Premium ala Merek Lokal

Sama dengan ponsel merek global, ponsel merek lokal buatan Tiongkok pun mengenal kelas premium. Fitur relatif sama dengan aneka tipe ponsel lain, tetapi harga lebih tinggi. Prinsip ada harga ada rupa menjadi salah satu pemicunya.

Di kategori ponsel dual on GSM-GSM plus televisi, Venera Prime D503 dapat dijadikan salah satu contoh. Ponsel itu dibanderol dengan harga resmi Rp 699 ribu. Gerai-gerai penjual ponsel biasa menawarkannya lebih rendah, di rentang harga mulai Rp 675 ribu. Padahal, kalau sekadar ingin membawa pulang ponsel dual on dan televisi, mau yang Rp 300 ribuan pun sebenarnya tersedia.

Kata “Prime” yang melekat di nama lengkap ponsel itu tampaknya merupakan penanda kalau D503 hendak menyasar ceruk pasar tertentu. Ia membidik segmen peminat ponsel merek lokal yang peka harga sekaligus peduli kualitas. Bahwa kemudian harga jualnya di atas rata-rata, hal tersebut merupakan suatu konsekuensi.

Bodi D503 terlihat cantik dan dikerjakan dengan sentuhan akhir yang relatif prima. Sebagian pengguna mungkin bakal menganggap ponsel itu terinspirasi ponsel LG Cookie Lite T300. Pandangan tersebut tidak berlebihan. Sebab, kendati tidak sama persis, sepintas wajah keseluruhan D503 memang “berbau” T300.

Di kardus, ukuran bodi D503 tercetak 104 x 56 x 13 mm. Tetapi, di situs resmi Venera, ponsel itu dinyatakan berdimensi fisik 112 x 50 x 12 mm. Manakah yang tepat? Sebuah penggaris besi berperan sebagai “hakim”. Hasilnya, informasi di kardus ponsel yang terbukti lebih tepercaya.

D503 dibekali layar sentuh 2,8 inci dengan resolusi 320 x 240 piksel. Layar yang mampu menampilkan sampai 262 ribu warna itu berjenis resistif. Artinya, untuk memberikan instruksi, pengguna tak harus menyentuh layar memakai jari. Pengguna boleh memanfaatkan ujung pena, penggaris, tusuk gigi, atau benda runcing lain yang tidak tajam dan berpotensi merusak layar.

Beragam widget dapat dipilih pengguna, kemudian ditampilkan di home screen alias layar utama saat ponsel siaga. Misalnya, widget tanggal, kalender, memo, kotak masuk SMS, jam digital, jam analog, dan radio FM. Dengan demikian, pengguna bisa lebih cepat beraksi kala ingin mengakses fitur tersebut.

Supaya tampilan layar terlihat lucu, pengguna dapat mengaktifkan widget domba. Seekor domba bakal mejeng di layar D503. Silakan menyentuh, mengangkatnya, lalu melemparkannya. Sesekali si domba akan berjalan ke kiri kanan maupun menikmati rumput.

Sebuah konektor micro USB terdapat di sisi kiri ponsel. Jenis konektor yang kini semakin sering digunakan di beragam merek dan tipe ponsel itu berfungsi sebagai penghubung kabel data maupun charger. Sedangkan di bagian atas D503, tersedia konektor audio 3,5 mm yang siap dipasangkan dengan handsfree berkabel.

Kamera tanpa lampu kilat dan autofocus pasti terlihat saat pengguna mencermati bagian belakang ponsel. Ia mampu menghasilkan foto berukuran maksimal 1.200 x 900 piksel atau setara dengan 1,08 megapiksel. Kamera itu dapat pula didayagunakan sebagai perekam video.

Setelah menguji pakainya selama berhari-hari, menurut penulis, kemampuan memberikan hiburan audio maupun visual yang relatif prima adalah poin utama D503. Ia sanggup menyajikan siaran televisi dengan tajam dan halus. Hanya dengan satu sentuhan, tayangan televisi yang sedang ditonton dapat direkam, lalu diputar lagi kapan saja.

Penerimaan siaran radio FM di ponsel itu juga tergolong prima. Pengguna tak perlu menancapkan handsfree berkabel untuk menikmati siaran radio. Sebab, antena televisi di D503 sekaligus berfungsi sebagai antena radio.

Apakah siaran radio bisa direkam? Bisa! Bahkan, pengguna dapat merekamnya secara spontan maupun terjadwal. Pengguna sejak sekarang bisa mengatur supaya siaran radio Suara Gelegar pada lima jam mendatang, contohnya, otomatis akan direkam.

Pengguna yang ingin menjadi orang pertama dalam menyampaikan ucapan selamat ulang tahun via SMS, tetapi seringkali lupa melakukannya, layak memaksimalkan fitur schedule SMS. Fitur penjadwal pengiriman SMS itu berada di dalam menu messaging.

Buku telepon 1.000 nama multiple entry, memori internal 7,9 MB, slot microSD, dan black list 20 nomor adalah sebagian fitur lain D503. File MP3 dapat diaktifkan sebagai nada dering telepon maupun SMS. Ada pula Java, perekam suara, dan bluetooth.

Selain untuk mentransfer file ke peranti lain, pengguna D503 bisa memfungsikan bluetooth di ponsel itu layaknya tetikus alias mouse bluetooth. Tuntas menjalani beberapa pengaturan, pengguna cukup menyentuh layar D503 untuk menggerakkan pointer alias tanda panah di layar laptop.

Hal serupa dapat dilakukan saat pengguna berpresentasi memakai aplikasi Microsoft PowerPoint. Tak usah lagi mendatangi laptop demi menekan tombol enter dan beralih ke halaman presentasi berikutnya. Tak perlu pula menyiapkan satu orang khusus yang duduk manis di dekat laptop, sekadar untuk mendengarkan perintah “lanjut” atau “next“.

Dua sisi minus yang penulis temukan di D503, pertama, di bodi ponsel itu tidak diselipkan stylus mungil untuk menyentuh layar. Paket penjualan juga tidak menyertakan stylus eksternal. Padahal, layar sentuh resistif ponsel tersebut akan terasa lebih nyaman bila dioperasikan menggunakan stylus.

Kedua, aktivitas membuka penutup baterai ponsel itu tidak bisa dituntaskan dengan cepat. Proses melepas penutup baterai nyaris selalu tersendat di area sekitar antena televisi.

2 thoughts on “Premium ala Merek Lokal”

Comments are closed.