Review HTC 8X: Ponsel WP8 Pertama di Indonesia

Pernahkah Anda mencoba ponsel bersistem operasi Windows Phone (WP) 7.5, lalu dikecewakan oleh ponsel tersebut? Kalau jawaban Anda “iya”, sebaiknya Anda tidak jera seumur hidup dengan Windows Phone. Sebab, di Windows Phone 8, aneka keterbatasan masa lalu telah menghilang.

Apa saja? Pengguna Windows Phone 8 kini bisa mengirimkan maupun menerima file via bluetooth. Mereka juga bisa mentransfer file ke PC atau laptop tanpa perlu menginstalasikan aplikasi Zune. Cukup hubungkan ponsel ke komputer lewat kabel data, maka ponsel akan dikenali layaknya sebuah USB flashdisk.

HTC 8X-1

Kalau sebelumnya Windows Phone 7.5 tak bisa mengeksekusi perintah Unstructured Supplementary Service Data (USSD) hingga berlapis-lapis, masalah serupa tidak terjadi lagi di Windows Phone 8. Jangankan sekadar mengecek sisa pula, hendak berlangganan paket internet pun bisa dilakukan dengan lancar.

USSD? Itu lho, perintah yang biasanya diawali tanda * dan diakhiri tanda #. Misalnya, *889# untuk mengetahui sisa kuota/bonus dan *123# untuk memilih paket internet atau telepon.

HTC 8X merupakan ponsel Windows Phone 8 pertama yang mendarat di Indonesia. Ponsel berharga jual Rp 5,799 juta itu memiliki tampilan fisik yang tipis dan cantik. Warnanya pun memikat mata. Seseorang yang tanpa sengaja melihat 8X amat mungkin ingin mengetahui identitasnya.

Sentuhan akhir pengerjaan bodi 8X terlihat dilakukan dengan cermat. Syahdan, supaya suara yang keluar dari ponsel itu benar-benar prima, selain memperhatikan peranti keras dan lunak, ada satu hal lain yang dilakukan HTC. Di sisi depan dan belakang ponsel tersebut dibuat 245 lubang speaker sebagai jalan keluar suara.

HTC 8X-2

Ponsel yang menggunakan kartu micro SIM itu dibekali layar sentuh 4,3 inci beresolusi 720 x 1.280 piksel. Layar dengan Gorilla Glass 2 tersebut diklaim lebih tahan gores. Prosesor dual core Qualcomm S4 1,5 GHz, GPS, Wi-Fi, bluetooth, NFC, dan mendukung layanan HSPA merupakan sebagian spesifikasi lain 8X.

Ada pula RAM 1 GB dan ruang penyimpanan 16 GB. Ketika ponsel kali pertama dinyalakan, sebanyak 12,1 GB ruang penyimpanan berstatus kosong dan leluasa dioptimalkan pengguna. Tidak tersedit selot kartu microSD di 8X.

Sepasang kamera dibenamkan ke ponsel berdimensi fisik 132,35 x 66,2 x 10,12 mm dan berat 130 gram itu. Kamera belakang dilengkapi fokus otomatis dan lampu kilat. Ia mampu menghasilkan foto beresolusi delapan megapiksel dan klip video 1080p. Kamera berlensa 28 mm dengan bukaan f/2 itu pantas mendapatkan acungan jempol. Sebab, di lokasi berpencahayaan terbatas pun, ia sanggup merekam objek dengan relatif prima.

Sementara itu, kamera depan 8X dapat menghasilkan foto beresolusi 2,1 megapiksel dan klip video 1080p. Pengguna yang gemar memotret diri sendiri pasti akan merasa dimanjakan. Pasalnya, kamera depan tersebut mampu menangkap objek sampai 88 derajat. Jangankan foto narsis sendirian, mau foto bertiga bahkan berempat pun dapat dilakukan dengan lebih mudah daripada kala memakai kamera depan aneka ponsel lain.

Ponsel yang terintegrasi dengan Beats Audio itu memanfaatkan baterai lithium polymer 1.800 mAh. Baterai tersebut dibenamkan ke dalam bodi sehingga tidak bisa dibongkar pasang tanpa alat bantu. Sama dengan beberapa ponsel pintar keluaran terkini, 8X menggunakan kartu micro SIM.

Secara umum, 8X merupakan ponsel yang menarik, apalagi bila calon pembeli belum pernah mencicipi Nokia Lumia 920. Penulis memang menemukan beberapa sisi minus. Namun, hal itu bukan kesalahan HTC, melainkan merupakan “penyakit bawaan” Windows Phone 8. Misalnya, tak tersedia pilihan untuk mengunci ponsel supaya selalu berada di jaringan 3G/WCDMA. Pengguna juga tidak dapat mengatur ponsel untuk memberikan umpan balik berupa getaran saat papan ketik qwerty virtual 8X ditekan.

4 thoughts on “Review HTC 8X: Ponsel WP8 Pertama di Indonesia”

  1. Pak Siswandi dan Pak Ridho,

    Jawabannya saya gabung ya. Pertanyaannya kan kebetulan sama.

    Saya sudah mengundurkan diri dari radio JJFM. JJFM sendiri kini telah berganti nama menjadi Jeje Radio. Segmentasi pendengar dan ragam programnya berbeda dengan JJFM.

Comments are closed.