Retro Review Mitsubishi M330: Bebas Mengganti Nada SMS

Sambutan positif atas kehadiran Mitsubishi M320 membuat distributor ponsel tersebut kian giat memasarkan ponsel Mitsubishi. Buktinya, setelah pada Juni lalu menawarkan M320, awal bulan ini mereka memasukkan M330.

Dimensi fisik dan susunan keypad bagian atas kedua ponsel tersebut sama. Lain halnya dengan keypad bagian bawah. Bila bentuk keypad M320 mirip dengan Siemens S45, keypad M330 mengingatkan pengguna pada Nokia 3315. Lampu keypad M320 berwarna kehijauan, sedangkan M330 biru.

Tampilan menu keduanya juga berbeda. M330 memiliki tampilan menu ala Sony Ericsson tipe tertentu. Yakni, menampakkan sembilan ikon yang tersusun dalam tiga baris, masing-masing baris terdiri atas tiga ikon. Sedangkan M320 menggunakan menu scrolling seperti yang dimiliki ponsel Samsung tipe tertentu.

Menyangkut fitur, M330 memiliki pengembangan yang cukup signifikan dibandingkan M320. Soal nada dering, misalnya. Kalau M320 masih dibekali nada dering polifonik tiga layer, M330 telah bernada dering polifonik 32 polynote, sama dengan Sony Ericsson T610 dan T310. Ponsel Mitsubishi terbaru yang dibanderol Rp 1,5 juta ini juga telah mendukung layanan MMS.

Pengguna M320 tidak bisa mengganti nada dering kala ada SMS masuk. Tidak demikian halnya dengan M330. Mereka bebas mengganti nada dering dengan melodi yang disukai.

Bila kartu SIM Telkomsel dipasang pada M320, logo berwarna Telkomsel akan tampil di layar. Hal serupa tidak terjadi pada pengguna operator seluler lain. Kini, pengguna IM3, proXL, dan Satelindo pun boleh bersenang hati. Pasalnya, logo berwarna operator yang mereka gunakan juga bakal muncul di M330. Hanya pengguna LippoTelecom yang masih harus puas dengan tampilan karakter bertuliskan Lippo Tel.

Ketika penulis mencoba mengirimkan nada dering berformat .mid dari Sony Ericsson P800 maupun T310, proses via inframerah tersebut berlangsung lancar. Nada dering dapat diterima, diputar, dan disimpan. Aktivitas tersebut mustahil dilakukan pada M320.

Selain beragam perbedaan tersebut, fitur dan spesifikasi M330 persis sama dengan M320. Di antaranya, dual band GSM 900/1800, berlayar 4.096 warna, GPRS, inframerah, speaker phone alias handsfree speaker, phone book berkapasitas 255 nama secara multiple entry, voice memo, dan voice dial.

Graphic theme Urban-nya pun tetap dapat berubah secara otomatis, menjadi terang setiap pukul 07.00 dan gelap pada pukul 19.00. Sedikit perbedaan yang ada, pada M330 theme tersebut tidak hanya menampakkan gedung jangkung. Namun, juga memperlihatkan jalan layang.

Keterangan: Retro review merupakan review gawai yang HSW buat pada bertahun-tahun silam. Tulisan di atas HSW ketikkan pada September 2003. Isi naskah tidak diunggah utuh sesuai aslinya. Ada sedikit modifikasi yang dilakukan.

21 thoughts on “Retro Review Mitsubishi M330: Bebas Mengganti Nada SMS”

  1. Woow harganya 1,5juta sungguh sangat amat mahal pakai banget, kalau dibanding ponsel saat ini. Ponsel saat di harga segitu sudah dapat seabrek teknologi terkini.

    • Pak Soleh,

      Beberapa tahun sebelumnya, ponsel berlayar hitam putih malahan harga bekasnya masih bisa menyentuh Rp 3 juta tuh.

  2. Weh,saya baru tahu kalau ada ponsel yg se merk dengan kendaraan.padahal jaman SMA saya sering guyon sama teman.hpmu apa.saya jawab merk2 kendaraan XD.btw,sebenarnya canggih juga ya,om.temanya bisa berubah sesuai waktu.fitur yg justru belum ada di smartphone saya itu.entah kalau ada apps tambahan yg mungkin bisa seperti itu.

  3. selamat pagi ko herry
    mau tanya apakah ponsel vivo memberi untung yg banyak kepada penjual seperti oppo??
    karena teman sy membeli vivo v5 dan hendak dijual tapi tawaran harga tertinggi cuma 2,2 jt
    padahal teman sy beli harganya di atas 3 jt dan pemakaian baru lebih sebulan

    • Pak Ian,

      Ya, tetapi tidak sebanyak Oppo.

      Vivo V5 bekas ditawar Rp 2,2 juta? Wah… sudah penawaran bagus tuh, Pak. Biasanya di bawah itu.

      • jadi ponsel vivo tipe apapun dan pemakaiannya cuma sebentar trus dijual lagi harganya terjun bebas?
        alasan tmn sy mau jual karena tiba2 tidak bisa baca kartu memori, padahal di ponsel kartu memorinya terbaca

  4. Maaf koh Herry,hp luna itu dari negara mana ya? ada service centre ga di indo? rencana mau beli Luna G55 karena specnya dan dirakit sama foxconn

    • Pak Arif,

      Luna itu hasil kreasi Foxconn dari Tiongkok. Yang dijual di sini itu lisensinya dibeli oleh perusahaan yang sama dengan Evercoss. Service center-nya ikut Evercoss.

  5. Selamat siang Om Herry,

    Kira-kira, selain Smartfren, operator seluler apalagi yang akan segera menyelenggarakan layanan VoLTE?
    Lalu, ponsel resmi apa saja yang sudah memiliki fitur VoLTE bawaan pada firmware-nya pada rentang harga Rp2,5-5 juta?

    Terima kasih atas responnya. Maaf jika out of topic

    • Pak Ega_32,

      Belum ada lagi deh. Yang saya lihat paling berpeluang sih sebenarnya XL.

      Saya tak hafal satu per satu. Beberapa ponsel Lenovo dan BlackBerry Aurora sudah bisa.

  6. Baru tau ada ponsel merk kendaraan dan operator seluler bernama “Lippocell”. Sekarang kabar keduanya gmn ya?

    • Pak You,

      Ponsel Mitsubishi sudah lama menghilang.

      LippoTel, bukan Lippocell. Lippo Telecom berubah menjadi NTS lalu Axis.

      • Ah iya ya pak.. mau nulis spt itu tapi masih gak baca diatas terlebih dahulu. Oh jadi Lippotel ternyata moyangnya Axis toh? Tak pikir dulu Axis dulu waktu masuk sini emang fresh from the oven alias murni tanpa akuisisi gak seperti tri.

Comments are closed.