Supaya kompatibel dengan banyak merek dan tipe gadget, produsen portable charger alias battery box biasanya menyertakan aneka konektor dalam paket penjualan. Mereka juga memberikan minimal satu kabel untuk menghubungkan bodi portable charger dengan ponsel, tablet, bahkan laptop.
Di satu sisi, hal itu memang menguntungkan. Untuk mengisi ulang beragam gadget, pengguna cukup membawa satu portable charger plus berbagai konektor. Namun, bagi pengguna yang kebetulan memiliki beberapa gadget dengan konektor charger sama, kondisi tersebut kurang praktis. Sebab, suka atau tidak suka, mereka minimal wajib membawa unit portable charger dan sebuah kabel. Bila salah satu item terselip, mereka takkan bisa mengisi ulang baterai.
Tren menghadirkan portable charger yang simpel mulai mengemuka. MiLi merupakan salah satu pelopornya. Ia menawarkan Power Star dan Power Matrix. Keduanya sanggup mengisi ulang maupun diisi ulang tanpa memerlukan kabel tambahan yang terpisah.
MiLi Power Star merupakan portable charger yang dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai gadget dengan konektor micro USB. Baterai lithium polymer berkapasitas 2.000 mAh dibenamkan ke dalam peranti berdimensi fisik 122 x 65 x 15 mm itu.
Di salah satu sisi produk, terdapat tombol bujur sangkar bersimbol baterai. Ada pula lampu indikator berwarna biru. Tekanlah tombol itu untuk mengetahui daya baterai yang siap pakai. Semakin banyak lampu yang menyala, semakin banyak pula “tenaga” yang masih tersisa.
Lepaskan kabel berkonektor micro USB yang terselip di bodi Power Star, lalu tancapkan ke konektor charger di gadget. Berikutnya, tekan tombol bujur sangkar. Proses pengisian ulang baterai dengan output maksimal 1 Ampere spontan dimulai. Suatu saat, bila daya baterai internal di Power Star telah melemah, pengguna sebaiknya segera “memberinya makan”. Caranya mudah. Keluarkan kabel USB yang melekat di bodi portable charger, selanjutnya tancapkan ke port USB di komputer. Baterai Power Star otomatis akan mulai diisi ulang.
Beralih ke MiLi Power Matrix. Bodinya berukuran 120 x 60,8 x 12,8 mm dan dibekali baterai internal lithium polymer 3.000 mAh. Sama dengan Power Star, ia memiliki output maksimal 1 Ampere. Kabel USB dan micro USB terselip di samping bodi.
Bedanya, Power Matrix juga bisa digunakan untuk mengisi ulang baterai Apple iPhone maupun iPod. Di permukaan peranti itu terlihat ada sebuah tombol mungil. Tekanlah. Maka, penyangga lipat atau dudukan untuk iPhone dan iPod langsung muncul.
Apakah baterai internal Power Star dan Power Matrix dapat di-charge tanpa menghubungkannya ke komputer? Bisa. Pengguna bisa memakai charger berkonektor micro USB untuk mengisi ulang baterai internal sepasang peranti itu. Pengguna Power Star harus memanfaatkan adapter tambahan, sedangkan pemilik Power Matrix dapat langsung menancapkan charger ke bodi portable charger tersebut.
Alternatif lain, gunakan USB adapter alias kepala charger dengan colokan USB. Hubungkan Power Star atau Power Matrix ke USB adapter, kemudian tancapkan ke sumber listrik.
Bodi dengan sentuhan akhir yang prima dan terlihat mewah sekaligus elegan menjadi kelebihan Power Star maupun Power Matrix. Kabel yang diselipkan ke bodi juga terlihat kuat.
Untuk mengakomodasi selera konsumen yang berbeda-beda, Power Star ditawarkan dalam lima varian warna. Yaitu, hitam, merah, merah muda, champagne gold, dan putih. Sementara itu, Power Matrix hanya tersedia dalam warna hitam.
Ada rupa, ada kualitas, ada harga. Seperti biasa, produk MiLi dibanderol dengan harga premium. Power Star dijual di kisaran harga Rp 390 ribu, sedangkan Power Matrix dipatok di Rp 690 ribu. Dengan anggaran sama, bahkan lebih rendah, konsumen sudah bisa membawa pulang portable charger merek lain yang memiliki kapasitas baterai lebih besar.