Banyak pihak meyakini, agar lebih siap menghadapi persaingan global, anak-anak sejak dini perlu diperkenalkan dengan metode pendidikan berbasis STEM. Itu kependekan dari science, technology, engineering, dan mathematics. Sains, teknologi, teknik, dan matematika. Ah… langsung terbayang sesuatu yang sulit dan membosankan.
Realitanya ternyata tidak demikian. Aktivitas mempelajari empat disiplin ilmu tersebut bisa dilakukan sambil bermain. Misalnya, dengan memanfaatkan robot Makeblock mBot berbasis Arduino, suatu platform hardware yang bersifat terbuka. Jujur, penulis alias HSW baru mengetahui kalau ada benda seperti itu.
Kalau diungkapkan dengan gaya bahasa sederhana, mBot merupakan robot yang perlu dirakit dulu sebelum siap dipakai. Setelah dirakit, robot itu bisa dikendalikan dan diprogram sesuai keinginan pemiliknya. Sang pemilik dapat membeli aneka komponen tambahan supaya robotnya lebih pintar.
Apakah hubungannya dengan ponsel? Nah… ini dia. HSW mau berkenalan dan menjajal mBot karena robot tersebut dapat dikontrol maupun diprogram via ponsel/tablet. Bisa memanfaatkan gawai Android, bisa pula menggunakan gawai iOS keluaran Apple.
Saat konsumen membeli mBot, robot edukatif itu masih dalam kondisi terurai. Berbekal panduan yang disertakan dalam paket penjualan, konsumen dapat segera mulai merakitnya. Pantang membayangkan proses perakitan yang rumit. Karena menyasar pengguna berusia enam tahun ke atas dan diposisikan sebagai STEM kits kategori pemula, perakitan mBot bisa diselesaikan dengan cepat.
Alat bantu perakitan yang dibutuhkan hanya obeng. Peranti itu telah disertakan di dalam paket penjualan. Konsumen sama sekali tak perlu menggunakan solder. Sebagai sumber daya, pengguna tinggal memasangkan empat buah baterai berukuran AA.
Kala mBot dinyalakan, lampu warna-warni di bagian atas robot akan menyala. Sampai di sini, mBot hanya akan berfungsi bak mobil mainan. Kalau diletakkan di lantai, ia bakal bergerak ke sana kemari sambil menghindari rintangan. Sedangkan bila ditaruh di selembar peta bergaris yang diperoleh saat membeli mBot, ia akan berjalan dan berbelok mengikuti garis yang tercetak.
Ada satu mode standar lain. Dengan memakai remote control inframerah bawaan, pengguna leluasa menyetir mBot sekehendak hati. Kecepatan putaran roda juga bisa diatur.
Namun, membiarkan mBot cuma digunakan bak mobil mainan berharga mahal tentu bukan langkah bijak. Apalagi, HSW menuliskannya di blog Ponselmu. Hubungkan mBot dengan ponsel dong! Unduhlah aplikasi Makeblock dan mBlock dari Play Store. Pemakai produk Apple dapat mengunduh aplikasi berjudul sama di App Store.
Agar keterampilan mengoperasikan mBot meningkat bertahap, tetapi pasti, jalankan aplikasi Makeblock dulu. Ponsel awalnya wajib diletakkan berdekatan dengan mBot. Dua peranti itu akan terhubung secara nirkabel via bluetooth.
Setelah terkoneksi, bakal terbuka halaman menu utama Makeblock. Pilihlah Playground. Pada mode ini, robot edukatif berdimensi fisik 17 x 13 x 9 sentimeter tersebut masih difungsikan seperti mobil mainan dengan remote control. Langsung dari layar ponsel, pengguna bisa memerintahkan mBot bergerak cepat ke arah tertentu, berputar, atau menari.
mBot dapat pula disuruh bergerak mengikuti lintasan tertentu yang ditetapkan pengguna. Hanya dengan satu kali menekan tombol, robot edukatif itu akan melantunkan lagu pilihan. Misalnya, Happy Birthday dan Twinkle Twinkle Little Star. Mau langsung bermain piano virtual pun boleh.
Waktunya naik tingkat. Kembalilah ke halaman menu utama, lalu pilih mBot. Pada tahap ini, pengguna bebas mendesain tombol pengendali sesuai seleranya. Tambahkan tombol yang diinginkan, sebaliknya hapuslah tombol yang tak dikehendaki.
Ketika aktivitas tersebut sudah dianggap kurang menantang atau membosankan, berarti pengguna perlu menapak ke tahapan selanjutnya. Tutuplah aplikasi Makeblock. Kini bukalah aplikasi mBlock. Ponsel wajib di-pairing-kan lagi dengan mBot.
Dengan mBlock, pengguna sebenarnya mulai mempelajari pemrograman sederhana. Di halaman utama aplikasi itu pilihlah Story. Pengguna selanjutnya diajak bermain sekaligus belajar. Beragam tantangan disodorkan. Pengguna harus menjawabnya dengan tepat agar bisa melangkah ke level berikutnya.
Lewat permainan itu, pengguna perlahan dibimbing mengenali fungsi aneka sensor yang terpasang di bodi mBot. Di antaranya, sensor cahaya dan ultrasonik. Pengguna juga diarahkan memahami cara mengatur nyala lampu dan buzzer.
Sedikit demi sedikit pengguna sekaligus mempelajari struktur maupun logika pemrograman. Misalnya, menyusun perintah “gerakkan mBot lurus ke depan dengan kecepatan tertentu. Ketika mBot menjumpai halangan, ia akan berhenti dan menyalakan lampu merah selama lima detik.”
Setelah sukses melewati sepuluh level permainan Story, pengguna mestinya telah memiliki kemampuan dasar pemrograman. Pengguna sanggup berkreasi lebih kompleks. Saat itu pengguna disarankan kembali ke halaman utama aplikasi mBlock dan memilih Create. Selanjutnya, selamat menyusun perintah yang panjang dan variatif.
Rangkumannya begini. Makeblock mBot bukanlah robot mainan atau mobil-mobilan remote control yang dikendalikan via ponsel. Kalau rencana pemakaian Anda seperti itu, lebih baik membeli robot atau mobil mainan beneran. Tindakan memanfaatkan mBot hanya untuk aktivitas tersebut tergolong “penistaan” robot. He… he… he….
Posisikan mBot sebagai robot edukatif untuk anak, adik, keponakan, atau bahkan cucu Anda. Dengan mBot, mereka secara tidak langsung akan mempelajari sains, teknologi, teknik, dan matematika. Tanpa paksaan alias sukarela. Sebab, mereka merasa sedang bermain, bukan belajar.
Harga seperangkat mBot dipatok Rp 2,5 juta. Pemasaran dilakukan secara daring (online) di berbagai situs, misalnya, Blibli dan Tokopedia. Sistem garansinya bukan berupa perbaikan, melainkan penggantian unit, yang berlaku selama enam bulan. Saat ini klaim garansi secara tatap muka dapat dilakukan di sepuluh kota besar di Indonesia.
Siang p herry maaf oot sebentar lagi katanya menkominfo untuk ponsel yg bm tdk bisa dipakai lagi kalau yg seperti mi6 kan garansi distributor itu termasuk bm tdk makasih
Pak Arman Pribadi,
BM dong.
Keren.. Ini robot arduino kah?
Pak Joko,
Ya.
canggih ni robot , pasti harganya wOW
Keren pak
Enak juga review gadget seperti ini
Jadi lebih bervariasi
Jenuh juga dengan ponsel karena hanya bisa baca tidak bisa beli
Hahaha
Pak Sakty,
Namun, karena sifatnya variasi, sesekali saja ya. 🙂
Pak, mohon sarannya ya.
Ada teman nitip beli ponsel.
Anggarannya pas 800 Ribu.
Speknya nggak muluk2,sederhana sekali. Yang penting android, bisa internetan.
Mohon saran ponsel terbaik di rentang harga tersebut.
Trims.
Pak Ruslan,
Di kisaran segitu, terus terang tak ada ponsel baru yang berani saya rekomendasikan. Kalau bekas, coba cari Xiaomi Redmi 2 eks-garansi resmi.
Maaf ko pertanyaan agak menyimpang, saya mau tanya xiaomi redmi note 3 versi qualcomm dan xiaomi mi4i apa support 4G dari smartfren , terima kasih
Pak Budi,
Redmi Note 3: tidak. Kan 4G LTE-nya dinonaktifkan karena tak memenuhi aturan TKDN.
Mi 4i: bisa, tetapi hanya di frekuensi 2300 MHz yang biasanya dipakai di kota-kota besar.
Oot nih koh ada tips atau cara mudah pindah data andro dari satu ponsel ke ponsel lain? Misal waktu ganti hp.. . Dulu biasa pake Titanium Backup (root) cuma sekarang males harus unlock bootloader segala hehehehe
Pak MasJaw,
Saya sih pakai metode setengah konvensional:
1. Data kontak otomatis sudah sinkron dengan Google.
2. Histori WhatsApp di-backup ke Google Drive.
3. File foto dan video dikopikan ke microSD atau laptop/PC.
4. Pindahan ke ponsel baru deh.
5. Data kontak langsung akan tersinkron.
6. Histori WhatsApp tinggal di-restore.
7. Aplikasi tambahan diunduh ulang dari Play Store.
Pak Herry SW,
Dalam petunjuk hanya menggunakan bahasa inggris ya, wah bahasa inggris saya hancur he..hehe ada pilihan bahasa lain tidak tu pak?. Ini menyimpang sedikit pak moto e3 power untuk service center apa jadi satu dengan lenovo ya? Saya mau beli baterai buat cadangan moto e3 power saya, namum nyari online lumayan susah.
Pak Kusairi,
Bahasa Inggrisnya sederhana kok. Kira-kira level anak SD. Saya yang tak fasih pun bisa memahaminya dnegan mudah. Apalagi, kan dipadukan dengan gambar/grafis.
Kalau pun ada pilihan bahasa lain, bahasa Tiongkok malahan bikin pening kepala.
Ya, jadi satu.
Kapan mereview zenfone 4 max pro pak Herry ? Terima kasih
Pak Rahmadigresik,
Entahlah.
pak hsw, apakah worth jika redmi note 3 pro distri saya ada yg mau beli 1 juta dan kemudian saya beli redmi 4a, dengan pemakain +- sudah 11 bulan. kebutuhan saya internal lapang dan ada infrared.. layar redmi 4a sama responsifkah dengan moto e3 power? xie xie
Pak Iwan Bophenk,
Masa edar Redmi 4A belum sampai sebelas bulan. Baru sekitar setengah tahun. Jadi, tawaran itu malahan mencurigakan.
Lebih enak layar Moto E3 Power sih.
Usul Pak HSW, kapan-kapan review robot sejenis ini dari Lego Mindstorm
Pak Joko,
Usulan saya tampung dulu ya.
Maaf oot koh Herry,
Bgmn kinerja ponsel-ponsel LG menurut koh Herry Krn ada informasi klw katanya ponsel LG ngga kuat gitu dipake dlm jangka waktu yang lama.. tahun awal pemakaian pertama, katanya masih oke, namun stlh itu kadang muncul masalah sprt bootlop atau garis d layar bgtu. Apa betul sprt itu koh ? Apalagi saat ini LG G5 SE harganya semakin turun..
Terimakasih sebelumnya koh Herry
Pak Ahmad,
Mohon maaf karena baru malam ini saya sempat menjawab pertanyaan masuk.
Ponsel LG secara umum oke kok. Saya malahan lebih memilih LG daripada Samsung.
Pak Herry, maaf oot. Galaxy Note 3 buat jaman sekarang masih worthed gak? Bukan buat hp utama sih, ini buat gantiin BB Z10 yang udah gabisa ngapa-ngapain lagi. Saya cek di website l*ku6.com cuma 1.25jt soalnya (btw disitu recommended kan pak buat hp seken?). Makasih
Pak Andre,
Mohon maaf karena baru malam ini saya sempat menjawab pertanyaan masuk.
Sudah nggak menarik. Galaxy Note 3 kan belum mendukung layanan 4G LTE.
Saya belum pernah berbelanja di Laku6.com nih.
Selamat malam Pak Herry
Maaf pertanyaan diluar konteks postingan.
Ultah istri saya sudah lewat sebulan yang lalu dan saya tidak memberi kado pada waktu itu. Berhubung akhir – akhir ini istri saya mengeluh kinerja kamera Sony Xperia Z3 nya tidak bisa fokus (karena sudah 4x jatuh ke lantai), saya ingin memberi kado hp baru buat istri sy, dengan budget sekitar 3,5 juta dan mempunyai kemampuan kamera yang baik dan gegas. Fyi, istri saya punya olshop makanan, jadi sering upload foto makanan dari hp. Mohon informasinya hp apa yg Bapak rekomendasikan.
Terima kasih Pak Herry SW.
Pak Riko,
Mohon maaf karena baru malam ini saya sempat menjawab pertanyaan masuk.
Kalau tidak harus merek global, silakan melirik Infinix Zero 4 Plus. Kalau harus merek global, ada Asus Zenfone 3 ZE520KL yang boleh dilirik. Review dua ponsel itu dapat Anda baca di blog ini.
Terima kasih Pak. Pertanyaan tambahan boleh ya Pak,
1. Zero 4 plus vs zenfone 3 max zc553kl, kamera lebih bagus mana? Karena sy sekarang menggunakan zc553kl
2. Dengan budget 4jt dan dengan ketentuan kamera dan daya tahan baterai lebih bagus dr Zero 4 Plus serta gegas yg bagus, ada rekomendasi Pak?
Terima kasih
Pak Riko,
1. Tak tahu. Saya tak pernah memakai ZC553KL.
2. Tak ada. Kamera lebih bagus sih ada, tetapi baterainya lebih boros.
Permisi om Hsw
Saya mau bertanya, apakah lensa sony qx10 yg dulu pernah di review masi layak beli untuk masa sekarang? Mengingat umur nya sudah lumayan lama
Pak Rio Setiawan,
Mohon maaf karena baru malam ini saya bisa menjawab pertanyaan.
Kalau memerlukan fitur optical zoom, masih boleh dilirik. Kalau tak perlu optical zoom, sudah kurang menarik deh.
Tidak apa2 pak 🙂
Diluar kemampuan optical zoom, hasil foto baik cukup cahaya, low light dll apa lebih baik dibanding smartphone2 yg ada sekarang?
Sebagai contoh perbandingan, dengan xperia z5 (hh yg saya pakai),
Jika hasil qx10 tidak lebih baik dr z5 saya, dan hanya unggul optical zoom, mungkin saya tidak jadi beli atau pikir2 ulang dahulu hehe
Trims
Pak Rio Setiawan,
Dibandingkan ponsel flagship keluaran terkini, menurut saya, hasilnya malahan lebih mantap ponsel flagship.
Koh Herry ada rencana review infinix note 4 ga?
Pak Arif,
Ya.