Penulis menggunakan ponsel satelit (ponsat) Thuraya XT-Dual saat mencoba layanan telekomunikasi satelit yang ditawarkan Thuraya. Pantang mengadunya dengan ponsel GSM keluaran terkini yang beredar di pasar. Sebab, spesifikasi XT-Dual pasti bakal terlihat kalah komplet.
Meskipun sebenarnya tidak sangat tepat, masih lebih bijak membandingkan XT-Dual dengan Ericsson R190, ponsat terpopuler di Indonesia. Hasilnya, R190 yang telah bertahun-tahun beredar kalah telak. R190 dibekali layar hitam putih dan buku telepon 99 nama, sedangkan XT-Dual hadir dengan layar dua inci 262 ribu warna. Di sisi kanan atas layar beresolusi 176 x 220 piksel itu terdapat sebuah sensor cahaya. Kapasitas buku teleponnya sampai seribu nama multiple entry.
Bodi luar XT-Dual terbuat dari polikarbonat. Sedangkan komponen di dalamnya dilindungi oleh lapisan aluminium. Sebagai peranti yang memenuhi standar IP64/IK03, ponsat berdimensi fisik 53 x 139 x 27 mm dan berat 211 gram itu tahan terhadap cipratan air, debu, dan benturan.
Di YouTube, ada video yang memperlihatkan XT-Dual dicelupkan ke dalam air. Penulis menyarankan Anda tidak melakukannya. Sebab, selain melebihi spesifikasi teknis ponsel tersebut, penulis menduga keras tindakan itu bakal berdampak buruk terhadap ponsel.
Dugaan penulis mengacu pada sebuah uji coba singkat. XT-Dual penulis rebahkan, lalu diguyur air sampai timbul sedikit genangan di sekitar ponsel. Bila dicermati, saat itu air sempat melewati celah supersempit antara ponsel dan baterai. Air memang tak sampai mengenai konektor baterai, tetapi terbukti sudah ada air yang masuk. Kalau XT-Dual sengaja dicelupkan atau direndam, tekanan air bakal memperbesar peluang merembesnya air dalam jumlah lebih banyak.
Di sisi kiri XT-Dual terdapat konektor untuk menancapkan handsfree berkabel, sedangkan di sisi kanan tersedia selot microSD. Antena yang bisa ditarik ulur berada di bagian kanan atas ponsel.
XT-Dual merupakan ponsat dual mode alias bermode ganda. Ia bisa berfungsi sebagai ponsel satelit, bisa pula bekerja layaknya ponsel GSM biasa. Dengan kartu Thuraya terselip di dalamnya, pengguna leluasa mengatur ponsat itu hendak diarahkan ke jaringan mana. Lain waktu, kalau kartu yang dipasangkan adalah kartu SIM operator GSM biasa, sebut saja Telkomsel atau XL, XT-Dual akan berfungsi seperti kebanyakan ponsel GSM.
Di lembar spesifikasi, memori internal XT-Dual tertulis 352 MB. Praktiknya, saat penulis menelusuri menu ponsat tersebut, total memori internal mencapai 362,1 MB. Ponsat itu juga dibekali media center untuk melihat foto, video, dan memutar musik.
XT-Dual dilengkapi fitur navigasi. Pengguna dapat mengetahui lokasi terkini, mencatat rute perjalanan baru, maupun menelusuri rute perjalanan yang telah disimpan. Dalam kondisi darurat, pengguna bisa menginformasikan koordinat lokasinya kepada orang lain via SMS.
Terkait SMS, XT-Dual memungkinkan pengguna menyaring SMS masuk berdasarkan nomor telepon dan kata kunci. Jadi, bila sudah diatur, misalnya, pengguna takkan terganggu lagi dengan aneka SMS penawaran kredit tanpa agunan dan penjualan ponsel murah yang berujung pada penipuan.
Bluetooth, kalkulator, perekam suara, stopwatch, dan SIM tool kit merupakan sebagian spesifikasi lain XT-Dual. Ponsel yang dijual Rp 13 juta itu dapat pula dihubungkan ke laptop dan difungsikan sebagai modem eksternal. Kecepatan aksesnya hingga 60 kilobit per second (kbps) saja atau sedikit lebih cepat daripada Telkomnet Instan lewat telepon rumah. Betapa pun, hal itu lebih baik daripada tak ada koneksi internet sama sekali saat di tengah hutan atau laut, bukan?
Berapa harganya ya mas ponsel itu..?
Pak Dans,
Ponsel satelit Thuraya XT-Dual saat ini dijual Rp 13 juta.