Review SocBlue A810: Tambah Nomor tanpa Tambah Ponsel

Bayangkan kondisi berikut ini. Vinca sehari-hari menggunakan Apple iPhone 5, Nokia Lumia 820, dan BlackBerry Bold 9790. Nomor utamanya terpasang di iPhone 5 yang sudah dipadukan dengan casing bergambar Hello Kitty. Sedangkan dua nomor cadangan diselipkan ke Lumia 820 dan Bold 9790.

Dua nomor cadangan itu hanya sesekali dipakai untuk bertelepon dan ber-SMS. Vinca tak lagi aktif memakai BlackBerry Messenger (BBM) karena kebanyakan temannya telah beralih ke WhatsApp.

A810-1

Kalau mau, dua nomor cadangan miliknya sebenarnya bisa dipasangkan ke ponsel berfitur ala kadarnya. Ponsel merek lokal buatan Tiongkok pun sudah memenuhi syarat. Namun, Vinca enggan melakukan hal tersebut. “Nggak level dong kalau iPhone 5 diletakkan berdampingan dengan ponsel China,” ujarnya.

Berjarak 333 kilometer dari Vinca, ada Nicholle yang rutin membawa iPad 2 dan Samsung Galaxy S III. Ia pernah memimpikan iPad 2 bisa dipakai bertelepon. “Kayaknya lucu ya bertelepon pakai tablet sebesar itu,” tukasnya.

Vinca kini dapat meringkas barang bawaannya. Nicholle juga bisa mewujudkan impiannya bertelepon memakai iPad 2. Mereka tinggal memadukan acang favoritnya itu dengan Socblue A810.

A810 merupakan peranti untuk menambahkan dua nomor GSM. Pengguna yang sebelumnya memakai ponsel dengan satu nomor GSM menjadi laksana membawa ponsel triple on GSM-GSM-GSM. Bila biasanya pengguna membawa ponsel dual on GSM-GSM, kini ia laksana mempunyai ponsel dengan empat nomor GSM siaga bersamaan.

Sementara itu, kalau A810 dipadukan dengan tablet yang tak dibekali dengan fungsi telepon, tablet itu jadi mampu bertelepon. Pengguna leluasa berhalo-halo dengan teman, saudara, dan rekan kerjanya. Mereka biasanya perlu menancapkan sebuah handsfree berkabel yang difungsikan sebagai mikrofon sekaligus earpiece.

A810 berukuran 85,6 x 54,9 x 7,8 mm dan berat 43,8 gram. Kalau bingung membayangkan ukurannya, panjang dan lebarnya mirip kartu ATM. Sedangkan tebalnya setara dengan 5-6 kartu ATM yang ditumpuk. Di dalam peranti tersebut dibenamkan baterai berkapasitas 900 mAh atau 950 mAh. Entah mana yang benar. Situs resmi SocBlue tak menyebutkannya, sedangkan situs beberapa distributor SocBlue menuliskannya secara tidak seragam. Ada yang mencantumkan angka 900 mAh, ada pula yang menyebutkan 950 mAH.

Dengan perilaku pemakaian ala penulis, satu kali diisi ulang, A810 dapat dipakai siaga 2-3 hari. Asal tahu, dua nomor GSM yang terpasang di peranti itu merupakan nomor cadangan penulis yang jarang dipakai berkomunikasi. Ketika baterai telah melemah, pengguna tinggal menghubungkan A810 ke sumber listrik. A810 memanfaatkan konektor 30 pin ala Apple.

A810-2

Saat ini A810 baru kompatibel dengan sistem operasi Android dan iOS. Acang Android 2.2 alias Froyo atau keluaran yang lebih baru, termasuk Android 4.1 Jelly Bean, mestinya siap “dinikahkan” dengan A810. Sedangkan untuk iOS, SocBlue mensyaratkan sistem operasi minimal versi 4.0 dan telah terinstalasi Cydia. Dengan kata lain, pengguna produk Apple idealnya telah men-jailbreak iPhone, iPod touch, atau iPad yang dimilikinya.

Koneksi antara A810 dan acang lain memanfaatkan bluetooth. Ketika hendak bertelepon atau ber-SMS, pengguna tinggal membuka aplikasi SocBlue yang sebelumnya telah diunduh dan diinstalasikan. A810 juga mendukung layanan akses data, walaupun hanya GPRS/EDGE. Pengguna Android yang ingin berinternet via A810 wajib melakukan root dulu terhadap acangnya.

Tidak mendukung USSD dan STK merupakan sisi minus A810. Padahal, USSD rutin diperlukan saat pengguna ingin mengecek sisa pulsa atau mengisi ulang pulsa. Sedangkan SIM Tool Kit (STK) bermanfaat untuk melakukan layanan mobile banking. Konektor yang tidak universal turut mengurangi daya tarik A810. Umpama peranti yang dijual Rp 975 ribu itu memakai konektor micro USB, ia bakal lebih menarik.

Ketika dipakai bertelepon, suara yang terdengar tidak seprima ketika bertelepon langsung memakai nomor yang terpasang di ponsel. Anggaplah kualitas suara dinilai dengan angka 1 sampai 10. Kalau bertelepon memakai nomor yang terpasang di ponsel mendapatkan nilai 10, maka bertelepon via nomor yang terselip di A810 hanya mendapatkan nilai 7.

Untuk ber-SMS, A810 juga tidak sangat sempurna. SMS yang mencantumkan identitas alfanumerik, misalnya, Axis, Indosat, dan Telkomsel, saat dibuka bakal kosong melompong. Sedangkan di halaman utama SMS, pengguna cuma bisa membaca sepuluh karakter pertama.

Bila SMS dikirimkan dari nomor seluler yang belum terdaftar di buku telepon, angka pertama akan lenyap. Misalnya, pengguna menerima SMS dari nomor 081234, maka yang tampil di layar hanya 81234.

Untunglah, A810 dapat terintegrasi dengan buku telepon atau daftar kontak ponsel. Dengan demikian, saat ada panggilan telepon atau SMS masuk dari nomor yang telah terdaftar, nama kontak akan muncul. Hal serupa berlaku untuk panggilan telepon dan SMS keluar.

7 thoughts on “Review SocBlue A810: Tambah Nomor tanpa Tambah Ponsel”

  1. wah..makin kreatif saja pembantu gatget nya
    kalo buat tablet lokal yg ga ada sim nya masi bisa buat nelfon pak.?
    terima kasih

  2. Pak Anton,

    Ya, seharusnya tablet itu selanjutnya bisa dipakai telepon. Namun, Bapak amat mungkin perlu menancapkan handsfree berkabel yang dibekali dengan mikrofon.

  3. maaf pak herry, kalo LG L3 E435 apa sdh beredar, dan kalo sdh beredar apa pk herry sdh men”towel-towel”nya?…sy pernah baca reviewnya disalahsatu tabloid tp kurang puas isi reviewnya..dari segi harga sepertinya terjangkau dan sdh di”tancapkan” andro jelly bean. cuma resolusi layar masih vga…
    dan dimensinya sih lumayan bisa masuk saku..
    thx

  4. Pak Sandi,

    Yang Anda maksud LG Optimus L3 II Dual kan? Barang sudah beredar dengan harga resmi Rp 1,299 juta. Harga pasar beberapa puluh ribu lebih rendah.

    Saya belum pernah mentowel-towel, apalagi menguji pakainya. Baru pernah melihat dummy-nya dan memang kecil.

Comments are closed.