Sony Ericsson txt pro dan Alcatel one touch 813D memiliki banyak kesamaan. Keduanya bermerek global, belum mendukung layanan 3G, dilengkapi Wi-Fi, dan berlayar sentuh sekaligus berpapan ketik qwerty. Konektor charger maupun kabel datanya berwujud micro USB. Sebagai penghubung handsfree berkabel disediakan konektor audio 3,5 mm.
Perbedaan keduanya, txt pro hadir dalam bentuk sliding alias geser, sedangkan 813D berdesain monoblok. Kalau txt pro hanya mempunyai satu slot kartu SIM, 813D memiliki dua slot kartu SIM yang dapat siaga bersamaan.
Layar sentuh kapasitif txt pro berukuran tiga inci. Ia beresolusi 400 x 240 piksel dan mampu menyajikan hingga 262.144 warna. Untuk mempermudah akses, di empat sudut layar pengguna bisa meletakkan ikon menu yang paling sering dipakai.
Bila txt pro digeser ke samping, spontan terlihat papan ketik qwerty. Ukuran dan bentuk tombolnya cukup ergonomis. Sayang, kontras warna papan ketik itu kurang optimal. Saat dipakai di ruangan berpencahayaan memadai, pengguna justru bakal kesulitan mencermati huruf yang tercetak di setiap tombol. Huruf di tombol baru jelas terbaca ketika txt pro dipakai di lokasi temaram, gelap, atau di luar ruangan yang terang benderang.
Spesifikasi lain ponsel berdimensi fisik 93 x 52 x 18 mm dan berat 100 gram itu, di antaranya, memori internal hingga 100 MB, slot microSD, bluetooth, dan kamera 3,2 megapiksel. Meskipun tanpa autofocus maupun lampu kilat, kamera txt pro mampu memproduksi foto yang relatif tajam.
Di ponsel yang dijual Rp 1,05 juta itu tersedia pula perekam video, perekam suara, radio FM, dan buku telepon seribu nama multiple entry. Pengguna yang gemar eksis via Facebook dan Twitter tetap bisa meneruskan kebiasaannya via txt pro.
Bagaimana dengan Alcatel one touch 813D? Ia dibekali layar sentuh resistif 2,4 inci beresolusi 320 x 240 piksel. Respons layar yang sanggup menampilkan sampai 262 ribu warna itu cukup bagus.
Papan ketik qwerty 813D layak dinilai relatif ergonomis. Umpama tonjolan tombol-tombol yang berhimpitan tersebut dibuat sedikit lebih tinggi, ia bakal lebih memanjakan jari pengguna.
Buku telepon ponsel yang dibanderol Rp 749 ribu itu berkapasitas seribu nama multiple entry. Dengan memanfaatkan Alcatel PC Suite yang bisa diunduh di http://goo.gl/RA00x, pengguna dapat mentransfer kontak dari komputer ke ponsel. Cepat dan praktis. Tak ada lagi cerita harus mengetikkan satu per satu kontak secara manual.
Ponsel dual on GSM-GSM itu mendukung push mail. Pengguna cukup masuk ke menu One Touch Mail, lalu melakukan pengaturan singkat. Pengaturan e-mail berdomain populer, contohnya Gmail dan Yahoo, bisa dituntaskan hanya dengan mengetikkan alamat e-mail dan password. Parameter POP3 atau IMAP yang bagi pengguna awam terasa sangat membingungkan tak perlu diketikkan.
Radio FM, memori internal 49,9 MB, slot microSD, bluetooth, dan kamera dua megapiksel tanpa autofocus maupun lampu kilat merupakan sebagian spesifikasi lain 813D. Nada dering dua nomor yang siaga bisa dibedakan. File MP3 dapat dijadikan nada dering telepon maupun SMS.
Lagi nunggu ponsel global qwerty gsm-cdma…
Qwerty GSM-CDMA, merek global, trus bisa sync kontak dengan MS Outlook. Cakep deh. 🙂
Oom Herry, yg Alcatel SMS-nya threaded ngga? Terus SMS dari 2 nomor dicampur atau ngga? Sekalian tanya, HP CDMA qwerty yg OK apa ya? Yg harganya murah. Thanks Oom
Pak Dominick,
Tentang threaded SMS, saya tak ingat. Kotak masuk SMS dipisah.
HP CDMA qwerty yang oke? Hmm… nggak ada sih, Pak. Punya Esia sebenarnya ada yang cukup bagus, tetapi locked.
Yg punya Esia yg cukup bagus itu yg mana Pak? Mau belinya sih memang Esia. Sorry pertanyaannya ngawur dari topik utama. He he he
HP Esia Online alias Huawei C6100 yang ini Pak http://myesia.com/hape_online/
OK. Thanks Pak
Oom Herry SW, salam sejahtera. Terima kasih banyak atas sharing review-nya, bermanfaat sekali.
Sama-sama, Pak Denny.