Pasar Indonesia yang legit terus menjadi sasaran produsen ponsel, tak terkecuali ZUK. Anak perusahaan Lenovo itu memilih Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang disodori ponsel ZUK Z1. Blibli digandeng menjadi mitra pemasaran eksklusif ponsel tersebut di Indonesia.
Tertarik mencoba Z1, penulis alias HSW memesan satu unit ponsel Android itu. Namun, keterlambatan pengiriman dan kejanggalan yang terjadi membuat HSW memutuskan batal menguji pakai ponsel itu. Ada apakah gerangan?
Bukti pembelian Z1 di Blibli.
Sisi muka kardus ponsel itu.
Terdapat tulisan “a Lenovo Company” di samping kardus. Biarpun ada embel-embel Lenovo, asal tahu nih, Lenovo Indonesia tidak terlibat dalam proses impor, distribusi, dan penjualan ponsel itu.
Bagian belakang kardus Z1.
Penggalan spesifikasi ponsel tercetak di sisi kiri belakang.
Di sampingnya terdapat stiker nomor IMEI ponsel. Nama importir juga tercantum di sana.
Di salah satu sisi kardus terdapat stiker bertuliskan nomor sertifikat dari Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI). Pedagang dan pembeli ponsel lebih sering menyebutnya sebagai nomor sertifikat postel.
Ada yang unik di sana. Sertifikat sudah diterbitkan pada 2014 alias tahun lalu. Padahal, di situs ZUK jelas-jelas disebutkan kalau merek itu lahir pada 28 Mei 2015. Sedangkan ZUK Z1 baru diperkenalkan pada Agustus 2015.
Nomor sertifikat 36012 itu kemudian HSW masukkan ke situs Ditjen SDPPI. Hasilnya cukup mengagetkan karena sertifikat tersebut sebenarnya diterbitkan untuk ponsel Xiaomi. Lebih tepatnya, Xiaomi Redmi 1S.
Jadi, dalam kasus ini, patutlah kita mempertanyakan mengapa sertifikat SDPPI milik Xiaomi Redmi 1S bisa digunakan untuk ZUK Z1.
Silakan menyebarluaskan tulisan ini. Semakin sering disebarkan, semakin besar peluang tulisan ini akan sampai ke tangan pihak berwenang dan pejabat tinggi di kementerian komunikasi dan informatika Republik Indonesia.
Tanyakan Saja Koh Ke Lenovo Indonesia / ZUK nya 🙂
Pak Kevin Naufalizar,
Lenovo Indonesia tidak terlibat dalam pemasaran ZUK di Indonesia lho.
Wah ini…
Itu tempelan stiker ya koh,itu yang iseng penjualnya apa importirnya ya..soalnya diluar box kaya gitu..
Sebenarnya penasaran juga kaya apa Z1 ini tapi ga jadi direview ya koh?
Pak Lekpujo,
Saya tak tahu siapa yang menempelkannya ke kardus. Yang pasti, itu bukan tindakan iseng deh.
Iya, ZUK Z1 batal saya review.
Buset dah, berarti jatohnya barang blackmarket ya nyalahin sertifikat gitu … Service center nya jg patut dipertanyakan kah ?
Pak Rahadian Masaliha,
Soal service center ZUK, saya belum pernah menerima testimoni nih. Mau coba duluan? 🙂
Weleh….. Ada apa gerangan??
waduh, koq bisa begitu ya om Herry… apakah ini berarti Zuk Zq ilegal dan masuk tanpa impor resmi?
Pak Rendy Adhie Pradhana,
Silakan disimpulkan sendiri ya. 🙂
kok gak jadi dicoba om Herry??
Pak Harjito,
Di atas kan sudah saya sebutkan alasannya. 🙂
hape murah spek tinggi kalo masuk resmi tampaknya ijin nya bakal dipersulit, seperti ada invisible hand dari pihak2 tertentu untuk menghambat serta mengamankan pasaran nya. tapi heran nya kalo distributor independent malah dengan mudahnya bisa masukkan tipe2 terbaru yang bahkan oleh pemegang merk resminya ga mampu, contoh nyata nya kehadiran redmi note 2/prime, redmi note 3, mi4c. apakah distributor yg memasukkan nya ke sini menggunakan cara ilegal atau punya backing kuat? gimana pendapat koh Herry ttg fenomena ini?
Pak Eykin,
Setahu saya, bukan dipersulit, melainkan memang harus memenuhi aneka persyaratan yang ditetapkan pemerintah dan mereka nyata-nyata gagal memenuhinya. Nah… itu dia uniknya. Yang tanpa garansi resmi justru bisa melenggang. Entah jurus apa yang mereka terapkan.
Jadi, kondisi yang terjadi saat ini terjadi adalah:
* Gagal masuk karena tak penuhi syarat vs entah pakai jurus sakti apa
bukan
* dipersulit masuk vs entah pakai jurus sakti apa.
Pak HSW
Kalau yang non resmi, mereka bisa dikategorikan BM kalau menurut saya pribadi, karena stiker sertifikasi yang menempel di dus ponsel adalah “asal-asalan”.
Bisa dibuktikan di Redmi Note 2 yang sedang booming dari berbagai distributor, saya baru saja mengecek Redmi Note 2 dari distributor Wisma Inkopad Indonesia (WII) milik teman saya ternyata menggunakan sertifikat milik Mi3W.
Saya barusan iseng searching di Google tentang PT WII, dan yang mengejutkan ternyata mereka pernah tersandung kasus penyelundupan ribuan HP dan direktur WII menjadi tersangka di tahun 2013. Menjadi misterius jika mereka selama ini masih bisa beroperasi, bahkan mengajukan sertifikat lagi di tahun 2014, mungkin mereka memang punya jurus sakti, hehe.
Wah sayang ga jadi di review ama om herry, padahal cakep ini hape om.
Tapi kenapa kalau ga resmi itu stiker di tempel jelas di depan dus nya yah om? Aneh tapi ajaib haha
Pak Budi,
Ha… ha… iya, aneh bin ajaib. Mungkin ditempel biar kelihatan resmi?
Sdh tanggung pak, barang sdh ada ditangan, jd mubazzir klu tidak di Review yang jelas kita semua sdh tahu tentang ke tidak Jelasan Produknya
Pak Alwi Wahab,
Karena sudah malas mencoba, ponsel itu telah saya jual dengan harga Rp 4 juta.
Selamat pagi pak Herry SW. Mau tanya saya lagi cari powerbank 16000 mAH ( real capacity)
Merk apa yang paling terpercaya. Saya punya modal sekitar Rp.300.000
Pak Okky Bimo,
Xiaomi 16.000 mAh. Kalau mau yang lebih murah, Delcell Ultra 16.000 mAh. Boleh tahu Anda di kota mana?
Mencoba membantu.
Per hari ini saya lihat di marketplace Lazada, produk Delcell Ultra 16000 dijual 179ribu oleh Delcell Store.
Oke, marketplace Lazada memang tidak rekomen, tapi jika mengutamakan budget minimal seperti saya silahkan bisa coba beli, apalagi sellernya Delcell langsung kok.
Nggak ada niat dijual pak? saya minat beli ponsel terduga ilegalnya 😀
Pak Helmi,
Sudah saya jual sebelum saya mengunggah tulisan di atas. Biar cepat laku, saya lepas Rp 4 juta.
Saya mau minta sarannya koh, saya mau beli hp dengan dana 2 jutaan. Saya bingung mau milih antara Asus ze500kl, Lenovo A7000 SE, atau ZTE A711. Ingin kamera yg hasilnya bagus. Dari ketiganya bagusan yg mana y? (ZTE service centernya g ada di kota saya) Atau mungkin ada saran lain?
Pak Armein,
Asus Zenfone 2 Laser ZE500KL belum tersedia di pasar. Yang pernah saya coba Zenfone 2 Laser yang ekornya KG. Uji pakai belum selesai. Sejauh ini sih cukup bagus.
A7000 SE saya belum pernah coba. Demikian pula dengan Blade A711.
Di rentang harga maksimal Rp 2 juta, ada Xiaomi Redmi 2 Prime dan Hisense Pureshot yang boleh dilirik. Kameranya tergolong bagus.
Iya, saya tanya ke asus langsung katanya awal tahun karena lagi persiapan syarat masuknya. Saya tertarik dengan ze500kl karna sudah 4G. Sementara ze500kg belum.
Terimakasih buat sarannya, bisa jadi pertimbangan nih.
Pak Armein,
Terima kasih kembali.
Saya mau minta sarannya Pak HSW, saya mau beli hp dengan dana 2-3juta. Memori min 2GB, ROM min 16GB dengan hasil jepretan bagus dan purna jual yang jelas. Kira2 hp apa aja ya pilihannya ya pak? Kalau punya link ulasan hp nya juga sangat saya harapakan. Trims..
Pak/Bu Agil,
Kalau layanan purna jual jelas, berarti pilihannya hanya LG, Samsung, dan Acer. Hmm… silakan mencari Acer Liquid Jade deh.
Kalau layanan purna jual berada satu tingkat lebih bawah, ada Xiaomi Redmi 2 Prime dan Hisense Pureshot. Dua ponsel ini lebih menarik daripada Liquid Jade.
Ini daftar review-nya:
http://ponselmu.com/review-acer-liquid-jade-tipis-ringan-dan-berkamera-mantap/
http://ponselmu.com/review-xiaomi-redmi-2-prime-dua-kali-lipat-lebih-lega/
http://ponselmu.com/review-hisense-pureshot-cocok-dengan-layanan-lte-dan-telepon-semua-operator/
Pak HSW, kalau hisense pureshot+ itu bisa saya pakai untuk GSM-GSM kan ya? Agak bingung baca reviewnya, hehe. Trus kalau GSM-GSM,masih bisa pakai 4G di SIM1 kan ya? Atau cuma 3G SIM1 dan 2G di SIM2?
Pak Agil,
* Bisa GSM-GSM.
* GSM-GSM-nya bisa 4G di SIM1 dan 2G di SIM2.
O iya pak HSW, maksud saya gini.. Karena saya pinginnya GSM-GSM, bisa ga kalau untuk internetan 3G di SIM2 tapi SIM1 juga GSM 2G jadi kedua SIM bias buat nelpon dan sms juga? Maaf ya pak banyak Tanya, soalnya kepincut sama spek nya pureshot+. Mungkin hari ini beli, hehe. Terima kasih pencerahannya pak.
Pak Agil,
Oh, jadi internetannya mau pakai SIM2 ya. Bisa.
Saat peluncuran pihak Zuk mengungkapkan bahwa untuk sementara mereka akan menumpang ke fasilitas Lenovo untuk perbaikan sambil (katanya) mempersiapkan jaringan servis tersendiri.
Tapi ini memang isu serius kalau ada yang memasukkan produk dg sertifikasi palsu tanpa berniat mengurus sendiri.
Pak Didit,
Waks… mereka bilang begitu? Padahal, ZUK masuk ke sini tanpa campur tangan Lenovo Indonesia.
Sudah di teruskan ke pihak berwenang, akan di tindak lanjuti kata mereka…
Pak Kurnia,
Ok, sip.
saya mau tanya..hp android apa yang bagus yaa gak perlu kamera yg bagus cukup ram nya 1 gb atau 2 gb tapi harganya dibawah satu juta dan kualitasnya bagus android lollipop..ada atau tidak??dan merk nya apa??
Bu Eka Nita,
Silakan mencari sisa stok Nexian Journey 1 deh.
http://ponselmu.com/review-nexian-journey-1-android-one-jadi-momentum-kebangkitan/
pak saya mau tanya..hp android lollipop yg ram 1 gb atau 2 gb yg harganya dibawah 1 juta..ada tah??gak perlu kamera depan deh yg penting kualitas baik
Bu Yunita Ekasari,
Silakan mencari sisa stok Nexian Journey 1.
maaf out of topik om herry. minta pendapat kalo perbandingan xiaomi mi4i vs hisense pureshot/+ secara keseluruhan tanpa mempermasalahkan harga lebih unggul mana ? oh iya terutama pada kameranya. yang bisa diutak atik. kalo ada kelebihan dan kekurangan mohon dicantumkan om hehe. Terimakasih
Pak Fajar 19th,
Secara umum lebih menarik Hisense Pureshot dan Hisense Pureshot+.
Kelebihan dan kekurangan masing-masing ponsel dapat Anda baca di:
http://ponselmu.com/review-hisense-pureshot-cocok-dengan-layanan-lte-dan-telepon-semua-operator/
http://ponselmu.com/review-xiaomi-mi-4i-bukan-hanya-panas-tapi-panas-dingin/
wuih, kalo baca sekilas dari komen dan penjelasan Koh Herry diatas, udah harganya “sipp”, ternyata legalitas barangnya juga “sipp” 🙂 harus cepet cari “hansip” biar di usut kebenaran ijin barang ini deh 😀
Wah berarti kedatangan ZUK Z1 ini bisa dikatakan illegal ya pak… Padahal ini hape speknya bagus, baterainya mayan besar 😀
Pak Tuxlin,
Soal penentuan status legal tidaknya, biarlah pejabat terkait yang menentukan deh. 🙂
Barusan pak herry sw masuk kompas.com tentang zuk 1 ini.baru 5 menit
Pak Budi Wiryo,
Terima kasih atas informasinya.
Wah comment pakai microsoft 430 lancar.pakai 435 kok error terus.
Beritanya udah masuk kompastekno ya pak herry semoga ada klarifikasi dr pihak distributor
Pak Aldy,
Iya, semoga segera ada tanggapan dari distributor dan prinsipal.
Sudah muncul beritanya di Kompas Pak..
Tulisan koh herry sudah sampai ke kompas sama kemenkominfo nih.. Hehe
Koh HSW.. Ponsel 2jutaan yang menarik apa yah.. Dengan ram yg lumayan dan pastinya kamera harus oke koh..
Bu Adila,
Boleh tahu Rp 2 jutaannya maksimal berapa? Sebab, Rp 2,999 juta pun termasuk Rp 2 jutaan.
Nah loh… ada yang bandel berarti ya pak ^^
Pak Diki,
Semacam kreatif yang kebablasan ya.
Bagaimana pak Herry uji pakai Infinix Note 2 nya ? Apakah rekomended, kebetulan mau beli HP. mohon dipercepat review nya. Terima kasih
Pak Rahmad,
Review sulit dipercepat karena yang antre ada banyak. Uji pakai sementara ini, kamera Note 2 hanya pantas dibilang cukup bagus. Lain-lainnya oke. Kesimpulan singkat sih dengan harga segitu layak dibeli.
15 menit lalu zuk z1 masuk detik.com.makin ramai kasusnya
Di detik.co. Ada berita kominfo memastikan sertifikat zuk z1 palsu
Pak Budi Wiryo,
Terima kasih ada informasinya. Btw, saat menuliskan komentar di blog ini, baris “website” boleh dikosongkan kok. Tak perlu dipaksakan diisi dengan kata Yahoo.
Sayang sekali ya Pak Herry..
Pelangi Mas ini distributor hape apa aja ya Pak? Saya baru denger namanya…
Pak Aditya,
Detailnya saya tak tahu. Namun, seingat saya, sejak zaman BlackBerry masih berjaya sudah ada deh.
Wah sudah masuk ke detik segala dan katanya sudah dipastikan palsu. Tinggal ditunggu adakah terkena sanksi?
Sudah masuk di detikinet juga pak..
ngomong2 sertifikat,
pak herry udah cek sertifikat untuk infinix zero 2 dan note 2?
Pak Ihsan,
Zero 2 sudah. Terdaftar dengan nama Infinix X509. Berarti, benar.
Note 2 belum. Sebab, unit yang saya pegang tanpa kardus dan buku.
Boleh tau harga beli zuk z1 barunya berapa koh HSW?
Pak Kurnia,
Rp 4.499.000. Saat masa pre-order, ada diskon ini itu sehingga lebih murah.
Akhirnya
http://m.detik.com/inet/read/2015/12/22/173425/3102541/317/
Wah ternyata produsen ponsel sekelas ZUK yang notabene anak perusahaan Lenovo bisa melakukan hal yang seperti ini ya pak.
BTW sudah dimuat di detik inet, kebetulan baru baca tadi dan langsung mampir ke blog ini.
http://inet.detik.com/read/2015/12/22/175501/3102567/317/sertifikat-palsu-pemasok-zuk-z1-akan-di-bap?i991101105
Pak Bayu,
Iya, cukup mengejutkan.
Btw, di sini Lenovo Indonesia sama sekali tidak ikut mengurusi ZUK.
Terima kasih.pak herry.maaf double post.yahoo tak saya masukkan.sudah terlanjur otomatis.sekarang kompas tekno pasang link ke blog pak herry.
Penjelasan kominfo katanya label sertifikat memang suruh cetak sendiri.
Pak Budi Wiryo,
Iya, sekarang nggak ada tulisan “Yahoo”, tetapi muncul tulisan “Website”. Baris itu kelak silakan dikosongkan saja.
Benar. Memang boleh cetak dan nempel sendiri. Namun, tidak boleh asal comot nomor sertifikat SDPPI.
Sdah pernh cba miui 7 pak herry?double tap to wake upny ngilang deh…ad rekomndasi aplikasi sejenis yg senyaman dg double tap to wake upny lh?oh iya pak herry,blum lama sya meminang redmi note 2 prime…lumayan menarik lo pak 🙂
Pak Danar,
Saya belum pernah mencicipi MIUI 7.
Dulu banget saya pakai aplikasi “Tap Tap Tap” dan “Shake LCD”. Namun, kenyamanannya jauh di bawah “double tap to wake” bawaan ponsel.
Saya belum berencana mencoba Redmi Note 2 Prime karena belum ada yang bergaransi resmi.
di miui 7 stable dan dev mi4i, fitur ini masih ada kok
Sedikit info,untuk zuk z1 itu os bukan android melainkan os cynogen klo tidak salah itu cikal bakal pesaing os android..
Pak Mandala,
Terima kasih atas informasi dan koreksinya. Karena basis Cyanogen adalah Android, saya biasanya memakai istilah bersistem operasi Android dengan personalisasi Cyanogen. Ternyata lebih cocok langsung disebut OS Cyanogen ya?
Wah… Nama Pak Herry SW ikut disebut sebagai pengungkap pertama pemalsuan sertifikat…. Keren…
dah masuh detik pak herry..nama pak hws juga ada..salute untuk keterbukaan informasinya koh….
Pak Farid,
HWS atau HSW? He… he… he….
Hanya berbagi info saja.. Entah yg bermasalah Importir mana,. PT. PELANGI MAS atau PT. BINTANG CEMERLANG,, yg jelas 3 Smartphone ZUK Z1, ZTE BLADE A711 & INFINIX NOTE Ditarik dr peredaran,.. ke 3 nya padahal lagi booming
Pak Wandy,
Ini maksudnya ditarik dari penjualan online ya? Resminya tiga ponsel itu kan hanya dipasarkan online. Tidak ada jalur offline.
Untuk tipe terakhir, yang dimaksud Note 2 kan?
Iyaa Koh.. Infinix Note 2.
ZTE jg bermasalah ma produk nya.
Pak Wandy,
Sejak menulis tentang sertikat ZUK, saya mendapatkan banyak informasi tambahan dari pembaca blog ini dan follower Twitter @herrysw.
Kesimpulan saya:
* Penjualan Note 2 yang dilakukan pada 11 Desember 2015 termasuk bermasalah. Sebab, saat itu sertifikat untuk Note 2 belum keluar. Sertifikat baru disetujui pada 15 Desember 2015 dan pada 23 Desember 2015 nomor sertifikatnya sudah resmi tercatat di SDPPI. Jadi, khusus Note 2, dulu bermasalah dan kini sudah beres.
* Untuk ZTE Blade A711, iya ternyata bermasalah.
Ada satu hal unik dari tiga kejadian itu. Nama importir yang tercetak di stiker kardus sama-sama Pelangi Mas.
Pantes klo si note 2 sempat ditarik…di laza** tiba2 hampir seminggu produk tidak bs ditemukan di pencarian dan tokope*** juga semua stok kosong….ternyata ada masalah izin….
Bu Dini,
Lain kali nama penjual tak perlu Anda sensor. Tuliskan lengkap saja.
Makasih koh hsw sdh buat blog ini….infonya up to date….dan cukup lega juga kmrin blum smpet order note 2…nunggu review koh hsw dlu yg dijanjikan di tulisan sebelumnya….hehehe
Bu Dini,
Review Infinix Note baru akan muncul setelah saya mengunggah review ponsel Leagoo Elite 5, Wiko Highway Star, dan Asus Zenfone 2 Laser.
Koh Herry,
Saya mau tanya, kalau misal ada yang kasih hape atau waktu jalan2 beli hape dari luar negri apa harus diertifikasi dahulu ? Thank you
Pak Stvchen,
Hanya beli satu dan untuk pemakaian pribadi, bukan? Tidak perlu disertifikasi. Saya pernah membaca peraturan yang menjelaskan hal itu. Namun, saya tak ingat peraturan apa dan dimana.
waini..lagi panas2nya di media online!!
😀
Iya om herry.. Maksud nya bisa 2juta sekian juga gapapa… Kalo haoe xiaomi redmi note 3 gmn? Itu keren bgt menurut saya kalau baca ulasan nya.. Tp menurut koh herry yg manteb deh.. Ram 3 giga kalo bisa.. Minim 2 giga.. Kamera nya oengen yg bagus om, hobby foto soal nya.. Thanks berat om herry
Bu Adila,
Ok. Kalau begitu, silakan melirik Hisense Pureshot Rp 1,999 juta kalau ingin layar lima inci. Bila ingin layar yang lebih besar, ada Hisense Pureshot+. Ponsel yang dijual Rp 2,499 juta itu berlayar 5,5 inci. Silakan membaca review-nya di http://ponselmu.com/review-hisense-pureshot-cocok-dengan-layanan-lte-dan-telepon-semua-operator/
Oh, mau yang RAM 3 GB? Ada Infinix Zero 2 LTE. Namun, kameranya kurang bagus. Ini review-nya http://ponselmu.com/review-infinix-zero-2-lte-bodi-kevlar-ram-3-gb-dan-lte/
Redmi Note 3 belum ada yang bergaransi resmi. Jadi, lebih baik diabaikan dulu.
Pak Harry, ulasan-ulasan dan informasi yang bapak sampaikan betul-betul dibutuhkan masyarakat. Salut pada netralitas Bapak.. Smoga Pak Harry terus menyampaikan apa yg seharusnya diketahui masyarakat.
Pak Tri Prabawa,
Terima kasih atas apresiasinya.
Andaikan tadi Anda mengirimkan pertanyaan, pertanyaan itu takkan terjawab. Sebab, Anda salah menuliskan nama saya. He… he… he… Yang benar Herry.
Salam Pak HSW.
Jika melihat kasus ini, jadi penasaran juga bagaimana status sertifikasi milik Infinix Note 2 yang di Lazada “katanya” dimasukkan oleh PT Bintang Cemerlang. Akhirnya saya cari review video unboxing dan mendapatkan hal menarik seperti berikut, silahkan dinilai sendiri bagi pembaca Ponselmu.com sekalian.
Image sertifikat unboxing 1 : http://goo.gl/17hj5v /channel Youtube Yossy S
Image sertifikat unboxing 2 : http://goo.gl/S07wGS /channel Youtube M. W. Fajar
Hal menarik yang menyertainya adalah importirnya PT Pelangi Mas, dan tahun sertifikat 2014. Kemudian saya cek ke situs Kominfo, dan lagi-lagi hasil menarik yang terpampang di web Kominfo.
Image daftar srtifikat Kominfo : http://goo.gl/uwegpc /web Kominfo
Bisakah dilakukan penerusan informasi ini kepada pihak yang berwenang tentang kasus ini? Karena saya kurang paham untuk hal tersebut, atau mungkin HSW mau membuat tulisan sendiri tentang sertifikasi ponsel, hehe.
ps. Credit image Unboxing dimiliki oleh masing2 pemilik channel Youtube
Karena masih penasaran, akhirnya saya searching lagi produk “resmi” dari PT Pelangi Mas, akhirnya dapat produk ZTE Blade A711.
Unboxing 1 : http://goo.gl/xeIT9a
Unboxing 2 : http://goo.gl/zgJCsz
Sertifikat milik ZTE V5 : http://goo.gl/12teIv
PT Pelangi Mas sertifikasi : http://goo.gl/pnZhHJ
Mereka terakhir melakukan sertifikasi dan diterima adalah tahun 2014, jadi jika ada produk 2015 diimpor oleh PT Pelangi mas, maka itu adalah misteri dan yang berhak menjawabnya adalah pihak yang berwenang.
Salam.
Pak Daru Kartiko,
Terima kasih atas informasinya. Wah, ZTE Blade A711 juga bermasalah ya. Uniknya, lagi-lagi importirnya Pelangi Mas.
Pak Daru Kartiko,
Foto pertama kurang jelas. Foto kedua lebih jelas terbaca. Ada dua hal yang aneh. Tahun sertifikatnya 2014 dan ternyata punya Xiaomi ya. Trus, importirnya Pelangi Mas. Padahal, sejak tipe pertama sampai saat ini, Infinix menggunakan jasa Bintang Cemerlang.
Barusan saya cek di situs SDPPI, sertifikat Infinix Note 2 alias Infinix X600 dicetak pada 15 Desember 2015.
Asli banyak hal aneh bin ajaib deh ini.
Untuk PT Pelangi Mas, saya kira berafiliansi dengan PT Bintang Cemerlang, masih satu bagian juga dengan PT GMT. Seingat saya, Asus/Xiaomi yang garansi GMT diimpor oleh PT Pelangi Mas. Mungkin HSW bisa jalan2 ke WTC atau Plaza Marina dan “meminjam” Xiaomi / ASUS garansi PT GMT, bisa dicek importirnya PT Pelangi Mas / PT Bintang Cemerlang apa bukan.
Jika memang berafiliansi, maka kemungkinan PT Pelangi Mas “dikorbankan” oleh PT Bintang Cemerlang. Dalam artian sertifikat ZTE A711 dan Infinix Note 2 kan belum keluar, dipakailah sertifikat milik PT Pelangi Mas. Seandainya ketahuan, yang kena sangsi PT Pelangi Mas yang sudah “tidak aktif” melakukan impor sejak 2014, kalau tidak ketahuan ya jualan lanjut terusss.
Seandainya tidak ada afiliansi, saya tak tahu bagaimana ini bisa terjadi, hanya Kominfo yang tahu importir PT Bintang Cemerlang dengan stiker PT Pelangi Mas, hehe.
Oya, foto mana yang jelas dan yang tidak jelas Pak? Saya barusan cek, sertifikat Infinix Note 2 malah atas nama PT Bejana Nusa Agung tanggal 23 Des 2015.
Pak Daru Kartiko,
Oh begitu tho. Terima kasih atas informasinya.
Foto yang dari YouTube itu lho. Namun, saya sudah dapat yang jelas kok.
Ngeceknya pakai kata kunci Infinix X600, Pak. Bukan Infinix Note 2. Bejana Nusa Agung itu Channel B. Tampaknya ia calon mitra tambahan Infinix di Indonesia.
Iya Pak, untuk Infinix Note 2 sudah ada kejelasan tentang sertifikasi, dengan pemohon PT Bintang Cemerlang / Exclusive Gain dan yang terbaru sepertinya Bejana Nusa Agung / Channel B ya.
Untuk Infinix Note 2 sesi awal yang menggunakan stiker PT Pelangi Mas (seperti di banyak review unboxing di Youtube atau Blog), hal itu masih menjadi misteri termasuk dengan status ZTE A711, biarlah yang lebih berwenang untuk menjelaskan, hehe.
Salam.
Tambahan sedikit pak, entah mengapa per waktu ini situs postel bagian sertifikasi tidak bisa diakses.
Bukan bermaksud berprasangka buruk, tetapi semoga tidak ada masalah juga dengan situs Ponselmu.com, karena di seluruh media cetak menuliskan bahwa HSW / Ponselmu.com yang pertama mengungkap adanya kejanggalan ini.
Salam.
Pak Daru Kartiko N,
Mungkin terjadi lonjakan trafik yang luar biasa. Blog ini pun kemarin up and down lho. Sempat tidak bisa diakses, lancar lagi, macet lagi, lancar lagi, dst.
Habis liat di web ni pak, pihak blibli.com mau investugasi katanya, apa Pak Herry melaporkan juga masalah ini
http://inet.detik.com/read/2015/12/23/102048/3102952/317/blibli-investigasi-sertifikat-palsu-zuk-z1
Pak Lukman,
Saya sih cuma nulis di blog dan membagikannya via media sosial. Trus, tampaknya dibaca dan direspons oleh pejabat terkait.
http://www.merdeka.com/teknologi/zuk-z1-diduga-palsukan-sertifikat-postel.html
Silahkan Dibuka pak Herry,
http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20151222180508-213-99938/kemkominfo-ponsel-zuk-z1-belum-boleh-dijual-di-indonesia/
Nama Pak Herry tercantum 🙂
Pak Hendra,
Siap. 🙂
saya tahu blog ini dari baca detiknet… makasih Paj Hery blognya bagus dan bermanfaat… selalu ulas gagdet yang menarik dan jangan ragu jika mengangkat berita jika ada yang menyimpang seperti ZUK Z1
Pak Dayat,
Salam kenal. Blog saya ini sederhana banget. Frekuensi update posting biasanya seminggu sekali. Silakan lihat-lihat dan semoga bermanfaat.
Barusan liat di Kompas Tekno, nama Pak Herry (HSW) disebut sebagai pengungkap sertifikat palsu. Kalo sudah dimuat di media besar gini, saya jadi makin percaya sama Blog nya Pak Herry. Ga salah nih udah ngikutin Ponselmu.com dari dulu.
Tapi saya juga jadi khawatir, takutnya karena keberanian mengungkap hal ini, Pak Herry malah kena hal buruk atau sebagainya. Jangan2 masalah sertifikat palsu ini sudah ada mafianya (serem). Semoga gak terjadi ya.
Tapi sekali lagi, salut buat Pak Herry!
Pak Amaris.
Amin. Semoga yang buruk itu tidak terjadi.
Pak, ini distributornya Pelangi Mas atau Bintang Cemerlang? Di Kompas, katanya Bintang Cemerlang. ZukZ1 di blibli disediakan oleh Gain. Biasanya Gain afiliasinya Bintang Cemerlang. Terus, di stiker dusnya tercantum Pelangi Mas. Jadi siapa ya distributornya?
Pak Lalu Fikri,
Informasi dari Kemenkominfo, yang mengajukan sertifikasi Bintang Cemerlang. Namun, entah gimana ceritanya, yang tercantum di kardus Pelangi Mas. Saya tidak mengetahui dua perusahaan itu saling berhubungan atau tidak.
Wah, ZTE A711 juga ini nomor sertifikat yang tercantum tidak match nih, Pelangi Mas pula.
Pak Oeroeg,
Iya. Tadi ada rekan yang menginformasikan dan sudah saya tanggapi di atas.
Sebenernya pelangi mas atau bintang cemerlang sih koh yang punya peran terhadap zuk ini?
Pak Lekpujo,
Mengacu kepada penjelasan pejabat Kemenkominfo, yang mengajukan sertifikasi Bintang Cemerlang. Perkara kemudian yang melekat di kardus stiker bertuliskan Pelangi Mas, saya tak tahu silsilahnya.
Begitu mudahnya nempelin sertifikasi karena hanya modal stiker doang,dan saya yakin banyak penikmat ponsel yang kurang perhatikan tentang ”tempelan2” di hpnya..dan saya yakin banyak pula reviewer yang ga memperhatikan, paling cuma dibaca sambil lalu doang,apalagi reviewer hp pemberian 😀
Ilmu yang bermanfaat koh,terima kasih kita jadi melek juga yang biasanya klo udah pegang boxnya langsung sobek,langsung pakai aja 😀
Pak Lekpujo,
Andai stiker yang menempel berangka tahun 2015, mungkin saya takkan curiga. Kemarinnya itu saya langsung curiga karena angka tahunnya 2014. Padahal, tahun lalu Zuk belum lahir.
Saya baru saja membaca liputan di halaman http://tekno.liputan6.com/read/2396730/blibli-telusuri-sertifikat-palsu-zuk-z1 dan ternyata mereka menggunakan tulisan Pak Herry sebagai rujukan. Salut pak, semoga konsumen lain makin jeli & cerdas seperti Bapak sebagai pengguna & penikmat teknologi. Dan semoga pihak terkait & berwenang segera menindaklanjuti agar kasus sejenis tidak terulang lagi berikutnya. Terimakasih pak Herry atas tulisan-tulisannya, bermanfaat dan cukup netral.
Pak Onggo,
Terima kasih atas informasi dan apresiasinya.
Pak, katanya infinix note 2 juga sertifikasinya bukan punya infinix ya? Katanya pake punya xiaomi mi 3w. Apakah benar? Dan apa dampaknya kalau kita punya hp bersertifikasi palsu seperti kasus zuk z1?
Pak Sendy,
Yang sempat beredar kondisinya memang begitu. Tadi saya cek sudah ada klarifikasi dari Infinix di http://chirpstory.com/li/297775
Dari hasil pengecekan pula, Note 2 sudah punya sertifikat SDPPI.
Dear koh HSW
Kalau benar sertifikat infinix note 2 juga bermasalah, apakah koh herry masih akan membuat reviewnya?
Pak Kurnia,
Setelah ada beberapa informasi masuk, saya langsung ke sana sini. Konfirm Note 2 memiliki sertifikat SDPPI/postel yang benar. Jadi, ya tetap saya review.
Punya “beking” kuat kali Pak Herry distributornya,pdhl punya segudang masalah!!
ciee pak hsw berita ini dimuat di banyak situs 😀
Wah baca media online nama HSW dan blog ponselmu.com ada dimana-mana salut ? buat Pak HSW semoga ulasan2nya bisa menjadi referensi dan kita bisa menjadi user yg melek teknonogi plus dapat manfaat tidak tertipu beli barang yang gk jelas statusnya semangat ya Pak HSW kita tunggu review2 selanjutnya yg bermanfaat bagi kita thanx ya Pak HSW…
Pak Al,
Terima kasih atas apresiasinya.
menurut saya, karena nomor pendaftaran yang dipasang adalah milik distributor tersebut, mereka memanfaatkannya untuk mengesankan kalau ponsel ini masuk melalui jalur resmi, meski sebetulnya tidak cmiiw
kali ini mereka apes kena pembeli yang teliti seperti ko Herry 😀
terlepas dari polemik sertifkat abal2, saya mempunyai sebuah opini dari sudut pandang konsumen penggemar gadget yaitu soal perizinan yg lambat di negara ini. terlepas dari legalitas sertifikat, importir independent berjasa memenuhi keinginan penggila gadget untuk mendapatkan device keluaran terbaru secara cepat yang di mana kalo menggunakan jalur legal bakal memakan waktu yg panjang. jadi selain beli di LN ada alternatif lain dengan membeli device garansi distributor, soal garansi ya mesti disadari dari awal resikonya.
Lalu soal peraturan TKDN, menurut pendapat pribadi itu terlalu dipaksakan dan ada unsur main mata antara penguasa dengan brand2 besar yg overprice, untuk menyelamatkan/mengurangi pasar mereka dari gempuran brand2 baru yang memiliki price to performance bagus. gimana mungkin brand2 yang baru muncul dipaksakan untuk bangun pabrik di Indonesia sedangkan dalam penjualan aja mereka cuma mengandalkan pemasaran online.
btw, situs postel ampe comment ini diketik masih down. ada apa gerangan??
Pak Eykin,
Ya, terlepas dari akal-akalan dan legalitas, importir independen membuat ponsel keluaran baru lebih cepat beredar di sini. Khusus ZUK, ada satu hal yang membedakan dengan, misalnya, Xiaomi dan Asus bergaransi tidak resmi. ZUK diklaim sebagai ponsel bergaransi resmi lho.
Soal TKDN, sampai sekarang masih ada persepsi kalau TKDN itu berarti harus membangun pabrik di Indonesia. Padahal, realitanya tidak demikian.
Barusan saya coba, situs Postel bisa diakses kok.
Mereka mengklaim ponsel ini masuk Indonesia secara resmi, itu yang menjadi masalah dalam polemik sertifikat palsu ini. Ada konsumen tertarik membeli ZUK karena adanya jaminan after sales dan barang resmi, tapi dalam kenyataannya mereka belum mendapat izin masuk secara resmi dan ZUK mengatakan bahwa after sales ZUK sementara menumpang Lenovo (Saya belum membaca tulisan konfirmasi dari Lenovo Mobile Indonesia soal ini).
Berbeda jika kita membeli ponsel yang dari awalnya tertulis garansi distributor, mereka memakai sertifikat palsu sudah hal biasa, bisa dilihat di produk Xiaomi Redmi Note 2 yang sekarang booming, layanan after sales buruk pun mestinya sudah dipikirkan jika berani ambil barang distributor.
Website down pada bagian sertifikat berlaku, silahkan bisa dicoba. Per saya mengetik tulisan ini, bagian sertifikat berlaku mengalami gagal loading karena file sertifikat berlaku “hilang”.
Pak Daru Kartiko,
* Benar. Ngakunya resmi, eh… ternyata malahan bodhong.
* Klaim bahwa layanan purna jual ZUK menumpang Lenovo berani saya pastikan tidak benar. Lenovo Indonesia sama sekali tidak terlibat dalam proses impor, distribusi, penjualan, dan purna jual ZUK.
* Wah iya, di bagian sertifikat ternyata tak bisa diakses. Mulai kapan ya, Pak? Saya terakhir kali ngecek pada 23 Desember 2015 masih bisa.
masa situs postel nya udah bisa diakses? di halaman muka sih emang bisa. pas ngecek status sertifikat xiaomi ga bisa, error. coba koh buka status permohonan sertifikasi xiaomi, kalo bisa tolong dipost link nya.
Pak Eykin,
Ternyata spesifik ke halaman sertifikat ya. Kemarin usai membaca komentar Pak Daru, saya langsung masuk ke postel.go.id. Baik-baik saja. Baru pagi ini, usai membaca komentar Pak Daru lagi, saya spesifik masuk ke halaman e-sertifikasi. Iya benar, ada error yang muncul.
Mulai kapan ya hal itu terjadi? Saya terakhir mengecek sertifikat pada 23 Desember 2015. Saat itu masih lancar.
Berdasarkan komentar saya tertanggal 23 Desember 2015 pukul 22:55, saya menyatakan bahwa website postel bagian sertifikasi sudah bermasalah, berarti kira-kira mulai sekitar waktu itu Pak.
Salam.
Pak Daru Kartika Novianto,
Oh ok. Thanks infonya.
hanya sekedar info saja koh xiaomi redmi note 2 juga pakai sertifikat palsu
Pak Danny Heguitta,
Terima kasih atas informasinya.
Pak Herry,
beli hp xiaomi di WTC atau Marina yg aman di toko mana ya? saya cari redmi 2 prime susah banget. tadi nemu tapi harganya 1,9jt. harga normalnya berapa pak?
Pak Danu,
Di gerai Erafone, Oke Shop, dan Global Teleshop.
Redmi 2 Prime resminya belum dijual offline. Namun, praktiknya sudah ada toko di WTC yang menawarkannya. Mereka beli online, lalu menjualnya secara offline dengan mengambil sejumlah keuntungan. Harga resmi online Redmi 2 Prime Rp 1,799 juta atau mudahnya Rp 1,8 juta. Kalau ada toko yang menjual Rp 1,9 juta, menurut saya, masih wajar. Silakan cek di Garuda Teknik dan G Shop. Keduanya di WTC lantai 1.
Komen saya :Rapot KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMASI bisa turun ke katagori CC
Pertanyaan saya : Apa xiaomi redmi 2 prime bisa diupgrade OS nya ke lolipop ?
Semoga tahun 2016 ini om Herry SW tambah semangat dalam “membedah” ponsel
Pak Ferindra,
Saat saya dulu memakai Redmi 2 Prime, update ke Lollipop belum muncul. Kondisi terkini tidak saya ketahui. Silakan langsung dicek dari menu update di ponsel saja, Pak.
Ada perkembangan kasus ini ?
Bagaimana tindak lanjut kominfo ?
Jangan2 dibiarkan aja.
Apa sertifikat aslinya sdh keluar ?
Pak Adi,
Saya tak mengetahui perkembangan terkini dari sisi Kominfo, termasuk SDPPI, seperti apa.
Dalam pantauan saya, sertifikat asli belum keluar.
Kemarin iseng2 saya periksa No sertifikat Infinix Note 2 (beli di Lazada pas Flash Sale). Tahun sertifikat nya juga 2014.
Pas periksa di website SDPPI yap betul. Tipe HP nya bukan Infinix Note 2.
Pak Wijaya,
Setahu saya, Infinix sudah memberikan klarifikasi mengenai hal itu. Nomor sertifikat yang benar 43722/SDPPI/2015.
wah kok banyak ponsel pake sertifikat palsu ya, ini untuk menghindari pajak atau gimana ya ??
Pak Purwan,
Saya lebih menduga supaya ponsel yang seharusnya belum boleh diperdagangkan bebas bisa segera dijual.
Gimana pak perkembangan kasusnya untuk sekarang? Apa sertifikat resminya sudah keluar?
Pak Rudi Ismayadi,
Saya tak tahu perkembangan kasusnya sampai di mana. Kalau melihat pemberitaan di internet, sepertinya belum ada kelanjutannya ya.
Sertifikat ZUK Z1 sudah keluar pada 19 Januari lalu. Namun, pelanggaran yang sudah terjadi seharusnya tidak otomatis terhapus, bukan?
Pak Herry namanya tercantum disini loh.. hehe
http://teknologi.metrotvnews.com/read/2016/01/26/474971/zuk-z1-akhirnya-resmi-terdaftar-di-kominfo
ini Zuk beneran udh resmi kyknya ya pak?? apa ada mau review untuk HP ZUk ini pak herry??
menurut pak herry recomended nggk Hp Zuk Z1 ini?
Tks.
Salam Kenal
Andhika – Bogor
Pak Andhika,
Terima kasih atas informasinya.
Ya, sertifikat postel/SDPPI-nya kini sudah benar. Namun, service center-nya ternyata bermasalah nih. Ada konsumen di Surabaya yang klaim garansi ke pusat perbaikan resmi yang tercantum di kartu garansi, ternyata ditolak. Dibilang tak ada kerja sama dengan Zuk.
Saya tidak akan me-review Zuk Z1. Entah bagus atau tidak. Lha saya belum pernah coba.