Review Optimuz 3NiTA: Mudah Berbagi Internet dan File

Supaya tak khawatir kehabisan daya, pengguna banyak acang atau gadget kini terbiasa membawa power bank. Sebagian di antara mereka ada pula yang membawa mifi alias mobile Wi-Fi router. Sehingga, satu sumber akses internet dapat dipakai bersamaan oleh beberapa acang.

Optimuz 3NiTA tampaknya berusaha menawarkan solusi untuk meringkas barang bawaan pencinta acang. Produk berukuran setara harddisk laptop, tetapi berbobot jauh lebih ringan itu, memiliki empat fungsi utama. Yaitu, sebagai power bank, router nirkabel, media penyimpanan nirkabel, dan pembaca kartu SD.

3NiTA-1

Baterai berkapasitas 3.300 mAh dibenamkan ke dalam bodi 3NiTA. Bila ingin memanfaatkannya sebagai power bank, cukup hubungkan 3NiTA dengan ponsel melalui kabel data bawaan ponsel.

Lain waktu, pengguna yang memiliki sebuah modem USB mungkin ingin berbagi akses internet. Tancapkan saja modem USB itu ke port USB di salah satu sisi 3NiTA. Asalkan modem USB yang dipasangkan kompatibel, akses internet di modem bakal segera dapat dinikmati beramai-ramai via Wi-Fi.

Pada panduan pemakaian 3NiTA tidak dicantumkan daftar modem USB yang kompatibel. Karena itu, pengguna harus melakukan uji coba sendiri. Penulis sempat memadukannya dengan modem GSM Huawei E355 dan modem CDMA Huawei EC306-2. Hasilnya, 3NiTA cocok dengan E355, tetapi tidak akur dengan EC306-2.

3NiTA-3

Sedang bepergian ke luar negeri dan di kamar hotel hanya tersedia akses internet gratis via kabel LAN? Tak masalah. Tancapkan kabel LAN tersebut ke 3NiTA. Selanjutnya, akses internet gratis yang cuma satu itu akan diubah menjadi hotspot mini. Seluruh penghuni kamar dapat menggunakannya.

Yang bisa dibagikan lewat Wi-Fi oleh 3NiTA bukan hanya akses internet. File yang tersimpan di USB flashdisk dan kartu SD juga dapat dipancarkan. Kalau pengguna memakai kartu microSD, kartu memori itu berarti harus dipasangkan dulu ke adapter kartu SD, baru kemudian ditancapkan ke 3NiTA.

Kemampuan terakhir 3NiTA, ia bisa didayagunakan sebagai pembaca kartu SD. Di sisi peranti itu terdapat kabel USB terintegrasi sepanjang 12 cm. Keluarkan kabel tersebut, lalu tancapkan ke port USB di laptop atau PC.

3NiTA-2

Kabel USB terintegrasi itu, menurut penulis, menjadi sisi minus utama 3NiTA. Lantaran relatif pendek, pengguna berpeluang kesulitan saat akan menancapkan 3NiTA ke colokan listrik. Idealnya sebuah kabel ekstensi USB yang lebih panjang disertakan dalam paket penjualan.

Alternatif lain, siapkan konektor input micro USB di bodi peranti yang dijual Rp 600 ribu sampai Rp 650 ribu itu. Dengan demikian, ketika pengguna akan mengisi ulang baterai yang dibenamkan ke 3NiTA, mereka leluasa memanfaatkan charger ponsel atau tablet yang dimilikinya.

Daya baterai yang cepat turun bila 3NiTA dibiarkan menganggur selama berhari-hari menjadi sisi minus tambahan peranti itu. Satu kekurangan lain yang sebenarnya tak berhubungan dengan kinerja produk, kardus 3NiTA terlalu besar. Ada sangat banyak ruang kosong di dalamnya. Seandainya ukuran kardus diperkecil, tempat penyimpanan di gudang dan biaya pengiriman pasti bisa dihemat.

14 thoughts on “Review Optimuz 3NiTA: Mudah Berbagi Internet dan File”

  1. Maaf, apakah Optimuz ini berasal dari merek terkenal Pak Herry? sebab seingat saya Hame A2 punya fungsi nyaris sama, minus fitur pembaca SD card itu saja dengan harga lebih murah.
    Walaupun yang pernah saya coba Hame A1 agak ribet pengaturan untuk otomatis langsung pakai sambungan internet via WIFI.

    • Pak Helmi Alhazziz,

      Optimuz merupakan merek lokal, sedangkan Optimuz 3NiTA merupakan produk pertama Optimuz yang saya coba. Pemilik merek Optimuz sebelumnya telah lama berkecimpung di penjualan aneka aksesori komputer, termasuk menjadi distributor utama kartu memori bermerek terkenal.

  2. Hello Pak Herry.
    Sepertinya ini saingannya Hame A2 pak. Tp klo dengan harga 600 an, bakalan sulit bersaing. Hame A2 5200 mah aj seharga 250an ribu.

    Oiya klo di Hame ada fitur sebagai repeater ato penguat signal Wifi.
    Di Optimuz apa pnya fitur seperti itu jg pak?

    Btw usul pak. Gimana klo bikin perbandingan fitur di Android dgn WP8. Kayaknya menarik tuh.

    • Pak Beco,

      Saya jadi ingin mengetahui fitur penguat sinyal Wi-Fi di Hame A2 nih.

      Katakanlah di tempat saya duduk sekarang, acang yang saya gunakan mendeteksi adanya hotspot bernama “Internet Gratis”. Namun, sinyal yang dapatkan hanya satu bar. Apakah A2 kemudian bisa memperkuatnya menjadi dua bar?

      Di Optimuz 3NiTA tak ada kemampuan itu.

      Terima kasih atas usulannya.

  3. Hello Pak Herry.
    Sepertinya ini saingannya Hame A2 pak. Tp klo dengan harga 600 an, bakalan sulit bersaing. Hame A2 5200 mah aj seharga 250an ribu.

    Oiya klo di Hame ada fitur sebagai repeater ato penguat signal Wifi.
    Di Optimuz apa pnya fitur seperti itu jg pak?

    Btw usul pak. Gimana klo bikin perbandingan fitur di Android dgn WP8. Kayaknya menarik tuh.

  4. Bos Herry napa kok gak ngereview produknya Hame, karna menurut teman2 saya Hame itu layak direkomendasikan lho. Saya sendiri pake Hame F1, powerbank router dengan kapasitas batre 7800mAh. Selama pemakain sekitar 14bulan gak ada masalah. Membantu banget deh.

    • Pak Banu,

      Dulu saya tidak berminat mencoba Hame karena satu alasan yang subjektif. Produk itu kebetulan dijual oleh toko/perusahaan yang sudah saya masukkan dalam daftar hitam. Saya tak mau lagi berbelanja di sana daripada harus menjalani ujian pengendalian emosi.

  5. Fitur berbagi isi SD card ini dari client-nya via apa, Pak? Maksudnya apakah file manager di ponsel yang biasanya natif mendukung FTP, SMB bisa mengakses, ataukah via web?
    Ide yang saya pikirkan sebetulnya untuk backup/kopi file dari SD card ke penyimpan USB di port 3NiTa, tanpa perlu lewat komputer/laptop, dilakukan di file manager ponsel.

    • Pak Arif,

      Saya sudah lupa detailnya karena produk tersebut saya coba tiga tahun lalu. Kalau tak salah ingat, ponsel dikoneksikan ke 3NiTA via Wi-Fi, kemudian pengguna mengetikkan alamat 192.168…. dari browser ponsel.

      • Terima kasih, Pak. Sedikit banyak saya bisa perkirakan. Ujung-ujungnya harus oprek jadi sistem DIY kalau mau murah sekaligus banyak-mau..

Comments are closed.