Aktivitas menghadirkan submerek kian lazim dilakukan produsen ponsel. Terlepas dari submerek itu dibiarkan tetap menginduk atau kemudian disapih, setidaknya kita mengenal Huawei-Honor, Alcatel-Flash, ZTE-Nubia, Oppo-Realme, lalu Xiaomi-Pocophone. Pocophone. Bacalah sebagai poko-fon, bukan poco-fon ala senam poco-poco.
Kehadiran Pocophone F1 di Indonesia direspons beragam. Ada yang memberikan predikat flagship killer. Ada yang langsung menduga Pocophone menggunakan komponen kualitas nomor dua. Buangan dari Xiaomi.
Kelompok bak pengamat dan komentator, tapi sepertinya jarang membeli ponsel baru, memiliki pendapat lebih mengigit. “Flagship kok bodi plastik. Pocophone cocoknya dijual Rp2 jutaan,” kata mereka. Seandainya tak mengingat filosofi Jawa ajining diri soko lathi, rasanya penulis alias HSW bakal spontan merespons, “Semprul. Ponsel Snapdragon 845 Rp2 jutaan? Bathukmu sempal!”
F1 dibekali layar IPS 6,18 inci beresolusi full HD+ 2.246 x 1.080 piksel. Permukaan layar berponi dengan rasio 18,7:9 itu telah mengadopsi Corning Gorilla Glass. Namun, di situs Xiaomi maupun Corning tidak disebutkan versi Gorilla Glass yang digunakan.
Tampilan layar F1 sebenarnya tak bisa dibilang jelek. Walaupun demikian, kalau diadu dengan layar ponsel flagship merek lain, sebut saja LG G7+ ThinQ, Samsung Galaxy S9+, dan Huawei P20 Pro, layar F1 harus diakui kalah prima. Warna dan ketajaman gambar yang disodorkan layar F1 terasa kurang greget. Untungnya ada alasan pemaaf. Harga F1 kan jauh lebih murah daripada tiga ponsel flagship yang HSW sebutkan.
Di sisi atas ponsel terdapat konektor audio 3,5 milimeter, sedangkan di bawah ada speaker dan konektor USB tipe C. Tombol volume dan power ditempatkan di kanan ponsel. Sementara itu, selot kartu dual nano SIM hybrid tersedia di sisi kiri ponsel. Pengguna bebas memilih akan menyelipkan dua nano SIM atau satu nano SIM dan satu kartu microSD.
Anggaplah para pengguna F1 mengikuti jejak HSW yang memasangkan dua nano SIM sekaligus. Keduanya dapat siaga bersamaan di jaringan 4G LTE. Karena mendukung native VoLTE Smartfren, pengguna langsung leluasa bertelepon di jaringan 4G LTE operator yang identik dengan warna merah itu.
Kamera utama F1 berlensa ganda 12 megapiksel dan lima megapiksel dengan fokus otomatis berpiksel ganda dan lampu kilat. Ia mampu menghasilkan foto beresolusi maksimal 12 megapiksel dan klip video UHD 4K. Tersedia fitur kecerdasan buatan (artificial inteligence, AI) maupun mode portrait dan manual. Fitur AI-nya, menurut HSW, masih kurang optimal. Berkali-kali ia gagal mengidentifikasi objek dengan cepat.
Pada mode portrait, foto dengan efek bokeh yang dihasilkan masih bisa disunting berdasarkan blur level, light trails, dan 3D lighting. Pengguna disarankan sesekali mencobanya untuk bereksperimen. Carilah efek yang dianggap terbaik dan sesuai selera.
Bila mode manual kamera diaktifkan, pengguna dapat mengubah white balance, pemfokusan, kecepatan rana, dan ISO secara manual. Kecepatan rana bebas diatur mulai 1/1.000 detik sampai 32 detik. Sedangkan pilihan ISO-nya mulai 100 hingga 3200.
Resolusi kamera depan F1 justru lebih besar. Kamera tanpa fokus otomatis itu sanggup memproduksi foto beresolusi 20 megapiksel. Di lokasi berpencahayaan temaram, layar ponsel dapat difungsikan sebagai lampu kilat darurat. Apakah ada mode portrait? Ada! Kalau digunakan sebagai perekam video, kamera depan F1 mampu menghasilkan klip video beresolusi maksimal full HD 1080p.
Diposisikan sebagai ponsel flagship, wajar bila F1 memakai prosesor delapan inti (octa core) Snapdragon 845 yang terdiri atas empat inti 2,8 GHz dan empat inti 1,8 GHz. Spesifikasi lain F1, di antaranya, Wi-Fi, bluetoth, GPS, sensor sidik jari, pemindai wajah, dan RAM 6 GB.
F1 yang HSW uji pakai dibekali ROM 128 GB. Ketika ponsel kali pertama diaktifkan, ruang kosong di memori internal mencapai 117,7 GB. Fitur ketuk dua kali untuk mengaktifkan layar (double tap to wake), second space, dan dual apps dapat ditemukan di F1. Ada pula radio FM yang siarannya bisa direkam.
Ponsel Android 8.1 Oreo itu memanfaatkan tampilan antarmuka MIUI ala Xiaomi yang kali ini disebut MIUI for Poco. Beberapa hal membuatnya berbeda dengan MIUI di ponsel-ponsel Xiaomi. Misalnya, ia dilengkapi apps drawer yang penampakannya sepintas sama dengan Android polosan. Daftar aplikasi juga bisa dikelompokkan berdasarkan fungsi (communication, tools, dll) atau warna ikon.
Sumber daya ponsel berasal dari baterai tanam berkapasitas 4.000 mAh. Di tangan HSW baterai itu rata-rata sanggup bertahan 18 jam. Dengan memanfaatkan charger bawaan yang berstandar Qualcomm Quick Charge 3.0, baterai F1 dapat diisi ulang sampai penuh dalam waktu sekitar 1 jam 50 menit.
Katanya begini…
Keberadaan F1 di Indonesia tak lepas dari berbagai kabar miring. Berikut yang sempat HSW catat: layar menghitam (screen bleeding), ghost touch, kamera jelek dan sering error, memakai komponen KW2, serta gampang panas.
Mari kita mengulasnya satu per satu. HSW pernah menggunakan dua unit F1 yang berbeda. Satu berkapasitas 64 GB yang dipakai untuk towel-towel di Jakarta, Bandung, Jogja, dan Semarang. Berikutnya, HSW berganti ke varian 128 GB.
Layar sepasang F1 itu baik-baik saja. Di tepi layar tidak ditemukan bayangan atau jejak tertentu yang membuatnya layak disebut mengalami screen bleeding. Namun, tak bisa dimungkiri, memang ada pembeli F1 yang area tertentu layarnya terlihat menghitam.
Seandainya problem itu langsung diketahui saat konsumen bertransaksi di toko, langsung saja meminta penggantian unit baru. Kalau permasalahan baru ditemukan beberapa hari kemudian, segeralah mengunjungi pusat perbaikan resmi Xiaomi. Petugas di sana akan melakukan pengecekan lalu memberikan solusi terbaik berdasarkan kondisi spesifik setiap ponsel. Gratis!
Beralih ke ghost touch. Ketika pengguna menyentuh, sebut saja, titik A di layar, eh… titik B ikut bereaksi. Hal itu konon sering terjadi di bagian tepi layar. Berbekal aplikasi Multi-touch Tester yang dapat diunduh di Play Store, HSW melakukan pengujian singkat. Inilah hasilnya. Satu sentuhan tetap dikenali sebagai satu sentuhan.
Kamera jelek dan sering error? Kita bahas error-nya dulu deh. Error dalam arti kamera mendadak macet. Xiaomi mengakui problem itu terjadi secara acak di sebagian unit F1 yang masih menggunakan firmware versi MIUI 9.6.11.0. Solusinya, langsung dari menu ponsel, pengguna cukup melakukan pembaruan firmware ke versi MIUI 9.6.14.0. Sejak firmware versi 14 lalu naik ke 18, 22, dan kini 25, kasus error tak terjadi lagi.
Tentang kinerja kamera yang dinilai jelek, HSW sependapat. Ketika masih memakai firmware versi lama, performa kamera F1 mengecewakan. Jangankan diadu dengan flagship ponsel merek lain yang jauh lebih mahal, dibandingkan hasil jepretan kamera Xiaomi Redmi Note 5 yang lebih murah pun bertekuk lutut kok.
Kondisinya baru berubah ketika F1 memperoleh pembaruan firmware ke versi 22 lalu 25. Kinerja kamera membaik signifikan. Foto-foto yang dihasilkan setidaknya sanggup mengimbangi Redmi Note 5. Sedangkan klip video yang diproduksi sukses mengungguli Redmi Note 5. Gara-gara peningkatan performa kamera itu, HSW memutuskan proses uji pakai F1 yang sudah selesai diulang dari awal lagi.
Sempat beredar rumor F1 menggunakan komponen berkualitas nomor dua (KW2). Bahkan, ponsel itu memanfaatkan komponen yang tidak memenuhi standar Xiaomi. Dalam suatu diskusi singkat di Jakarta yang dihadiri HSW, hal tersebut pernah ditanyakan langsung kepada Head of Poco Global Alvin Tse.
Alvin memastikan F1 tetap memakai komponen berkualitas terbaik. Untuk menekan harga jual, Pocophone melakukan jurus lain yang nanti akan HSW bahas.
Sekarang menyangkut kabar bahwa F1 gampang panas. Terus terang HSW penasaran mengetahui kronologinya. Dipakai untuk aktivitas apa saja sehingga F1 diklaim mudah panas? Pasalnya, selama dua bulan menjajal F1, hanya satu kali ponsel tersebut terasa cukup panas. Siang itu HSW memakai F1 di luar ruangan. Kamera tak kunjung henti dipakai memotret dan melakukan live streaming.
Selain pada satu kejadian tersebut, bodi F1 tidak pernah panas kala digunakan beraktivitas. Live tweet sambil berbagi koneksi internet via tethering Wi-Fi pun tak memicu panas yang berlebihan. “Pipa pendingin” ala teknologi LiquidCool yang diterapkan di F1 rupanya memang manjur.
Tak usah menyangsikan kegegasan F1. Dipakai menjalankan belasan aplikasi pun ponsel itu tetap terasa gegas. Selain memanfaatkan sensor sidik jari, ada satu alternatif lain untuk mengaktifkan sekaligus membuka layar. Manfaatkan pemindai wajah alias face unlock saja. Padukan itu dengan aktivasi raise to wake di dalam menu settings lalu display.
Implementasinya begini. Bayangkan ponsel sedang diletakkan di meja lalu pengguna ingin mengoperasikannya. Ambillah ponsel dan hadapkan ke wajah. Raise to wake akan menyalakan cahaya layar, sedangkan pemindai wajah bakal membuka pengunci layar ponsel. Aktivitas itu tetap bisa dilakukan di lokasi yang gelap. Contohnya, di dalam mobil pada malam hari dan gedung bioskop.
Tidak tersedianya inframerah dan NFC sedikit mengurangi kelengkapan fitur F1. Seandainya dua poin itu tersedia, ponsel berdimensi fisik 155,5 x 75,2 x 8,8 milimeter dan berat 182 gram tersebut akan lebih komplet. Buat HSW, tak adanya NFC sebenarnya bukan menjadi masalah fatal. Toh HSW paling-paling hanya memakainya untuk mengecek sisa saldo kartu e-money.
Bertolak belakang dengan NFC, dihilangkannya inframerah sangat disesalkan HSW. Sebab, inframerah yang bisa difungsikan sebagai pengendali jarak jauh (remote control) aneka perangkat elektronik itu sehari-hari diperlukan. Setidaknya, bermanfaat sekali untuk HSW.
Bisa murah karena…
Saat naskah ini diketikkan, F1 yang telah beredar resmi di Indonesia berbodi polikarbonat dan dibekali RAM 6 GB. Tersedia pilihan warna graphite black dan steel blue. Masing-masing ditawarkan dalam dua varian kapasitas memori. F1 dengan ROM alias memori internal 64 GB dibanderol Rp4,599 juta, sedangkan F1 128 GB Rp4,999 juta.
Kalau tak ada aral melintang, F1 Armoured Edition akan hadir pada November 2018 dengan harga Rp5,199 juta. Spesifikasinya sama dengan F1 6/128, kecuali bodinya berbahan kevlar yang dikenal ringan, kuat, dan tahan panas. Kevlar produksi DuPont itu rutin dipakai di industri penerbangan dan militer. Salah satunya untuk rompi tahan peluru.
Dibandingkan ponsel merek lain yang menggunakan Snapdragon 845 dan beredar resmi di Indonesia, harga F1 terlihat jelas jauh lebih murah. Saat ini ponsel Snapdragon 845 termurah non-Pocophone adalah Asus Zenfone 5Z varian 6/128. Harga jualnya Rp6,699 juta. Berikutnya, Zenfone 5Z 8/256 Rp7,799 juta, LG G7+ ThinQ Rp9,499 juta, dan Oppo Find X Rp13,499 juta.
Mengapa harga F1 bisa begitu murah? Salah satu rahasianya, Pocophone menggantungkan diri kepada supply chain, service, dan quality Xiaomi. Contoh sederhananya begini. Anda mampir ke pusat grosir jaket. Bila Anda membeli seratus jaket sekaligus, harga per jaket akan lebih murah daripada bila hanya membeli sepuluh jaket.
Jadi, untuk pembelian komponen, Pocophone yang masih pendatang baru menumpang kepada Xiaomi agar dapat memperoleh “harga grosir”. Di Indonesia, jalur distribusi dan layanan purna jual Pocophone pun menumpang kepada Xiaomi. Kombinasi ketiganya tentu berdampak signifikan terhadap harga jual.
Bukan hanya itu. Pocophone memangkas spesifikasi yang dianggap dapat dikurangi atau tak terlalu dibutuhkan pengguna. Bodi ponsel memakai bahan polikarbonat, bukan kaca atau logam. Tampilan fisik ponsel memang menjadi kurang mewah, tetapi sebenarnya tetap kukuh.
Layar ponsel bukan memakai Super AMOLED, melainkan LCD IPS. Fitur NFC yang dianggap jarang dipakai juga dihilangkan. Seandainya Anda yang menjadi desainer F1, apalagi yang bakal Anda hilangkan?
Sudah semakin terang benderang ya. Langsung menuju kesimpulan akhir saja. Naskah review kali ini sudah superpanjang. Menurut HSW, dengan memperhatikan beragam faktor, harga jual Pocophone F1 tak sesuai dengan spesifikasi dan kinerja. Terlalu murah. Ponsel itu menjadi pilihan terbaik bagi individu yang mengidamkan ponsel flagship dengan harga amat masuk akal.
***
Berikut contoh hasil jepretan kamera Pocophone F1. Semua menggunakan mode otomatis dan tanpa menggunakan lampu kilat, kecuali disebutkan khusus. Ukuran foto telah diperkecil agar lebih ringan saat diakses. Tidak ada olah digital lain yang dilakukan.
Kini mencoba mode portrait dan efek light trails. Jangan menanyakan rasa minuman tersebut karena HSW sekadar memotretnya di sebuah hotel. 🙂
Dua foto berikut dijepret memakai kamera depan. Satu saat mode portrait nonaktif, satu lagi mode portrait aktif.
***
Tangkapan layar Antutu Benchmark, Sensor Box for Android, kondisi awal RAM, dan versi firmware ponsel saat uji pakai.
DI rentang 4-6 juta, handphone apa yg jadi rival dalam semua aspek (performance, kamera, battery dll)
Bu Anisza,
Tidak ada yang benar-benar pas dijadikan lawan. Yang paling mendekati sih Asus Zenfone 5.
Foto jepretan pertama itu bak jepretan fotografer pro deh.
Pak Ruslan,
Yang mana, Pak? Foto gedung bertingkat pada sore hari?
Iya Pak, yang itu.
Pak Ruslan,
Oh ok. Foto tersebut cuma jepret cekrik… cekrik… kok. Tak ada pengaturan khusus.
aspek kamera lebih bagus mia2 atau pocofone Pak ???
Pak Rusli,
Belum tahu, Pak. Sebab, proses uji pakai Mi A2 baru akan dimulai.
Mas, kira2 kalo upgrade dari samsung s7 flat ke pocophone f1 worth it gak ya mas? Thanks mas
Bu Mutiara,
Saya tak berani memberikan kepastian karena tidak pernah mencoba S7 flat. Diduga kamera menurun, sedangkan yang lain meningkat.
Pak, apakah handphone ini masih layak beli utk sekarang? Untuk androidnya apa sudah bisa upgrade ke pie?
Terima kasih sebelumnya ?
Pak Indra,
Kalau mencari Snapdragon 845 murah sih masih boleh dilirik.
Saya sudah tidak mengikuti perkembangan firmware Pocophone. Entah sudah ada pembaruan ke Pie atau belum.
klo kamera utama pocophone vs asus zenfone 5/5z lebih bagus mn koh? tks
Pak Punkky,
Kamera Asus Zenfone 5 lebih bagus.
Koh, zenfone 5/5z dan poco kan sama2 pakai IMX363… Kok bisa zenfone 5 lebih bagus?
Pak Christian,
Yang menentukan hasil foto kan bukan hanya sensor. Ada lensa, prosesor, juga firmware.
Lha yang lensa, sensor, dan prosesor persis sama pun, tetapi beda versi firwmare, hasil akhirnya bisa berbeda signifikan kok.
Jadi kesimpulannya ponsel ini layak beli ngga Om ?
Pak Budi,
Jawabannya kan sudah saya sebutkan di bagian akhir tulisan, Pak. Ayo coba dilihat lagi.
pak herry, dengan dana hanya 1,5. tipe apa yang paling direkomendasikan, khususnya di bagian kamera dan daya tahan baterai?
terima kasih
Pak Abid,
Hmmm… dengan anggaran segitu, nggak ada yang menonjol di dua poin itu sih, Pak. Paling-paling saya sarankan mencoba Redmi 5A, Redmi 6A, atau Zenfone Live L1.
Mungkin untuk perbandingan, sampai sekarang masih pake hisense pureshot plus dan sangat puas dengan performa keseluruhan, terutama kamera.
Antara Redmi 6A dan Zenfone Live L1 tadi, mana yang paling mendekati performa hisense pureshot plus?
terima kasih pak herry.
Pak Abid,
Hmmm… berarti mestinya Anda bukan mencari Redmi 6A atau Zenfone Live L1 deh. Mengapa? Sebab, ponsel lama Anda tergolong ponsel kelas menengah pada masanya. Jadi, idealnya sekarang juga mencari ponsel kelas menengah lagi. Bukan ponsel entry level.
Aq fokus d kamera, bagus hasil jepretanya. Tajam & terpercaya, apalagi pas foto cortidex dan epexol klihatan jelas banget. Dengan membaca blog ini tmbah paham pergawaian meskipun ga punya gawai, ketika d ajak ngobrol soal gawai, ag g goblok2 amat, ya masih nyambung lah. Malah ada bbrp teman yg tanya2 soal gawai sbelum dia beli, aq kasih az tautan ponselmu.com ke dia….
Makasih pak herry.
Pak Hendri,
Terima kasih kembali karena telah merekomendasikan blog ini kepada teman-teman Anda.
Untuk ponsel di akhir kuartal 2019, apakah Poco F1 masih worth it untuk dibeli?
Pak Benaya,
Akhir kuartal berapa 2019 dulu nih? Pocophone F1 saya nilai masih cukup oke, tetapi harganya perlu dikoreksi dulu.
Hallo Pak Herry,
Apakah MIUI 10 itu berbasis Android Pie? atau masih Android Oreo juga ya?
Terima Kasih.
Pak Vincent,
MIUI 10 untuk Pocophone kan belum muncul. Sepertinya masih berbasis Android Oreo dulu.
Koh redmi note 5 dibanding pocophone mending pilih yg mana?
Pak Willy,
Kalau anggaran tak masalah, ya mending beli Pocophone F1.
om, nanti kalau review MI A2, mau request disebutkan juga perbandingan hasil kamera (normal light, low light, dan perekaman) antara MI A2 – Pocophone F1 – Redmi Note 5 yah.
trims om
*btw ditunggu towal towel lagi di bandung , hehe
Pak Reza,
Seandainya saya lupa menyebutkannya, kelak setelah review Mi A2 tayang, silakan Anda menanyakannya kepada saya.
Pak Herry SW, maaf diluar topik bahasan..menurut bapak ada tidak ponsel yang maksimal layarnya 5 inchi dengan kamera setara minimal redmi note 5.. soalnya saya aga kurang nyaman dengan ponsel keluaran sekarang yang “big-big” hehe..
Pak Abu Shafiyah,
Kalau yang bergaransi resmi tidak ada. Kalau nongaransi resmi, saya tidak memperhatikannya.
maaf melanjutkan, kalau menurut Pak Herry Sw, ponsel maksimal layar 5″ terbaik apa ya Pak.. terima kasih sebelumnya..
Pak Abu Shafiyah,
Tak ada deh. Lha ponsel-ponsel keluaran terkini ukuran layarnya lebih dari lima inci.
Untuk varian ROM 64 GB dan 128 GB apakah ada perbedaaan kegegasan pak? dan perbedaaan apa saja yang dirasakan setelah mencoba menggunanakan Pocophone ke 2 varian tersebut?
Pak Abu Haidar Alfanur,
* Saya merasa kegegasannya sama saja sih. Entahlah kalau memori internal terisi sampai hampir penuh.
* Yang 128 GB memori internalnya lebih besar. Itu saja.
halo pak herry
saya yakin pengunjung di sini adalah mereka yang mencari hp dengan kamera terbaik. saya menangkap ungkapan tak tersirat bahwa kamera pocophone f1 tidak lebih baik daripada redmi note 5.
btw oot, saya berharap pak herry segera mereview huawei mate 20 pro, karena dxomark belum berani merilis hasil pengujiannya karena konon kabarnya itu akan merubah keseluruhan skor dari semua hp kamera yang pernah diuji.
terima kasih.
Pak Denny,
* Ya, hasil fotonya begitu. Untuk rekaman video, Pocophone F1 lebih bagus daripada Redmi Note 5.
* He… he… Mate 20 Pro kan belum beredar resmi. Kalau sekadar towel-towel, saya sudah melakukannya. Silakan mencari cuitan saya di Twitter @herrysw pada 30 Oktober 2018 siang.
lebih pilih mana poco f1 , mi A2 ato nokia 6.1 plus?
Pak Indrakusuma,
Belum tahu karena dua ponsel yang terakhir belum saya uji pakai.
Pak Herry,
– Pada saat saya beli Redmi note 5 4/64 Resmi, tidak lama kemudian, eh ada kabar Pocophone bakal rilis, yah…Tapi Alhamdulillah…hasil jepretan kamera seimbang dengan redmi note 5 ya Pak?, cuma hasil Video masih bagus PocoPhone F1?..ya ga papa deh, saya setuju tidak tersedianya IR blaster pada Pocophone jadi ada yang kurang ya pak (Jadi ga bisa “jahil” di tempat umum he..he..)
– Oh ya Pak, Smartphone macam apa yang akan menjadi trend selanjutnya pada waktu dekat ini dan untuk jangka panjangnya.., secara saya memakai Redmi note 5 saja sudah cukup puas dengan kinerja baik itu kamera maupun kegegasannya..cuma setelah beberapa kali update..sampai sekarang di MiUI 10, Xiaomi koq banyak iklannya ya Pak?? Minta tolong sampaikan ke petinggi xiaomi donk he..he…memang jadi aneh aja, semisal buka file manager, music ada iklan sepenuh layar, apakah pada Pocophone F1 ada iklannya juga Pak?
– Terima kasih
Pak Slamet,
* Ya, betul.
* Perbaikan di kualitas kamera, memori lebih besar, dan 1-2 tahun lagi mulai merambah 5G.
* Lha iklan di MIUI kan memang menjadi sumber pendapatan Xiaomi, Pak. Sebenarnya bisa diminimalkan dengan melakukan pengaturan di sana-sini sih, Pak.
* Ya, Pocophone juga ada iklannya.
* Sama-sama.
Lalu, apakah pocophone layak mendapatkan hati bapak untuk jadi ponsel utama? 🙂
Pak Rudi,
Ya.
Saya termasuk pembeli pertama Poco F1 di Erafone melalui Tokopedia. Tanggal 29 September. Dgn harga 5.299.000. Padahal harusnya 4.999.000 kan ? Ah biarlah. Resiko pembeli awal. Sampai sekarang sangat puas. Masalah kamera, saya install mod Google camera. Detail dan pencahayaan jadi lebih baik. Sangat layak beli.
Pak Victorius Pribadi,
Harga jual ponsel Xiaomi dan Pocophone di Erafone memang biasanya lebih tinggi daripada harga ritel resmi.
Pak Herry, kinerja kamera dalam pencahayaan baik, sangat prima.
Untuk hasil foto dalam keadaan gelap, apakah sudah setingkat dengan ponsel dengan Snapdragon 845 yang lain?
Pak Ragil,
Selain Pocophone F1, ponsel dengan Snapdragon 845 yang pernah saya coba adalah LG G7+ ThinQ. Kamera G7+ ThinQ lebih bagus sih. Namun, harganya kan jauh lebih mahal daripada F1.
Pak HSW, mau tanya. varian yang merah sebenernya keluar ga sih di sini?
kepincut sama warna merah soalnya 😀
Pak Yonathan Winata,
Warna merah seharusnya tidak beredar resmi di sini.
yah sayang sekali 🙁 padahal merahnya lumayan oke.. berarti yang kevlar aja ya yang keluar nanti..
makasih pak atas jawabannya
jika sy menjadi desainer F1, konektor audio 3.5mm sy hilangkan. sudah ada usb type c. mohon dikoreksi. terima kasih.
Pak Eko Rusma,
Tak ada yang perlu dikoreksi karena itu kan hak Anda sebagai desainer dadakan F1.
Maaf om herry, kalau dana 4 juta pas ponsel yang paling layak beli apa ya. Pengen beli pocophone apa daya uang masi kurang hehehe
Pak Ngoty,
Pocophone F1 bekas yang 64 GB mestinya bisa diperoleh dengan harga Rp4 juta. Namun, kondisinya mungkin tidak sangat mulus.
Pakk
saya baca2 dibeberapa review lain bahwa sensitvitas layarnya dari ponsel ini bermasalah apa benar ya ?
Pak Benny,
Mengacu kepada uji pakai yang saya lakukan, layar ponsel tersebut baik-baik saja. Silakan mencermati video yang saya sertakan di naskah.
Pak HSW menurut beberapa sumber hp ini terasa kekurangannya pada layar ketika melakukan multitouch secara cepat dan intens misalnya ketika bermain games atau memainkan aplikasi seperti ‘real drum’. Sentuhan dan responsnya kurang akurat
Pak All,
Saya tak pernah memainkan aplikasi Real Drum. Kalau untuk mengetik cepat dan bermain game tenis sih tak ada masalah.
Permisi om, mau tanya, hp dengan kisaran harga seperti Pocophone tapi memiliki fitur dual sim dan memori eksternal terpisah, kira-kira apa saja pilihannya ya? Terima kasih.
Pak Andri,
Hmmm… Vivo V11 Pro.
Koh HSW,
Ada rencana akan review Realme 2 dan Realme 2 Pro kah, Koh? Kalau ada, saya mau nunggu, sebelum mau ganti smartphone.
Pak Andy,
Salah satu di antaranya akan saya review. Kemungkinan besar yang Realme 2 Pro.
Pak HSW, setelah update firmware di pocophone performa kamera membaik, apakah kedepannya ada info akan update firmware lg pak?
Mnrt bapak, kalo dibandingkan dgn zenfone 5 dan xiaomi redmi note 5, kamera dan videonya seperti apa urutannya? Makasih pak
Pak Fandi,
Secara berkala biasanya ada pembaruan firmware.
Zenfone 5 lalu Redmi Note 5 + Pocophone F1.
Wah Pocophone F1 tetap masih urutan terakhir ya pak untuk kameranya. Terima kasih pak sharingnya.
kenapa smua reviewer ga ada yg jujur knapa siomay/pocong bisa murah gara2 iklan sih?
uda jelas2 hp buatan mereka cuma jdi billboard iklan masak masih mau?
lu bayar hp mahal2 diisi iklan lol ..
Hape orang, ngapain lu yg ribet dah?
Terima kasih Ko Herry untuk review nya.
Saya termasuk pembeli Pocophone F1 pertama (Flash Sale pertama).
Varian Blue 6/128 GB, dan tidak menemukan kekurangan-kekurangan yang sering disebutkan oleh warganet (Screen Bleeding, Ghost Touch, dan Kamera yang bermasalah).
Berhubung saya join Grup Facebook Official Pocophone F1 Indonesia, di sana memang banyak yang beli/punya pun tidak, namun komentar tentang gawai ini pedas-pedas.
Dapat bocoran dari teman yang join Beta Tester, MIUI Developer versi 8.10.30 sudah mendapat Android 9 Pie.
Mungkin pada versi MIUI 10 Stable bisa saja sama-sama mendapat Android 9.
Saya pun sedang menunggu update Global Beta untuk minggu ini.
Pak Ren,
Banyak yang CLBK ya? Cuma lihat beli kagak.
Hahaha, bener Ko Herry, CLBK, hmm, sepertinya ada bug di MIUI Global Beta Pocophone F1 versi Android Pie, sudah 2 minggu tidak ada update nih Ko.
Pak Ren,
Oh ok.
Sore Pak Herry, kalo dr segi “kegegasan” Pokofon F1 ini dibandingkan dgn Vivo V11 Pro, gmn Pak? Pemakaian biasa aja Pak, ga main game. Paling cuma buka2 medsos sama jepret2 aja…
Pak Edwin,
Ya menang Pocophone F1. Snapdragon 845 nggak bohong deh. 🙂
Pak Herry SW,
Dalam beberapa foto terlihat navbar Poco beda sama MIUI. Apakah itu fitur dari MIUI for Poco atau aplikasi pihak ketiga?
Pak Fahreza Ali Syahdani,
MIUI for Poco.
Dibandingkan LG V20, peningkatannya signifikan atau tidak pak?
Layakkah untuk upgrade ke pocophone f1 mengingat V20 masih bisa diandalkan untuk saat ini…?
Terima kasih Pak Herry
Tuhan memberkati
Pak Alvo,
Signifikan sekali. Layak.
Jika dibandingkan dengan asus zenfone 5z, Pak Herry rekomen yang mana? Asus atau pocophone?
Servis center asus apakah bagus?
Terima kasih
Pak Alvo,
* Tak tahu. Saya belum pernah menguji pakai Zenfone 5Z.
* Cukup bagus.
Kayanya unit yang ko Herry pakai ada screen bleeding di sisi bawah deket dagu, keliatan itu backlight lcd putihnya nya gak rata, tapi kalo gak di perhatiin banget emang gak begitu terlihat sih, btw ada rencana review vivo v11 pro apa gak? Sepertinya menarik, apalagi sekarang ada cashback 500ribu memperingati 5 tahun kiprah vivo di Indonesia (walaupun saya gak yakin bakalan naik lagi harganya, bahkan di e-commerce banyak yang jual dibawah 4,5juta kondisi BNIB) pasti banyak pembeli (pre order maupun early adopter) vivo v11 pro “misuh” dalam hati gara² belum sebulan udah turun 500 ribu harganya, kalopun ada rencana review, sekalian di compare sama pocophone bisa tuh ko, kisaran harganya mirip soalnya, thanks.
Pak Ario,
* Sisi kiri bawah? Langsung mencermati foto. Hmm… di bagian lekukan?
* Ya, saya akan me-review V11 Pro. Yang dapat cashback Rp500 ribu itu V11 lho, bukan V11 Pro.
* Takkan saya komparasikan dengan Pocophone. Nggak pas buat diadu.
Compare performa jelas kalah antara poco f1 sama v11 pro, mungkin dari sisi lain seperti build quality, user experience, kamera, kualitas audio hasil rekam video, audio (musik), baterai mungkin bisa jadi pertimbangan
Pocophone F1 pake MIUI. Ada iklannya ga pak Herry di dalam hapenya, di bagian setting, theme, file manager, app music, bawaan app keamanan bawaan ?
Pak Eko,
Ada, tetapi mayoritas bisa disembunyikan. Jadi, tak sampai mengganggu.
Koh herry, lokasi foto LG diskon 80% di mana ..?
Apa pameran Indocomtech.
Pak Oky,
Di Lotte Mart Gandaria City.
Mewah tulisannya ko Harry. Ditunggu ulasan-ulasan selanjutnya nya yaaah…
GBU
Pak Herry , saya mau tanya, dengan harga garansi resmi 3.600.000 apakah Huawei Nova 3i direkomendasikan untuk dibeli?
Pak Darel,
Saya belum menguji pakai Nova 3i dengan mendalam. Cuma pernah pakai sebentar. Saat itu sih kinerja kameranya saya nilai buruk dibandingkan ponsel lain yang sekelas.
Koh Herry,
1. Aman kah liquid cool ini? Seandainya jatuh, apa mungkin bocor? Kalau bocor, kan bisa merusak komponen lain?
2. Pocophone F1 yg 6/64 kalau dibandingkan Redmi Note 5 yg 6/64, mana yg lebih value buy?
Thanks.
Pak Josef,
1. Seharusnya aman. Peluangnya sangat kecil. Posisi kan di dalam ponsel dan berpengaman.
2. Pocophone F1 6/64.
Kalau bocor cairannya langsung menguap. Bukan air biasa.
Pak herry,
Ponsel android dengan infrared termurah saat ini apa ya?
Pak Pras,
Coba cari sisa stok Xiaomi Redmi 5A.
ajining rogo soko busono ajining diri soko ati …. duduk lathi hehehe….
Pak Pakdeguh,
Barusan saya coba googling. Sepertinya benar “lathi”, Pak.
Om herry purna jual esc masih kurang bagus dprd yg unicom om herry apa itu benar?kemarin klaim garansi seperti itu
Pak Tian,
Mitra pusat perbaikan resmi eksklusif Xiaomi (Mi Exclusive Service Center) ada lebih dari satu. Yang dikelola Unicom biasanya bagus. Jangan rancu dengan Unicom Care ya, Pak.
Pak herry, unicom itu apa di WTC lantai 2 ya?
Pak Djunaedi,
Unicom Care: WTC lantai 2 gedung lama.
Pusat perbaikan resmi Xiaomi yang dikelola Unicom: WTC lantai 4 gedung baru.
Om herry… Pocophone saya kaca layar nya uda ada baret nya.
Kira2 di ganti kaca nya aja bisa kah ?
Atau musti ganti satu set beserta lcd ?
Terima kasih
Pak Santoso,
Silakan langsung menanyakannya ke pusat perbaikan resmi Xiaomi.
Pak Herry, apa Uber di Surabaya masih ada? Pas saya ada di sebrang TP dekat MC Donald, saya lihat ada bapak2 Uber jemput penumpang.
Bu Anna,
Tidak ada. Namun, saya masih berkali-kali menjumpai ojek online yang membawa helm bekas Uber.
Kalo menurut Pak Herry, enak MiUI xiaomi atau yg versi pocophone?
Kalo kita beli pocophone resmi, apakah servis nya bisa ditempat xiaomi? Untuk sub brand biasanya, tempat servis nya itu menyatu atau terpisah ya pak?
Pak Amaris,
* Saya lebih suka versi Pocophone. Salah satu alasannya, ada apps drawer.
* Bisa.
* Beda-beda. Xiaomi dan Oppo saat ini masih sama. Sedangkan Huawei dan ZTE terpisah, bahkan ditangani perusahaan yang sama sekali berbeda.
Pak Herry, kalo beli Realme berarti bisa service di tempatnya OPPO ya? Kalo beli Honor bisa service di tempatnya Huawei, betul?
Pak Amaris,
* Realme bergaransi resmi bisa diserviskan di pusat perbaikan resmi Oppo.
* Honor bergaransi resmi tidak bisa diserviskan di pusat perbaikan resmi Huawei.
Cara mengaktifkan efek light trail dimana pak? Saya coba ubek ubek edit di galeri atau pengaturan camera kok belum dapat ya
Pak Erwin,
Oh, efek light trail itu baru dijalankan setelah Anda usai memotret menggunakan mode bokeh.
Lebih baik beli di eraphone atau toko ritel lain om herry?
Bu Titi,
Yang benar Erafone, bukan Eraphone.
Untuk Pocophone F1, lebih baik beli di Mi Store karena harganya lebih murah daripada Erafone.
Wah baru baca ulasannya….sebenarnya sempat tertarik sama hape ini tapi ternyata ndak ada nfc-nya ya? Buat saya jauh lebih masalah karena perlu buat e-toll dan mungkin kartu2 lainnya lagi, saya masih bisa nerima kalau hybrid karena toh memory internal sekarang sudah gede kapasitasnya, tapi gak ada nfc di hape membuat hape ini saya coret dari list.
Pak Stevant,
Betul, Pocophone F1 tanpa NFC.
Om Herry , kalau kamera nya pocophone F1 di bandingkan dengan LG V 20, Bagusan mana ? Trims
Bu Aulia Intan,
LG V20. Namun, karena alasan tertentu, mulai akhir bulan ini kita sebaiknya move on dari ponsel LG.
Haloo Pak Herry..
Saya melihat akhir2 ini Xiaomi termasuk sub-brand Xiaomi ini sering sekali mengeluarkan ponsel barunya. Secara pribadi Saya koq bingung ya sama Xiaomi. Belum juga ngerasain ponsel kemaren yg baru beredar resmi di Indonesia, eeh udah muncul lagi 2-3 kali tipe ponsel baru mereka. Sebenernya strategi bisnis Xiaomi itu inginnya seperti apa sih? Lagipula Saya lihat secara spek juga ga beda2 jauh dg spek ponsel yg baru dirilis, harga juga beda2 tipis, dan satu lagi model/desainnya gitu2 aja. Saya cuman heran kenapa mereka rajin sekali ngeluarin produk2 baru dalam rentang waktu sesingkat itu? Jujur, saya cukup terkesima dg produk Xiomi yg meski harga murah tp punya spek/kualitas mumpuni, disisi lain ngerasa jenuh juga. Thx.
Pak Dico,
Strategi pastinya saya tak tahu. Sepintas Xiaomi terlihat seperti mengikuti jejak Nokia zaman dulu. Rumornya Samsung pun akan melakukan hal serupa di Indonesia.
Ko Herry, minta rekomendasi smartphone yang sudah punya koneksi NFC, port USB type-C, nantinya bisa suport 5G, dan dengan harga paling terjangkau, apa ada yang bisa di sarankan? Kalau bisa menjadi tambahan dengan kamera bagus dan layar AMOLED/OLED. Terima kasih dan sukses selalu
Pak Teguh,
Belum ada deh. Lha belum ada ponsel 5G yang beredar resmi di sini.
Kalau sepesifikasinya sudah punya koneksi NFC, port USB type-C, dan kamera bagus? Kalau bisa sudah AMOLED/OLED. Karena memang jarang ganti smartphone, dan kebutuhan itu yang akan sering dipakai, jadi cari saran yang bisa cukup buat jangka panjang dengan harga paling terjangkau, terima kasih ko Herry atas responya
Pak Teguh,
Silakan melirik Huawei P20 Pro.
Jadi intinya apakah sesuai antara harga dan spek serta kinerja pak Herry
Pak Nugroho,
Tak sesuai. Harganya seharusnya bisa dipatok lebih tinggi. Serius nih.
Om Herry, maaf oot, dari sekian banyak ponsel yg diuji , manakah yg menurut Om Herry paling ciamik/suka untuk foto bokeh hasil kamera belakang dari ponsel Huawei P9, Pocophone F1, MiA2, MiA1, Vivo V11 pro Zenfone Zoom S, maupun Zenfone 5 , atau Om Herry punya jagoan yg lain ? Minta tolong bisa di urutin Om dari list diatas ? Trims ya Om
Bu Aulia Intan,
* Huawei P20 Pro paling mantap.
* Saya sengaja tidak membuatkan urutannya karena ponsel yang Anda sebutkan berbeda generasi. Ada yang keluaran beberapa tahun silam. Jadi, tak cocok dibandingkan deh.
Maaf oot
1. Gawai realme tipe apa yang akan HSW review?
2. Untuk budget 1.5-1.8 jt gawai apa yg HSW rekomendasikan, untuk orang tua dengan pemakaian condong ke baterai setidaknya satu kali cas perhari dan kamera yang lumayan tidak jelek sekali
3. Apakah nokia 6.1 akan HSW review?
Trimakasih
Pak Jefri,
1. Realme 2 Pro.
2. Hmmmm… di rentang segitu agak kosong nih. Kalau bisa menambahkan anggaran Rp100 ribuan, belilah Redmi 5 Plus.
3. Tidak. Sebab, Nokia 6.1 tidak beredar resmi di sini. Yang beredar resmi di Indonesia Nokia 6.1 Plus.
Pak herry lebih bagus mana antara lg g7+ dengan asus zenfone 5z 8gb?soalnya hrgnya kan skrg selisihnya cm 1jtan. G7+ sekarang sekitar 8,8jtan asus 5z 8gb 7,8jtan.thanks
Pak Hendry,
Saya belum pernah menguji pakai Zenfone 5Z varian RAM 8 GB. LG saat ini sebaiknya dilupakan karena usia LG Mobile di Indonesia takkan lama lagi.
Pak Herry, mau tanya:
1. Mengapa harga gawai dengan prosesor Mediatek lebih murah dibanding Snapdragon?
2. Apa saja kelebihan procesor snapdragon dibanding kan Mediatek?
3. Apakah untuk sekarang masih worth beli gawai dengan procesor Mediatek?
4. Kenapa sekarang brand Xiaomi ada beberapa yang menggunakan procesor Mediatek (contoh redmi 6A), padahal sejak dulu selalu pakai Snapdragon? Apakah tidak menurunkan kualitas?
5. Pilih gawai dengan sistem hybrid atau bisa koh?
6. Apakah batere non removable bisa diganti?
Terimakasih pak Herry
Pak Damar,
1. Dengar-dengar karena harga chipset MediaTek memang lebih murah.
2. Dulu sih GPS-nya lebih cepat mengunci. Sekarang sih MediaTek sudah jauh lebih bagus. Jadi, sebenanrya mau MediaTek atau Snapdragon ya sama saja.
3. Ya.
4. Mungkin saja bagian dari strategi bisnis. Bukan penurunan kualitas.
5. “Sistem hybrid atau bisa?” Maksudnya gimana ya?
6. Bisa.
Koh Herry,
Minta rekomendasi smartphone yang sudah punya koneksi NFC, kamera bagus, layar AMOLED dan baterai tahan seharian dengan harga range harga 2,5 s.d 3 juta, apa ada yang bisa di sarankan? Terima kasih…
Pak Boyke,
Tak ada yang bisa disarankan karena tidak ada ponsel yang memenuhi syarat.
Ko, dari segi harga dan performance, lebih baik beli pocophone F1 6/128 atau pocophone armoured edition? Lalu, kenapa belum ada yang menjual pocophone armoured edition? Apakah ponsel ini masuk ke Indonesia?
Pak Rie,
Performa seharusnya sama saja. Lha perbedaan dua varian itu hanya di bahan bodi kok. Kalau anggaran tak masalah, kayaknya lebih menarik beli yang Armoured Edition.
Armoured Edition akan masuk resmi ke sini, tetapi sepertinya molor dari rencana semula.
Terima kasih Ko atas penjelasannya.
Pak Herry…
Minta rekomendasi untuk budget 2 – 2.5jt mending cari xiaomi yang type apa ya?
Pak Jefri Bastian,
Redmi Note 5.
Oke,,terimakasih pak sarannya,kalau begitu sy akan meminang redmi note 5
Pak Herry, apakah ada perbedaan yang sangat besar antara layar IPS LCD dan Super AMOLED?
Untuk penggunaan di luar ruangan / di bawah cahaya matahari, apakah layar Pocofone F1 tetap nyaman dilihat?
Terima kasih atas respon Bapak sebelumnya.
Bu Natalia,
* Dengan asumsi kualitas komponen yang dipakai setara, tidak sangat signifikan.
* Masih cukup nyaman.
Pak Herry,
kapan Pocophoen F1 Armoured edition dirilis resmi?
Semalam saya sempat ke toko hp dan menanyakannya, katanya ada dijual, tapi harus pesan dulu (inden) dan garansi resmi.
Apakah benar sudah ada Pak?
Terima kasih
Bu Natalia,
Beberapa hari lalu saya usai ke Mi Store. Menurut petugas di sana, varian Armoured Edition kemungkinan besar tak jadi dijual di Indonesia.
Pak Herry,
Mohon info, lebih setimpal mana membeli pocophone dengan spek spt itu dan harga yang cukup murah. Atau Huawei P20 pro dengan spek dan harga segitu. Terima kasih atensinya
Pak Rahmad Zakariyah,
Pocophone F1.
Pak herry, perkenalkan nama saya dheny.
Mohon maaf oot pak ya.
Pak saya minta saya hp mana yg menurut pak herry lebih baik.
– Samsung a6+
– Vivo v9 6gb
– Xiaomi redmi note 5
– Oppo a7.
Bingung nih pak mau ganti hp heheh.
Atau bapak ada rekomendasi tipe lain dengan budget 3,5 jt an. Terima kasih sebelumnya pak.
Pak Dheny Bastian,
Maaf karena baru hari ini saya bisa merespons pertanyaan Anda.
Xiaomi Redmi Note 5. Pastikan membeli yang varian RAM 4 GB dan bergaransi resmi ya. Harga ritel resmi Rp2,799 juta. Harga pasar di bawah itu.
Pak Herry mau tanya.. ( semoga belum ada yang tanya)
Penasaran sama foto booth LG smartphone itu promonya sampai kapan ya? Apakah produk hang dijual itu merupakan HP ex display?
Makasih
Pak Yudi Prasetio,
* Saya tak tahu sampai kapan, tetapi seharusnya sudah berakhir. Lha foto itu sudah saya jepret lama. LG Mobile di Indonesia sekarang sudah berstatus “setengah jalan”. Kebanyakan pusat perbaikan resmi dan brand shop telah ditutup. Operasional di berbagai kota hampir berhenti total.
* Ya. Bekas pajangan.
Pak mau tanya, mending mana Poco 128gb atau sekalian Mi 8 128gb? Atau poco 64gb sbenernya sudah cukup? Terimakasih
Pak Iqbal,
Mi 8 tidak beredar resmi di sini. Jadi, langsung coret.
Mending Pocophone F1 yang 128 GB sekalian deh.
Koh mau tanya, dengan memperhatikan harga serta specs (baca: anggaran paspasan) mending mana Poco 128gb atau sekalian Mi 8 128gb? Klo saya suda browsing2 beda harga mereka cuman sekitar 500 rb, Ataukah malah poco 64gb sbenernya sudah cukup? Terimakasih
Pak Iqbal,
Mi 8 tidak beredar resmi di sini. Jadi, langsung coret deh.
Pocophone F1 64 GB sebenarnya sudah memadai. Namun, agar lebih mantap, sekalian ambil yang 128 GB deh.
Terimakasih banyak koh Herry! Mantap
Pak Herry SW,
1. Harga pasaran Pocophone F1 berapa ya sekarang yang memory internal 128gb?
2. Untuk pemilihan warna lebih bagus warna apa ya?
3. Apakah terdapat banyak iklan di pocophone sama halnya produk xiaomi lainnya?
Terimakasih
Pak Archan,
1. Rp4,999 juta.
2. Biru.
3. Jumlah iklannya sama dengan ponsel Xiaomi lain. Menurut saya, kuantitasnya tidak banyak kok.
Selamat pagi Pak Herry.
Saya mau meminta saran pelindung layar yang paling oke untuk pocophone f1 karena layar ini terlalu licin untuk saya.
Jika Pak Herry ada saran case yang bagus, bisa juga direkomendasikan untuk saya.
Terima kasih.
Pak Eka Setia Jimanto,
* Silakan membeli tempered glass merek Nillkin.
* Ringke Fusion X.
Pak, kalau hp dibawah 1jt yg cukup gede ram nya apa ya? Sy ketemunya nubia n2 lite..3/32 seharga 1,2. Selain itu adakah alternatif lain? Asal bukan barang pi atau impor abal abal.. Merk tidak jadi masalah..
Dan apakah ada rekomendasi servis hp umum yg baik, dan terjangkau. karena zenfone 6 sy setelah 3 hr keluar dr klaim garansi sc resmi malah mati total. Boleh mohon japri pak jika rrkomendasi sc.
Terima kasih
Pak Budi Gunawan,
Di bawah Rp1 juta sih ya tidak bisa berharap RAM besar.
Nubia yang Anda sebutkan harganya lebih dari Rp1 juta. Bulan lalu, pusat perbaikan resmi Nubia di luar Jakarta sudah ditutup. Biasanya ini tanda-tanda akan setengah jalan.
Tak ada.
Ko Herry SW,
Selain Pocophone F1 yang mempunyai kapasitas memory internal 128GB, smartphone apa lagi yang recommend dengan harga maksimal 6 juta rupiah?? Mohon rekomendasi nya! Terima kasih…
Pak Shandy,
Hmmm… 128 GB dengan harga maksimal Rp6 juta ya. Tidak ada deh.
Pak Herry SW,
Saya mau membeli pocophone F1 dalam waktu dekat ini tapi banyak rumor yang menyebutkan pocophone F2 akan beredar bulan depan
Apakah Pak Herry tau kapan beredarnya Pocophone F2?
Menurut Pak Herry lebih baik saya menunggu dulu sampai Bulan depan atau membeli Pocophone F1
Sekarang?
Terimakasih
Pak Dery,
Karena saya bukan cenayang, saat ini saya tidak bisa mengetahui spesifikasi maupun jadwal edar Pocophone F2. Daripada serba tidak jelas, kalau memang perlu ya silakan membeli Pocophone F1.
Pak HSW, hape ber-usb C termurah resmi apa ya?
Pak JTT,
Yang sementara terpikir Xiaomi Mi A2. Kameranya bagus. Harga Rp2,999 juta.
om Poco saya Kok Suka ga bisa dipencet beberapa detik gitu ya? bukan freeze tapi…yg paling berasa kalo lgi main game
Pak Hendra,
Terjadi di layar? Di semua area atau hanya bagian tertentu? Periksakan ke pusat perbaikan resmi deh.
Itu mah ngelag, ganti aja kartunya, atau pakai wifi
Selamat siang pak, apakah pocophone f1 masih layak beli di bulan april 2019 ini?
Pak Sibe,
Masih.
Pak saya foto kok ukuran fotonya hanya 4 MB ya? Pengaturan picture quality sudah high. Bagaimana cara memaksimalkan 12 MPnya?
Pak Sibe,
Ukuran file-nya memang bisa bervariasi. Dengan mencermati foto-foto yang saya jepret memakai Redmi Note 7, ukuran file mulai 3,6 MB sampai 6 MB. Resolusinya semua benar 12 megapiksel. Jadi, ya sudah benar. Tak ada yang perlu diutak-atik lagi.
Halo pak Hery,
Salam kenal.
Maw minta saranny nih pak.
Juni 20an 2019 katanya akan rilis Pocophone F2.
Nah, lbih ok mn pertimbangannya antara F1 dgn F2? (brdasarkan spec yg sudah diberitakan)
Apkh ms worth it jika saya beli F1 skr?
Saya hanya pengguna biasa”, bkn gamers.
Trims.
Regards.
Cynthia
Bu Cynthia,
Saya tidak mau berandai-andai. Produk yang statusnya masih rumor, katanya, atau konon tak usah diperhatikan dulu.
Pak Herry, mau tanya lebih value for money pocophone f1 atau redmi note 7 ya?
kira-kira untuk long term lebih baik yang mana dari segi durability?
terima kasih
Pak Sebastian,
Pocophone F1.
Pocophone F1.
Bang, mo nanya, hp pocophone ini masih bagus ngak dibeli? Menurut abg hp ini dr pertama kali pake sampe sekarang masih bagus ngak? Ada rekomendasi hp untuk gamers ngak bang selain pocophone ini?
Pak Rion,
Untuk ukuran sekarang sudah mulai ketinggalan. Sekarang kan sudah zamannya ponsel dengan Snapdragon 855 dan Snapdragon 855+. Beberapa hari lagi Qualcomm akan memperkenalkan prosesor terbarunya untuk kelas flagship.
Menurut Pak Herry, untuk sekarang, pocophone f1 apakah masih layak beli? Atau, apa lebih mending ambil Redmi Note 8 Pro? Terimakasih.
Pak Joenaidi,
Hmmm… Anda sebenarnya ingin membeli ponsel flagship atau kelas menengah? Kalau kelas flagship, Pocophone F1 sudah tidak menarik.
Namun, kalau Anda sebenarnya ingin membeli ponsel kelas menengah dan bersedia menambah sedikit anggaran, Pocophone F1 masih boleh dilirik.
Selamat Pagi Koh HSW,
Koh, mana yg lebih menarik untuk saat ini, Realme 6 4/128, Redmi Note 8 Pro 6/64, atau Pocofone F1 6/64?
Catatan, untuk Realme 6 dan Redmi Note 8 Pro kondisi baru, sementara Pocofone F1 fullset second hand harga Rp 3.000.000,- ? Terima Kasih, salam sehat dan sukses dari Medan, Koh..
Maaf Koh, ini susulan pertanyaan saya :
Faktor yg diutamakan :
1. Kinerja Prosesor
2. Kamera
3. Daya tahan baterai
Kemudian, seandainya Pocophone F1 (maaf di atas salah ketik menjadi “pocofone”), dicoret karena kondisi second dan harganya tidak sebanding, berapa harga wajar untuk unit second hand nya, Koh? Saya kok kepincut banget sama Pocophone ini Koh..
Pak Fikri Ahadian,
Oh maksud Anda Pocophone F1 tho. Harga Rp3 juta untuk Pocophone F1 6/64 bekas rasanya terlalu mahal. Coba ditawar lagi menjadi maksimal Rp2,8 juta. Kalau boleh segitu, silakan ambil F1.
Btw, Anda terburu-buru membeli ponsel atau tidak? Kalau bisa menunggu sekitar dua minggu, pada 14 Juni 2020 silakan mengirimkan pertanyaan lagi kepada saya.
Pak Fikri Ahadian,
Hmmm… saya belum pernah mengetahui ponsel bernama Pocofone F1. Jadi, saat ini tinggal dua pilihan ya: Realme 4/128 dan Redmi Note 8 Pro.
Cara memilihnya sederhana:
* Kalau Anda mementingkan kamera, ambil Realme 6.
* Kalau Anda mengutamakan kinerja keseluruhan dan kesepadanan harga, sedangkan kamera boleh hanya cukup bagus, ambil Redmi Note 8 Pro.
Selamat Pagi Ko HSW,
Saya jadi penasaran nih, gawai apa yang sudah selesai Koko uji pakai di tanggal 14 Juni 2020?
Saya tidak terlalu buru-buru kok, Ko. Sambil menunggu budget terkumpul, ini sedang saya usahakan untuk menjual Infinix Zero 3 Ko, semoga unit ini bisa segera terjual, hehehe..
Sekarang malah pilihannya nambah Ko, jadi :
1. Redmi Note 8 Pro 6/64
2. Realme 4/128, eh… maksud saya Realme 6 4/128
3. Realme Narzo (kabarnya 4/128 juga)
4. Pocophone F1 6/64 (second hand)
Mau masukin Redmi Note 9 Pro, tapi budget maksimal Rp 3.050.000,- saja Ko. Oh ya, penasaran juga sama kinerja Redmi Note 9, walaupun saya kurang “sreg” dengan desain kamera belakang + sensor sidik jari yang IMHO (maaf) seperti “emoticon orang bengong/melongo” , hehehe. No Offense ya Ko ::o
Terima Kasih untuk jawabannya, Ko Herry..
Salam Sukses & Jaga Kesehatan
Pak Fikri Ahadian,
* Xiaomi Mi 10.
* Kalau kriterianya tetap sama, ya Pocophone F1 6/64 bekas. Harga maksimal Rp2,8 juta.
Pak HSW, varian Poco M3 manakah yang paling sepadan antara harga dan spesifikasi, 4/64 harga 1,8 juta atau 6/128 harga 2,2 juta?
Pak Hardiko,
Sekalian yang 6/128 deh. Btw, harga yang Anda tuliskan itu harga perkenalan yang berlaku daring saja ya. Harga ritel resminya Rp2,299 juta atau mudahnya bulatkan menjadi Rp2,3 juta.
Ngikuti saran Pak HSW jadi rebutan Poco M3 di Lazada, smoga order gak dianggap bot dan dibatalkan sepihak. Rencana mau migrasi dari Redmi Note 8 karena butuh baterai lebih besar. Bgmn menurut Pak HSW?
Pak Hardiko,
Baterai di Poco M3 memang lebih awet daripada Redmi Note 8. Selain prosesor hemat daya, kapasitas baterai juga lebih jumbo.
Namun, kinerja kamera Poco M3 tidak sebagus Redmi Note 8 lho ya.
Baik Pak, saya ikuti sarannya tuk pertahankan Redmi Note 8 dulu karena kamera dan (rasanya) build quality-nya lebih bagus. Dengan kebutuhan kerja memakai banyak aplikasi dan pemakaian aktif yang intens menuntut sokongan daya lebih besar maka aplikasi akan migrasi ke Poco M3 secara bertahap. Hapus dan install apps dengan banyak username, password dan verifikasi link ke akun email atau nomor HP cukup menyita waktu buat saya. Mungkin Pak HSW yang sering ganti ponsel punya kiat menangani hal ini? Oh ya selain baterai fitur apa saja yang membuat Poco M3 unggul dari Redmi Note 8? Terima kasih Pak, smoga sehat slalu
Pak Hardiko,
* Pindahan ala saya sederhana saja sih. File foto dan video dari ponsel lama dipindah ke laptop. Email dan kontak disinkronkan otomatis dengan Google. Aplikasi tambahan diinstalasi ulang dari awal.
* Poco M3 memiliki speaker ganda.