Review Jabra Eclipse: Mungil, Ringan, dan Nyaman buat Telinga

Umpama diminta menceritakan pengalaman memakai headset bluetooth Jabra Eclipse hanya dalam satu kalimat, penulis alias HSW akan mengatakan, “Mungil, ringan, dan nyaman buat telinga.”

Mungil. Eclipse berdimensi fisik 49,95 x 17,58 x 24,82 milimeter. Supaya Anda lebih mudah membayangkannya, peranti tersebut sengaja difoto berdampingan dengan sebuah baterai AA. Silakan melihat perbandingan ukurannya.

Jabra Eclipse-1

Kalau ditimbang, bobot headset bluetooth itu hanya 5,5 gram. Ringan. Saat digunakan Eclipse sama sekali tak terasa membebani telinga. Apalagi, rancang bangun peranti tersebut memang relatif ergonomis. Tak peduli sehari-hari mengenakan kaca mata atau tidak, pengguna mestinya tetap nyaman memakai Eclipse.

Satu informasi penting yang perlu diketahui, Eclipse didesain hanya untuk dipasangkan di telinga kanan. Kalau dikaitkan ke telinga kiri, ia akan sangat mudah terjatuh.

Agar lebih melekat di telinga dan suara terdengar lebih optimal, pengguna Eclipse sebaiknya memilih ukuran eargel yang sesuai. Di dalam paket penjualan disertakan empat penyumpal telinga (eargel). Ada ukuran XS, S, M, dan L. Lain pengguna bisa lain ukuran. Setelah mencobanya satu per satu, ukuran M terasa paling cocok buat HSW.

Jabra Eclipse-2

Sehari-hari membawa lebih dari satu ponsel? Ada kabar gembira. Eclipse dapat dihubungkan dengan dua ponsel sekaligus. Kala pengguna menerima panggilan masuk ke ponsel A, Eclipse langsung mengikatkan diri dengan ponsel A. Lain waktu, headset blueooth itu otomatis berpindah pasangan saat pengguna terdeteksi melakukan panggilan keluar memakai ponsel B.

Sebuah charging case alias docking disertakan dalam penjualan. Charging case berukuran 62,2 x 54 x 25,5 milimeter dan berat 35 gram itu memiliki fungsi ganda. Yaitu, sebagai tempat penyimpanan sekaligus pengisi daya. Adanya magnet di aksesori tersebut membuat Eclipse takkan terjungkal meskipun charging case sengaja dibalik atau digoyang-goyangkan.

Sebagai pengisi daya, di dalam charging case terdapat baterai tanam yang berfungsi layaknya power bank nirkabel. Eclipse yang terpasang akan disi ulang sehingga selalu siap pakai. Jadi, sambil dikantongi dan tanpa ada kabel yang menjulur, si Eclipse tetap bisa di-charge.

Jabra Eclipse-4

Kala daya baterai charging case mulai melemah, barulah aksesori itu perlu dihubungkan ke sumber listrik via kabel berkonektor micro USB. Untuk mengisi ulang charging case dan Eclipse sampai penuh, biasanya diperlukan waktu lebih dari tiga jam, tetapi kurang dari empat jam.

Cocok dengan Aneka Ponsel

Eclipse diklaim kompatibel dengan gawai bersistem operasi Android dan iOS. Syaratnya satu saja, gawai yang akan dipasangkan wajib dibekali bluetooth. Di buku panduan pemakaian tidak disebutkan persyaratan lain. Misalnya, minimal bersistem operasi versi tertentu.

Karena tak mempunyai iPhone dan produk Apple lain, selama uji pakai HSW selalu memadukan Eclipse dengan ponsel Android. Acer Liquid Z320, Alcatel onetouch Flash 2, Asus Zenfone 2 Laser, Huawei P8, dan Infinix Hot 2 merupakan sederet ponsel yang pernah HSW coba “nikahkan” dengan Eclipse. Penulis sempat pula memasangkannya dengan Leagoo Elite 5, Meizu M2, Sony Xperia Z5, dan Wiko Highway Star.

Saat proses pairing awal, HSW sengaja mencoba dua alternatif yang tersedia. Ketika memakai ponsel yang dibekali NFC, pairing dilakukan via NFC. Sedangkan kala menggunakan ponsel tanpa NFC, “pernikahan” digelar lewat bluetooth. Hasilnya, proses pairing selalu sukses.

Untuk mempermudah mengontrol Eclipse, pengguna disarankan mengunduh dan menginstalasikan aplikasi Jabra Assist dari Play Store. Dengan menjalankan aplikasi itu di ponsel, pengguna bisa mengecek sisa daya baterai Eclipse maupun mengaktifkan fitur pembaca SMS yang sayangnya belum mampu berlogat Indonesia.

Jabra Eclipse-8

Jabra Eclipse-9

Lupa meletakkan Eclipse di mana? Jabra Assist siap membantu pengguna. Masuk saja ke menu find my Jabra. Di layar ponsel akan tersaji peta, lengkap dengan ikon headset. Di situlah Eclipse kali terakhir terkoneksi.

Jabra Eclipse-10

Bila peranti mungil itu diduga terselip di tempat yang relatif sunyi, tekanlah tombol bertuliskan beacon di ujung kanan atas layar ponsel. Eclipse spontan akan berdenging. Suaranya tidak keras, tetapi masih terdengar. Penulis sempat mencobanya di dalam kamar, di dalam taksi, bahkan pujasera yang tak terlalu gaduh. Hasilnya, orang lain yang berada di dekat HSW juga mendengarnya. “Ada suara nguing-nguing apa ya ini?” tanya mereka.

Masih tentang aplikasi Jabra Assist. Berbekal aplikasi itu, pengguna dapat pula melakukan update firmware. Selama HSW memakai Eclipse, peranti tersebut sudah satu kali memperoleh update firmware.

Dua Skenario Pemakaian

Secara umum ada dua macam skenario pemakaian. Pertama, membiarkan Eclipse selalu terpasang di telinga. Kala ada panggilan telepon masuk, pengguna cukup mengetuk bodi Eclipse untuk menerima panggilan. Alternatif lain, berkata answer.

Di bodi Eclipse sama sekali tidak terdapat tombol. Seandainya pengguna ingin mengubah tingkat volume, tekan saja tombol volume di ponsel. Tuntas bercakap-cakap, pengguna cukup mengetuk Eclipse dua kali lagi untuk memutuskan sambungan.

Jabra Eclipse-3

Ingin mengecek sisa daya baterai tanpa melihat layar ponsel? Saat Eclipse siaga, ketuklah peranti itu satu kali. “Three hours battery remaining.” Itulah contoh suara yang akan terdengar. Maknanya, kalau dipakai bertelepon, baterai Eclipse sanggup bertahan tiga jam lagi.

Skenario pemakaian yang kedua adalah membiarkan Eclipse terpasang di charging case. Ketika ada panggilan masuk, headset bluetooth itu baru diangkat dan dikaitkan ke telinga. Usai bertelepon, Eclipse kembali diletakkan di charging case.

HSW termasuk penggemar skenario pemakaian kedua. Alasannya sederhana. Eclipse akan otomatis nonaktif saat terpasang di charging case. Dengan demikian, penggunaan baterai akan lebih hemat. Telinga pun senantiasa terpapar udara segar.

Berapa lamakah daya tahan baterai Eclipse? Bergantung perilaku pemakaian. Bila HSW menjalankan skenario pemakaian pertama, baterai Eclipse biasanya bertahan 3-4 hari. Sedangkan bila HSW menerapkan skenario pemakaian kedua, Eclipse plus charging case-nya baru perlu diisi ulang seminggu sekali.

Plus Minus

Seperti sudah disebutkan di bagian awal tulisan ini, mungil, ringan, dan nyaman buat telinga merupakan sederet kelebihan Eclipse. Lawan bicara bisa mendengar suara pengguna dengan jelas. HSW pernah sengaja menggunakan Eclipse di tepi jalan yang ramai dengan suara klakson dan deru mesin kendaraan bermotor. Hasilnya, lawan bicara masih dapat menangkap kata demi kata yang HSW ucapkan.

Karena sering membawa dua ponsel, kemampuan multikoneksi Eclipse juga bermanfaat sekali. HSW tak perlu memilih ponsel mana yang akan dihubungkan ke headset bluetooth. Sepasang ponsel dapat disambungkan bersamaan. Praktis.

Betapa pun, Eclipse tidak lepas dari kekurangan. Nilai minus utama yang HSW temukan, pada pengaturan standar, volume yang dikeluarkan Eclipse terlalu lirih. Kurang keras. Lawan bicara memang mendengar ucapan HSW dengan jelas. Namun, HSW kesulitan mendengarkan perkataan lawan bicara.

Kedua, entah mengapa, saat dipadukan dengan Alcatel onetouch Flash 2, Huawei P8, dan Meizu M2, koneksi antara ponsel dan Eclipse berkali-kali mendadak terputus. Ketika tersambung pun, suara yang didengar HSW dan lawan bicara cenderung timbul tenggelam.

Padahal, dengan pola pemakaian yang sama, Asus Zenfone 2 Laser, Infinix Hot 2, Leagoo Elite 5, Sony Xperia Z5, dan Wiko Highway Star lancar jaya dipadukan dengan Eclipse. Acer Liquid Z320 yang harga jualnya sedikit di atas Rp 1 juta pun akur dengan headset bluetooth itu.

Ketiga, pemakaian voice command Eclipse relatif kurang nyaman. Saat memberikan perintah suara untuk menerima telepon, misalnya, HSW tak bisa menyebutkan kata answer dengan perlahan. HSW wajib mengucapkan kata itu dengan lantang. Lha kalau sedang berada di ruangan yang tenang, lalu HSW mendadak setengah berteriak answer, orang lain bakal terkejut dong.

Khusus poin minus pertama, HSW memiliki satu kiat yang tidak seratus persen menyelesaikan masalah, tetapi lumayan membantu. Caranya, masuklah ke aplikasi Jabra Assist, pilih device settings, lalu matikan automatic volume. Berikutnya masuklah ke menu in-call audio. Ubahlah pengaturan dari awalnya normal menjadi enhance clarity atau enhance bass.

Jabra Eclipse-11

Jabra Eclipse-12

Saat ini Jabra Eclipse dijual dengan harga ritel resmi Rp 1.999.000. Produk itu bergaransi resmi setahun dan menganut prinsip one to one replacement. Maksudnya, umpama konsumen melakukan klaim garansi, produk itu bukan diservis melainkan diganti baru. Kebijakan tersebut tentu tidak berlaku bila kerusakan terjadi karena kelalaian pengguna. Misalnya, headset bluetooth tak berfungsi karena terlindas kendaraan bermotor.

Jabra Eclipse-5

Jabra Eclipse-6

Jabra Eclipse-7

93 thoughts on “Review Jabra Eclipse: Mungil, Ringan, dan Nyaman buat Telinga”

    • Salam pa herry.saya mau bertanya saya baru m3mbeli jabra eclipse..saya mendengarkan 4 buah lagu dari batre 100% menjadi 55%..? Dan utk case charging ny utk setiap hari saya harus cas padahal saya tidak pakai..apakah menurut pa herry itu wajar ? Mohon solusi nya pa..makasih

      • Pak Ferry,

        Mohon maaf atas respons yang sangat lama.

        Tidak wajar. Boleh tahu Anda membeli Jabra Eclipse itu dengan harga berapa? Apakah bergaransi resmi Axindo?

    • Pak Priyo,

      Karena sedang ada acara di luar kota dan jadwal aktivitas di sana relatif padat, baru sore ini saya bisa mulai merespons pertanyaan dan komentar yang dikirimkan ke blog ini. Mohon maklum.

      Jabra Assist kompatibel dengan aneka headset bluetooth Jabra. Di antara, Jabra Steel, Eclipse, Boost, Classic, Mini, Stealth, Storm, Style, Drive, dan Freeway.

    • Pak Tama Jt,

      Karena sedang ada acara di luar kota dan jadwal aktivitas di sana relatif padat, baru sore ini saya bisa mulai merespons pertanyaan dan komentar yang dikirimkan ke blog ini. Mohon maklum.

      Ah iya. Anda benar sekali.

      Supaya Eclipse lebih bisa terangkat saat diletakkan di meja, posisi eargel sengaja saya balik. Nah, saat Eclipse itu kemudian dipegang dengan dua ujung jari, saya rupanya lupa mengembalikannya. Saya baru sadar saat membaca komentar Anda ini.

  1. Pak HSW saya mau tanya kalau Android kita sudah connect dengan Sony Smartband masih bisa connect ke bluetooth headset bersamaan tidak? Atau hanya salah satu saja?

    Jaman sekarang jarang lihat orang pakai bluetooth headset selain aneh juga fungsi smartphone berubah lebih utk internet dan online chat. Tapi kalau peraturan nantinya jelas mestinya semua pengendara mobil/motor wajib pakai headset, dan headset bluetooth bisa laku keras lagi

    • Pak Liat2aja,

      Karena sedang ada acara di luar kota dan jadwal aktivitas di sana relatif padat, baru sore ini saya bisa mulai merespons pertanyaan dan komentar yang dikirimkan ke blog ini. Mohon maklum.

      Bisa. Kebetulan saya beberapa waktu terakhir memadukan sebuah ponsel dengan Sony SmartBand 2 (SWR12) dan Jabra Eclipse sekaligus.

    • Pak Amen,

      Karena sedang ada acara di luar kota dan jadwal aktivitas di sana relatif padat, baru sore ini saya bisa mulai merespons pertanyaan dan komentar yang dikirimkan ke blog ini. Mohon maklum.

      Ha.. ha.. iya. Jabra Eclipse memang headset bluetooth premium.

    • Pak Aditya,

      Karena sedang ada acara di luar kota dan jadwal aktivitas di sana relatif padat, baru sore ini saya bisa mulai merespons pertanyaan dan komentar yang dikirimkan ke blog ini. Mohon maklum.

      Bisa.

  2. Maaf mau nanya lak. Ada fitur A2DP nya ndak buat denger music via bluetooth.

    Dan apakah bisa di pair denga pc/laptop dg bluetooth dg asumsi keperluan utk skype calling via laptop dan microphone pakai jabra tsb.

    Terimakasih.

    • Pak Irfan,

      Karena sedang ada acara di luar kota dan jadwal aktivitas di sana relatif padat, baru sore ini saya bisa mulai merespons pertanyaan dan komentar yang dikirimkan ke blog ini. Mohon maklum.

      Bisa dengarkan musik. Namun, rasanya kurang enak deh. Kan cuma satu sisi telinga.

      Pairing dengan PC/laptop untuk Skype? Maaf, tak tahu. Saya tak pernah mencoba skenario tersebut.

  3. selamat sore pak herry,

    produknya sungguh menarik, tapi ternyata harganya juga sangat menarik..
    lebih mahal dari redmi 2
    hhehe

  4. Salam,mau tanya soal hp…
    kl di kisaran 2 jutaan,hp apa ya yg cukup layak dibeli?kl bisa sm plus-minusnya masing2…

  5. Sebuah “kode” keras akan me – review Asus Zenfone 2 Laser ya Koh ?? 😀
    Dan juga Huawei P8, hehehe…

    • Pak Revaldo,

      Karena sedang ada acara di luar kota dan jadwal aktivitas di sana relatif padat, baru sore ini saya bisa mulai merespons pertanyaan dan komentar yang dikirimkan ke blog ini. Mohon maklum.

      Ha… ha… ha….

    • Pak Donnie,

      Anda benar. Ada sejarahnya mengapa di foto hasil jepretan saya eargel tampak terbalik.

      Awalnya, supaya Eclipse lebih bisa terangkat/berdiri saat diletakkan di meja, posisi eargel sengaja dibalik. Nah, saat Eclipse itu kemudian dipegang dengan dua ujung jari, saya lupa mengembalikannya. Saya baru sadar saat membaca komentar Anda dan satu pembaca lain di blog ini.

    • Pak MA Fatoni,

      Mohon maaf atas keterlambatan respons. Sebab, saya baru pulang dari luar kota dan selama di sana aktivitas tergolong padat.

      Ya, saya akan me-review Huawei P8.

  6. Salam pak herry,
    Maaf, bila pertanyaan saya tidak menyangkut topik di atas. Saya mau menanyakan service resmi xperia garansi SCM di surabaya.. karena xperia saya yang baru beli pada tanggal 16 DES 2015.. tiba tiba tidak berfungsi layar sentuhnya pada tanggal 17 DES, satu hari setelah pembelian.. saya baru tahu jelasnya pas sampai dirumah setelah pembelian ketika saya nyalakan layar atas berwarna putih dan bagian atas kamera depan tidak berwarna hitam pekat seperti warna seluruhnya “buram”.. karena ketika saya cek pada waktu pembelian tidak terlihat jelas sekarang layar sentuhnya tidak berfungsi hanya nyala saja.. xperia saya seri m5, terima kasih sebelumnya..

    • Pak Fikri,

      Mohon maaf atas keterlambatan respons. Sebab, saya baru pulang dari luar kota dan selama di sana aktivitas tergolong padat.

      Bila kerusakan terjadi satu hari setelah pembelian, mestinya Anda dapat langsung kembali ke penjual dan meminta penggantian dengan unit baru. Tentu saja bila tidak ditemukan kerusakan fisik akibat kesalahan pengguna ya. Misalnya, terjatuh dan timbul goresan.

      Namun, karena saat ini sudah tanggal 19 Desember 2015, jurus itu tak bisa diterapkan lagi. Terpaksa Anda harus berurusan dengan pusat perbaikan resmi Sony. Silakan membawanya ke pusat perbaikan resmi Sony yang di MERR. Ancar-ancar lokasinya bisa Anda lihat di http://ponselmu.com/xperia-care-penghubung-indonesia-timur-diresmikan-di-surabaya/

  7. Sepertinya menarik ya pak benda yg satu ini. Sayang harganya tidak menarik…. tapi jika daya tahannya bisa lama (tahunan) maka termasuk worthed dimiliki

  8. pak herry,mohon maaf OOT.
    informasi tentang LG G4 yang kena bootloop sehingga harus ganti motherboard atau ganti unit baru itu apakah pak herry jg mendapat info nya? terimakasih sebelumnya pak.

    • Pak Tri Handayanto,

      Mohon maaf atas keterlambatan respons. Sebab, saya baru pulang dari luar kota dan selama di sana aktivitas tergolong padat.

      Bukan hanya mendapatkan info, tetapi juga mengalaminya sendiri, Pak. 🙂

      Jadi kebijakan yang berlaku seperti ini:
      1. G4 yang kena bootlop akan coba di-flash ulang. Bila gagal, mainboard diganti baru.

      2. Bila stok mainboard tersedia, penggantian dilakukan saat itu juga. Bisa ditunggu. Kalau kebetulan belum tersedia, konsumen diminta menanti selama dua minggu.

      3. Seandainya setelah dua minggu mainboard pengganti masih belum tersedia, G4 yang bootlop akan diganti dengan satu unit G4 baru secara utuh.

    • Pak Dedy,

      Kan sudah saya sebutkan di bagian akhir tulisan, Pak. Ini saya copy paste-kan:

      Saat ini Jabra Eclipse dijual dengan harga ritel resmi Rp 1.999.000. Produk itu bergaransi resmi setahun dan menganut prinsip one to one replacement. Maksudnya, umpama konsumen melakukan klaim garansi, produk itu bukan diservis melainkan diganti baru. Kebijakan tersebut tentu tidak berlaku bila kerusakan terjadi karena kelalaian pengguna. Misalnya, headset bluetooth tak berfungsi karena terlindas kendaraan bermotor.

  9. permisi om herry, mau tanya

    saya ingin membelikan ortu smartphone, memperhatikan aspek kebutuhan ortu saya cuma sms, telepon, whatsapp. mungkin ada rekomendasi smartphone dari om herry?

    rencana saya memakai kartu smartfren untuk internet, dan telkomsel hanya untuk sms dn telpon.
    untuk budget sekitar 1jt tambah gpp deh hehe

    trims om, mohon bantuannya

    • Pak Geri,

      Kalau anggaran bisa ditambah menjadi Rp 1,999 juta, silakan membeli Hisense Pureshot.

      Kalau anggaran tidak bisa ditambah sebanyak itu, silakan melirik ponsel Andromax LTE saja. Bila cari yang termurah, silakan melirik Andromax Es yang harga barunya Rp 799 ribu.

  10. Terimakasih banyak infonya pak. dan menurut yang saya baca di sebuah forum kasus bootloop itu terjadi di LG G4 yang SN 505-509 atau produksi bulan mei-september.
    1.Apakah info itu menurut pak herry benar?
    2.Jika itu benar apakah yg SN 510 ke atas aman dari kasus bootloop pak?
    3.Dengan adanya kasus bootloop ini apakah pak herry punya penilaian minus terhadap HP ini dan apakah masih layak untuk di beli?
    Mohon maaf pak,banyak sekali pertanyaannya. hehehe

    • Pak Tri Handayanto,

      1. Perasaan saya sudah menjawab pertanyaan ini deh. Yang keluaran awal (505) memang benar. G4 saya pun mengalami bootlop. Kalau yang 509 belum tahu pasti.

      2. Ya, mulai 510 diduga masalah bootlop sudah cenderung menghilang.

      3. G4 jadi mempunyai satu nilai minus. Namun, karena layanan pusat perbaikan LG dalam menangani masalah itu sudah terbukti bagus (menawarkan penggantian mainboard gratis sampai penggantian unit gratis), saya masih menilai G4 layak dibeli.

  11. Maaf OOT Ko Herry… 🙂
    Saya ingin membeli car charger tapi bingung harus pilih yang bagaimana, karena harganya yang sangat bervariasi dari murah sekali sampai mahal sekali.
    Itu juga berlaku untuk charger biasa.
    Sebenarnya kalau untuk membeli charger itu yang bagaimana ya ko?
    Maksudnya yang aman bagaimana?
    Karena saya dengar, kalau charger yang “murahan” tidak stabil, apakah itu benar?
    Terima kasih…

    • Pak Andrey,

      Karena belum memiliki mobil, saya belum pernah menguji pakai car charger.

      Yang paling mudah dalam memilih car charger, carilah car charger orisinal yang ditawarkan oleh produsen ponsel merek global atau produsen aksesori ponsel merek terkemuka. Misalnya, Nokia, Samsung, LG, Motorola, dan MiLi.

      Ya, car charger yang abal-abal arusnya tidak stabil dan bisa mengganggu, bahkan merusak sistem keelektrikan di mobil. Teman saya pernah mengalaminya. Gara-gara memilih car charger Rp 50 ribuan daripada yang orisinal, sistem keelektrikan di mobilnya rusak. Untuk memperbaikinya ia harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 5 juta. Niat hati berhemat, malahan jadi boros banget deh.

  12. Om Herry, hp bapak saya samsung qwerty jadul yg iklannya AADC dan twin sama ibu saya. Nah saat ini hapenya perlu diganti. Ada saran nggak, hape qwerty (kalo touch screen kesulitan), tulisan bisa besar (pernah saya beri E71 tulisan dilayar imut dan keypad juga terlalu kecil), kartunya telkomsel, saat ini hanya sms dan telpon (ada kemungkinan hape qwerty bisa wa / bb dg spek diatas?), budget 1 juta kebawah. Suwun.

    • Bu Anna,

      Silakan mencari sisa stok BlackBerry 9320 alias BlackBerry Armstrong. Tulisan di layar bisa dibuat cukup besar. Kalau tulisan di keypad ya memang agak kecil. Ponsel itu bisa dipakai untuk SMS, telepon, WhatsApp, dan BBM. Terakhir harga barunya sekitar Rp 975 ribu.

  13. Terimakasih banyak infonya pak. dan menurut yang saya baca di sebuah forum kasus bootloop itu terjadi di LG G4 yang SN 505-509 atau produksi bulan mei-september.1.Apakah info itu menurut pakherry benar?2.Jika itu benar apakah yg SN 510 ke atas aman dari kasus bootloop pak?3.Dengan adanya kasus bootloop ini apakah pak herry punya penilaian minus terhadap HP ini dan apakah masih layak untuk di beli?Mohon maaf pak,banyak sekali pertanyaannya. hehehe

    • Pak Tri Handayanto,

      Pertanyaan yang sama, sekali lagi, jangan diulang-ulang. Silakan membaca jawaban saya di bawah pertanyaan yang sebelumnya telah Anda kirimkan.

  14. Om kira kira ada g earphone bluetooth yang kiri kanan, bukan yang kayak jabra ini yang cuma sebelah?
    Kalau ada tolong rekomen nya om..

    Trims..
    😀

    • Pak Ignatius Tanoto,

      Ponsel menyala sebentar, mati lagi, menyala lagi, mati lagi. Seperti di-restart yang berulang-ulang gitu deh.

  15. Wah kayaknya bakal ada review huawei P8 nih? kebetulan nih pak saya lagi demen versi litenya P8 yaitu huawei P8 Lite menurut pak herry gmn performanya? apa pak herry pernah megang/towel-towel hp tersebut gmn kesannya?

  16. pertanyaan beda pak yang sudah di jawab. Siap pak herry. Mohon maaf,kemarin saya kira tidak masuk pak,jadi saya kirim ulang di lain browser. Terimakasih banyak pencerahannnya pak herry. Dan jika harga bukan masalah, dan yang saya utamakan fitur,service center sama purna jual,smartphone yang pak herry rekomendasikan apa pak? salam sukses dan sehat selalu buat pak herry.

    • Pak Tri Handayanto,

      Yang Anda maksud dengan purna jual di sini apa ya? Sebab, di atas Anda memisahkan antara service center dan purna jual.

  17. Service center meliputi penanganan dan pelayanan seandainya smartphone mengalami masalah atau kerusakan. Purna jual maksud saya, apabila setelah beberapa saat di pakai kemudian dijual,harganya gak terlalu jatuh pak. Apakah istilahnya bukan purna jual pak,hehehe,mohon dikoreksi jika salah pak. Rekomendasi dari pak Herry gmana pak?

    • Pak Tri Handayanto,

      Oh ok. Jadi, service center di sini spesifik ke pusat perbaikan resmi, sedangkan purna jual berhubungan dengan harga bekas tho. Sebab, biasanya kalau bicara purna jual, yang dimaksud adalah kualitas layanan pusat perbaikan resmi.

      Hmm… kalau harga bekas amat dipertimbangkan, untuk saat ini ya pilihannya cuma Samsung, Pak. Itu pun harga bekasnya kini sudah tidak sebagus dulu lagi. Masalahnya, ponsel Samsung yang menarik biasanya hanya seri Galaxy S dan Note yang harga barunya menggetarkan kantong.

  18. Halo Ko Herry

    Kemarin Minggu (20/12) makan di Jula-Juli ya.. Sebenarnya mau tanya sedikit sih, tapi kok ya sungkan, masih makan berdua lagi, hehehe
    BTW, tanya OOT nih..
    Tiap kali hp dinyalakan atau paket data/wifi diaktifkan kok di notifikasinya selalu muncul “xxxxxxxxx@yahoo.com signin failed”? itu email yahoo saya samarkan.
    Kenapa ya kok bisa gitu? Thx ko

    • Pak Adrian,

      Iya, saya makan di Jula Juli.

      Notifikasi itu bermakna ponsel gagal login ke akun email Yahoo yang terdaftar di ponsel. Apakah Anda usai mengganti password via ponsel lain atau laptop/PC? Apakah koneksi internet tidak tersedia?

    • Saya pernah coba earphone Panasonic atau xiaomi. Untuk harga sekitar 200rb itu sudah memuaskan saya.
      Untuk merk lain yg ada type murah itu Sony, audio-technica, JVC

  19. He..he..he.. Siap pak Herry,terimakasih banyak pencerahannnya. Sukses dan sehat selalu buat pak Herry.

  20. Oh iya jo. Saya Deny reseller gawai di Blitar. Kl mau order jabra ini distributor nya siapa ya. Kmrn cari2 nemu nya online aja

    • Pak Deny,

      Distributornya bernama Axindo. Informasi contact person sudah saya kirimkan ke alamat email yang Anda ketikkan saat mengetikkan komentar di blog ini.

  21. Pak herry, untuk pemakaian skenario 2 dimana eclipse nya disimpan lagi di dalam dock, pada saat itu kan eclipse jadi off, nah.. Jika saat itu ada tlp masuk dan kita mau pakai eclipse lagi.. Apakah pairing ulang atau gmna pak? Dan lama ga pak proses nya supaya kita bisa angkat tlp pakai eclipse nya? Terima kasih

    • Pak Eka DS,

      Tak perlu pairing ulang. Ambil Eclipse-nya dari docking dan headset bluetooth itu langsung terkoneksi ke ponsel. Cepat kok.

      • Wah.. Hebat juga ya.. Nah.. Kalau pairing dengan smartphone dan smartwatch sekaligus juga tdk ada masalah pak? Koneksi nya tdk hilang timbul? Kebetulan sy pakai samsung note edge dan gear s..
        Terima kasih reply nya pak.

  22. Pak.. Boleh tanya yang lain.. Klo hp Android Dual sim on yang murah tp sdh bisa bluetooth a2dp merk apa yang bagus ya pak?
    Terima kasih.

    • Pak Eka DS,

      Maaf, baru hari ini saya bisa merespons. Sesuai pengumuman di ujung kanan blog, pada 21-24 Maret 2016 saya berada di luar kota dan tak sempat menjawab pertanyaan/komentar masuk.

      Definisi murahnya maksimal harga berapa dulu nih?

      • Iya pak herry, maaf mengganggu liburan nya.. Sy akhir nya beli Huawei y3 batik.. Lumayan nyaman untuk hp Dual sim harga 800rb..pairing dengan xiaomi bluetooth headset lancar..
        Cuma sy mau upgrade bluetooth headset saya.. Masih bingung antara beli jabra eclipse dan plantronics voyager edge.. Dua2 nya mantep kelihatan nya.. Bagaimana saran pak herry.? Terima kasih.

        • Pak Eka DS,

          He.. he.. saya nggak liburan kok.

          Tak tahu. Sebab, saya belum pernah mencoba produk Plantronics yang Anda sebutkan.

  23. Makasih pakk,kereen banget reviewnya,singkat,padat,lengkap..mantaaapp 😀 terusiin broo

  24. Maaf pa Herry. Di Jabra assist tdk tercantum type jabra stone ya? Saya agak kesulitan untuk me repairing ke hp ke2 saya

    • Pak Ario Iskandar,

      Kebetulan saya tak pernah memakai Jabra Stone. Jadi, saya tak memperhatikan kesesuaiannya dengan aplikasi Jabra Assist.

  25. Menurut review Bapak, Jabra Eclipse ini bisa di pairing kan dengan dua handphone, bagaimana caranya ya pak, step by step.
    Karena saya coba cari informasinya, sampai sekarang saya belum bisa pairing Jabra Eclipse ke dua handphone secara bersamaan.
    Terima kasih.

    • Pak Harry,

      Silakan baca panduan pemakaiannya dengan teliti. Saya sudah lupa cara detailnya. Dulu saya mengikuti panduan yang tertera.

  26. Oke pak, terima kasih masukkannya, untuk buku panduan sudah saya baca dengan sangat telili sich pak, tapi belum pernah berhasil, bahkan saya sudah browsing dimana mana juga.
    Sekali lagi terima kasih atas perhatiannya.

    • Pak Harry,

      Sama-sama, Pak. Maaf tidak bisa membantu karena saya sudah lupa detailnya.

      Kalau pas senggang, coba diutak-atik lagi, Pak. Cermati pula aplikasi Jabra yang diinstalasikan ke ponsel.

  27. Pak kalo boleh tau Jabra resmi tokonya dimana ya? Di Surabaya kebanyakan toko-toko elektronik pasang harga Headset Bluetooth Jabra Eclipse hanya sekitar 450ribu, sedangkan kebanyakan artikel memasang harga 1.5juta keatas, sayang juga kalo bayar ratusan ribu tapi KW, blm lagi kalo rusak dan kualitasnya buruk

    • Bu Lia,

      Tidak ada satu toko yang khusus menjual produk Jabra secara resmi. Distributor resminya sih ada. Ini alamat situsnya http://axindo.co.id/axindo

      Kalau Rp 450 ribu sih pasti palsu deh. Saya sedang coba mengecek harga ritel resmi Eclipse yang saat ini berlaku. Silakan ingatkan saya lagi pada Senin, 19 Desember 2016 ya.

  28. pak HSW minta tlong nanya,
    jabra eclipse apa lngsung mengisi daya scara otomatis swaktu ditaruh di wadah (tempatnya) ?

    atau menunggu batre habis dahulu, baru dia mengisi daya sewaktu ditaruh di wadahnya?
    thanks

    • Pak Tri Handayanto,

      Maaf, saya tak memiliki rekomendasi spesifikasi. Tiga tahun terakhir saya belum mencoba earphone bluetooth baru.

  29. Pagi pak Herry, tolong tanya, bagaimana cara mematikan Voice command “say answer/ignore” pada jabra stealth ataupun jabra eclipse?? Karena voice command nya sering ngaco, tiba-tiba sering reject & menerima telepon ketika suara bising. Terima kasih pak.

  30. Malem pak heri
    Kenapa ya jarba eclipse saya sudah conek sama HP terus saya lepas dari wadah nya selang 5mnit terputus knpa ya pak heri trimakasih

    • Pak Raka,

      Putus lalu Jabra-nya padam atau tidak, Pak? Kalau padam, jangan-jangan baterainya sudah drop. Kalau tidak padam, coba reset dan lakukan pairing ulang deh.

Comments are closed.