Sertakan Kabel Berkepala Tiga

Huntkey, merek yang sebelumnya dikenal dengan produk adaptor notebook, turut meramaikan kompetisi portable charger di Indonesia. Kiprahnya di negeri ini pasti tak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, banting harga dan adu besar kapasitas baterai sedang marak terjadi.

Kepada pengguna yang peka harga disodorkan Huntkey PBB4400. Baterai lithium ion berkapasitas 4.400 mAh dibenamkan ke portable charger alias powerbank itu. Satu-satunya port USB di PBB4400 mampu menghantarkan arus listrik 1.000 mA alias 1 Ampere.

Di samping port USB terdapat lampu mungil yang dapat difungsikan sebagai lampu senter darurat. Sementara itu, sederet lampu indikator di permukaan atas PBB4400 akan menunjukkan kekuatan portable charger yang tersisa. Bila daya telah melemah, pengguna perlu menghubungkannya dengan charger berkonektor mini USB.

PBB4400 yang berukuran 94 x 43,6 x 21 mm itu dijual di kisaran harga Rp 225 ribu. Craftmanship alias kehalusan pengerjaan bodi yang terlihat kurang prima, menurut penulis, menjadi sisi minus aksesori tersebut.

Kali pertama menancapkan kabel USB ke PBB4400, penulis sempat khawatir bodi portable charger itu bakal menganga. Kegelisahan kembali terjadi saat penulis hendak melepaskan kabel USB yang menancap. Tarikan ringan maupun sedang tak sanggup melepaskan kabel dari bodi PBB4400. “Kalau dipaksa, jangan-jangan putus nih,” gumam penulis dalam hati.

Untunglah, kabel USB sukses dipasangkan maupun dilepaskan tanpa menimbulkan kerusakan. Perasaan waswas yang sempat mencuat tak lagi muncul setelah penulis 2-3 kali memakai PBB4400.

Pada saat relatif bersamaan, Huntkey juga menghadirkan PBA5200. Harganya Rp 375 ribu atau lebih mahal Rp 150 ribu daripada PBB4400. Perbedaan harga itu dibayar dengan finishing bodi yang lebih halus dan terlihat mewah. Baterai yang ditanamkan berkapasitas 5.200 mAh dan berjenis lithium polymer, bukan lithium ion.

Dua port USB tersedia di salah satu sisi portable charger berdimensi fisik 126 x 71,5 x 10,4 mm itu. Masing-masing memiliki keluaran sampai 1 Ampere. Sebuah konektor mini USB disiapkan untuk mengisi ulang daya baterai internal. Entah mengapa, lampu indikator PBA5200 tak memberikan tanda penuh kendati penulis semalam suntuk menghubungkan peranti itu dengan charger 850 mAh.

Kalau saat memakai PBB4400 penulis sempat khawatir aksesori itu bakal rusak, hal serupa tak terjadi ketika menguji pakai PBA5200. Lepas pasang kabel senantiasa penulis lakukan dengan tenang.

Paket penjualan PBB4400 dan PBA5200 persis sama. Selain portable charger, pembeli akan memperoleh dua kabel. Kabel pertama memiliki tiga “kepala” yang terdiri atas konektor mini USB, micro USB, dan dua milimeter alias colokan bundar kecil ala Nokia. Satu kabel lainnya kompatibel dengan Apple iPhone maupun iPod.

Dengan memanfaatkan kabel bawaan yang “berkepala tiga”, penulis pernah iseng mengisi ulang baterai dua ponsel sekaligus. Hasilnya, baterai ponsel Nokia 2323 Classic dan Huawei C2808e sukses di-charge hingga penuh.

23 thoughts on “Sertakan Kabel Berkepala Tiga”

  1. Pak Anton,

    Portable charger bisa berdampak buruk terhadap baterai ponsel maupun ponsel bila:
    1. Ia tetap “memaksa” memasukkan daya kendati baterai ponsel sebenarnya sudah terisi penuh.
    2. Ia terlalu membebani konektor charger di ponsel.

    Poin 1 bisa dihindari dengan membeli portable charger berkualitas. Tak harus yang paling mahal lho ya. Sedangkan poin 2 bisa dihindari dengan tidak membeli portable charger yang berukuran besar dan langsung menancap di konektor charger, tanpa memakai kabel penghubung.

  2. wah bagus sekali infonya, udah lama mau nyari portable charger, tapi masih bingung karena ga tau sama sekali tentang merk nya. habis baca ini ada gambaran sedikit lah, terimakasih.

    oh iya pak, katanya mau review smartfren andro tab? sudah pegang devicenya? 🙂

  3. Pak Anton,

    Untuk merek global, misalnya, MiLi dan Energizer. Harga mulai Rp 200 ribuan sampai lebih dari Rp 1 juta.

    Untuk merek lokal, merek Delcell boleh dipertimbangkan. Harga mulai Rp 100 ribuan sampai sekitar Rp 400 ribu.

  4. Bu Melisa,

    Kalau Ibu mencari yang berkualitas prima dan tidak peka harga, merek MiLi dan Energizer sangat pantas dipertimbangkan. Sementara itu, kalau peka harga, coba cek merek Delcell.

    Saya sudah selesai menguji pakai Smartfren Andromax Tab 7.0. Naskah review juga telah tuntas diketik. Namun, saya hendak menjualnya dulu ke sebuah tabloid. Kelak naskah itu akan saya unggah ke Ponselmu.com juga.

  5. bagaimana dgn sanyo eneloop mas?
    kira2 bgs ga ya?
    oya, sm apa bedanya antara batre Li-Po sm Li-Ion?
    trims sblmnya..

  6. sepertinya energizer lebih menjamin pak hehe.

    wah sudah selesai uji pakai? minta bocoran dong pak, satu kalimat singkat tentang kesimpulannya? 🙂

  7. Pak Roy,

    Saya belum pernah mencoba portable charger merek Sanyo Eneloop. Produk Eneloop yang pernah saya coba baru baterai AA rechargeable. Mestinya sih Sanyo nggak berani bermain-main dengan kualitas ya.

    Yang paling kentara, dengan kapasitas baterai sama, baterai lithium polymer bisa lebih ringan dan tipis daripada lithium ion. Namun, harga baterai lithium polymer juga lebih mahal daripada lithium ion.

  8. Bu Melisa,

    Iya sih, Energizer seolah sudah jadi jaminan mutu ya.

    Portable charger Huntkey sudah selesai saya uji pakai. Kalau belum, tentu saya belum bisa mengetik naskah review-nya. Kesimpulan akhir sudah ketahuan dari tulisan saya di atas kan?

  9. Dear All,

    Selain untuk charging HP, powerbank / portable charger bisa juga dimanfaatkan utk menambah kapasitas batere camcorder.

    Saya mempunyai powerbank merk Vivan yg kebetulan disertakan ujung konektor yang sesuai dengan konektor charger camcorder JVC saya.

    Vivan saya berkapasitas 5200 mAH (kalao gak salah) seharga kurang lebih 300rb waktu saya beli. Bandingkan dengan battere tambahan camcorder (orisinal) yg harganya mahal banget. Misalkan utk kapasitas 3000 mAH harganya bisa 1jt an.

    Jadi saya bisa berhemat, dng 300rb bisa mendapatkan kapasitas 5200mAH dibandingkan 1jt yg hanya dpt 3000mAH.
    Sekarang saya bisa memakai camcorder s.d. 3 jam an ….

    Selamat mencoba

  10. Pak Herry,
    mau tanya, saya punya Galaxy Tab P1000, kok tidak bisa menggunakan power bank ya? saya coba dengan power bank tapi tidak mau charge ke hp saya. ataukah memang dibutuhkan power bank yang khusus untuk galaxy tab P1000? terima kasih

  11. Pak Ricky,

    Untuk mengisi ulang baterai tablet, idealnya Bapak memakai charger atau power bank dengan output 2 A. Kalau kebetulan hanya ada yang 1 A, seringkali tetap bisa, tetapi butuh waktu lama.

    Bila poin yang saya jelaskan di paragraf di atas telah terpenuhi, namun tetap nggak bisa melakukan charging, masalah mungkin terletak di kabel penghubung. Coba diganti dengan kabel lain yang khusus untuk charging, bukan berfungsi ganda sebagai kabel data.

    Btw, power bank merek dan tipe apakah yang Bapak gunakan?

  12. Pak herry,
    saya juga punya tab p1000 tp gk bisa dicharge memakai power bank merek power bank nya viora..

  13. powerbank saya kenapa ya tidak mau mengisi di hp andromax…padahal di hp apapun bisa ngecharge?powerbank saya merk samsung..mohon pencerahan..

  14. ya ketika kabelnya di colokin ke hp tidak ada indikator mengisi batrei.. sudah ganti kabel tetap saja tidak mau pak…malah kemarin saya belikan kabel lagi tetap saja tidak mau…

    • Pak Rizky,

      Ok. Jadi Anda sudah coba memakai kabel lain. Di ponsel lain lancar, sedangkan di Andromax tak mau nge-charge. Begitu ya?

      Terus terang saya juga bingung mengapa hal itu bisa terjadi. Kasusnya cukup aneh. Percobaan terakhir nih, coba di-charge dengan kombinasi berikut: power bank + kabel bawaan Andromax.

  15. sama saja pak herry tetap saja tidak bisa…ini saya sudah nemu alternatif biar gk mubadzir powerbank saya saya barter dengan milik teman…lumayan lah dapet hippo..

Comments are closed.