operator GSM >lain (selain dirinya, GSM Z) yang bisa >lebih murah? Gitu?

    Bukan Pak. Saya ragu-ragu menceritakan kisah detailnya karena khawatir takut salah. Maklum, cuma lihat iklannya sepintas. Rekan lain barangkali ada yang bisa membantu?

  17. Pak Tri,
    Bintang iklannya memang pasti beda dengan yang di televisi. Monyet yang dinikahkan oleh XL di Surabaya itu adalah monyet yang sehari-hari bersama pawangnya (jadi pengantin pria, red) menawarkan atraksi topeng monyet ke kampung-kampung. Di Surabaya atraksi itu lazim disebut tandak bedhes.

  18. Pingback: counterpulsa.com » Si Monyet Akhirnya Menikah
  19. Ah….
    Semua opearator itu boonk…..!!!!
    Gak ada yang murah….
    Semuanya mahal……
    Kalo ada yang nelpon truzzz pulsa gw nambah, gw nikah ama cewe cantik…..

  20. keren…keren…..
    tp bener muraH ga yah???
    ato cM promosi`na aj gila gilaan tp kenytaannya mahaLLLLL giLLlaaaaaaaaa…
    huhuhuhuhuhu…….
    jd bingung mw ganti kartu apa????

Comments are closed.