Reviu Redmi A1: Bukan Penerus Xiaomi Mi A1

Walaupun namanya sama-sama mengandung jurusan Fisika eh… A1, Redmi A1 bukanlah penerus Xiaomi Mi A1. Redmi A1 adalah ponsel Android kelas pemula.

Kendati begitu, setelah HSW memakainya sebagai ponsel utama selama berhari-hari, Redmi A1 tetap mengandung sisi menarik. Apa saja?

Pertama, ponsel itu menggunakan sistem operasi Android 12 edisi Android Go. Bukan MIUI. Selama proses uji pakai, Redmi A1 tak pernah menyodorkan iklan kepada HSW.

Kedua, pembaruan peranti lunak terbukti lebih cepat. Android security patch edisi Oktober 2022 sudah didapatkan pada bulan yang sama.

Layar IPS 6,52 inci beresolusi HD+ 1600 x 720 piksel, prosesor octacore MediaTek Helio A22 berkecepatan hingga 2 GHz, konektor audio 3,5 mm, dan konektor pengisi daya micro USB merupakan sebagian spesifikasi lain Redmi A1.

Selot kartunya dapat menampung dua nano SIM dan satu kartu microSD secara bersamaan. Tidak ada NFC, sensor sidik jari, maupun inframerah.

Kamera di sisi belakang ponsel dapat menghasilkan foto beresolusi maksimal delapan megapiksel dan video full HD 1080p 30 fps. Sedangkan kamera depan, foto lima megapiksel dan video full HD 1080p 30 fps.

Foto yang diproduksi tergolong lumayan di kelasnya. Bila dirasa perlu, tak usah ragu mengaktifkan fitur HDR karena hasil foto non-HDR versus HDR kadang bagaikan bumi dan langit. Mengingat kamera Redmi A1 tanpa OIS maupun EIS, wajar kalau hasil perekaman video kerap kali bergoyang.

Bodi belakang ponsel berbahan plastik dengan tekstur kulit jeruk. Sepintas terlihat cukup elegan di kelasnya.

Dengan perilaku pemakaian ala HSW, baterai 5.000 mAh Redmi A1 sanggup bertahan sampai 36 jam alias 1,5 hari. Pengisian daya membutuhkan waktu hampir tiga jam. Wajar karena kecepatan pengisian daya hanya 10W.

Redmi A1 tersedia dalam dua varian memori. Yaitu, 2/32 GB Rp1.149.000 dan 3/32 GB Rp1.249.000. Semua varian dibekali fitur memory extension hingga 2 GB.

Info tambahan:

  • Kardus Redmi A1 amat bernuansa Indonesia. Elok dan layak dikoleksi.
  • TKDN ponsel itu 40,3 persen. Tertinggi di kelasnya
  • Setelah memakai Redmi A1, saya menjadi sedikit lebih sabar.

***

Berikut contoh hasil kamera Redmi A1. Agar lebih mudah diakses ukuran semua foto telah diperkecil.

Mari membandingkan hasil foto saat HDR nonaktif versus HDR aktif. Kadang perbedaannya amat signifikan.

Dua foto berikut dijepret memakai kamera depan. Mode normal versus mode portrait.

***

Tangkapan layar AnTuTu Benchmark dan Sensor Box for Android.

34 thoughts on “Reviu Redmi A1: Bukan Penerus Xiaomi Mi A1”

  1. Om herry redmi a1 ini apa bisa di adb untuk menghapus bloatware nya ?

    Biasa nya kalau om herry review di blogs ada foto tampilan app drawer aplikasi nya..

    Reply
  2. aplikasi2 bawaannya gimana pak? apakah masih banyak yang kurang penting tapi tidak bisa dihapus?

    sama nanya om, saya sedang menimbang2 mau pake mifi karena sekarang tinggal di kos yang ga ada wifinya. gawai mifi dan provider yang oke (dan eko-nomis) di surabaya apa ya?

    Reply
    • Pak Tian,

      * Aplikasi bawaannya minimalis kok. Jadi, tak terpikir menghapusnya.

      * Untuk dipakai di kos saja ya? Mending cari router yang ada selot kartu SIM. Cobalah mencari Huawei B310. Saat ini mestinya Rp450 ribuan sudah bisa dapat. Operator selulernya menyesuaikan dengan kondisi di tempat Bapak. Sebab, beda lokasi bisa beda prestasi.

      Reply
  3. aplikasi2 bawaannya gimana pak? apakah masih banyak yang kurang penting tapi tidak bisa dihapus?

    sama nanya om, saya sedang menimbang2 mau pake mifi karena sekarang tinggal di kos yang ga ada wifinya. gawai mifi dan provider yang oke (dan eko-nomis) di surabaya apa ya?

    Reply
    • Pak Tian,

      Lain kali pertanyaan yang sama harap dikirimkan satu kali.

      Jawaban atas pertanyaan Bapak bisa dilihat di bawah pertanyaan sama yang sebelumnya sudah dikirimkan.

      Reply
        • Pak Tian,

          Oh ok. Semua komentar memang dimoderasi dulu. Otomatis dilepas saat pertanyaan saya jawab.

          Sengaja tidak saya lepas langsung karena dua alasan:
          1. Meminimalkan spam.
          2. Memastikan tak ada pertanyaan masuk yang terlewat dijawab.

          Reply
  4. Permisi Om Herry, saya mau tanya, untuk smartphone ber-NFC dengan budget sekitar 2.000.000 – 2.500.000 yang paling worth it apa ya Om? Terimakasih

    Reply
  5. Om herry untuk jaringan tri apakah sudah se jaringan dengan indosat ?
    Soalnya kalau jaringan tri di cari secara manual sudah tidak ada om herry

    Reply
      • Bloatware yang cekerewe gitu bisa di hapus total ta om ?
        Supaya hp tersebut jadi smartphone komunikasi basic saja gitu.
        No medsos no game no youtube om.

        Reply
        • Pak Miajan,

          Maaf, bloatware cekerewe itu apa ya, Pak?

          Pada prinsipnya begini, aplikasi bawaan ponsel ada yang bisa dihapus, ada yang tidak. Ada yang bisa dihapus langsung karena ada pilihan menu uninstall, ada pula yang perlu menggunakan “alat bantu” seperti ADB.

          Reply
  6. Om, saya sedang mencari hp android dengan layar maksimal 5,5 inchi saja dalam rentang harga min. 1 juta dan maks. 2 juta dan memiliki RAM minimal 2 GB dan internal storage minimal 32 GB. Jenama global dan layanan purnajual yang baik adalah nilai plus. Ada rekomendasi?

    Reply
    • Pak Adi,

      Hmmm… tadi saya sudah jawab deh. Silakan cek jawaban saya di bawah pertanyaan lain, tetapi isinya sama, yang Anda kirimkan.

      Reply
    • Pak Adi,

      Kalau tidak bisa menambah anggaran, ada realme C30 dan Redmi A1.

      Saya lebih menyarankan tambahkan anggaran Rp100 ribu untuk membeli realme C33.

      Reply

Leave a Comment