Pulang dari berlibur ke beberapa negara di Eropa, Ratih pusing tujuh keliling. Tagihan nomor GSM pascabayar miliknya mencapai Rp 9 juta. Jauh lebih tinggi daripada tagihannya selama ini yang hanya Rp 400 ribuan. “Padahal, saya sudah berlangganan paket internet unlimited Rp 100 ribuan per bulan. Di Belanda dan Swiss saya cuma sekali menelepon ke Indonesia. Saya hanya menerima telepon masuk karena tahu kalau biaya menelepon di luar negeri itu mahal banget,” ujarnya.
Mendengar kisahnya, penulis langsung menyimpulkan kesalahan terletak di diri Ratih. Setidaknya ada dua kesalahan fatal. Pertama, Ratih menyangka paket internet Rp 100 ribuan per bulan yang dipakainya di Indonesia juga dapat digunakan di luar negeri. Padahal, paket internet, paket telepon, maupun paket SMS yang rutin dipakai di dalam negeri tak berlaku untuk penggunaan di luar negeri.
Kedua, Ratih menduga menerima panggilan telepon di luar negeri tidak berbayar. Gratis. Kenyataannya, saat nomor Indonesia dibawa ke luar negeri, aktivitas menerima telepon masuk akan dikenakan biaya. Tarifnya mulai ribuan rupiah hingga puluhan ribu rupiah per menit.
Supaya kepala Anda tak ikut pening seperti Ratih, penulis menyarankan Anda melakukan satu hal sederhana sebelum berangkat ke luar negeri. Setiap kali akan ke luar negeri, luangkan waktu mengunjungi kantor layanan operator yang Anda gunakan. Catatlah nama petugas yang melayani Anda. Bila perlu, rekamlah tanya jawab yang Anda lakukan. Poin-poin ini yang perlu Anda tanyakan dan konfirmasikan.
Paket data roaming internasional yang tersedia. Sebutkan Anda akan bepergian ke negara mana selama berapa lama. Bila Anda akan pergi ke beberapa negara secara berurutan, sebutkan dengan rinci. Tanyakan paket data roaming internasional apa saja yang sesuai dengan jadwal perjalanan Anda itu.
Operator seluler biasanya memiliki paket data harian, mingguan, bulanan, atau durasi waktu lain. Mintalah informasi dengan detail agar Anda bisa memutuskan paket yang lebih tepat dan hemat. Misalnya, tarif roaming data harian Rp 100.000, sedangkan tarif roaming data mingguan Rp 400.000. Bila Anda bepergian selama lima hari, berlangganan paket roaming data mingguan lebih murah daripada berlangganan paket roaming data harian selama lima hari berturut-turut.
Bila selama di luar negeri Anda telah memutuskan hanya akan berinternet via Wi-Fi gratisan di hotel atau tempat publik, poin ini boleh Anda abaikan. Tak usah menanyakannya kepada customer service operator seluler.
Pilihan paket roaming internasional telepon dan SMS. Operator biasanya tidak memiliki paket telepon dan SMS untuk pemakaian di luar negeri. Namun, siapa tahu menjelang Anda terbang ke luar negeri, ternyata operator telah menawarkan paket telepon dan SMS.
Mitra roaming di negara tujuan. Tanyakan siapa mitra roaming internasional di negara yang Anda kunjungi. Bila ada lebih dari satu mitra, tanyakan tarif yang berlaku di masing-masing mitra itu sama atau berbeda. Tanyakan pula tarif paket data yang akan Anda pilih berlaku di semua mitra atau terbatas di mitra tertentu. Poin ini perlu digali mendalam karena sangat mempengaruhi besar kecilnya biaya pemakaian pulsa Anda selama di luar negeri.
Aktifkan layanan roaming internasional. Mintalah petugas mengaktifkan layanan roaming internasional nomor GSM yang Anda gunakan. Sehari sebelum berangkat ke luar negeri, hubungi call center untuk memastikan layanan roaming internasional telah aktif. Setelah menelepon call center atau ketika sedang menanti panggilan boarding di bandara, aktifkan paket data roaming international yang Anda butuhkan. Biar siap pakai kala Anda mendarat di negara tujuan.
Tetapkan batas pemakaian maksimal sesuai kebutuhan. Ini berlaku untuk pengguna nomor pascabayar. Mintalah petugas mengatur batas pemakaian maksimal alias limit nomor yang Anda gunakan. Berapa juta? Sesuaikan dengan kebutuhan Anda. Berapa pun nilainya, asumsikan Anda siap membayar tagihan minimal sebesar itu.
Isikan pulsa dalam jumlah memadai. Tanyakan kepada petugas di kantor layanan operator, berapakah sisa pulsa minimal yang diwajibkan untuk pemakaian di luar negeri. Anggaplah paling sedikit Rp 50.000. Anda telah memperkirakan total kebutuhan Anda selama di luar negeri Rp 500.000. Berarti, Anda idealnya melakukan pengisian pulsa minimal Rp 550.000.
Bagaimana bila kehabisan pulsa saat berada di luar negeri? Anda dapat membeli pulsa isi ulang memakai layanan internet banking. Alternatif lain, hubungi teman atau keluarga dan mintalah mereka membelikan pulsa. Tak ada prosedur khusus. Cara pembelian pulsanya sama persis dengan kalau Anda berada di Indonesia.
***
Pertimbangkan Pakai Nomor Lokal
Selain membawa nomor Indonesia, sebenarnya ada alternatif lain yang boleh dipertimbangkan. Yaitu, membeli nomor lokal di negara tujuan. Asalkan memenuhi salah satu kriteria berikut, menggunakan nomor lokal seringkali lebih menguntungkan.
Kriteria pertama, nomor Indonesia yang sehari-hari digunakan boleh dimatikan sementara. Orang-orang terdekat dengan mudah dapat diberitahu ke mana mereka harus menghubungi Anda bila ada sesuatu hal yang sangat penting.
Kedua, Anda bakal berada di sebuah negara selama lebih dari tiga hari. Bila Anda hanya tinggal 1-2 hari di suatu negara, penggunaan nomor lokal akan kurang efisien.
Sudah yakin akan memakai nomor lokal? Langkah pertama tentu saja membeli kartu perdana nomor prabayar (prepaid card). Di setiap bandara internasional, kecuali di negara tertentu, biasanya ada gerai yang menjual nomor prabayar. Entah di minimarket atau tempat penukaran mata uang asing (money changer). Di beberapa bandara malahan Anda bisa menemukan booth atau gerai penjualan milik operator seluler tertentu.
Kepada penjual, sampaikan kebutuhan Anda dengan sangat spesifik. Misalnya, “Saya memerlukan nomor prabayar hanya untuk berinternet selama dua hari. Ukuran kartunya yang micro SIM.” Mintalah bantuan penjual untuk meregistrasikan nomor tersebut. Jadi, Anda benar-benar tinggal memasangkan nomor prabayar itu ke ponsel, lalu langsung memakainya.
Seandainya Anda gagal menemukan penjual kartu perdana di bandara, tak usah bingung. Sesampai di hotel, mintalah informasi kepada petugas di meja resepsionis atau concierge.
Kalau Anda kebetulan ke luar negeri dengan mengikuti tur yang dikelola sebuah biro perjalanan, wah… lebih enak lagi deh. Tanyakan saja ke tour leader lokal yang mendampingi. Mereka pasti bisa memberikan informasi yang akurat. Sebagian tour leader ada yang menyambi berjualan kartu perdana. Pasar sasarannya sangat jelas, yaitu para wisatawan yang dipandunya. Beli saja ke tour leader dan Anda tinggal terima beres.
emang ini banyak jadi masalah. makanya kalo saya kadang beli nomer setempat dan kasih info status di whatsapp atau bbm bahwa nomor yang dapat dihubungi adalah… itu kalo ga mau repot ke layanan operator yah.
Kayaknya kl aq dapet kesempatan keluar mending matiin paket data dan jadi pemburu wifi…
Kl ortu sih pake kartu luar pas naik haji…
Pak HSW, saya mau minta rekomen tab yg cocok untuk anak kuliahan pak, tak perlu ada sim card, batre cukup besar, layar masi bersahabat, budget 1,5. Apa ya pak? Hatur nuhun pak.
Pak Syaiful Afif,
Kalau mau bekas, silakan mencari iPad generasi pertama bekas.
Kalau harus baru, silakan melirik Acer Iconia Tab 7 atau HP 7 Voice Tab. Harga jual keduanya kurang dari Rp 1,5 juta dan kebetulan dilengkapi kartu SIM. Review-nya bisa dibaca di:
http://ponselmu.com/review-hp-7-voice-tab-bali-edition-tablet-ini-bisa-masuk-ke-saku-belakang/
http://ponselmu.com/review-acer-iconia-tab-7-walau-murah-tak-berbonus-emosi/
ko Herry, sorry mau tanya yg bukan topik diatas disini boleh ya?
kalau hape android yg :
– bukan merk spt mito, evercross, alcatel gitu
– harga max 1,5 juta
– usable storage paling gak 5gb keatas
– layar 4 inch keatas
saya nemu samsung galaxy ace 4. tapi saya belom lihat unit demonya, krn yg mengkhawatirkan di internet kok ditulis storagenya 4gb, itu pasti shared, yg bisa dipakai jgn2 cuma 1,5 gb kayak LG L20 papa saya. akibatnya cuma diinstall bbm sama whatsapp udah dibilang penuh. kebanyakan bloatware.
thanks ko
Pak Hendra Martono N.,
Kalau Anda menginginkan usable storage lebih dari 5 GB, berarti Anda harus mencari ponsel Android dengan ROM minimal 16 GB. Sebab, ROM 8 GB biasanya menyisakan 4,x GB. Kalau ROM 4 GB jelas lebih kecil lagi.
Tipe ponsel yang paling mendekati, tetapi belum sepenuhnya sesuai dengan kriteria Anda:
1. Xiaomi Redmi 2. Namun, usable storage-nya 4,67 GB.
2. Infinix Hot Note. Namun, harganya Rp 1,599 juta.
3. Acer Liquid Z500. Namun, harganya RP 1,599 juta.
Untuk limit pascabayar, saran saya, lebih baik confirm ke masing2 CS operator ybs.
Karena, misal, kalo di Indosat Matrix, ada perbedaan antara usage limit (bisa kita set 50K – 3.000K /bulan), dimana usage limit ini tidak termasuk penggunaan international roaming.
Sedangkan ada namanya control data roaming, dimana apabila penggunaan data (GPRS/BlackBerry) mencapai Rp 5 juta akumulasi maka dia otomatis akan softblock (kecuali untuk pelanggan VIP). Untuk penggunaan telepon & SMS juga tidak dicover oleh control data roaming, alias no-limit, jadi masih bisa jebol.
Setahu saya di Kartu Halo juga aturannya sama, limit pascabayar hanya untuk penggunaan domestic, kalau roaming tidak dicover.
Pak Yudistira Eka Putra,
Terima kasih atas responsnya. Di atas kertas usage limit memang tidak berlaku untuk roaming internasional. Namun, mengacu kepada pengalaman pribadi, kini billing system operator GSM di Indonesia sudah lebih baik daripada bertahun-tahun silam.
Untuk pemakaian roaming internasional, biarpun tetap tidak real time, updating ke pemakaian berjalan sudah jauh lebih cepat daripada zaman dulu. Nah, kalau sudah ter-update, limit yang sudah ditetapkan sebelumnya jadi bermanfaat deh.
Hal lain, kini sebagian operator juga memberlakukan batas maksimal biaya pemakaian data roaming internasional harian. Jadi, ketika konsumen tak tahu dan kemudian asyik berinternet saat di luar negeri, jumlah tagihan datanya per hari takkan sampai meledak sampai jutaan.
Betapa pun, langkah terbaik memang mengecek dulu ke masing-masing operator setiap kali akan terbang ke luar negeri. Khawatirnya ada perubahan kebijakan yang belum kita ketahui.
Pak Herry,
Maaf, keluar topik.
Bagaimana pendapat Pak Herry tentang iphone series? Sepertinya kok kurang minat mereview?
Terima kasih
Pak Budi,
Saya memang jarang me-review iPhone. Alasannya sederhana, kalau harus beli saat barusan keluar, ngeri dengan harganya deh.
Jadi, kadang saya mencoba iPhone, tetapi tidak saya review karena basi banget. Sekadar contoh, saya baru mencicipi iPhone 4S menjelang Lebaran tahun ini.
Bagaimana kesan bapak menggunakan iPhone 4s?
Bisakah bapak berbagi pengalaman menggunakan gawai tersebut? Kebetulan adik saya pengen banget iPhone 4s.
Terima kasih
Pak Budi,
Terasa smooth sih. Kameranya juga relatif bagus. Namun, saya nggak tahan dengan baterainya. Sehari bisa nge-charge tiga kali. Padahal, pemakaian saya belum terlalu intensif.
Pak HSW, sekedar menambahkan..
Apakah bisa trik nomor whatsapp tetap menggunakan nomor lama dgn layanan internet nomor lokal negara tersebut? Kalo bisa jadi lebih murah.
Ini hanya berlaku pada hape double/triple sim card…
Pak Wono Jogo,
Bisa. Jadi, nomor yang terdaftar di WhatsApp nomor Indonesia, tetapi koneksi internetnya memakai nomor dari negara tujuan. Hal itu berlaku untuk ponsel single SIM, dual SIM, maupun triple SIM.
Wah…. bener bener mencekik isi dompet ya… makasih Om Hery, jadi makin tau, meskipun kayaknya gak bakal ke LN Juga, hehe….
Pak, apakah ada rencana untuk review lenovo vibe shot?
Pak Ade,
Sepertinya demikian. 🙂
Pak Herry, lagi2 oot, saya lagi pengen punya ponsel lipat, selain samsung caramel, apakah ada rekomendasi dari Pak Herry? Soal merek dan harga itu nomer sekian, yang penting ponsel lipat, hehe
Pak Ahmad,
Hmm… belum ada pilihan lain lagi sih. Kecuali, Anda mau berurusan dengan ponsel merek lokal buatan Tiongkok yang mengerikan dan sebaiknya tidak dibeli.
Ya betul Pak Herry, memang update saldo/tagihan berjalan tidak bisa realtime.
Karena di roaming secara teknis, prinsipnya billing dilakukan oleh visited operator, bukan oleh home operator.
Misal, pengguna Telkomsel roaming di Singapore di jaringan SingTel, maka pemakaian user tersebut selama dia roaming; berapa menit dia telepon, berapa MB yang digunakan, akan dicatat oleh billing system milik SingTel. Nanti secara daily, SingTel akan kirim settlement ke Telkomsel untuk menagihkan pemakaian total user tsb selama di sana.
Makanya, ketika kita roaming menggunakan postpaid, dan coba cek usage di *555#, *888#, *123# rasanya pemakaian telepon/data sebelum2nya kok nggak ditagih ya, padahal memang karena delay.
Tapi kemarin sempat ngobrol dengan salah satu rekan di bagian IT, konon sih sudah ada software versi terbarunya, jadi nanti cek pemakaian roaming via USSD sudah bisa realtime seperti lokal.
Pak Yudistira Eka Putra,
Betul. Operator di sini nunggu “setoran data” dari operator di luar negeri. Namun, kini pembaruannya sudah jauh lebih cepat dari dulu. Kalau dulu bisa-bisa baru masuk 2-3 minggu kemudian, sekarang sepertinya maksimal satu hari kerja. Bahkan, saat Mei lalu ke Beijing, Tiongkok, saya perhatikan dalam beberapa menit pemakaian berjalan saya sudah update. Biaya pemakaian di luar negeri langsung muncul. Indikatornya, langsung nambah puluhan ribu rupiah.
Bagaimana pun, lebih baik ketika mau roaming dan memutuskan untuk tetap memakai nomor Indo, sangat disarankan (kudu, harus, musti) untuk “tidak malas2” buka web masing2 operator yang digunakan, scroll ke bagian International Roaming, dan membaca S&K serta lampiran tabel tarif yang berderet panjang ke bawah.
Tipsnya, pahami dulu skema tarif roaming yang berlaku di negara yang akan dikunjungi:
– umumnya ada tarif promo dan reguler, cek apakah tarif promo berlaku di semua operator di negara tsb atau hanya operator tertentu –> kalau hanya promo di operator tertentu sangat disarankan untuk melakukan manual network selection ke jaringan operator tsb saat roaming, untuk menghindari billshock
– terutama untuk data/GPRS, cek promonya, apakah unlimited, ada kuota, atau retail (per-KB) –> kalau tidak unlimited, disarankan matikan aja mobile data-nya
– cek lagi promo, apakah ada kombinasi bintang2 yang harus dipencet untuk membeli paket promo operator yang bersangkutan (biasa ada pilihan paket; combo, daily, 3-hari, 5-hari, dst)
Kalau sudah paham berapa tarif yang akan dicharge oleh operator, dan merasa sanggup bayar, ya go on. Kalau merasa mahal, ya silahkan beli starterpack local atau cari wifi gratisan, meskipun, ada tapinya ya…
– beli starterpack prepaid di luar negeri gak semurah di Indo ya, minimal $5-$10 harus keluar
– di beberapa negara belinya ribet, minimal kudu nunjukin passport, isi form, dll, jualan nomer gak sebebas di sini
– kalo cuma pergi 2-3 hari, apalagi transit doang, rugi beli nomor lokal, seringnya udah keburu pulang, pulsa masih sisa
– HP sekarang ukuran simcardnya ribet, ada mini, micro, nano; kalo pas gak bawa cutter (dan saya yakin 95% pasti akan lupa bawa), dan di kios yang jualan gak sedia ukuran simcard yang diinginkan ya wassalam
– HP sekarang copot-pasang simcardnya ribet, terutama yg unibody, mesti bawa2 tusukan, kecuali anda masih pegang Nokia era 3310, 1100, dkk
– di negara yang bahasa ibunya bukan English, puyeng ketika harus baca manual di starterpacknya; gimana cek pulsa, berapa kode untuk SLI, berapa tarif panggilannya, gimana cara setting internet, dll
Ya intinya kembali ke dompet & kesanggupan masing2:
– mau irit, ya kudu ribet dikit
– gak mau ribet, ya kudu keluar lebih
Cheers 🙂
Pak Yudistira Eka Putra,
Mantap. Tip yang detail banget.
pak herry,
sorry OOT
overall antara galaxy grand prime dengan galaxy A3 mending mana?
tidak ada kriteria karena ini hadiah
thanks
Pak Josef,
Keduanya nggak menarik sih. Namun, karena buat hadiah, saya cenderung menyarankan Galaxy A3. Sebab, tampilan fisiknya lebih keren dan tampak mewah.
thank you, pak herry
saya dapat hadiah disuruh milih, ternyata betul saran anda. saya bandingkan dengan grand prime milik teman…….memang fisiknya lebih keren he he he
satu pertanyaan lagi, kalau mau screenshoot gimana caranya ya? saya coba tekan tombol volume down dan power bersamaan….gak bisa
Pak Josef Nday,
Tekan dan tahan tombol power + tombol home.
Pak Herry, kemarin saat ke Bangkok, saya pakai Sim card lokal operator drac. Signal HP cuma bisa E (EDGE). HP saya Infinix Note 2, sudah dicoba masukkan Sim card di slot 1 ataupun slot 2. Kalau di Indonesia bisa dapat H+ (HSDPA) ataupun 4G LTE. Saat Simcard saya pindahkan ke BlackBerry Q10, lancar dapat signal H+. Problemnya di mana ya Pak?
Pak Wijaya,
Drac atau Dtac? Setahu saya, 3G dan HSPA-nya Dtac berjalan di frekuensi 850 dan 2100 MHz. Nah, bisa jadi Note 2 tidak mendukung layanan 3G di dua frekuensi itu.
Sorry baru balas sekarang. Yang benar DTAC.
Masih heran / bingung kok bisa 3G nya DTAC bisa gagal di Infinix Note2.
Pak Wijaya,
Ok. Mengapa gagal? Sudah saya sebutkan di jawaban sebelumnya ya.
pak Hery SW.. gimane nih sy msh bingung. sy mau pergi keluar negeri hari sabtu, ke belanda (4 Hari), dan jerman (3Hari). total 10 hari sm perjalanannya. kira2 kalau untuk internetan lebih murah kartu lokal sana atau kartu Indonesia?
ane minta saranya. mksh
Pak Bagus Nugroho,
Mohon maaf atas keterlambatan respons. Sesuai pengumuman di blog, sejak 23 Oktober lalu saya cuti sementara dan baru aktif lagi mulai 30 Oktober 2016.
Wah, jawaban saya pasti terlambat nih. Maaf ya, Pak. Sekarang sedang di Belanda atau Jerman?