Tiga Terima Kasih Sekaligus

Industri seluler di tanah air patut memberikan tiga ucapan terima kasih sekaligus kepada AHA Touch. Pertama, karena Touch merupakan peranti Android pertama dengan slot kartu RUIM CDMA yang beredar resmi dan masal di Indonesia.

Tahun lalu, sebenarnya telah muncul Samsung i899. Peranti Android itu juga dilengkapi dengan slot kartu RUIM CDMA. Namun, i899 hanya beredar dalam jumlah terbatas. Konon ratusan unit saja. Sedangkan Touch kini didistribusikan secara masif. Dalam acara peluncuran, Presdir Bakrie Connectivity Erik Meijer mengaku pada tahap awal siap menjual sekitar 25 ribu unit AHA Touch.

Ucapan terima kasih kedua pantas diberikan lantaran Touch dijual dengan harga relatif terjangkau, yaitu Rp 1,5 juta. Kondisi itu turut membantu upaya mengikis citra bahwa peranti Android pasti mahal.

Terakhir, ucapan terima kasih layak diterima Touch karena ia sudah berjasa memberikan penyadaran bahwa peranti Android tidak selalu menarik dan berkinerja menawan. Touch memberikan beragam contoh nyata. Apa saja?

Sisi muka Touch sepintas terlihat cukup memikat. Mungil dan berwarna hitam manis. Begitu bodi dibalik sampai penutup baterainya terlihat, menurut penulis, kesan pertama yang lumayan itu spontan berubah 180 derajat. Penulis telah melihat langsung Touch berpenutup baterai warna hijau dan biru. Dua warna itu terkesan kurang elegan.

Layar sentuh kapasitif 2,8 inci beresolusi 320 x 240 yang digunakan Touch terasa kurang nyaman di mata. Selain kecil, tampilan layar terlihat tak mengesankan. Huruf tampak bergerigi. Ikon menu juga tidak tersaji dengan halus. Saat disentuh, layar itu kurang responsif. Kalah signifikan dibandingkan dengan layar sentuh Samsung Galaxy Mini yang harga barunya sekarang di kisaran Rp 1,54 juta.

Masih terkait layar, ada satu hal yang tidak sepantasnya terjadi. Situs resmi AHA yang seharusnya menjadi rujukan peminat Touch ternyata kurang akurat dalam menyajikan informasi. Bulan lalu, situs itu menyebutkan “…bahkan dengan resolusi layar 28K semua jadi tampak nyata.”

Pengguna yang cermat mungkin bakal tersenyum simpul saat membaca informasi tersebut. Sebab, dengan segera mereka akan mengetahui kalau AHA salah memberikan deskripsi.

Kini informasi di halaman situs yang sama persis telah diperbaiki menjadi 262K alias 262 ribu warna. Tetapi, ralat yang dilakukan AHA tampaknya belum tuntas. Buktinya, di halaman spesifikasi teknis, kedalaman warna layar tertulis 282K.

Biarpun bernama AHA Touch, peranti berdimensi fisik 104 x 54,8 x 13,5 mm dan bobot 102 gram itu tidak “dikontrak mati” dengan AHA. Ia bisa dipadukan dengan kartu RUIM operator CDMA lain yang beroperasi di frekuensi 800 MHz. Konsekuensinya, ada keterbatasan fungsi seperti yang dialami penulis.

Maksudnya gimana nih? Saat sebuah kartu AHA diselipkan ke Touch, lalu penulis berada di cakupan area layanan EvDO, maka penulis bisa menikmati layanan EvDO yang teorinya bisa menembus 3,1 Mbps. Itu berarti jauh lebih cepat daripada packet data network (PDN) CDMA 2000-1x yang maksimal hanya 153 kbps.

Tetapi, kala kartu yang terpasang penulis ganti dengan kartu RUIM Mobi Mobile-8, penulis takkan bisa menikmati layanan EvDO. Sebab, Touch mensyaratkan pemakaian kartu RUIM yang telah memenuhi standar Open Market Handsets (OMH). Padahal, kartu RUIM Mobi yang penulis gunakan belum kompatibel dengan OMH yang dikembangkan oleh CDMA Development Group.

Singkatnya, untuk saat ini, pengguna harus menyelipkan kartu RUIM keluaran AHA bila ingin menikmati layanan EvDO. Tanpa kartu RUIM yang kompatibel, pengguna Touch cuma dapat menikmati kecepatan akses data sampai 153 kbps plus telepon dan SMS.

Kamera 3,2 megapiksel, Wi-Fi, bluetooth, GPS, radio FM, dan slot microSD merupakan sebagian spesifikasi lain Touch. Ketika baru diformat, kapasitas memori internal Touch yang dapat digunakan tercatat 152 megabyte. Kalau mau, peranti bersistem operasi Android 2.2 alias Froyo itu bisa pula difungsikan sebagai mini Wi-Fi router.

Dengan hanya memperhatikan kinerja dan mengesampingkan harga, Touch adalah peranti Android terburuk kedua yang pernah penulis uji pakai. Peringkat pertama masih diduduki oleh i-mobile IE 6010. Peranti itu dulu diluncurkan dengan harga perdana Rp 1,999 juta. Kini satu unit baru IE 6010 bisa ditebus dengan dana Rp 999 ribu saja.

1 thought on “Tiga Terima Kasih Sekaligus”

Comments are closed.