Dari Pasar Atom, saya pulang ke rumah. Mandi-mandi sebentar, berganti pakaian, lalu melanjutkan uji pakai ke Plaza Tunjungan.
Sasaran awal adalah Telkom Kafe di Plaza Tunjungan II (TP 2) lantai dasar. Namun, ternyata di atrium TP 2 sedang ada acara Gudang Garam Intersport Sokkerland. Ada penampilan band segala. Suasana sangat gaduh sehingga tidak nyaman untuk bekerja.
Hiruk pikuk itu masih terdengar hingga beberapa lantai di atasnya. Karena itu, niat “ngantor” di Java Mocha, TP 2 lantai 1, saya urungkan. Saya sengaja menjauh ke Plaza Tunjungan IV alias TP 4 dengan harapan di sana lebih sunyi.
Di antara tiga gerai yang saya intip, Bakerzin yang berada di TP 4 lantai 2 tampaknya paling cocok. Ada sebuah meja kosong yang berada tepat di sebelah colokan listrik. Duduklah saya di sana.
Perut sebenarnya masih kenyang gara-gara melahap nasi goreng Ujung Pandang “porsi sampah” di Pasar Atom. Tenggorokan juga belum merasa haus. Namun, mustahil dong kalau saya menjawab, “Nggak pesan ya, Mas. Saya cuma numpang ngetik kok.”
Saya memesan choco mint truffle dan satu porsi wedges crispy bacon. Choco mint truffle tiba lebih dulu.
Intinya, ia adalah teh panas yang diberi cokelat dan entah campuran apa lagi. Aroma cokelatnya terasa. Sedangkan mint-nya sama sekali tidak saya rasakan.
Sinyal EvDO AHA terlihat penuh. Uji pakai saya mulai dengan menyambungkan koneksi AHA. Langsung tersambung pada percobaan pertama, tetapi bengong. Sama sekali tak bisa digunakan untuk browsing maupun beremail.
Koneksi saya putuskan. Tunggu beberapa detik, lalu disambung lagi. Nah, sekarang baru berjalan dengan baik. Situs YouTube.com dibuka. Sebuah video berdurasi lebih dari satu jam saya akses. Kecepatan rata-ratanya 331 kbps, sedangkan kecepatan maksimal 1,48 Mbps.
Kini saatnya mengukur kecepatan unduh dan unggah lewat Speedtest.net, Bandwidthplace.com, dan Indosatm2.com. Di Speedtest.net, kecepatan unduh tercatat 2,64 Mbps, sedangkan kecepatan unggah 0,65 Mbps.
Beralih ke Bandwidthplace.com yang selalu menyajikan hasil pengukuran lebih rendah daripada Speedtest.net. Kecepatan unduh 637 kbps. Nah, lebih rendah lagi kan? Sementara itu, kecepatan unggah 517 kbps.
Terakhir melakukan pengukuran via speed meter di Indosatm2.com. Kecepatan unduh yang diperoleh 1,783 Mbps, sedangkan kecepatan unggah 680 kbps.
Tiga tahapan umum uji pakai sudah selesai. Kurang satu tahap lagi, yaitu mengunggah puluhan file foto ke Ovi.com. Kecepatan unggah rata-rata yang diperoleh 333 kbps, sedangkan kecepatan tertinggi yang pernah didapat 1,01 Mbps.
Uhui! Akhirnya selesai. Dalam dua hari, saya telah mengunjungi sembilan lokasi berbeda untuk melakukan uji pakai dan pengukuran kinerja AHA. Lantaran sudah lelah, saya memilih tak memasak eh… memaksakan diri pergi ke Bandara Juanda.
Di samping kiri laptop saya ada piring cekung besar yang “memanggil”. Isinya, kentang goreng, bacon, plus saus mayonaise.
Potato wedges-nya sama sekali tidak istimewa. Sedangkan bacon dalam potongan kecil-kecil yang dicampurkan terasa terlalu asin untuk lidah saya. Bacon itu sama sekali tidak crispy alias renyah. Tak sesuai deh dengan nama menunya, wedges crispy bacon.
Untunglah ada saus mayonaise yang berfungsi sebagai “dewi penolong”. Cocolkan kentang dan bacon ke saus itu agar cita rasanya berubah menjadi sedikit lebih enak.
Total “kerusakan” di Bakerzin adalah yang terbesar dibandingkan lokasi-lokasi lain yang saya kunjungi pada dua hari terakhir. Choco mint truffle dibanderol Rp 27.500, sedangkan wedges crispy bacon Rp 30.000. Setelah ditambah dengan service charge dan pajak, total tagihan yang harus saya lunasi Rp 65.464.